Tuesday 28 February 2017

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Pesta Sex 2016 “Cerita Dewasa Pesta Sex Di Salon Perawatan ” Cerita Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Janda terbaru, Cerita Sex Perkosaan Terbaru, Cerita Sex Jilbab 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex dari pasangan suami istri yang Freak ( Aneh ). Pasangan suami istri ini bersetubuh dengan pegawai salon perawatan tubuh. Mengapa mereka dikatakan aneh ? mereka dikatan aneh karena mereka berhubungan sex dengan orang lain dalam satu kamar dalam salah satu ruangan khusus disalon perawatan tersebut. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Janda terbaru, Cerita Sex Perkosaan Terbaru, Cerita Sex Jilbab 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Pesta Sex Di Salon Perawatan

Tidak seharusnya aku menceritakan cerita sex yang memalukan ini, tapi mau bagaimana lagi kejadian ini terjadi dan sudah terlanjur basah. Baiklah, saya akan mulai menceritakan kisah sex ini. Perkenalkan namaku Topan, umurku 31 tahun, aku adalah laki-laki yang sudah berkeluarga. Istriku berusia lebih muda dariku 3 tahun, kalau kata orang-orang tua sih selisih usia kami sangatlah bagus.

Nama istriku adalah Gita, menurutku dan menurut teman-temaku bentuk tubuh istriku bisa dibilang sangat Ideal. Dia mempunyai berat badan 53 kg dan tinggi badan 166 cm. Selain itu istriku mempunyai ukuran buah dada yang benar-benar pas dengan postur tubuhnya, kira-kira ukuran buah dada istriku sekitar 34B. Ditambah lagi istriku ini mempunyai kulit putih dan mulus, serta mempunyai rambut panjang, lurus dan hitam berkilau.

Dalam rumah tangga kami telah dikaruniai seorang buah hati. Tetapi tidak lama setelah istriku melahirkan anak pertama kami, bentuk tubuhnya tidak seindah dulu, bisa dikatakan mengembanglah istilahnya. Karena aku ingin mendapatkan bentuk tubuh istriku yang seperti dulu kala, aku mempunyai inisiatif untuk mengajaknya ke salah satu salon perawatan tubuh.

Tetapi pada saat itu tawaranku ditolak dengan halus oleh istriku, dia berkata nanti saja merawat tubuhnya, tunggu sampai anak kami umur berumur 1 tahun dulu, dimana bila dia tidak memberikan asi lagi kepada anak pertama kami. Singkat cerita 1 tahun-pun telah berlalu. Seperti yang saya janjikan dulu, akhirnya kami-pun menuju ke salah satu salon tempat perawatan tubuh didaerah kami.

Disalon itu saya membaca jenis pelayanan perawatan tubuh, saya pikir salon tepat sekali untuk istri saya. Selain jenis pelayanannya lengkap, salon itu juga di support oleh para ahli kecantikan dan perawatan tubuh, dan kebetulan sekali para spesialais itu adalah wanita. Perawatan itu-pun mulai berjalan, istriku datang kesalon itu dalam seminggu bisa sampai 3 kali, perawatan itu berjalan selama 3 bulan.

Karena istriku perawatan di salon itu cukup lama, sampai-sampai para pegawai salon tersebut hafal kepada kami. Setelah Gita selasai melakukan perawan, istriku-pun akhirnya menjadi pelanggan setia salon tersebut. Setelah itu-pun kami masih sering ke salon itu. Walaupun istriku sudah tidak perawatan lagi, kami kesana untuk sekedar untuk creambat, facial, atau untuk merapihkan rambut kami.

Oh iya, pada saat awal bulan pertama perawatan istriku, aku tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruang perawatan bertujuan untuk melihat proses perawatan istriku. Memang seharusnya aku tidak boleh masuk sih, karena memang salon tersebut memang khusus untuk wanita. Tetapi pada akhirnya mereka-pun menawarkan kepadaku sebuah kamar khusus karena aku adalah pelanggan tetap.

Letak kamar tersebut berada sebuah kamar yang letaknya dibagian dalam salon tersebut. Penginapan itu berupa kamar-kamar untuk pelanggan, dimana terjaga privasinya. Dengan fasilitas kamar AC, Jacuzi, Spa dan tidak lupa springbed yang nyaman, dengan tujuan bagi wanita yang sudah beristri, sang suami bisa ikut menem didalam tanpa mengganggu pelanggan salon yang lain khususnya wanita.

