Tuesday 23 May 2017

Web Khusus Dewasa Yang Berisakan Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+. Dari sore hari sampai saat ini hujan masih menitiskan, cuaca dingin Adela masih berbaring di ranjang berselimut, wajah adela sendu sendu layaknya merasakan kenikmatan, dengan nafas yang tak beraturan, sesekali dia terlihat tubuhnya tanpa pakaian Nampak dari luar,

Suka Cerita Sex Pestanya Cewek

Cerita Sex Pesta, ngentot Pesta, tempek Pasangan Gay, Pesta ngesex, Pesta dientot, kentu Pesta, Pesta hot, cerita Pesta Sex

Gadis itu terduduk dan menyingkap selimut tebalnya. Keringat dingin membasahi tubuhnya yang memang bugil sama sekali. Kepalanya mendongak-dongak menahan ilusinya ketika sebatang dildo bergoyang-goyang di liang vaginanya.

Buah dadanya yang berukuran 36 lengkap dengan putingnya yang kenyal membengkak menggairahkan. Lendir kawinnya sudah menggenang di sprei kasur. Tepat diatas lendir itu pussy Adela yang besar berbulu tipis merekah disodok batang dildo ukuran L.

"Uahh.."

Orgasme telah diraihnya. Adela terlentang lemas. Batang dildo itu masih menancap di pussy-nya. Enggan rupanya Adela mencabutnya. Matanya terpejam, nafasnya masih terengah-engah. Tiba-tiba dering telpon mengganggunya.

"Kring.. kring.."

"Hallo.." Adela menerima telpon sambil menjilati ujung dildo yang barusan bersarang di pussy nya.

"Adela, hujan-hujan gini enaknya ngapain?" tanya suara di seberang.

"Enaknya dikelonin kamu," jawab Adela sekenanya.

"Hi.. hi.. kalau gitu, kamu saya undang deh. Sekarang ke Star Pub deh, kita tunggu. Jangan lupa be a sexy girl, okey?"

"Klik.."

Adela segera meletakkan gagang telepon di induknya.

Adela masuk ke dalam caf kecil itu. Pintu masuk caf nampak tertulis "CLOSE", tapi tidak bagi anggota pub. Suasana di caf sepi, tapi sayup-sayup Adela mendengar gemuruh tawa di lantai atas. Adela segera menuju ruang atas. Begitu Adela masuk beberapa anggota lain segera menyambutnya.

"Hai Adela," sapa Sidney yang hanya memakai CD transparan sedangkan susunya yang sekal bergelantungan dengan bebas.

"Hai, makin motok saja susumu," balas Adela sambil meremas susu kiri Sidney.

"Saya baru main sama Leo," ujar Sidney menunjuk pria tegap telanjang yang duduk jongkok di sudut ruangan. Pistolnya mengayun-ayun tegang sejak tadi.

"Hai Adela, kita sudah nunggu kamu dari tadi loh," sapa Zahra yang memakai CD merah dan BH hitam, kontras banget tapi seksi banget. Kemudian mereka saling berciuman beberapa menit. Sembari berciuman, tangan Adela sudah nakal menyusup ke CD Zahra.

"Kamu baru aja cukur ya?" tanya Adela ketika jemarinya merasakan bulu-bulu pussy Zahra.
Zahra tersenyum malu.

"Nggak pa-pa lagi, rasanya malah geli-geli nikmat. Hi.. hi..," Zahra tertawa cekikikan lalu berlalu.

Mata Adela memedar berbinar-binar ke seluruh ruangan. Ada dua belas orang di ruangan itu. Kesemuanya saling bersaing memperlihatkan keseksian tubuhnya. Wita memakai bikini putih tipis sehingga puting susunya nampak menyembul menggoda.

Lia cantik banget malam itu, rambut panjangnya meriap-riap seksi. Apalagi Lia memakai CD putih berenda dan BH putih yang kelihatan puting susunya karena dilubangi pada bagian putingnya, Adela bener-bener pingin melumat susunya. Maka Adelapun segera mendekati Lia

"Li, kamu cantik sekali malam ini." Sapa Adela sambil mempermainkan puting susu Lia yang sengaja disembulkan itu.

"Inikan maksud kamu? Kalau kamu mau, isep aja." Bagai gayung tersambut.

"Ntar kamu main sama aku yah?"

Lia mengangguk lalu pergi menghampiri Si ganteng Ricko yang pakai CD pink, sejak tadi pistolnya tegang terus melihat pemandangan yang merangsang itu.

Jude (tokoh: Jude, Guru Privatku) memakai BH yang ketat banget hingga susu "Pamela Anderson" nya bagai berebut ingin keluar kain tipis itu, sedang pussynya dibiarkan saja dipelototin sama Tino yang sejak tadi penny nya pingin menerobos jaring tipisnya. Ayu yang pakai daster pendek transparan tanpa CD dan BH memamerkan pahanya di atas meja.

Hanya orang nggak waras saja yang nggak berminat sama paha mulusnya. Astylah yang paling sexy, doski hanya mengenakan stocking hitam sebatas paha dan duduk dengan santainya sambil memamerkan pussynya yang berambut tipis. Pengen banget Adela melumat klitoris mungil Asty.

Adela sendiri memakai CD tipis bertali dan BH bertali yang hanya menutup nipplesnya saja. Sedang Mbak Indri sang ketua party yang polos los sedang sibuk menjilati dildo barunya. Begitu melihat Adela datang Mbak Indri segera menepuk tangannya bertanda party akan segera dimulai. Semuanya segera berkumpul di tengah ruangan.

"Nah, gimana nih? Siapa yang pengin main duluan?" ujar Mbak Indri membuka acara.

"Saya!" Ayu menunjuk jari.

"Kebetulan Ayu, sudah lama kita nggak liat lagi tarian pecut asmaramu itu." Sambut si Ricko.

"Okey, Cin, nyalakan tapenya!" kata Ayu.

Asty segera menyalakan tape recorder kecil. Lalu terdengar suara music yang memancarkan suasana erotic bagi siapa saja yang mendengarnya. Ayu segera berdiri di tengah lalu menari mengikuti suara tape recorder. Tarian gemulai itu semakin memancing hasrat,

Ayu memang bekas penari latar yang piawai. Adela yang sudah sejak tadi menahan birahinya tanpa sadar meremas-remas susunya sendiri. Apalagi kemudian Ayu meminta Ricko melucuti onderdil nya. Maka seperti diberi aba-aba yang lain segera melucuti pakaian milik pasangan yang dipilihnya.

Dengan segera Ricko mendorong Ayu untuk berbaring lalu Ricko segera melumat bibir kenyal Ayu penuh nafsu sedang tangannya meremas-remas penisnya sendiri. Jude yang sudah terbakar segera ikut melumat susu kiri Ayu disusul oleh Asty yang kebagian susu kanannya.

Adela sendiri segera menyusup ke selakangan Ayu yang terbuka. Lalu dengan semangat Adela mengerjain pussy Ayu. Dijilatinya pussy Ayu yang sudah penuh dengan lelehan lendir kawinnya. Lalu diobok-oboknya liang vagina Ayu dengan jarinya.

"Aaghh..," erang Ayu dan Adela bersamaan karena saat itu Ricko sudah menyodokkan pistolnya ke pussy Adela dari belakang. Posisi Adela yang menungging membuat Ricko semakin mudah menancapkan senjata pamungkasnya. Sedang posisi Ricko sebelumnya sudah digantikan oleh Mbak Indri yang menyekokkan nipplesnya ke mulut mungil Ayu.

Di sudut lain, Tino yang setengah menungging sedang mengerang-erang keenakan ketika diserbu dari dua arah. Sidney yang mengganyang pistolnya dari depan dan Leo yang menyodomi pantatnya. Sedangkan di sisi lain Lia,

Wita dan Zahra bergumul sendiri. Lia dan Wita saling memagut susu lawan mainnya sedang Zahra menyerang pussy Lia yang posisinya terlentang. Beberapa kali dildo masuk keluar pussy Lia dengan mudah lalu bergoyang-goyang membuat Lia bergelinjangan keenakan. "Agh.. enak.. terus Sar..," erang Lia.

Ricko masih memainkan pistolnya di pussy Adela. Pantat Adela bergoyang-goyang naik turun mengikuti gerakan penis Ricko. Berulang kali Adela mencapai puncak asmaranya, berulang kali pula mani Ricko muncrat ke liang vaginanya. Tapi mereka masih ingin mengulangi dan mengulanginya lagi.

"Rick, saya mau keluar lagi Rick.. oh.. enghh..," rintih Adela.

"Kita keluar sama-sama yah, yang.."

Kemudian Ricko semakin memperkuat tekanan batang penisnya keliang vagina Adela, sehingga tidak lama setelah itu muncratlah air mani Ricko ke dalam vagina Adela bersamaan dengan keluarnya cairan kawin Adela.

"Engg.. ah..," jerit Ricko dan Adela bebarengan.

Adela tergeletak di atas karpet. Wajahnya sudah nampak kepayahan, tapi birahinya belum terpuaskan. Ricko sudah meninggalkannya untuk mencari petualangan lain. Mata Adela memandang sayu kepada Lia yang berdiri di atasnya.

Susu Lia yang sudah sangat bengkak membuat Adela ingin sekali mengunyah nipplesnya yang tegang kecoklat-coklatan. Pussy Lia yang berbulu agak lebat nampak mengkilap basah oleh lendir kawinnya. Lia tahu betul kalau Adela menginginkannya.

Dia segera merunduk dan menyerahkan susunya untuk dilumat oleh Adela. Adela melumat susu dan bibir Lia secara bergantian. Tangannya pun agresif menyusuri lorong goa vagina Lia, memelintir klitoris Lia berkali-kali. Lalu masuk dalam dan semakin dalam membuat Lia makin terlena.
"Kamu.. enak banget.. egh..," rintih Lia.

Adela mendesis-desis, nafasnya menghembus di bukit montok Lia membuat Lia semakin terbakar. Tapi Adela juga kembali terbakar ketika Zahra datang dan menghisap puting susu Adela. Lia juga berebut mencaplok susu kanan Adela. Adela merem melek manahan semua rasa syur yang tercipta. Semakin syur ketika Leo menjejalkan penisnya yang besar dan tegang banget ke mulutnya.

"Isep sayang.. ayo.."

Adela menghisap penis Tino. Menggigit-gigit nakal membuat Tino melenguh-lenguh keasyikan. Tino menekan pistolnya dan maninya muncrat ke dalam mulut Adela. Adela menelan lendir itu hingga tandas. Segala keindahan terasa ketika entah lidah siapa lagi yang menggerayangi pussy Adela. Hingga ia merasa tubuhnya dijunjung ke atas dan..,

"Augh.."

Sebatang daging tegang kembali bersarang di pussy Adela. Kembali dialaminya orgasme yang dialaminya bersamaan dengan si pemilik pistol.

"Ehg.. kau hebat banget Adela, hebat! Makasih ya.."

Itu suara Leo.

"Bajingan! Mau nyodok nggak bilang-bilang!" umpat Adela dalam hati.

Lalu semua yang tadi ngerjain Adela pergi ngerjain yang lain. Adela tidak lagi memperhatikan orang-orang disekelilingnya. Rasa capeknya telah membawanya terlelap. Dua jam pun berlalu, suasana hening. Party itu sudah selesai, pemain-pemainnya sudah terlelap tidur.

Adela yang terbangun paling awal. Dipandangi sekelilingnya dengan senyum simpul. Semua dalam keadaan telanjang bulat, termasuk dirinya. Berbagai CD dan BH berserakan berserakan dimana-mana Pantat Zahra merah bengkak begitu juga puting susu Ayu.

Adela tersenyum sendiri melihat ujung susu si bule Jude yang masih dikenyot Ricko. Pantat Sidney juga memerah, mungkin karena di kerjain sama temen-temen yang lain. Dalam party itu tidak hanya cowok saja yang disodomi, cewek juga bisa disodomi.

Yang paling suka menyodomi cewek, ya.. si Tino itu. Adela berpaling kepada Mbak Indri. Wajah Mbak Indri penuh dengan mani dan lendir vagina yang mulai mengering. Ruangan itu menebarkan aroma mani dan lendir vagina yang khas.

Mata Adela tertuju pada Asty. Gadis itu masih terlelap. Kadangkala mengigau sambil senyum-senyum sendiri. Wajah gadis itu cantik. Tubuhnya kecil tapi susunya montok bener. Vaginanya polos tanpa bulu, warnanya putih kemerahan seperti pipi gadis yang sedang malu.

Klitorisnya mungil menyembul. Gairah Adela kembali bangkit. Adela berjongkok di depan Asty kemudian memainkan jemarinya di atas vagina yang merekah itu. Dengan penuh nafsu segera dilumatnya klistoris yang sejak awal tadi membuatnya ngiler itu.

Asty menggeliat-geliat, tapi Adela tak perduli. Bibir Adela melumat gundukan vagina Asty sedang kedua tangannya menggapai meremas-remas daging kenyal nan montok di dada Asty. Antara sadar dan tidak Asty menjamak-jaMbak rambut Adela dan menjepit kepalanya dengan kedua pahanya.

"Ah.. uh.. ah.. uh..," suara Asty mendesis lirih.

Nafas keduanya kembali memburu. Adela menumpahkan segala birahi yang tersisa di kepalanya. Seakan-akan Asty itu hanya miliknya sendiri. Asty dipaksa untuk bangun dari lelapnya. Matanya memicing merasakan surga yang kembali datang untuknya. Tapi Asty sudah tak punya daya untuk membalas. Ia pasrah saja ketika Adela menjejalkan sebatang dildo masuk ke dalam liang vaginanya.

"Sruup.."

Tanpa banyak perlawanan pistol mainan itupun amblas ke dalam liang kenikmatan Asty. Cindi sempat terpekik beberapa kali, tapi lemah, rupanya dia sudah tak punya daya kecuali menikmati permainan Adela. Adela menarik si dildo maju mundur beberapa kali. Pantat Asty bergoyang mengikuti iramanya. Makin lama dildo itu bergerak makin cepat.

"Sruup.. sruup.."

Suaranya menyibak lendir-lendir kental yang keluar dari vagina Asty. Mata Adela berbinar memandangi vagina bermandikan lendir itu. Langsung ia merunduk dan

"Sruup.."

Dihisapnya si lendir dari pussy Asty hingga tandas.