Dengan adanya penawaran seperti itu tentu saya ambil. Selesai reservasi kami diantar ke sebuah kamar yang telah saya pesan didepan. Kami dipersilahkan masuk dan menunggu dipanggilkan ahlinya perawatan tubuh. Tidak terlalu lama pintu kamar diketok seseorang. Ternyata datang juga orang yang kami tunggu, dia seorang wanita bernama , kulitnya putih bersih, cantik dan cukup sexy juga menurutku.

Ternyata selama ini lah yang sering menang perawatan tubuh istriku. Waktu aku panggil mbak dia malu katanya umurnya masih muda dari saya, akhirnya untuk lebih akrab aku panggil saja,

“ Mbak Gita ada keluhan apa? Atau mau sekedar relaksasi saja? ” tanya.

“ Yah sekedar relaksasi aja Tik, aku sudah lumayan lama nih nggk ke salon ini ” jawab Gita.

Lalu Watik-pun mengusulkan kepada Gita kalo massage ringan disertai luluran keseluruh tubuh. Sebelumnya mempersilahkanku duduk disofa didalam kamar tersebut, sambil menyarankan sebuah minuman semacam jamu kepadaku. Yang katanya bisa menambah stamina dan menghilangkan lelah ditubuh. Sembari menunggu istriku akupun memesan minuman yang disarankan Watik.

Setelah beberapa menit akhirnya datang juga minuman tersebut, sebelumnya saya fikir minuman itu pahit, setelah saya minum ternyata rasanya manis dan disajikan hangat. Tidak lama akhirnya watik menyalakan sebuah alat aroma terapi untuk menambah suasana yang nyaman dan rilex. Kemudian Gita disuruh melepaskan semua pakaiannya, karena yang pertama adalah luluran keseluruh tubuh.

Setelah tubuh istriku Gita telanjang total serta merta Gita berbaring diatas kasur memunggungi. Mulailah melumuri punggung hingga kekaki Gita dengan ramuan lulur yang aku sendiri kurang paham. Sambil jari jemari kedua tangannya memijat Gita mulai dari leher, bahu, punggung pantat dan sampe ke kaki. Setelah agak lumayan lama, dia menyuruh istriku berbalik menghadap kedepan.

Otomatis terlihat-lah buah dada Gita yang dulu sehabis menyusui terlihat kendor dengan warna puting agak kehitam-hitaman, sekarang sudah kencang dan warna putingnya terlihat merah muda menggemaskan. Dilulurinya seluruh badan Gita oleh dari atas sampe bawah tak luput buah dada dan kewanitaannya. Mulai pemijatan ringan dari leher turun kedada, sampe buah dada dan puting istriku tak luput dari pijatannya.

“ Gimana mbak Gita, enak yaaa? ” tanya.

“ Iya Tik, pijatanmu bener-bener bikin relax dan nikmat rasanya ” jawab istriku.

Dengar hal seperti itu dimana kondisinya yang sangat nyaman dan rilex sepertinya pikiranku cuex aja, aahhh itu khan proses umum dalam terapi pikirku. melanjutkan pijatannya sampe kebawah dan sekarang tidak hanya memijat paha dan kaki Gita saja tetapi jari-jemari yang lentik memainkan bibir Kewanitaan dan klitoris Gita. Karena itu klitoris Gita-pun semakin terlihat, dan sebesar biji kacang tanah.

Semenjak melahirkan istriku Gita selalu mencukur rambut disekitar Kewanitaannya biar nampak bersih. Desahan demi desahan terdengar lirih tapi pasti, nafsu birahi Gita perlahan mulai meninggi. Hebat juga pikirku si ini bener ahli dalam merangsang sesama wanita. Ya memang dalam pandangan istriku sebelumnya merasa jijik melihat sex lesbi, tetapi anehnya istriku hanya diam ketika diperlakukan seperti itu oleh watik.

“ Mbak Gita, apa boleh Kewanitaan dalamnya saya beri lulur supaya bersih? ” tanya Watik .

“ Boleh aja kok Tik ” jawab Gita terbata-bata oleh kenikmatan.

“ Mas ngijinin khan, kalo Kewanitaan mbak Gita juga saya bersihkan, supaya kalo berhubungan lebih nikmat mas ” kata Watik kepadaku sambil merayu dan minta ijin dahulu.

“ Boleh aja kok Tik ”, Jawabku,

Tapi dalam hati berkata, aneh juga pikiranku bisa seperti itu, selain itu aku juga terangsang melihat perlakuan kepada Gita. Mungkin karena minuman tadi atau aroma terapi yang bener-bener membuatku rilex dan bersikap cuex. Setelah mendapat ijin, melanjutkan niatnya. Saya lihat jari telunjuk Watik-pun mulai keluar masuk ke dalam kewanitaan Gita yang terlihat menggemaskan itu.

Dengan Pelan-pelan dengan gerakan yang lembut, sedang ibu jari menggosok-gosok klitoris istriku. Tidak terlalu lama dan keliatannya Gita juga belum klimaks, menyudahi permainannya. mengatakan kepadaku bahwa ini bagian dari ritual rilexsasi katanya, jadi tidak perlu sampe klimaks. Terlihat di raut muka Gita akan ketidakpuasannya.

Selesai hal tersebut, meminta Gita mandi untuk membersihkan badan. Tadinya Gita ogah-ogahan beranjak dari tempat tidur, mungkin aja karena tidak puas. Tapi berkata katanya ini baru sebagian saja dan nanti akan ada yang lebih hebat. Mau juga Gita mandi dijacuzi dengan air hangat hingga bersih. Selesai mandi dan mengeringkan badannya dengan handuk.

Setelah itu Gita duduk disofa disampingku sambil berbalut handuk saja. sedikit ngobrol-ngobrol dan katanya,

“ apa mau dilanjutkan atau istirahat dahulu? ”

Belum sempat aku jawab ehh Gita udah nggak sabar ngomong duluan, katanya

“ ok aja selagi seger badannya. ”

“ Apa ndak sebaiknya mbak Gita minta pendapat dan ijin dari mas Topan sebagai suami? ” Pinta kepada Gita.

“ Gimana mas boleh ndak tawaran tadi? ” pinta Gita.

“ Boleh-boleh aja khan memang sudah seharusnya ” jawabku.

Karena dalam pikiranku memang seperti itu prosesnya. Kemudian aku menanyakan pada ,

“ Sebetulnya proses selanjutnya seperti apa? ”

Kemudian watik-pun menerangkan,

“ Untuk selanjutnya pijatan-pijatan yang ringan dan kalo mau juga bisa sampai kepuasan kenikmatan yang dalam, itupun kalo mas Topan mengijinkan ”, terangnya kepadaku.

“ Bukannya aku tadi sudah memperbolehkan ” jawabku.

“ Iya mas, tapi nanti ada satu syarat bila mas Topan bener-bener menyetujui ” kata .

“ Kira-kira seperti apa syarat tersebut? ” tanyaku.

Watik-pun menjelaskan bahwa sebetulnya syaratnya sangat mudah yaitu menyuruhku tetap diam dan tidak boleh mencampurinya waktu bekerja, atau tidak menjamin akan kesuksesan terapi ini. Dengan berat hati asal bisa menyenangkan istriku ndak apa-apa untuk mengambil resikonya. Setelah semua setuju akhirnya meminta Gita melepaskan ikatan handuk yang melingkar menutupi keindahan tubuh sexy nya.

Lalu Watik menyuruh Gita untuk berbaring rilex di tempat tidur dengan menghadap kedepan. Perlahan-lahan tapi pasti mulai memijat kembali seluruh tubuh Gita. Tak lupa kedua buah dada Gita ikut diremas-remas dan dipilin putingnya hingga tegak berdiri. Dan tak lupa kewanitaannya Gita juga digosok dan lubangnya dimasukin jari telunjuk , dengan gerakan yang simultan, mulai kelihatan desahan-desahan Gita.

Terlihat kewanitaannya mulai basah dan licin. Desahan kenikmatan dan racauan Gita mulai terdengar sangat jelas. Sebentar lagi terlihat istriku Gita akan klimaks, secara disengaja menghentikan aktifitasnya.

“ Tik kenapa berhenti? Aku hampir nyampee nichh ” kata Gita.

“ Tenang aja mbak Gita, sekarang mbak tanya suami dulu apa masih mau diteruskan atau tidak ” jawab Gita.

“ Mas bolehh yaaa diterusin, aku dah nanggung nich please yaaa please banget ” Gita merayuku.

“ Gimana mas Topan? ” tanya Watik .

Akupun mengiyakan karena kulihat Gita sudah bener Birahi Tinggi. Kemudian tiba-tiba saja mengajakku pindah dari sofa dan duduk dikursi kayu biasa dan dengan cekatan dia mengikatku dengan kencang ke kursi. Sebelum hilang kagetku mencoba menenangkanku, katanya ini sebagai jaminan kata-kataku supaya tidak mengganggu pekerjaannya.

Setelah itu keluar kamar, didalam aku lihat Gita sepertinya sudah tidak memperdulikan aku lagi. Kulihat kedua tangannya sibuk meremas buah dada dan menggosok bibir kewanitaannya, seakan-akan sudah tidak sabar. Sesaat kemudian masuk, dan yang bikin aku kaget dibelakangnya dia mengajak 2 orang laki-laki tinggi sekitar 182 cm, berkulit hitam dan berotot kekar.
Keduanya memakai piyama, memperkenalkan bahwa keduanya adalah asistennya dan ini adalah service plus dari salon. Belum sempat hilang kagetku, memberi isyarat kepada keduanya. Serta merta mereka melepaskan piyamanya. Busyet ternyata dibalik piyama, mereka tidak mengenakan selembar kainpun. Terlihat kejantanannya belum berdiri tapi sudah lumayan besar.