"Ah, puasnya..," kata Adela dalam hati. Dikecupnya kening Asty yang tak sadarkan diri. Kemudian dia segera pergi dari tempat itu dengan senyum penuh kepuasan.

Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

Suka Cerita Sex Pestanya Cewek

By: Unknown on: 04:30

Monday 22 May 2017

Web Khusus Dewasa Yang Berisakan Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+. Usiaku 20 tahun sekarang aku bersekolah di luar negeri, aku ingin gelar sarjanaku di sana, disini aku tinggal kurang lebih 4 tahun sampai aku mempunyai pengalaman tentang seks, perkenalkan namaku Tomy dan disana aku mempunyai teman cewek namanya stevani, kami sama sama satu perkuliahan disini ceritanya dimulai, di suatu malam dia main dirumahku.

Suka Cerita Sex Bersenggama di Negeri Orang

Cerita Sex Pesta, ngentot Pesta, tempek Pasangan Gay, Pesta ngesex, Pesta dientot, kentu Pesta, Pesta hot, cerita Pesta Sex

Stevani ini bukan orang Indonesia, dia ini campuran Hongkong dan Jepang, makanya lumayan cakap dan seksi. Tapi aku nggak ada pikiran macam-macam karena aku sadar ujian tengah semester tinggal seminggu lagi.

Makanya aku cuekin aja dia, walaupun saat itu sedang belajar, dia lagi pakai baju tembus pandang, sehingga aku bisa lihat dadanya yang lumayan menggiurkan. Saat aku belajar itulah, muncul teman Stevani, namanya Michelle (bukan nama asli juga), dia ini satu kota denganku, aku ini dari Bandung, dia juga satu sekolah samaku cuma aku dulu nggak pernah kenal.

Ok, aku teruskan yach. Saat dia datang itulah insiden ini terjadi, dia membawa Video CD Hongkong yang berbau seks dan mengganggu konsentrasiku belajar, karena aku belum pernah tahu yang namanya seks, makanya aku nonton saja karena nggak ada ruginya.

Tetapi, setelah 15 menit menonton, tiba-tiba aku merasakan tangan si Stevani sudah mulai masuk ke celanaku, maklumlah saat itu aku pakai celana pendek ke rumah dia, aku merasakan sesuatu yang aku belum pernah kurasakan sebelumnya.

Saat itulah, penisku berdiri dan aku sudah nggak bisa tahan nafsu lagi, makanya saat itu juga kuajak dia masuk ke dalam ruang kamarnya karena saat itu aku belajar di rumahnya dan langsung kukunci dan aku cueki Michelle yang sedang asyik nonton di depan.

Di dalam kamar, aku ciuman sama dia lama sekali dan sambil ciuman itu, aku buka semua bajunya termasuk CD-nya dan ternyata aku kaget sekali karena saat aku pegang vaginanya, ternyata sudah basah sekali.

Dengan posisiku di bawah dan dia di atas, aku mulai memasukkan penisku ke vaginanya yang merah dan "Bless..", penisku masuk semua. oohh.. pertama kalinya aku menikmati saat-saat indah itu, ternyata Stevani sudah pengalaman, setelah aku tanya, ternyata dia pernah melakukan hubungan dengan bekas pacarnya di Hongkong.

Stevani menaikkan tubuhnya dan menciumi payudaranya yang lumayan besar (sekitar 32-an gitu) dan mulai menjambak rambutku yang pendek. Saat itu aku baru menikmati vagina seorang wanita, setelah 5 menit kemudian, aku mulai ganti posisi, aku mulai menjilati vaginanya dan clitorisnya sampai memerah dan kuhisap cairan yang sudah keluar, tiba tiba dia berteriak saat kuhisap vaginanya keras-keras.

"Tomys.. I lovve itt, babbyy", dia menjerit dan aku tahu kalau dia lagi klimaks karena vaginanya sedang kujilat dan saat itulah saat pertama aku rasakan cairan wanita yang asam-asam pahit tapi nikmat. Setelah dia klimaks, dia bilang dia capai tapi aku nggak peduli karena aku belum selesai dan aku bilang dalam bahasa Mandarin ke dia kalau aku belum puas, saat itulah permainan dilanjutkan.

Dia mulai melakukan gaya anjing dan aku mulai memasukkan penisku ke pantatnya yang besar dan menggiurkan dan aku tarik dorong selama beberapa lama. Beberapa lama kemudian, aku bosan dengan gaya itu, dan kusuruh dia untuk berada di bawahku dan aku mulai memasukkan penisku ke dalam vaginanya yang ternyata sudah basah lagi.

Itulah saat-saat kenapa aku sampai sekarang jadi senang sama perempuan Hongkong karena mereka selalu nggak pernah bisa puas sama seperti aku. Saat aku berada di atas Stevani, kujilati payudaranya yang memerah dan dia menjerit perlahan dan mendesah-desah di telingaku dan membuatku tambah bernafsu dan tanpa pikir panjang-panjang lagi, aku mulai menekannya dengan nafsu dan tentunya penisku sudah masuk ke dalam vaginanya yang sangat nikmat itu. "Ooohh nikmat sekali rasanya", dia juga menjerit "Ssshh", seperti ular yang sedang mendekati mangsanya.

10 menit kemudian, dia memelukku kuat-kuat dan aku bingung tapi aku juga mengalami perasaan yang aneh karena sepertinya ada yang mau keluar dari kemaluanku, "Tomys.. aku mauu keluaarr" (aku terjemahkan kata-katanya ke dalam bahasa Indonesia karena saat itu dia bicara bahasa Mandarin ke aku) dan aku juga menjawabnya dengan bahasa yang sama "Stevani.. kayaknya guee jugaa maauu.." nggak sampai 2 atau 3 menit, badanku dan Stevani sama-sama bergetar hebat dan aku merasakan ada yang keluar dari penisku ke dalam vaginanya dan aku juga merasa ada yang membasahi penisku dengan amat sangat.

Setelah itu, Stevani terdiam karena kelelahan dan aku mulai mencium-ciumi bibirnya yang kecil dan mukanya yang sedikit mirip dengan artis Hongkong Charlie Yeung. Aku mulai membelai-belai rambut panjangnya dan karena dia terlalu kelelahan dia tertidur pulas. Karena aku nggak mau mengganggu dia, aku keluar dari kamarnya dan kulihat di ruang TV,

Michelle sedang mengusap-usap clitorisnya sambil menonton Video CD tadi dan aku hampiri dia dan dia jadi kaget,

"Ngapain kamu.." dia berbicara kepadaku. "Si Stevani kamu apain tuch.. teriakannya sampai kemari."

Terus aku berkata ke dia, "Michelle.. kemari dech aku mau bilang sesuatu ke dia!" dia mengikutiku ke sudut ruangan dan dia bersandar di dekat tembok karena dia mau tahu aku mau ngapain.

"Ada apa si Thom?" tanpa banyak omong, aku mulai mendekati vaginanya yang saat itu memang dia nggak pakai CD, cuma celana pendek saja dan aku bilang ke dia, "Kamu nggak pakai CD?" Terus dia bilang, "Lagi kucuci semua makanya aku nggak pakai."

Ada-ada saja pikirku tapi ini merupakan suatu kesempatan. Setelah dia berbicara, aku mengelus sekitar vaginanya dengan penuh kelembutan, terang saja dia mendesah hebat "Thomm.. oohh.. kamu benar-benar hebatt.. asal kamu tahu aja sebenarnya aku suka sama kamu sejak dulu.. cuma kamu lengket sama Stevani aja, makanya aku nggak berani dekat dekat.. oohh."

Saat inilah kumulai membuka celanaku dan dia mulai memegang penisku dan mengkocok-kocok dengan hebatnya dan membuat penisku bangun lagi dari tidurnya dan tanpa pikir panjang, di tempat itu juga, aku tabrak vaginanya dengan penisku yang sudah tegang dan kugoyang-goyang vaginanya dengan perlahan-lahan.

Dia memang menjerit pertamanya karena menahan rasa sakit dan saat kulihat ke bawah, lantai penuh dengan darah perawannya dan dia langsung ngomong sama aku, "Sebagai rasa cintaku sama kamu, aku persembahkan keperawananku buat kamu.. kamu bisa lihat ke lantai sebagai bukti."

Aku nggak berbicara apa-apa cuma bilang "I love you" saja sebelum kucium mulutnya. Setelah beberapa lama, rupanya dia nggak merasa sakit lagi dan berubah menjadi rasa nikmat "Ahh.. oohh.." kami berteriak bersahut-sahutan karena sedang sama-sama merasakan kenikmatan ini.

5 menit kemudian aku mulai menghisap vaginanya dan clitorisnya sampai dia benar-benar mau klimaks dan setelah dia bilang dia mau klimaks, aku merubah posisi dan kusuruh dia tiduran di lantai dan setelah dia tidur di lantai, kumasukan penisku ke dalam vaginanya dan bless.. dia sekarang nggak merasa sakit rupanya.

Setelah beberapa lama, aku sepertinya mau keluar dan karena aku nggak bisa tahan kenikmatan ini makanya aku langsung saja, croott.. crott.. sampai beberapa kali dan setelah aku selesai Michelle gantian memelukku dengan eratnya dan dia berteriak

"Mass.. guee keelurr oohh", dia bergetar hebat dan setelah itu dia mencium bibirku dan melumat habis bibirku dan setelah dia kecapaian dia juga ketiduran. Itulah ceritku pengalaman pertama di Sydney yang membawa malapetaka. Karena setelah peristiwa itu,

Stevani dan Michelle hamil karenaku. Orang tuaku sedih sekali sampai nggak mau mengakui aku sebagai anaknya tapi aku juga nggak punya pilihan lain, karena aku juga didesak oleh Michelle dan Stevani untuk bertanggung jawab.

Walaupun aku malu dan terpaksa putus sekolah, aku akhirnya menikah dengan Stevani dan Michelle di sebuah gereja di Sydney dan kami bertiga pindah ke kota kecil di dekat Sydney dan aku nggak bisa kasih tahu nama kota itu. Sekarang aku sudah punya 1 anak perempuan dari Stevani yang cantik dan juga anak perempuan dari Michelle yang lumayan cantik juga. Itulah cerita tragediku yang lumayan hitam. Bye.. maafkan aku semuanya.

Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

Suka Cerita Sex Bersenggama di Negeri Orang

By: Unknown on: 23:27
Web Khusus Dewasa Yang Berisakan Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+.  Aku akan bercerita tentang dimana mantan istriku lebih puas dengan kontol bule, dulu kita sempat berumah tangga dengan usia yang maih kecil , 6 bulan kami menikah dan disaat itu kami memutuskan untuk bercerai karena tidak ada kecocokan datu sama lain, sekarang mantan istriku tinggal ngekost dia bekerja sebagai public relation manager, sedangkan aku adalah bekerja di IT dikota Bali. Minggu pagi aku berniat mengunjungi dia, kangen juga sih, sudah 3 bulan aku tidak pernah ketemu dia.

Suka Cerita Sex Birahi Mantan Istri

cerita sex perselingkuhan, cerita perselingkuhan terbaru, cerita perselingkuhan ibu rumah tangga, cerita cerita perselingkuhan, cerita perselingkuhan ibu, cerita perselingkuhan di kantor, cerita ngesek perselingkuhan, cerita perselingkuhan wanita, cerita perselingkuhan istriku, cerita perselingkuhan bergambar, cerita mesum perselingkuhan, cerita perselingkuhan dengan tetangga, perselingkuhan cerita, cerita perselingkuhan sampai hamil, cerita perselingkuhan tetangga, cerita hubungan perselingkuhan, cerita perselingkuhan terpanas, cerita birahi perselingkuhan, cerita bokep perselingkuhan

Di depan pintu aku kaget melihat seorang bule keluar dari kamarnya, aku menunggu sebentar sampai si bule pergi dan nyelonong masuk kamar istriku, aku pura-pura tidak tahu tentang si bule yang barusan keluar. Kulihat istriku keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk. Tubuhnya masih tetap seperti dulu padat dan sintal, mungil tapi proporsional, Dia keget melihatku sudah duduk di atas tempat tidurnya.

Kutanya kabarnya namun tidak dijawab, dengan santai dia melepaskan handuk yang melilit di tubuhnya, buah dadanya dipamerkan begitu saja, membuat aku jadi bernafsu. Ukuran buah dada istriku memang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil,

Yah.., sesuai dengan ukuran tubuhnya yang mungil, bentuknya sangat menggiurkan mata laki-laki yang memandangnya, bulat, padat dan tidak melar. Melihat itu penisku langsung berdiri, apa lagi melihat bekas gigitan si bule di pundak dan buah dadanya.

Kupeluk dia dari belakang, kucium lehernya dan kubisikkan ajakan untuk bersetubuh, namun dia menolak dengan alasan ada janji dengan teman pagi ini. Selesai berpakaian dia langsung ngeloyor pergi meninggalkan aku sendirian.

Lama aku berpikir, dan terlintas dibenakku untuk mengintai hubungan intim mereka. Aku tanyakan ke ibu kost untuk menyewa kamar sebelah, kutahu kamar sebelah tidak ditempati. Setelah dealt dengan ibu kos aku langsung balik ke rumah mengambil peralatan spy-ku yang dulu kubeli dari internet.

Aku mempunyai dua buah pinhole video camera yang bisa ngintip lewat lubang kecil. Dulu alat ini aku gunakan untuk mengintip anak-anak kost di rumahku. Balik lagi ke tempat kost istriku dan langsung memasang peralatan spy-ku.

Aku buat lubang kecil tepat di atas temat tidur dan satu lagi di kamar mandi. Selesai pasang kamera lewat plafon, aku coba connect ke TV-monitor yang kupersiapkan di kamar sebelah, hampir 70% dari ruangan tidur bisa kumonitor dan selanjutnya beralih ke channel di kamar mandi, di sini aku harus naik lagi ke plafon karena lokasi cameranya kurang tepat, kugeser sedikit agar tepat di atas bath tub.

Jam 12.00 aku selesai setup video spy-ku, lalu mandi sebentar membersihkan debu yang melekat di tubuhku setelah naik ke langit langit kamar kost. Sambil tiduran menunggu istriku kembali ke kostnya. Kira-kira jam 20.00 kudengar langkah kaki di kamar sebelah, kuintip lewat jendela, ternyata istriku dan si bule yang datang.

Kunyalakan TV-monitor, kulihat si bule menunggu istriku yang sedang menutup pintu kamar, istriku tampak tidak sabaran, langsung menubruk si bule dan mereka berpagutan sambil saling melepaskan pakaian. Hanya dalam beberapa detik mereka sudah telanjang bulat, istriku jongkok di hadapan si bule yang penisnya setengah ereksi dan melahap penis besar di hadapannya. Mulut istriku tidak bisa menampung seluruh penisnya.

Perlahan tapi mantap penis si bule ereksi penuh karena permainan lidah istriku. Kutahu ini adalah keahlian istriku, dulu aku sampai merem melek dibuatnya. Si bule yang tinggi besar mengangkat tubuh mungil istriku ke tempat tidur dan langsung menindihnya.

Dengan sangat bernafsu si bule melahap buah dada kenyal milik istriku. Dari TV-monitor aku dengan jelas sekali melihat wajah istriku yang lagi merem melek menikmati permainan lidah si bule.

Puas menikmati kedua gunung kembar istriku, si bule beralih turun ke perut lalu ke bukit yang ditumbuhi bulu jarang-jarang.

Desahan istriku sangat jelas kudengar lewat earphone karena sebelumnya sudah kupasangi wireless microphone di belakang head board-nya. Tangan istriku menarik kuat-kuat sprei sewaktu lidah si bule mulai menyusuri lubang vaginanya.

Selang berapa menit si bule merubah posisinya untuk ber'69'. Desahan istriku langsung hilang bersamaan dengan disumbatnya mulut istriku dengan penis besar si bule. Dengan sangat bernafsu istriku memainkan penis di mulutnya, sedangkan si bule sendiri sibuk memainkan lidahnya di clitoris istriku, kulihat kaki istriku mulai menegang dan paha istriku menjepit kepala si bule.

Setelah puas ber-'69', si bule duduk bersandar di head board dan istriku duduk di pangkuannya dengan saling berhadapan. Dengan bertumpu pada lututnya, perlahan istriku memasukan penis besar si bule ke lubang vaginanya.

Istriku menjerit kecil ketika penis si bule mulai menerobos masuk. Dia mendongak ke atas sambil meringis menahan sakit saat menurunkan pantat bahenolnya agar penis si bule masuk lebih dalam.

Setelah diam beberapa saat untuk melumasi penis si bule, istriku mulai menggerakkan pantatnya maju mundur, sedangkan si bule melahap dan mejilati buah dada istriku. Ini adalah gaya yang paling disukai istriku. Gerakan istriku maju mundur makin lama makin cepat dan tidak beraturan, selang 5 menit tubuh istriku bergetar hebat menikmati orgasme sambil melumat mulut si bule.

Mereka istirahat sebentar sambil mencumbui istriku agar bangkit lagi. Dengan memainkan buah dada istriku yang kenyal, dia bangkit lagi gairahnya, Istriku lalu mengangkangkan pahanya lebar-lebar, dari TV-monitor aku bisa lihat vagina istriku yang kemerah-merahan akibat gesekan penis besar si bule.

Dia menusukkan senjatanya ke vagina istriku dan mulai menggerakkan pantatnya maju mundur dengan keras, saking kerasnya sampai terdengar suara, "Plak! plok.., plak! plok!", dari benturan paha mereka.

Istriku mendesah hebat setiap kali si bule menghunjamkan penisnya dalam-dalam. Rasa cemburuku timbul saat melihat perlakuan kasar si bule terhadap istriku, tetapi aku menikmatinya, penisku rasanya sudah tidak kuat menahan sakit karena tegang sejak tadi.

Posisi ini tidak bertahan terlalu lama, si bule minta istriku nungging dan dia menusukkan senjatanya dari belakang, aku bisa dengan jelas melihat penis si bule keluar masuk menusuk vagina istriku.

Lima menit berlalu si bule menunggangi istriku, perlahan-lahan dia mulai kesetanan, gerakanya mulai tak beraturan apalagi istriku juga ikut menggoyangkan pantatnya dengan kesetanan. Akhirnya si bule memuntahkan seluruh spermanya di dalam vagina istriku. Dia berteriak histeris menikmati puncak orgasmenya. Kulihat istriku mencium mulut si bule mesra sekali, dari slang English-nya kutahu dia adalah orang Italy.

Berdua mereka ke kamar mandi, aku cepat-cepat mencolokkan cable RCA dari camera yang di kamar mandi ke TV-monitor. Di kamar mandi kulihat istriku jongkok memutar kran shower sementara si bule memegang shower head-nya. Lalu mereka saling menggosok dengan sabun. Si bule lama sekali membersihkan vagina istriku sampai dia merem melek.

Bath tub mereka isi setengahnya lalu tiduran berdua di dalamnya dengan si bule di bawah dan istriku di atas pelukan si bule. Mereka saling berpagutan mesra. Kulihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 23.00 malam, aku buru-buru pulang karena besok senin pagi aku harus kerja. Terpaksa aku kehilangan adegan hot selanjutnya.

Dulu aku berniat membeli alat perekam VCR 24 jam, namun tidak jadi karena harganya mahal. Sesampainya dirumah mataku tidak bisa terpejam, dalam pikiranku masih terbayang adengan hot istriku dengan si bule. Coba aku punya perekam, aku bisa melihat adegan mereka selanjutnya. Membayangkan mereka, aku jadi tidak bisa tidur sampai pagi.

Senin malam jam 20.00, sepulang dari tempat kerja aku langsung meluncur ke tempat kost istriku, suara desahan terdengar dari kamar istriku, "wah telat aku". Cepat-cepat kubuka pintu kamarku yang ada di sebelah kamar istriku,

TV-monitor kunyalakan, namun mereka tidak kelihatan di kamar tidur, terlihat tempat tidur yang acak-acakan dan pakaian berserakan di mana-mana. Kucoba colokkan monitor yang di kamar mandi, dan "astaga!"

Mereka bertiga, istriku, si bule dan temanya bule satunya lagi, yang ini bentuk penisnya lucu, bagian bawah kecil namun kepalanya sebesar bule satunya lagi. Sekarang kutahu nama bule yang menyetubuhi istriku kemarin namanya Marvel, itu aku dapat dari teman istriku di tempatnya bekerja.

Marvel adalah tamu yang sering menginap di hotel tempat istriku bekerja dan dia mempunyai business di Indonesia. Di kamar mandi, istriku kulihat sedang nungging sedangkan Marvel memompa vagina istriku dari belakang, tangan istriku berpegangan ke pinggir bath tub sambil melumat penis anehnya milik si bule satunya yang duduk di ujung bath tub.

Aku baru tahu kalau istriku bisa sebuas ini sama cowok bule. Wah ini adegan yang sungguh sangat menyesakkan dadaku, rasa iri, cemburu, marah, menyesal, birahi, sedih bercampur aduk, pokoknya tidak bisa dijelaskan.

Keadaan tempat tidur yang acak-acakan menandakan merekan sebelumnya bergumul di sana dan pergumulan mereka di kamar mandi saat ini mungkin babak kedua atau mungkin ketiga. Aku telah kehilangan adegan tersebut. Kalau kubayangkan mungkin lebih seru dari yang di kamar mandi.

Marvel mencabut penisnya dari vagina istriku dan menancapkanya lagi ke lubang pantat istriku, seumur-hidup aku belum pernah menikmati lubang istriku yang satu ini, setiap aku minta dia selalu menolak dengan alasan sakit lah, tidak enak lah, Namun dengan si bule ini kenapa dia berikan. Ini tidak adil!, Marvel nampak mulai kesetanan, semetara istriku berteriak kecil setiap penis besar ini masuk lebih dalam.

Dalam 5 menit Marvel mencabut penisnya dan menumpahkan seluruh air maninya di punggung istriku. Sementara bule satunya lagi asyik menikmati permainan mulut istriku, karena sudah bernafsu si bule satunya lagi langsung menggendong istriku ke tempat tidur.

Istriku di tempatkan di pinggiran bed dengan posisi nungging sementara si bule berdiri di lantai, di pingiran bed dan bersiap-siap menusukkan senjatanya ke lubang pantat istriku. Goyangan pantat si bule menimbulkan suara, "Ceplak.., ceplok..!",.

penis si bule yang bentuknya aneh itu makin keras menghunjam pantat istriku sambil tangannya meremas keras pantat bahenol istriku. Datang dari kamar mandi si Marvel langsung ikutan nimbrung, dia menyusup ke bawah tubuh istriku dengan kaki menjuntai ke bawah dia memasukkan penisnya ke vagina istriku lalu menurunkan badan istriku,

si bule satunya lagi tetap berdiri dengan penis menancap ke pantat istriku, dia agak membungkuk karena badan istriku merendah dan nempel ke tubuh Marvel. Mereka mulai bergoyang, mulut istriku dengan lahap menjilat dada bidang si Marvel yang di penuhi dengan bulu.

Si bule satunya sudah mulai kesetanan, pantatnya kian keras bergoyang dan akhirnya, "Cret.., cret.., cret", spermanya tumpah di punggung istriku, sementara si Marvel masih asyik menikmati goyangan istriku dari atas, karena si bule satunya lagi tidak lagi menusukan senjatanya,

istriku lalu duduk bersimpuh di penis si Marvel dan bergoyang maju mundur. Tangan si Marvel meremas buah dada kenyal milik istriku, desahan istriku makin hebat sampai akhirnya lemas terkulai di atas tubuh Marvel.

Marvel bangkit dan mulai menyodok lubang pantat istriku yang lagi tengkurep lemas. Plok.., plok.., plok..!, bunyi pantat dan paha mereka beradu, selang beberapa menit si Marvel menumpahkan spermanya di atas punggung istriku dan terkulai lemas di sebelah istriku.

Si bule satunya datang dari kamar mandi, langsung berpakaian lalu pamitan pada mereka. Sempat-sempatnya dia melumat mulut istriku sebelum pergi. Marvel menggendong istriku ke kamar mandi. Setelah saling membersihkan di kamar mandi, mereka tidur bugil dengan saling berpelukan.

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 24.00, aku putuskan untuk tidur di sini dan besok aku akan bolos kerja. Sampai jam 02.00 di kamar istriku tidak ada aktivitas, mereka masih tertidur pulas dengan tetap saling berpelukan. Akhirnya aku tertidur karena bosan menunggu.

Jam 04.00 aku terbangun dan melihat ke monitorku. Kulihat tangan istriku mengocok penis si Marvel yang sedang berdiri setengah tiang. Kepala istriku dituntun paksa oleh si bule untuk melakukan blow job.

Mulut istriku yang mungil tampak mengembung akibat sumbatan penis si Marvel. Setelah berapa lama akhirya tumpah juga isinya di mulut istriku, si Marvel akhirnya tertidur pulas lagi, sementara istriku ke kamar mandi membersihkan mulutnya.

Jam 07.00 si bule bangun, berpakaian dan pamitan ke istriku yang bermalas-malasan di tempat tidur dalam keadaan bugil. Setelah si Marvel pergi, aku menyerbu masuk ke kamar istriku, dia kaget sekali melihat aku datang, aku langsung membuka pakaianku dan menindihnya. Berberapa kali dia berontak, namun akhirnya penisku bisa kutancapkan ke vaginanya.

Puas mengocok vaginanya, aku minta dia nungging untuk menyodok lubang satunya. Dia menolak, "Lis.. kamu jangan munafik, si bule dua orang itu kenapa kamu kasih..ah?", aku keceplosan ngomong. Dia terheran-heran dan menanyakan dari mana aku tahu hal itu.

Akhirnya aku menjelaskan aktivitas spy-ku di kamar sebelah. Wajah istriku tampak merah padam antara malu dan marah, apalagi kujelaskan secara detil pergumulannya yang hot dan binal dengan si bule. Dia memintaku agar cepat-cepat mengurus perceraian kami, karena dia akan segera menikah dengan si Marvel dan pergi ke Italy.

Aku menyanyakan apakah dia benar-benar mencintai si bule namun tidak dijawabnya. Aku memberi tahu bahwa hidup di luar negeri itu susah dan budaya mereka beda. "Aku takut nanti di sana kamu dijadikan budak nafsu mereka", saranku.

Setelah kejadian itu, mereka selalu berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel lainnya untuk bercinta. Aku jadi kehilangan objek spy-ku karena ketololanku sendiri. Aku tidak bisa menaklukkan rasa cemburuku. Setelah kami resmi bercerai, istriku diboyong si bule ke Italy. Sampai sekarang aku tidak pernah terima kabar darinya.

Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

Suka Cerita Sex Birahi Mantan Istri

By: Unknown on: 04:30

Sunday 21 May 2017

Web Khusus Dewasa Yang Berisakan Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+.  Anggi merupakan gadis yang berparas cantik dengan kulit putih dan tubuh mulusnya, dia mahasiswi yang cerdas juga dikelasnya, tapi bentuk payudara dan pantatnya biasa saja bisa dibilang kurus kalau seukuran dia, di kota Semarang Anggi berkuliah dan disana dia ngekos bersama salah stu temannya sebut saja Hana dia lebih tua dari Anggi umurnya 30an diusinya yang segitu dia cantik dan pandai merawat tubuhnya.
Rupanya, ci Hana yang sudah lama tidak merasakan belaian pria  menyimpan; lebih tepatnya menimbun libido yang secara perlahan-lahan telah menggerogoti moralnya (walaupun belum sampai mengenai akal sehatnya).

Suka Cerita Sex Pesta dalam Kamar

Cerita Sex Pesta, ngentot Pesta, tempek Pasangan Gay, Pesta ngesex, Pesta dientot, kentu Pesta, Pesta hot, cerita Pesta Sex

Selama ditinggalkan kekasihnya sejak 7 tahun yang lalu, ia sering merasa kesepian  tak jarang ia berusaha memuaskan dirinya sendiri dengan berbagai peralatan dan VCD yang disewanya/dibeli melalui pembantunya, karena ia sendiri sebenarnya malu kalau harus terang-terangan membeli atau menyewa benda-benda seperti itu.

Demikian pula untuk bermain dengan pria yang tidak dikenal, ci Hana menganggap mereka tidak bersih sehingga ia takut untuk berhubungan badan dengan mereka. Namun demikian, ini tidak mengurangi fantasi ci Hana dalam membayangkan bentuk seks yang diinginkannya.

Bahkan sejak 2 tahun yang lalu, ia juga mulai tertarik untuk melakukan hubungan seks dengan sesamanya. Ini dapat dilihat dari reaksinya terhadap Anggi sehari-hari, tak jarang ia menelan air ludah dan menjilati kedua bibirnya apabila melihat Anggi mengenakan kaos ketat apabila ia ke kampus. Padahal, bentuk tubuh Anggi begitu biasa  apalagi apabila dibandingkan dengan dirinya sendiri yg jauh lebih seksi.

Apa yang dilihat pada diri Anggi adalah dirinya sendiri 10 tahun silam; ketika ia masih berada di awal-awal usia 20 tahun: alim dan rajin  namun begitu naif. Ci Hana sendiri bertekad untuk memberinya 'pelajaran' suatu saat.

Namun  sesudah agak lama tinggal bersama Anggi, barulah Ci Hana mengetahui bahwa ia sudah tidak perawan lagi: ketika ia masih SMP dulu  pacarnya sendiri memperkosanya dan sejak saat itu, Anggi begitu minder dan seringkali menhindar dari pergaulan sekitarnya, hingga saat ia kuliah. Ci Hana mengetahui hal ini dari Anggi sendiri yang memandang Ci Hana sebagai wanita yang sabar, bijaksana dan dewasa.

Pucuk dicinta ulam tiba, seminggu yang lalu  adik ci Hana yang laki-laki tiba dan hendak menginap untuk satu bulan karena suatu urusan. 'Sekali tepuk 2 lalat'  inilah yang ada dalam pikiran ci Hana melihat adiknya sendiri dan Anggi.

Suatu sore sejak 3 hari kedatangan adiknya  Ci Hana sudah mempersiapkan rencana yang baik: pertama adiknya, kemudian Anggi. Biasanya, Anggi tiba di kos pukul 19:00 dan ia hendak memulai rencananya itu pukul 18:30 dengan melakukan 'pemanasan' terhadap adiknya.

Pukul 18:30, Hana memanggil adiknya untuk masuk ke kamarnya. Tanpa berprasangka apa-apa, adiknya masuk ke kamarnya. Dilihatnya Ci Hana yang mengenakan celana pendek jins ketat dan kaos tanpa lengan yang ketat pula  ia sedang menghadap ke cermin dan mengikat rambutnya yang bergelombang halus itu.

Melihat bayangan adiknya di cermin, Ci Hana tersenyum dan berkata: "Masuk saja, cici cuman sebentar koq." Diam-2, adiknya memperhatikan cicinya dan berpikir: "Cantik juga, walaupun sudah kepala tiga. Badannya juga begitu padat dan seksi.."

Ci Hana yang mengerti bahwa dirinya sedang diperhatikan adiknya sendiri hanya tersenyum simpul  tiba-tiba ia berdiri, mendekati adiknya dan menggandeng tangannya. Adiknya kaget sekali namun ia tidak berkata apa2. Ci Hana membimbing adiknya menuju sebuah pintu sambil sesekali melirik ke belakang dan tersenyum simpul ke arah adiknya.

Ci Hana membuka pintu kamar tersebut dan menyalakan lampunya. Ternyata, apa yang dilihat adiknya adalah sesuatu yang menakjubkan namun juga membuatnya sedikit shock: sebuah kamar yang cukup luas  dengan seluruh dinding ditutupi bahan kedap suara berwarna pink.

Ranjang yang terletak di tengah ruangan, sebuah TV lengkap dengan stereo-setnya yang mewah: juga 3 teve hitam-putih kecil yang menampakkan situasi di ruang tamu, kamar Anggi dan kamarnya sendiri.

Namun yang membuatnya begitu kaget dan sedikit takut adalah koleksi VCD, video dan DVD porno yang berserakan di lantai. Berbagai alat bantu seksual, dan sebuah manekin lengkap dengan penis palsunya segala.

Tahulah ia apa yang diinginkan dari cicinya  tanpa disadarinya, Ci Hana sudah mengunci pintu kamar dan mulai melepaskan pakaiannya satu persatu. Namun ia berhenti sampai pakaian dalam saja. Jadilah Ci Hana hanya mengenakan bra dan celana-dalam warna hitam, ia berdiri begitu seksi dan menggoda dengan rambutnya terikat (untuk memudahkannya saat permainan nanti, begitulah yang ada di pikiran Ci Hana). "Sudahlah, kamu menurut saja  toh kamu disini hanya sebulan. Masa kamu tidak kasihan sama cici yg sudah lama tidak merasakan hangatnya tubuh pria?"

Adiknya masih ragu. Ci Hana tahu ini  dan tanpa membuang banyak waktu, ia segera maju ke depan membuka celana pendek adiknya dengan mudah (entah bagaimana, adiknya tidak mampu melawan cicinya sendiri).

Mulailah ia mengoral batang kemaluan adiknya itu. Ci Hana mempercepat gerakan mengocoknya dengan tangan kanan, dia menengadah dan menatap wajah adiknya dengan tatapan tajam penuh birahi  ia mendesis sambil berkata: "Sss.. awas kalau kamu berani keluar sebelum aku. Lebih baik kamu cari kos lain saja, meskipun kamu adikku!"

Sesudah berkata demikian, ci Hana memasukkan seluruh batang kemaluan adiknya ke dalam mulutnya. Ia menggerakkan kepalanya maju mundur  membuat batang kemaluan adiknya keluar-masuk dengan sangat cepat.

Adik ci Hana hanya dapat mengerang nikmat mendapat perlakuan seperti itu dari cicinya yang ternyata sangat berpengalaman dalam hal memuaskan pasangan mainnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengecewakan cicinya.

Di tengah-tengah permainan, Ci Hana melepaskan branya dengan tangan kirinya yang masih bebas. Diliriknya teve hitam putih yg secara rahasia memonitor kamar Anggi. Ternyata ia baru saja datang, dan waktu menunjukan pukul 18:55. Tepatlah perhitungannya: adiknya yang nafsunya sedang menanjak pasti akan mau diajaknya berkompromi.

Ci Hana menghentikan oralnya, dan tahulah ia bahwa adiknya agak kecewa. "Tunggu sebentar  aku ada tugas buat kamu: bawalah Anggi ke kamar ini." Adiknya mengerti apa yang diinginkan ci Hana. Sementara adiknya pergi memanggil Anggi  ia segera mematikan monitor2-nya, melepas celana dalamnya yang sedikit basah dan bersembunyi di sebelah pintu.

Begitu adiknya masuk bersama Anggi  ia segera mengunci kamarnya lagi dan mendorong Anggi hingga jatuh ke ranjang. Anggi yang bertubuh kurus dan lelah sehabis kuliah tidak dapat memberikan perlawanan yang berarti terhadap perlakuan Ci Hana yang begitu tiba-tiba tersebut. Ci Hana melucuti kaos ketat yang dikenakan Anggi dengan buas.

"Kyaa..!!" Anggi menjerit, namun percuma karena ruangan tersebut kedap suara. Adik Ci Hana hanya diam saja karena shock melihat keganasan cicinya  apalagi dengan sesama jenis! Ci Hana telah sampai pada branya.

Dengan kasar, ia merenggut bra Anggi dan melemparkannya ke lantai. Ci Hana melihat sepasang toket Anggi yang kecil. "Seharusnya kamu tidak usah pakai bra sama sekali. Toh tidak memberi perbedaan yang berarti.." Ci Hana melanjutkan dengan melepas kancing celana jins Anggi dan membuka ritsluitngnya dan melepaskannya.

"Pahamu putih dan mulus juga yah.." Terakhir, Ci Hana menurunkan celana dalam Anggi. Anggi tak dapat berbuat apa-apa terhadap Ci Hana yang terus menggerayangi tubuhnya dan sesekali menciuminya.

Tiba-tiba Ci Hana berdiri dan berjalan menuju lemari. Diambilnya sebuah penis palsu (dildo) dan semacam lotion. Ia mengolesi dildonya dengan lotion tersebut dan memberikannya kepada adiknya, "Kamu pakai juga. Aku tidak mau dia berteriak-teriak kesakitan." Adik Ci Hana menurut  ia melepas seluruh pakaiannya dan mulai mengolesi batang kemaluannya dengan lotion yang diberikan cicinya.

"Jangan ci.. saya takut." Anggi yang sudah lemas berkata dengan penuh kekuatiran, melihat ci Hana mengenakan penis palsu (dildo) bergerigi dengan ukuran yang cukup mengerikan seperti mengenakan celana dalam.

Ci Hana dengan cepat bergerak ke arah Anggi. "Diam. Mana lotionnya." Sesudah mendapatkan lotion, ia mulai mengolesi dinding vagina Anggi sambil berkata: "Kamu jangan takut, percaya sama cici saja. Sesudah itu, ia membalikkan tubuh Anggi dan melumasi lubang pantatnya pula.

"Ayo  kamu lubang yang satunya!!" ci Hana memerintahkan adiknya untuk mengentot Anggi yang malang di lubang anusnya. Adiknya menurut, ia berpindah  duduk di atas ranjang. Ci Hana memapah tubuh Anggi dengan lembut dan menempatkannya di atas adiknya.

Anggi yang tidak berdaya hanya dapat memandang sorot mata penuh nafsu ci Hana yang sedari tadi sibuk mengatur posisi dan membantu adiknya memasukkan batang kemaluannya ke dalam lubang anus Anggi. Bles! Batang kemaluan adik ci Hana akhirnya berhasil masuk ke dalam anus Anggi yang sudah tidak keruan bentuknya karena sedari tadi diobok-obok oleh ci Hana.

Rasa sakit bercampur nikmat membuat Anggi membelalakkan matanya, ia membuka mulutnya dan merintih "Aaa.." Ci Hana membaringkan Anggi dari posisi terduduk menjadi terlentang dengan adiknya di bawahnya (dan batang kemaluannya yang sudah menancap ke dalam lubang anus Anggi). "Anggi, aku yakin kamu akan menyukai ini dan pasti ketagihan sesudah ini." Ci Hana memasukkan dildo-nya ke dalam lubang kemaluan Anggi.

Anggi yang berada di tengah dengan keadaan tak berdaya, berusaha menahan nikmat bercampur nyeri di lubang kemaluan yang sudah dihujami dildo dari ci Hana  serta batang kemaluan adik ci Hana yang menancap di lubang anusnya.

Mulailah ranjang bergoyang.. mulanya perlahan, namun semakin lama semakin cepat.. demikian pula dengan rintihan-rintihan Anggi.. "Aaa.. aa.." Anggi masih mengenakan kaca mata minusnya ketika permainan ini dimulai.

Ci Hana tertawa melihat Anggi berusaha bertahan: "Jangan ditahan dan jangan dilawan Anggi  nikmati saja, sayang!!" Perlahan-lahan rintihan Anggi mulai berubah menjadi jeritan nikmat penuh birahi..

"Ah.. ah.. yess.. mmhh.. MM.. AAHH.." Kenikmatan disetubuhi di kedua lubangnya secara bersamaan membuat Anggi kehilangan kendali. Anggi yang sopan dan alim perlahan larut.. perlahan berubah menjadi Anggi yang liar, sifat liar yang seakan ditularkan dari ci Hana  meracuni pikiran Anggi yang semula begitu bersih dan polos. "Yah.. teruskan!! LEBIH CEPAT LAGI CI HANA..!! AA.. AA.. MMHH.. MM.."

Anggi menggenggam seprei ranjang dengan sangat kuat, keringat meluncur deras dari sekujur tubuhnya  membuat kulitnya tampak mengkilat di bawah cahaya lampu. Hal ini membuat Ci Hana semakin bernafsu mempercepat gerakan pinggulnya. Anggi semakin menikmatinya  ia memejamkan matanya sambil memegang rambut ci Hana. "AGH.. Enak sekali.. Ci.. aa.. aku.. belum pernah.. uuh.. senikmat ini.."

Adik Ci Hana menganal lubang pantat Anggi sambil meremas-remas kedua toket Anggi dari belakang, walaupun ukuran toket Anggi relatif kecil  namun ini tidak mengurangi rangsangan demi rangsangan yg diterimanya.

"Auuh.. ah.." mulut Anggi menganga dan mengeluarkan teriakan-teriakan yg semakin tidak jelas. Tubuhnya pun mulai menegang; tahulah Ci Hana bahwa "anak didiknya" saat ini hampir mencapai puncak kenikmatan.

Ci Hana mengurangi kecepatan bermainnya dan mengubah gerakan maju-mundurnya menjadi gerakan mengaduk dengan menggoyangkan pinggulnya. Anggi secara alami mengikuti gerakan Ci Hana dengan menyesuaikan gerakan pinggulnya. Hal ini justru menambah kenikmatan bagi Anggi.

Sampai akhirnya  tubuh Anggi benar-benar menegang dan Anggi melepaskan teriakan yang cukup panjang dan memenuhi seluruh ruangan kedap suara tersebut. Sesudah itu, teriakan berhenti dan seluruh ruangan menjadi sepi. Ci Hana mencabut dildo dari lubang vagina Anggi, ternyata dildo tersebut sudah ditutupi cairan kental dan bahkan saat Ci Hana menariknya keluar  ada sebagian dari cairan tersebut menetes dan adapula yang masih merekat antara dinding vagina Anggi dengan dildo Ci Hana.

Adik Ci Hana juga mencabut dildonya dari lubang anus Anggi dan merebahkan Anggi yang sudah lemas di ranjang. Anggi masih memejamkan kedua matanya  Ci Hana melepas kacamata Anggi yang masih dikenakannya dan meletakkannya di meja yg terletak di tepi ranjang. "Lain kali, kalau mau main  jangan lupa lepas dulu kacamatanya.."

Ci Hana tersenyum dan mencium Anggi, kemudian ia melepaskan dildonya dan menggelatakannya begitu saja di lantai. Ia memandang adiknya dan berkata: "Kamu jangan bengong saja, kamu masih punya tugas satu lagi." Sesudah berkata demikian, ia duduk di lantai  melebarkan kedua pahanya: mengarahkan lubang vaginanya yang sudah basah ke arah adiknya.

Kemudian ia menunjuk ke arah vaginanya: "Ayo: gunakan lidahmu." Adiknya mengerti apa yg harus dilakukan. Ia menjilat-jilat lubang kemaluan ci Hana dengan hati-hati. Keenakan, c ci Hana memejamkan matanya  nafasnya tak beraturan: desahan- desahan nikmat meluncur keluar tak terkontrol dari mulutnya.

Ia menjambak rambut adiknya dan menekan-nekan wajah adiknya itu ke lubang vaginanya: "Errghh.. aaghh.. niikkmmaatt sekkaallii.. ss..!!" Ci Hana benar-benar menikmati setiap hisapan dan jilatan yang diberikan adiknya ke liang kewanitaannya, namun di tengah ambang sadar dan tidak  Hana ingat bahwa ia tidak ingin mencapai orgasme dengan cara seperti ini. "Aah.. tunggu say  bee.. berhentii duluu.. mmh.. sekarang giliran.. cici ngerjain punya kamuu.."

Adik Ci Hana menurut dan berhenti. Ci Hana bergerak kemudian berjongkok membelakangi adiknya, sekarang ia dalam keadaan berjongkok menghadap pantat adiknya. Adiknya agak kebingungan dengan tingkah laku cicinya.

Namun Hana cuek saja: tangan kirinya ia lewatkan di antara kaki adiknya, dan dengan tangannya itu ia mencengkeram buah pelir adiknya dengan halus dan mulai memijat- mijatnya. "Tenang saja, sayang  kujamin kamu akan suka sekali.." Ci Hana tersenyum penuh nafsu, dan dengan tangan kiri masih memegang buah pelir adiknya  ia mengangkat telapak tangannya, menghadapkannya ke arah wajahnya  dan meludahi tangannya sendiri kemudian mengerut-ngerutkan tangannya.

Kemudian ia melingkarkan tangan kanannya dari pinggang sebelah kanan adiknya  langsung menuju ke arah kontol adiknya. Dan mulailah ia mengocok-ngocoknya batang kemaluan adiknya itu dengan tangan kanannya yang sudah dilumasi air ludahnya sendiri.

"Aaaghh.. duh, enak sekali ci.." Ci Hana meneruskan gerakan tangannya sampai ia merasa batang kemaluan adiknya sudah cukup keras. Sesudah itu, ia membalikan badannya dan mengambil posisi nungging di lantai. Tahulah adik ci Hana apa yang diinginkan cicinya ini. Ia juga mengatur posisi di belakang cicinya: "Awas ya  pokoknya aku nggak mau anal. Maenin lubangku yang biasa aja." Adiknya menurut, dan permainan dimulai.

Adik ci Hana memulai gerakannya dengan perlahan, "Mmm.. masih kurang, lagi dong!" Gerakan dipercepat, Ci Hana memejamkan matanya keenakan. Ia menambah kenikmatan dengan menggesek-gesek klit-nya sendiri, dengan sebelumnya membasahi jari-jarinya dengan cara mengulumnya sendiri.

"Uuuaah.. enaakk sayaang.. Mmmh.." Permainan ini berlangsung agak lama sampai ci Hana minta ganti posisi lagi. Kali ini ia ingin disetubuhi dengan posisi tubuh menyamping. Ci Hana menyampingkan tubuhnya yang seksi dan sudah mandi keringat tadi ke arah kanan, sementara adik Ci Hana mengangkat paha mulus cicinya sebelah kanan dan menyandarkannya ke bahu sebelah kirinya.

Dengan demikian, ia dengan leluasa dapat memasukkan batang kemaluannya ke lubang ci Hana. Ia mulai bergerak maju mundur, "Aaahh.. mm.." Untuk sekedar menambah kenikmatan, ia mengarahkan tangan kanannya ke arah pantatnya sendiri dan menggerakan jari tengahnya keluar- masuk lubang pantatnya. "Kyyaahh.. uuhh.."

Tubuh ci Hana terus bergoyang-goyang  toketnya pun bergerak naik turun tak beraturan mengkuti irama tubuhnya. Adik ci Hana yg sedari tadi bergitu terangsang dengan gerakan toket cicinya sendiri itu sudah tak tahan lagi, ia memajukan tangan kanannya guna meremas toket kanan cicinya itu. "Oh  susumu begitu empuk ci.."

Ci Hana hanya tersenyum, ia mencabut tangannya dari lubang pantatnya  dan ikut meremas toketnya bersama-sama dengan tangan adiknya itu. Permainan terus berlangsung, Ci Hana merasakan tubuhnya sendiri mulai menegang  ia sendiri sudah tidak mampu berpikir jernih lagi.

Hanya kenikmatan yang dirasakan sekujur tubuhnya sekarang. "AAHH.. AAKKUU.. MMH.." Keluarlah Ci Hana, mencapai orgasme yang diidam-idamkannya dalam posisi menyamping. Tercapailah segala keinginannya selama ini.

Demikian pula adik ci Hana, ia segera berdiri karena sudah tidak tahan lagi, dan ci Hana mengetahui hal ini  karena ia sudah berhasil meraih orgasme, maka ia berniat membantu adiknya untuk mengeluarkan seluruh peju yang sangat ia inginkan itu.

Ci Hana berjongkok, tersenyum menggoda ke arah adiknya dan mulai mengocok batak kemaluan adiknya "Nah, sekarang cici ingin merasakan nikmatnya cairan kejantananmu. Ayo sayang.. keluarkan  jangan ragu.. ayo!" Ci Hana memainkan batang kemaluan adiknya naik turun dengan gerakan memutar sambil sesekali menjilat pangkal kemaluan adiknya.

"Aih.. masih belum keluar juga.. sebentar.." Sambil mengocok batang kemaluan adiknya dengan menggunakan tangan kanannya, ci Hana memijat buah pelir adiknya. "Ah.. ci.. aku mau keluar nih..!!" Ci Hana langsung mengarahkan ujung batang kemaluan adiknya ke arah mulutnya, menyambut cairan peju yang segera muncrat masuk ke dalam mulutnya.

Anggi yang sedari tadi tergeletak lemas berusaha bangkit dan merangkak menuju ci Hana dan adiknya. "Ci Hana.. saya juga mau..", kata Anggi sambil menunjuk ke arah mulutnya sendiri. Tetes peju terakhir sudah habis meluncur turun ke dalam mulut ci Hana yang seksi. Ci Hana menelan sedikit peju adiknya dan menahan sisanya di dalam mulutnya.

Ia tersenyum dengan mulut belepotan peju adiknya, membelai Anggi, kemudian membaringkannya, dan meletakkan kepala Anggi di pangkuannya. Anggi yang sudah lemas hanya menurut seperti anak kecil. Dengan gerakan yang lembut, ci Hana menyentuh bibir Anggi dan menggerakannya ke bawah dengan jari telunjuknya.

Anggi mengerti apa yang dimaksud ci Hana, ia membuka mulutnya. Bibirnya bergetar. Ci Hana kembali tersenyum  ia mengarahkan mulutnya tepat di atas bibir Anggi yang sudah merekah, kemudian membuka dan memuntahkan peju lengket yang sudah bercampur dengan air liur ci Hana, turun memasuki mulut Anggi.

Peju dalam mulut ci Hana sudah habis dipindahkan ke dalam mulut Anggi. Ci Hana tersenyum lebar dengan sedikit sisa peju bercampur liur pekat yang menetes dari ujung bibirnya.

Kembali, dengan gerakan lembut  ci Hana memberi isyarat kepada Anggi untuk menutup mulutnya. Anggi menuruti dan tersenyum bersamaan dengan ci Hana. "Nah, aku tidak pernah pelit kepada gadis manis seperti kamu.

Ambillah bagianmu dan nikmatilah." Anggi menelan peju yang sudah diberikan ci Hana kepadanya. "Terima kasih ci.." Kemudian ia bangkit dan duduk  Anggi menyentuh wajah ci Hana dengan lembut. Anggi kembali membuka mulutnya, bergerak maju ke arah bibir ci Hana sambil menjulurkan lidahnya. Ci Hana yang mengerti maksud Anggi segera menyambut ciuman Anggi dengan menjulurkan lidahnya pula. Mereka berciuman sampai lama  dan saling menjilati sisa-sisa peju hingga bersih.

Sejak saat itu, kehidupan ci Hana dan Anggi selalui dipenuhi dengan petualangan: hampir setiap bulan Anggi 'menjebak' teman kuliahnya  entah itu pria atau wanita. Mungkin dalam kesempatan lain, Anggi dapat membagi kisah petualangannya disini.
Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

Suka Cerita Sex Pesta dalam Kamar

By: Unknown on: 19:27
Web Khusus Dewasa Yang Berisakan Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+.  Aku baru saja outus dari pacarku yang mana sudah kami bina selama 2 tahun dan kandas di tengah jalan, sekarang aku semester 6 di PTS Bandung, di kota ini aku ikut ngontrak rumah dengan 5 orang, yang mana aku disini sendiri yang laki laki, karena paksaan dari kakaku cewek, awalnya aku ingin cari ngekos sendiri tapi kakakku tidak memperbolehkanku untuk pindah. Dan kita pun tinggal serumah dengan tiga teman wanita kakakku.

Suka Cerita Sex Dosen Riana

 cerita sex dosen, cerita dosen terbaru, cerita dosen ngentot, kumpulan cerita dosen ngentot, cerita hot ngentot, cerita nyata dosen ngentot, koleksi cerita dosen ngentot, kumpulan cerita ngentot terbaru

Ada satu diantara mereka sudah jadi dosen tapi di Universitas lain, Ibu Riana namanya. Kita semua memanggilnya Ibu maklum sudah umur 40 tahun tapi belum juga menikah. Ibu Riana bertanya,
Eh, kamu akhir-akhir ini kok sering ngelamun sih, ngelamunin apa yok? Jangan-jangan ngelamunin yang itu..

Itu apanya Bu? tanyaku.

Memang dalam kesehari-harianku, ibu Riana tahu karena aku sering juga curhat sama dia karena dia sudah kuanggap lebih tua dan tahu banyak hal. Aku mulai cerita,

Tahu nggak masalah yang kuhadapi? Sekarang aku baru putus sama pacarku, kataku.

Oh. gitu ceritanya, pantesan aja dari minggu kemarin murung aja dan sering ngalamun sendiri, kata Ibu Riana.

Begitu dekatnya aku sama Ibu Riana sampai suatu waktu aku mengalami kejadian ini. Entah kenapa aku tidak sengaja sudah mulai ada perhatian sama Ibu Riana. Waktu itu tepatnya siang-siang semuanya pada kuliah, aku sedang sakit kepala jadinya aku bolos dari kuliah. Siang itu tepat jam 11:00 siang saaat aku bangun, eh agak sedikit heran kok masih ada orang di rumah, biasanya kalau siang-siang bolong begini sudah pada nggak ada orang di rumah tapi kok hari ini kayaknya ada teman di rumah nih. Aku pergi ke arah dapur.

Eh Ibu Riana, nggak ngajar Bu? tanyaku.

Kamu kok nggak kuliah? tanya dia.

Habis sakit Bu, kataku.

Sakit apa sakit? goda Ibu Riana.

Ah Ibu Riana bisa aja, kataku.

Sudah makan belum? tanyanya.

Belum Bu, kataku.

Sudah Ibu Masakin aja sekalian sama kamu ya, katanya.

Dengan cekatan Ibu Riana memasak, kita pun langsung makan berdua sambil ngobrol ngalor ngidul sampai-sampai kita membahas cerita yang agak berbau seks. Kukira Ibu Riana nggak suka yang namanya cerita seks, eh tau-taunya dia membalas dengan cerita yang lebih hot lagi. Kita pun sudah semakin jauh ngomongnya. Tepat saat itu aku ngomongin tentang perempuan yang sudah lama nggak merasakan hubungan dengan lain jenisnya.

Apa masih ada gitu keinginannya untuk itu? tanyaku.

Enak aja, emangnya nafsu itu ngenal usia gitu, katanya.

Oh kalau gitu Ibu Riana masih punya keinginan dong untuk ngerasain bagaimana hubungan dengan lain jenis, kataku.

So pasti dong, katanya.

Terus dengan siapa Ibu untuk itu, Ibu kan belum kimpoi, dengan enaknya aku nyeletuk.

Aku bersedia kok, kataku lagi dengan sedikit agak cuek sambil kutatap wajahnya.

Ibu Riana agak merah pudar entah apa yang membawa keberanianku semakin membludak dan entah kapan mulainya aku mulai memegang tangannya. Dengan sedikit agak gugup Ibu Riana kebingungan sambil menarik kembali tangannya, dengan sedikit usaha aku harus merayu terus sampai dia benar-benar bersedia melakukannya.

Okey, sorry ya Bu, aku sudah terlalu lancang terhadap Ibu Riana, kataku.

Nggak, aku kok yang salah memulainya dengan meladenimu bicara soal itu, katanya.

Dengan sedikit kegirangan, dalam hatiku dengan lembut kupegang lagi tangannya sambil kudekatkan bibirku ke dahinya. Dengan lembut kukecup keningnya. Ibu Riana terbawa dengan situasi yang kubuat, dia menutup matanya dengan lembut. Juga kukecup sedikit di bawah kupingnya dengan lembut sambil kubisikkan,

Aku sayang kamu, Ibu Riana, tapi dia tidak menjawab sedikitpun.

Dengan sedikit agak ragu juga kudekatkan bibirku mendekati bibirnya. Cup dengan begitu lembutnya aku merasa kelembutan bibir itu. Aduh lembutnya, dengan cekatan aku sudah menarik tubuhnya ke rangkulanku, dengan sedikit agak bernafsu kukecup lagi bibirnya. Dengan sedikit terbuka bibirnya menyambut dengan lembut.

Kukecup bibir bawahnya, eh tanpa kuduga dia balas kecupanku. Kesempatan itu tidak kusia-siakan. Kutelusuri rongga mulutnya dengan sedikit kukulum lidahnya. Kukecup, Aah cup cup cup dia juga mulai dengan nafsunya yang membara membalas kecupanku, ada sekitar 10 menitan kami melakukannya, tapi kali ini dia sudah dengan mata terbuka. Dengan sedikit ngos-ngosan kayak habis kerja keras saja.

Aah jangan panggil Ibu, panggil Riana aja ya!

Kubisikkan Ibu Riana, Riana kita ke kamarku aja yuk!.

Dengan sedikit agak kaget juga tapi tanpa perlawanan yang berarti kutuntun dia ke kamarku. Kuajak dia duduk di tepi tempat tidurku. Aku sudah tidak tahan lagi, ini saatnya yang kutunggu-tunggu.

Dengan perlahan kubuka kacing bajunya satu persatu, dengan lahapnya kupandangi tubuhnya. Ala mak indahnya tubuh ini, kok nggak ada sih laki-laki yang kepengin untuk mencicipinya. Dengan sedikit membungkuk kujilati dengan telaten. Pertama-tama belahan gunung kembarnya.

Ah ssh terus Ian, Ibu Riana tidak sabar lagi,

BH-nya kubuka, terpampang sudah buah kembar yang montok ukuran 34 B. Kukecup ganti-gantian,
Aah sssh dengan sedikit agak ke bawah kutelusuri karena saat itu dia tepat menggunakan celana pendek yang kainnya agak tipis dan celananya juga tipis, kuelus dengan lembut, Aah aku juga sudah mulai terangsang.

Kusikapkan celana pendeknya sampai terlepas sekaligus dengan celana dalamnya, hu cantiknya gundukan yang mengembang. Dengan lembut kuelus-elus gundukan itu,

Aah uh sssh Ian kamu kok pintar sih, aku juga sudah nggak tahan lagi,

Sebenarnya memang ini adalah pemula bagi aku, eh rupanya Riana juga sudah kepengin membuka celanaku dengan sekali tarik aja terlepas sudah celana pendek sekaligus celana dalamku.

Oh besar amat, katanya. Kira-kira 18 cm dengan diameter 2 cm, dengan lembut dia mengelus zakarku,
Uuh uh shhh.. dengan cermat aku berubah posisi 69, kupandangi sejenak gundukannya dengan pasti dan lembut. Aku mulai menciumi dari pusarnya terus turun ke bawah, kulumat kewanitaannya dengan lembut, aku berusaha memasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya,

Aah uh ssh.. terus Ian, Riana mengerang.

Aku juga enak Riana, kataku. Dengan lembut di lumat habis kepala kemaluanku, di jilati dengan lembut,

Assh oh ah. Riana terus sayang,

Dengan lahap juga kusapu semua dinding lubang kemaluannya, Aahk uh ssh.. sekitar 15 menit kami melakukan posisi 69, sudah kepengin mencoba yang namanya bersetubuh. Kuubah posisi, kembali memanggut bibirnya.

Sudah terasa kepala kemaluanku mencari sangkarnya. Dengan dibantu tangannya, diarahkan ke lubang kewanitaannya. Sedikit demi sedikit kudorong pinggulku,

Aakh sshh pelan-pelan ya Ian, aku masih perawan, katanya.

Haaa aku kaget, benar rupa-rupanya dia masih suci.

Dengan sekali dorong lagi sudah terasa licin. Blessst,

Aahk teriak Riana,

kudiamkan sebentar untuk menghilangkan rasa sakitnya, setelah 2 menitan lamanya kumulai menarik lagi batang kemaluanku dari dalam, terus kumaju mundurkan. Mungkin karena baru pertama kali hanya dengan waktu 7 menit Riana

Aakh ushh usssh ahhhkk aku mau keluar Ian, katanya.

Tunggu, aku juga sudah mau keluar akh kataku.

Tiba-tiba menegang sudah lubang kemaluannya menjepit batang kemaluanku dan terasa kepala batang kemaluanku disiram sama air surganya, membuatku tidak kuat lagi memuntahkan Crot crot cret banyak juga air maniku muncrat di dalam lubang kemaluannya.

Aakh aku lemas habis, aku tergeletak di sampingnya.

Dengan lembut dia cium bibirku, Kamu menyesal Ian? tanyanya.

Ah nggak, kitakan sama-sama mau.

Kami cepat-cepat berberes-beres supaya tidak ada kecurigaan, dan sejak kejadian itu aku sering bermain cinta dengan Ibu Riana hal ini tentu saja kami lakukan jika di rumah sedang sepi, atau di tempat penginapan apabila kami sudah sedang kebelet dan di rumah sedang ramai. sejak kejadian itu pada diri kami berdua mulai bersemi benih-benih cinta, dan kini Ibu Riana menjadi pacar gelapku.

Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

Suka Cerita Sex Dosen Riana

By: Unknown on: 04:30

Saturday 20 May 2017

Web Khusus Dewasa Yang Berisakan Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+.  Perkenalkan namaku Anas umurku 30 tahun sudah menikah dan mempunyai 2 anak, disini aku akan menceritakan kisah seks ku dengan mertuaku, aku dan mertuaku tinggal di daerah yang beda suatu ketika saat aku mendapat tugas kantor di kota mertuaku, aku berniat untuk istirahat sejenak seteleh menyelesaikan tugas kantorku

Suka Cerita Sex Mertuaku Mendesis

 cerita sex sedarah, cerita ml sedarah, cerita ngesex sedarah, sedarah cerita, cerita hubungan sedarah, cerita sedarah bergambar, cerita ngetot sedarah, cerita 18 sedarah, cerita sedarah keluarga, cerita sedarah panas, cerita sedarah baru, daftar cerita sedarah, cerita seks sedarah, cerita sedarah kakak, cerita bokep sedarah, cerita nakal sedarah, cerita ngntot sedarah, cerita sedarah adik, cerita sedarah new, cerita sedarah terkini, cerita sedarah 18, cerita wanita sedarah, cerita cerita sedarah

"Kok sendirian Anas? Mana anak istrimu?" tanya mertuaku.

"Saya ada tugas kantor disini, Ma. Jadi mereka tidak saya ajak. Lagian saya cuma sebentar kok, Ma. Hanya mau numpang mandi dan istirahat sebentar," jawabku.

"O begitu.. Akan mama siapkan makanan buat kamu," ujar mertuaku.

Lalu aku mandi. Setelah itu aku segera ke meja makan karena sudah sangat lapar.

"Papa mana, Ma?" tanyaku.

"Papa lagi ke rumah temannya ngurusin obyekan," jawan mertuaku.

"Kamu mau pulang jam berapa, Anas?" tanya mertuaku.

"Agak sorean, Ma. Saya akan tidur sebentar. Badan pegal hampir 3 jam naik motor dari Bandung," kataku.

"Kalau begitu ganti baju dulu dong. Nanti kusut kemeja kamu," ujar mertuaku sambil bangkit menuju kamarnya. Lalu dia datang lagi membawa kaos dan kain sarung.

"Ini punya Papa, pakailah nanti," kata mertuaku.

"Iya, Ma," kataku sambil terus melanjutkan makan.

Mertuaku berumur 42 tahun. Sangat cantik mirip istriku. Badan ramping, buah dada besar walau agak turun karena usia. Pantatnya sangat padat. Setelah berganti pakaian, aku duduk di ruang tamu sambil nonton TV.

"Loh katanya mau tidur?" tanya mertuaku sambil duduk di kursi yang sama tapi agak berjauhan.

"Sebentar lagi. Ma. Masih kenyang," ujarku. Lalu kami nonton TV tanpa banyak bicara.

"Tahukah kamu, Anas.. Bahwa mama sangat senang dengan kamu?" tanya mertuaku kepadaku memecah kesunyian.

"Kenapa, Ma?" tanyaku.

"Dulu sejak pertama kali datang kesini mengantar istrimu pulang, mama langsung suka kamu. Ganteng, tinggi, sopan, dan ramah," kata mertuaku. Aku hanya tersenyum.

"Sekarang kamu sudah menikahi anak mama dan sudah punya anak 2, tapi kamu tetap sama seperti yang dulu..," kata mertuaku lagi.

"Mama sangat sayang kamu, Anas," kata mertuaku lagi.

"Saya juga sayang mama," ujarku.

"Ada satu hal yang ingin mama lakukan, tapi tidak pernah berani karena takut jadi masalah..," kata mertuaku.

"Apa itu, Ma?" kataku.

"Mama ingin memeluk kamu walau sebentar..," ujar mertuaku sambil menatapku dengan mata sejuk.

"Kenapa begitu, Ma?" tanyaku lagi.

"Karena dulu mama sangat suka kamu. Sekarang ditambah lagi rasa sayang," kata mertuaku.

Aku tatap mata mertuaku. Kemudian aku tersenyum.

"Saya yang akan peluk mama sebagai rasa sayang saya ke mama," ujarku sambil beringsut mendekati mertuaku sampai badan kami bersentuhan.

Kemudian aku peluk mertuaku erat. Mertuakupun balas memeluk aku dengan erat sepertinya tidak mau melepas lagi.

"Boleh mama cium kamu Anas? Sebagai tanda sayang?" tanya mertuaku.

Aku agak kaget. Aku lepaskan pelukanku, lalu tersenyum dan mengangguk. Mertuaku tersenyum, lalu mencium pipi kiri, pipi kanan, kening. Lalu.. Mertuaku menatap mataku sesaat kemudian mengecup bibirku. Aku sangat kaget. Tapi aku tetap diam, dan ada sedikit rasa senang akan hal itu. Selang beberapa detik mertuaku kembali mengecup bibirku..

Dan melumatnya sambil merangkulkan tangannya ke pundakku. Secara spontan aku membalas ciuman mertuaku. Kami saling hisap, mainkan lidah.. Nafas mertuaku terdengar agak cepat. Tangan mertuaku masuk ke dalam kain sarung, lalu menyentuh kontolku dari luar CD. Tangannya lalu mengusap pelan lalu mulai meremas kontolku. Kontolku langsung tegang.

Tiba-tiba.. Kringg! Krinngg! Bunyi telepon mengagetkan kami. Kami langsung memisahkan diri. Mertuaku langsung bangkit menuju telepon. Entah apa yang dibicarakan. Karena merasa agak bersalah, aku segera masuk ke kamar, menutup pintu, lalu merebahkan diri di kasur. Terbayang terus peristiwa tadi berciuman dengan mama mertua sambil merasakan nikmatnya diremas kontol. Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Kemudian pintu terbuka. Mertuaku masuk.

"Sudah mau tidur, Anas?" tanya mertuaku.

"Belum, Ma," ujarku sambil bangkit lalu duduk di tepi ranjang. Mertuaku juga ikut duduk di sampingku.

"Kamu marah tidak atas kejadian tadi," tanya mertuaku sambil menatap mataku. Aku tersenyum.

"Tidak, Ma. Justru saya senang karena ternyata mama sangat sayang dengan saya," jawabku.

Mertuaku tersenyum lalu memegang tanganku.

"Sebetulnya dari dulu mama memimpikan hal seperti ini, Anas," ujar mertuaku.

"Tapi karena istrimu dan papamu selalu ada, ya mama hanya bisa menahan perasaan saja..," ujar mertuaku sambil mencium bibirku.

Akupun segera mebalas ciumannya. Dan sekarang aku mulai berani. Tanganku mulai meraba buah dada mertuaku dari luar dasternya. Aku meremasnya perlahanan. Tangan mertuakupun segera melepas kain sarung yang aku pakai. Tangannya langsung meraba dan meremas kontolku dari luar CD-ku. Kontolku makin mengeras.

Mertuaku merogoh kontolku hingga berdiri tegak. Sambil tetap berciuman tangannya terus mengocok dan meremas kontolku. Akupun terus meremas buah dada mertuaku. Tak lama, mertuaku bangkit lalu melucuti semua pakaiannya. Akupun melakukan hal yang sama. Mertuaku segera naik ke tempat tidur, dan aku segera menaiki tubuhnya. Aku kecup bibirnya.

"Mama senang kamu datang hari ini, Anas.. Lebih senang lagi karena ternyata kamu bisa menerima rasa sayang mama kepada kamu..." ujar mertuaku sambil menciumku.

"Saya juga senang karena mama sangat menyayangi saya. Saua akan menyayangi mama..." kataku sambil memagut leher mertuaku.

Mertuaku mendesah dan menggelinjang merasakan desiran nikmat. Pagutanku kemudian turun ke buahdada mertuaku. Kujilati dan gigit-gigit kecil puting susu mertuaku sambil tangan yang satu meremas buah dada yang lain.

"Ohh.. Mmhh.. Mmhh.. Ohh..." desah mertuaku semakin merangsang gairahku.

Tapi ketika lidahku mulai turun ke perut, tiba-tiba mertuaku memegang kepalaku.

"Jangan ke bawah, Anas.. Mama malu. Segera masukkin saja.. Mama sudah tidak tahan..." ujar mertuaku.

Aku tersenyum dan maklum karena mertuaku termasuk orang yang konvensional dalam masalah sex. Aku buka lebar paha mertuaku, lalu aku arahkan kontolku ke memek mertua yang sudah basah dan licin.

Tangan mertuaku segera memegang kontolku lalu mengarahkannya ke lubang memeknya. Tak lama.. Bless.. Kontolku langsung memompa memek mertuaku. Terasa tidak seret, tapi masih enak rasanya menjepit kontolku..

"Ohh.. Sshh.. Oh, Anas.. Mmhh..." desah mertuku ketika aku memompa kontolku agak cepat.

Mertuaku mengimbangi gerakanku dengan goyangan pinggulnya. Tak lama, tiba-tiba mertuaku bergetar lalu tubuhnya agak mengejang.

"Oh, Anas.. Mama mau keluarr.. Mmhh..." jerit kecil mertuaku.

"Terus setubuhi mama..." desahnya lagi.

Beberapa saat kemudian tubuh mertuaku melemas. Dia telah mencapai orgasme.. Akupun berhenti sejenak memompa kontolku tanpa mencabutnya dari memek mertuaku. Memeknya terasa makin licin oleh air maninya.

"Mama belum pernah merasakan nikmat seperti ini, Anas," ujar mertuaku sambil mengecup bibirku.

"Terima kasih, Anas..." ujarnya lagi sambil tersenyum. Akupun segera mengerakan kontolku menyetubuhi lagi mertuaku.

"Boleh Anas minta sesuatu, Ma?" tanyaku sambil terus memompa kontolku.

"Apa?" ujar mertuaku.

"Saya mau setubuhi mama dari belakang. Boleh?" tanyaku. Mertuaku tersenyum.

"Boleh tapi mama tidak mau nungging. Mama tengkurap saja ya?" ujar mertuaku.

"Iya, Ma," ujarku sambil mencabut kontolku. Mertuaku segera tengkurap sambil sedikit melebarkan kakinya.

"Ayo, Anas," ujar mertuaku.

Aku segera masukkan kontolku ke memek mertuaku dari belakang. Terasa lebih nikmat daripada masuk lewat depan. Mata mertuaku terpejam, dan sesekali terdengar desahannya. Akupun terus menikmati rasa nikmat sambil terus memompa kontolku.

Kemudian terasa ada sesuatu rasa yang sangat kuat ingin keluar dari kontolku. Kupercepat gerakanku menyetubuhi mertuaku. Ketika hampir mencapai klimaks, aku cabut kontolku, lalu.. Crott! Crott..! Crott! Air maniku keluar banyak di punggung dan pantat mertuaku.

"Ohh.. Enak, Ma..." kataku.

Kugesekkan kontolku ke belahan pantat mertuaku. Selang beberapa menit setelah kelelahan agak hilang, mertuaku berkata, " Tolong bersihkan punggung mama, Anas..".

"Iya, Ma," ujarku. Lalu aku bersihkan air maniku di tubuh mertuaku.

Setelah berpakaian, lalu kami keluar kamar. Terlihat wajah mertuaku sangat ceria. Menjelang sore, mertua lelaki pulang. Aku dan mertua perempuanku bertindak biasa seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami.

Setelah makan malam, aku diminta mertua perempuanku utnuk membawakan semua piring kotor ke dapur. Aku menurut. Mertua lelaki aku setelah makan malam langsung menuju ruang televisi dan segera menonton acara kesukaannya.

Di dapur, mertuaku perempuanku langsung menarik tanganku ke sudut dapur lalu menciumku. Aku membalasnya sambil tanganku langsung memegang selangkangannya kemudian meraba memeknya.

"Nakal kamu. Tapi mama suka," ujar mertuaku sambil tersenyum.

"Nanti Papa kesini, Ma.. Udah, ah Anas takut," ujarku.

"Tidak akan kesini kok, Anas," ujarnya.

"Sebelum kamu pulang, mama mau sekali lagi bersetubuh dengan kamu disini..." ujar mertuaku sambil tangannya segera meremas kontolku dari luar celana.

"Saya juga mau, tapi jangan disini, Ma.. Bahaya," ujarku.

"Ayo dong, Anas.. Mama sudah tidak tahan," ujarnya lagi. Tangannya terus meremas kontolku.

"Kita ke hotel yuk, Anas?" ajak mertuaku. Aku mengangguk.

Kemudian dengan alasan akan ke rumah temannya, mertuaku perempuanku meminta ijin pergi diantar olehku.

"Jangan lama-lama ngobrol disana, Ma.. Si Anas kan malam ini mau pulang. Kasihan nanti dia capek," ujar mertua lelaki.

"Iya dong, Pa..." ujar mertua perempuanku.

Kemudian kami naik motor segera pergi mencari hotel. Setelah selesai registrasi, kami segera masuk ke kamar. Tanpa banyak cakap, mertuaku langsung memeluk dan menciumku dengan liar. Aku balas ciumannya..

"Cepat kita lakukan, Anas.. Waktu kita hanya sedikit," ujar mertuaku sambil melucuti semua pakaiannya.

Aku juga demikian. Mertuaku langsung naik ke kasur, lalu aku menyusul. Tangan mertuaku langsung menggenggam kontolku dan diarahkan ke memeknya.

"Mama kok buru-buru sih?" tanyaku sambil tersenyum ketika kontolku sudah masuk memeknya. Lalu aku pompa kontolku perlahan menikmati enaknya memek mertuaku.

"Habisnya mama sudah tidak tahan sejak tadi di rumah, pengen merasakan kontol kamu lagi," kata mertuaku sambil menggoyang pinggulnya mengimbangi gerakanku.

Selang beberapa belas menit tiba-tiba mertuaku mendekap aku erat sambil mengerakkan pinggulnya cepat. Kemudian.. "Ahh.. Mmhh.. Enak sayang..." desah mertuaku mencapai puncak orgasmenya.

Badannya melemas. Aku terus memompa kontolku lebih cepat. Terasa lebih nikmat. Sampai beberapa lama kemudian aku tekan kontolku ke lubang memek mertuaku dalam-dalam, dan.. Crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam memek mertuaku.

"Maaf, Ma.. Anas tidak bisa menahan.. Sehingga keluar di dalam," ujarku sambil memeluk tubuh mertuaku.

"Tidak apa-apa, Anas," jawab mertuaku.

"Mama sudah minum obat kok," ujarnya lagi.

"Kalo mama berkunjung ke rumah kamu, bisa tidak ya kita melakukan lagi?" tanya mertuaku.

"Bisa saja, Ma.. Kita jalan berdua saja dengan alasan pergi kemana..." jawabku. Mertuaku tersenyum.

"Kita pulang Anas," ujar mertuaku.

Sesampai di rumah, aku langsung bersiap untuk pulang ke Bandung. Ketika aku memanaskan motorku, mertua perempuan mendekatiku. Sementara mertua lelaki duduk di beranda.

"Hati-hati di jalan ya, Anas," ujar mertuaku.

"Iya, Ma. Terima kasih," ujarku sambil tersenyum.

"Tengokin mama dong sesering mungkin, Anas," ujar mertuaku sambil tersenyum penuh arti.

"Iya, Ma," ujarku sambil tersenyum pula.

Lalu aku pulang. Sejak saat itu hingga kini aku selalu menyempatkan diri sebulan sekali untuk datang ke rumah mertuaku, tentu saja setelah aku di-SMS dahulu oleh mertua perempuanku.

Ini adalah kisah nyata kehidupan aku.
Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

Suka Cerita Sex Mertuaku Mendesis

By: Unknown on: 20:00
Web Khusus Dewasa Yang Berisakan Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+. Dari umur 11 tahun aku sudah memberanikan untuk membaca majalah dewasa, hal ini yang membuat daya imajinasiku liar, dan diumur tersebut aku sudah biasa melakukan mastrubasi, dan aku pernah membaca ada cerita seks antara kakak dan adik, kisahnya menarik dan semakin tertarik untk mencoba sendiri dengan saudaraku.

Suka Cerita Sex Meniduri Selma

cerita sex sedarah, cerita ml sedarah, cerita ngesex sedarah, sedarah cerita, cerita hubungan sedarah, cerita sedarah bergambar, cerita ngetot sedarah, cerita 18 sedarah, cerita sedarah keluarga, cerita sedarah panas, cerita sedarah baru, daftar cerita sedarah, cerita seks sedarah, cerita sedarah kakak, cerita bokep sedarah, cerita nakal sedarah, cerita ngntot sedarah, cerita sedarah adik, cerita sedarah new, cerita sedarah terkini, cerita sedarah 18, cerita wanita sedarah, cerita cerita sedarah

Pada saat itu, saya menempati ruangan tidur yang sama dengan adikku, Rindy. Hanya saja menempati ranjang yang berbeda, namun jaraknya hanya sekitar 2 meter. Suatu malam sekitar pukul 00.30, saya terbangun sementara tampaknya semua orang di rumah ini sudah tertidur.

Aku lihat Rindy juga tertidur pulas. Selimutnya tersingkap sebagian pada bagian paha. Sementara kedua kakinya membentang, sehingga celana dalamnya terlihat. Hal ini membuat saya menjadi bernafsu, apalagi jika mengingat cerita tentang hubungan seks kakak-beradik.

Perlahan saya turun dari tempat tidur, dan mendekati ranjang Rindy. Saya ingin memastikan bahwa ia tertidur pulas, dengan menggelitik telapak kakinya. Dan ternyata ia tertidur pulas. Tak tahan lagi, saya sentuhkan jari-jari saya ke cd Rindy yang menutupi vaginanya. Semakin lama sentuhan yang saya berikan semakin keras menekan, dan rindy tetap tertidur.

Merasa kurang puas, saya mencoba menyentuh langsung vagina Rindy dengan memasukkan tangan saya ke dalam cd-nya melalaui bagian perut. Tangan saya bergetar cukup keras.Saya tidak perduli, dan akhirnya saya dapat menggapai vagina Rindy secara langsung. Saya remas-remas.

Dan jari-jari saya merasakan celah. Setelah beberapa saat, merasa kurang puas, saya keluarkan tangan saya dan bermaksud membuka cd yang dikenakan Rindy. Dengan kedua tangan, perlahan saya turunkan cd-nya.

Ketika sebagian vagina mulai terlihat, usaha untuk menurunkan lebih jauh agak sulit.Dengan usaha lebih tekun akhirnya, saya berhasil menurunkan cd Rindy sampai seluruh bagian vagina terlihat.

Tak tahan lagi, saya ciumi vagina Rindy. Kemudian saya mencoba mencari lubang yang sering saya dengar, tempat

melakukan hubungan seks. Saya pikir ada di bagian depan, ternyata pikiran saya selama ini salah. ternyata posisi

yang sebenarnya ada di bagian bawah. Kembali saya ciumi dan jilati vagina rindy sampai pada bagian lubang. Saya

sudah benar-benar tidak tahan lagi. Saya lepaskan celana saya, dan perlahan naik ke ranjang Rindy. Sementara tangan kanan menahan tubuh, tangan kiri mengarahkan penis ke lubang vagina. Tampaknya tidak mungkin. Saya mencoba memasukkan dari depan, padahal lubang ada di bawah.

Sementara saya berusaha, tiba-tiba tubuh Rindy bergerak. Karena takut ketahuan, saya cepat-cepat bangun dan

merapihkan kembali cd Rindy. Mengenakan celana saya dan kembali ke ranjang. Dan kembali tidur.

Pengalaman pada malam tersebut, terkenang selalu. Bahkan pada saat belajar di sekolah. Membuat saya selalu

menunggu datangnya malam, saat dimana semua orang tertidur. Selama beberapa malam saya melakukan usaha serupa,

tapi selalu gagal ketika takut Rindy terbangun.

Sampai suatu malam ketika saya benar-benar sangat bernafsu. Saya sudah melepaskan cd Rindy dan saya sudah tidak mengenakan celana dan baju. Benar-benar bugil. Saya sudah bulatkan tekad untuk melakukannya malam ini. Perlahan saya menaiki ranjang Rindy. Kedua kaki Rindy, saya rentangkan lebar-lebar.

Saya ciumi vagina Rindy sepuas hati. Ketika bosan, saya mulai arahkan penis saya ke vagina Rindy. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Sulit sekali mengarahkan penis ke vagina. Ketika penis saya mulai memasuki vagina, saya semakin terangsang.

Apapun yang terjadi saya harus berhasil malam ini. Saya dorong penis saya semakin memasuki vagina Rindy. Pada suatu saat terasa agak sulit, namun saya terus memaksa. Sampai seluruh penis saya masuk ke dalam vagina Rindy.

Semua usaha saya tersebut, membuat Rindy terbangun. Mungkin saya pikir membuat rasa sakit pada Rindy. Ia

bingung dengan apa yang terjadi. Ia merintih dan mulai memprotes apa yang saya lakukan. Namun saya berkata kepada Rindy, 'Sst..., jangan berisik dan dimarahin mami. Kalo malam-malam berisik nanti dijewer lho'. Mendengar komentar saya tersebut, ternyata Rindy langsung diam - hanya kadang-kadang merintih menahan sakit.

Saya terus menggoyang pinggan saya, mendorong penis masuk dan keluar dari vagina Rindy. Karena baru pertama kali, permainan saya hanya berlangsung tidak sampai 2 menit. Saya istirahat sebentar. Dan Rindy pun karena lelah, juga kembali tertidur.

Setelah beberapa saat, penis saya mulai bangkit lagi. Kembali aku peluk Rindy, dan aku arahkan penis saya ke vagina Rindy. Kembali vagina Rindy digesek oleh penis saya. Untuk permainan kedua, saya bisa bertahan sampai 3 menit - sampai akhirnya saya kelelahan lagi.

Malam itu saya melakukan sampai 3 kali. Setelah itu saya rapihkan pakaian rindy dan juga pakaian saya. Dan kembali tidur di ranjang masing-masing.

Sejak malam itu, hampir setiap malam saya melakukan hubungan seks dengan Rindy. Pada awalnya Rindy hanya

menerima apa yang saya lakukan, tetapi setelah setahun tampaknya Rindy mulai menyukainya. Karena ketika saya

tertidur, Rindy datang ke ranjang saya dan memegang penis saya. Selama 4 tahun, saya menyetubuhi Rindy dengan leluasa. Tapi ketika ia menginjak 11 tahun, saya tidak bisa leluasa seperti dulu, karena salah-salah bisa saja dapat mengakibatkan Rindy hamil.

Ketika saya berumur 12 tahun (Rindy 9 tahun), kami sering mencari kesempatan selain pada malam hari. Ketika hari libur, dimana papi ke kantor dan mami ke pasar.

Tapi yang paling kami sukai ketika hari libur, papi dan mami pergi mengunjungi saudara atau ada undangan. Karena bisa seharian kami memuaskan diri melakukan hubungan seks. Bahkan seharian itu, kami sama-sama tidak mengenakan pakaian.

Ketika leluasa, kami melakukan seks di kamar kami (tapi sejak saya umur 12 tahun, kamar kami terpisah), kamar mami-papi, di ruang tamu, ruang keluarga atau bahkan di kebun belakang yang tertutup.

Mungkin yang paling menggairahkan adalah ketika kami bercinta di kebun belakang. Di atas rumput jepang yang hijau rapih. Dengan atap langit, ditiup angin alami. Bahkan kami pernah melakukannya di saat hujan deras.

Sampai saat ini kami tetap melakukannya secara kontinyu. Walau kami masing-masing mempunyai pacar, tetapi hubungan kami tetap berlangsung. Jika di rumah tidak ada kesempatan kami biasanya melakukannya di sebuah hotel.

Rupanya hubungan antara saya dan Rindy, ada orang lain yang mengetahui, yaitu Selma, salah seorang adik saya. Pada saat itu saya berumur 24 tahun, Rindy 21 tahun dan Selma 19 tahun.

Kejadiannya ketika saat kedua orang tua kami mengunjungi saudara di luar kota selama 3 hari. Di rumah saya dan kedua adik saya. Seperti biasa setiap ada kesempatan saya dan Rindy mempunyai keinginan untuk bercinta.

Saat itu Selma hari Sabtu pukul 8.30 dan Selma masih tertidur. Saya dan Rindy saling berpelukan di ruang keluarga. Saya ciumi payudaranya, perut dan lehernya secara begantian. Sementara itu tangan saya melakukan gerilya di balik cd yang dikenakan Rindy, menelusuri gunung dan lembah di balik cd.

Setelah beberapa lama melakukan pemanasan, saya mulai melepas daster dan cd yang dikenakan Rindy. Ia terlentang dalam posisi tanpa busana. Sementara saya membuka seluruh pakaian saya, Rindy merentangkan kakinya lebar-lebar dan menggosok-gosok vaginanya dengan tangannya.

Saya segera peluk rindy dengan penuh nafsu, kami saling berpeluk erat dan meraba. Penis, saya gesek-gesekan pada bagian luar vagina Rindy. Dada saya menekan keras pada payudara. Bibir kami saling memagut, dan lidah kami saling merasakan.

Ketika cukup lelah kami bergulat, saya mulai arahkan penis saya yang berukuran 15 cm dan diameter 1,25 inch. Perlahan memasuki liang vagina Rindy. Tiba-tiba saja kaki Rindy melingkar dan menekan di pinggang saya.

Dimulai dengan perlahan, saya menggerakan penis masuk dan keluar. Bunyi becek yang kami hasilkan  membuat saya menjadi lebih bernafsu. Saya lebih percepat lagi gerakan masuk dan keluar. Hal ini membuat Rindy tambah bernafsu juga, sehingga ia mendesah dengan suara yang tidak bisa dibilang kecil.

Kami saling berpelukan, kedua tangan kami masing-masing saling melingkar, menekan punggung. Kaki Rindy melingkar di pinggang saya. Sementara saya mengambil posisi bertumpu pada lutut yang menekuk. Setiap hentakan pinggul saya mendorong, selain menghasilkan bunyi becek juga menghasilnya bunyi hentakan karena paha saya dan bokong Rindy beradu.

Namun saya berusaha menahan nafsu, karena saya tidak ingin orgasme lebih dulu sebelum rindy. Saya coba konsentrasi. Sementara bunyi desahan dan erangan rindy sudah mulai bermacam dan semakin keras.

Ketika saya harus berkonsentrasi dan Rindy sudah hampir mencapai orgasme, saya menyadari ternyata dua meter dari posisi saya dan Rindy telah berdiri Selma. Tentu ia tahu apa yang sedang kami lakukan.

Tentu saja, saya kaget dan membuat konsentrasi saya pecah. Penis saya melemah, dan membuat gerakan masuk dan keluar terganggu. Hal ini membuat tanda tanya bagi Rindy yang sudah hampir mencapai orgasme.

Rindy memperhatikan pandangan saya, dan ia baru menyadari bahwa ada yang memperhatikan aktifitas kami. Namun karena Rindy sedang pada puncak nafsunya, ia hanya berkata, 'Biarin aja, ayo dong terusin. Ngga tahan nih', sambil berusaha membangunkan kembali penis saya.

Mendengar ucapan Rindy, membuat saya kembali konsentrasi dan membangunkan kembali penis. Aktifitas kembali normal, saya terus menggoyang Rindy. Ketika Rindy benar-benar hapir orgasme, tiba-tiba saja ia mendorong tubuh saya sehingga saya terduduk.

Sementara penis saya tetap di dalam vagina Rindy, ia juga mengambil posisi duduk dan tetap memeluk saya. Seperti kegilaan, Rindy mengangkat dan menjatuhkan tubuhnya di atas penis saya. Setelah beberapa detik, saya merasakan sesuatu yang panas mengalir menyelimuti penis saya. Rupanya Rindy sudah orgasme.

Saya baringkan kembali tubuh Rindy, dan saya guncang tubuhnya lebih keras. Tubuhnya bergetar hebat karena hentakan yang saya berikan. Setelah satu menit, saya mulai merasa akan keluar. Saya benamkan penis saya dalam-dalam ke vagina Rindy.

'Mmmm ...', suara Rindy bersamaan dengan saat sperma saya membanjiri vaginanya. Saya tidak khawatir, karena Rindy sudah minum pil. Kami berpelukan beberapa saat.

Ketika permainan selesai, ternyata Selma masih tetap di tempat pada saat saya melihat dia. Ia masih memandangi kami. Ketika Rindy melihat dan menyapanya, tiba-tiba saja Selma lari ke kamarnya.

Aku dan Rindy membawa pakaian kami masing-masing dan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih. Di kamar mandi pun, kami masih sempat saling memberi sentuhan. Selesai mandi, Rindy masuk ke kamarnya dan saya masuk ke kamar saya.

Baru beberapa saat tiduran di kamar, saya merasa ada seseorang yang membangunkan saya. Ketika saya lihat ternyata Selma. Ia bertanya, 'Kak Arif, kenapa sih koq dengan Kak Rindy ?. Saya sebenarnya tahu persis apa yang dimaksud.

Untuk memastikan saya bertanya, 'Apa maksud Selma ?'. 'Kenapa koq Kak Arif melakukan hubungan seks dengan Kak Rindy. Dia kan adik kandung sendiri. Koq tega sih.', Selma menjawab.

Saya agak bingung untuk menjawab apa. 'Sel, Kak Arif sayang ke Kak Rindy dan begitu sebaliknya. Karena itu Kak Arif dan Rindy melakukan hal itu. Karena sama-sama suka. Kalo Kak Rindy ngga suka mana mungkin lah bakal terjadi kaya tadi. Iya kan.'.

'Tapi kan ... tapi kan ...', Selma terdiam.

'Sel, Selma ngga mau kan ada keributan di rumah. Jangan bilang mami papi ya. Arif yakin, Selma mengerti apa yang dilakukan Arif dengan Kak Rindy. Dan itu sudah berlangsung lebih dari 12 tahun.', saya mencoba menenangkan suasana.

'Apa, 12 tahun ?', Selma tampak kaget dengan penjelasan saya. 'Jadi Kak Arif sudah melakukannya sejak kecil. Dan papi-mami ngga tahu.', enath mengapa hal ini membuat tampang Selma seperti orang bingung.

'Kalo boleh Sel tahu, bercinta itu rasanya kaya apa sih ? Katanya kalo gituan yang untung cuma cowok. Tapi koq banyak cewek yang suka juga.', tiba-tiba saja Selma menanyakan suatu yang membuat saya cukup kaget.

Di sisi lain, entah mengapa tiba-tiba saja pertanyaan tersebut membuat penis saya mengeras. Dari segi pisik, Selma memang lebih menggairahkan dibandingkan Rindy. Selma pada usia 19 tahun memiliki tinggi 164 cm dengan payudara yang menantang dan tubuh yang padat berisi.

Ditambah pertanyaan 'Bagaimana rasanya', membuat saya berkeinginan bercinta dengan Selma. 'Susah untuk diceritakan, bagaimana kalo langsung dicoba ?, saya memberanikan diri untuk menyatakan langsung. Selma hanya terdiam dan hanya tersenyum.

Entah apa yang terjadi dengan saya, langsung Selma saya peluk. Saya berikan ciuman di leher dengan penuh nafsu. Walaupun saya agak canggung begitu pula dengan Selma, tapi karena nafsu membuat segalanya berjalan lancar.

Saya raba seluruh bagian tubuh yang sensitif. Saat itu saya tidak ingin berlama-lama. Segera saya buka seluruh pakaian yang dikenakan Selma. Ia malu-malu menutup payudaranya dengan kedua tangan dan menyilangkan kakinya untuk menutup vaginanya. Ternyata Selma benar-benar menggairahkan dalam posisi tanpa busana. Saya pun melepas seluruh pakaian saya.

Saya dekati Selma, saya usap keningnya, dan tangan saya turun perlahan ke tangannya. Saya genggam tanggannya, berusaha melepaskan tanggannya yang menutupi payudaranya. Walau pada awalnya melawan, namun akhirnya melepaskan juga.

Saya ciumi payudaranya yang kanan, sementara yang kiri saya remas-remas. Saya nikmati payudaranya dari dasar bukit sampai ke puncaknya. Saya setengah duduk pada perut Selma. Dengan kedua tangan saya meremas payudara kanan dan kirinya.

'Hmm, Kak Arif sakit ih.', Selma berkomentar.

'Kalo gitu berhenti ya ?', saya tahu walaupun merasakan sedikit sakit Selma jug abisa menikmatinya. 'Jangan... jangan dong ...', tiba-tiba saja Selma setengah berteriak. Dan saat ia sadar dengan teriakannya mukanya memerah.

Saya teruskan menikmati tubuh Selma. Lidah saya bergerak dari celah antara kedua payudara turun menjelajah perut. Dan turun lagi mengarungi hutan yang menutupi vagina Selma. Saya ciumi rambut yang menutupi vaginanya, sambil sesekali saya tarik dengan bibir dan lidah saya.

Tanpa sadar, Selma melemaskan kedua kakinya membuat saya dengan mudah merentangkan kakinya lebar-lebar. Saya segera mengambil posisi di antara kedua kakinya. Kedua tangan saya mencoba membuka celah vagina Selma sampai lubang vaginanya terlihat.

Segera saya cium dan jilati vagina Selma dengan penuh nafsu. Sesekali saya menggigit bagian luar vagina Selma. Saya tahu ini membuat Selma kegelian sehingga sesekali mendorong kepala saya.

Setelah lidah saya pusa bermain, penis saya sudah tidak sabar. Saya ambil posisi duduk dengan kedua kaki saya direntangkan. Dan kedua kaki Selma saya letakkan di atas paha saya. Penis saya sudah di mulut vagina Selma. Untuk menenangkan, saya mengatakan, 'Sel, untuk pertama mungkin sakit tetapi sesudahnya ngga koq. Tahan ya ?', dan Selma hanya terdiam.

Kepala penis saya masukkan, perlahan namun pasti penis saya bergerak masuk. Samapi saat saya merasa ada yang menahan untuk maju lebih jauh. Saya tahu pasti itu selaput dara Selma. Tentu ia masih perawan.

Waktu pertama dengan Rindy mungkin saya tidak mengerti, tapi pengalaman dengan pacar saya membuat saya tahu. Saya terus mendorong secara perlahan. Rasa sakit mulai mengganggu Selma, sesekali ia menggangkat tubuhnya dengan punggungnya.

Tapi suatu kali karena sakit, ia menggerakan tubuhnya cukup keras. Hal ini membuat pinggulnya mendorong ke arah penis saya. Dan ... selaput dara Selma telah saya tembus. Ia merasakan sakit. Untuk sementara, saya diamkan sampai Selma tenang.

Ketika ia sudah tenang, saya masukan penis saya lebih jauh lagi. Sampai akhirnya seluruhnya masuk. Perlahan saya tari keluar dan dorong lagi ke dalam. Kalau saya perhatikan, setiap penis saya masuk dan keluar, ada bagian bagian Selma yang terdorong dan keluar. Itu karena vagina Selma masih sangat sempit. Sungguh sangat erotis melihatnya. Saya lihat Selma menyukainya, walaupun masih terlihat ekspresi rasa sakit di wajahnya.

Sambil menggerakan penis saya keluar masuk vagina Selma, saya lumat payudaranya. Gerakan saya semakin bersemangat. Dorongan dan tarikan saya semakin cepat, mungkin karena sempitnya vagina Selma membuat saya lebih cepat orgasme.

Tapi saya tidak berani menyebarkan sperma saya di dalam vagian Selma seperti saya lakukan pada Rindy. Ketika hampir saatnya, saya segera cabut dan saya gosok-gosokan pada bagian luar vaginanya sampai akhirnya meluap dan membanjiri permukaan vagina dan rambut-rambutnya.

Saya sadar bahwa Selma belum merasa puas, segera saya masukan jari tengah saya ke dalam vaginanya. Saya gosok-gosokan sambil kepala saya rebahan di payudaranya. Setelah dua menit tubuh Selma seperti mengejang. Ia seperti meledak-ledak dan ia terdiam melepaskan kekejangan di ototnya.

Jari saya benar-benar basah dibanjiri cairan dari dalam vaginanya. Saya oleskan ke penis saya, ke pangkalnya ke kepalanya dan lubang penis saya. Hal ini membangkitkan kembali penis saya. Saya berniat memasukkan kembali penis saya ke vagina Selma.

Tiba-tiba saya dengar suara Rindy, 'Ehh jangan, kamu kan ngga tahu jadwalnya Selma. Nanti bahaya'. Setelah itu ia melepaskan seluruh pakaiannya dan menyiapkan tubuhnya untuk saya. Sekali lagi saya bercinta dengan Rindy. Kali ini pertempuran berlangsung benar-benar lama.

Setelah sama-sama sampai pada puncaknya saya terjatuh dan terlelap di atas tubuh Rindy, sementara penis saya masih di dalam vaginanya.

Saat saya sadar, ternyata Selma juga tertidur di samping saya dan Rindy. Sore itu aktifitas kami hanya bercinta, mandi, makan dan bercinta. Hari itu saya bercinta dengan Rindy sebanyak 3 kali dan dengan Selma 4 kali. Sampai pukul 23.00, dan terbangun pada hari Minggu pukul 9.30.

Sejak saat itu, selain dengan Rindy saya juga bercinta dengan Selma. Keduanya adik kandung saya. Kami saling menyayangi. Kami masing-masing mempunyai kehidupan di luar rumah, seperti adanya yang lain. Tapi juga punya kehidupan di dalam rumah yang tersendiri.

Jadi pada saat ini saya, mempunyai aktifitas seks dengan tiga orang, yaitu Rindy, Selma dan pacar saya.

Selma mempunyai seorang teman akrab, teman sekolah. Namanya Lili, orangnya cantik, sexy dan menggairahkan. Mereka saling bercerita tentang rahasia mereka masing-masing. Hanya antara mereka. Suatu ketika, saat saya sedang bercinta dengan Selma, ia menceritakan bahwa ia telah menceritakan aktifitas seks antara say dan Selma atau Rindy kepada Lili. Tapi ia menjamin bahwa, Lili akan menyimpan rahasia.

Selain itu pada saat yang bersamaan, Selma juga mengatakan bahwa Lili punya rahasia. Yaitu Lili sering diminta ayahnya untuk melakukan hubugan seks. Cerita itu membuat saya semakin bernafsu menyetubuhi Selma. Dan Selma tampaknya tahu hal tersebut.

Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

Suka Cerita Sex Meniduri Selma

By: Unknown on: 04:30

 
Copyright © Words for Love | Distributed By Blogger Themes
Blogger Templates Wallpapers Hack Wfi