Ketika itu mereka menggandeng tangan Gita istriku untuk turun dari tempat tidur. Sesaat kemudian seperti kerbau yang dicokok hidungnya, Gita langsung berjongkok dihadapan mereka. Tanpa ada perintah, Gita langsung menghisap salah satu kejantanan pria tersebut hingga bener-bener membesar. Kira-kira besarnya sebesar kaleng fanta slim dan panjangnya sekitar 21cm.

Aku lihat Gita hanya berhasil mengulum topi bajanya tidak sampai bisa masuk semua di mulutnya yang mungil. Salah seorang laki-laki negro tersebut mengangkat Gita dan membaringkannya diatas tempat tidur. Ditempelkan kejantanannya yang besar dibibir kewanitaan istriku, secara perlahan-lahan dan pasti kejantanan itu dipaksa masuk kelubang kewanitaan Gita.

Bleeezzz masuk juga kejantanan tersebut disertai erangan, desahan kenikmatan Gita. Mula-mula kejantanan tersebut dimaju mundurkan secara perlahan-lahan hingga kewanitaan Gita terbiasa dan tidak merasa sakit. Terlihat sangat jelas sekali kejantanan orang negro itu menggosok dan mengaduk-aduk kewanitaan Gita. Terlihat wajah Gita hanya sesaat sudah akan mencapai klimaksnya yang tertunda.

“ Aaaahhhaaahhh akuuu keeluarrr ssssstttttt ” teriak Gita.

Melihat Gita yang semakin bergairah, satu orang negro yang laen mendekatkan kejantanannya kemulut Gita. Tanpa ada perintah, langsung kejantanan hitam dan besar dikulum walaupun hanya topi bajanya saja yang masuk. Gerakan kejantanan sinegro dalam kewanitaan Gita yang beraturan keluar masuk membuat Gita semakin larut dalam nafsu sexnya.

Sambil mengulum kejantanan sesekali dikeluarkan serta meracau,

“ ohhhoohhhh yesss eennakk teeruusss… kenthuuu akku sepuaassmu aahhhhaaahhh… akuu.. aku mau nyaammpeee ooooohhhhhhhhh. ” desah Gita,

Sampai akhirnya Gita-pun mendapatkan klimaks yang kedua hanya dalam selang waktu kurang dari lima menit dan aku-pun hanya bisa menonton dari dekat.

“ Gimana mbak Gita, enak mana dikenthu suamimu apa merasakan kejantanan orang negro ini? ” tanya .

“ Eeenakkk baangettt Tik, aku… akuuu pengen terruuusss… aaaahhhhh aakkuuu keluar lagiiii Annn. ” jawab Gita.

Seperti sebuah shock therapy ditelingaku mendengar jawaban Gita istriku.

“ Wah mas Topan terangsang jugaaa yah liatin istrinya dikerjain orang laen. ” kata Watik .

Memang jujur saja aku bener-bener terangsang, sampe si adikku keliatan menyembul didalam celana jeans panjangku. Negro yang dikulum kejantanannya gantian menggantikan temannya untuk merasakan kewanitaannya Gita. Sekarang Gita disuruh Dogstyle, tak kalah besar kejantanan yang kedua ini dengan mudah masuk dan mengobok-ngobok kewanitaan istriku. Karena kewanitaannya Gita sudah basah dengan sperma kewanitaannya yang telah 2 kali klimaks.

“ Gimana mbak Gita, tuh lihat suami kamu juga terangsang liat mbak dientotin orang, liat tuh adiknya keliatan khan nonjol dalam celana hehehe… ” canda watik kepada istriku.

“ Maaasss… masss suka yaaa liat Gita diiientotin ama orang laen sssshhhhhh… ” kata Gita sambil mendesah keenakan.

“ Ngomong aja mas ndak usah malu ini service gratis kok dari kami, khan itung-itung sebagai suatu variasi kenikmatan sex dalam keluarga hehehe… ” rayu Watik kepadaku.

Mau ndak mau aku mengakuinya sebagai suatu rekreasi kehidupan sex. Aku liat Gita sedang di Dogstyle dan dari depan Gita mengulum kejantanan negro yang satunya. Dengan sangat bernafsu, Gita mengulum kejantanan si negro hingga keluar air liur dan terdengar suara-suara srruuuupp… sruuuup… seperti orang sedang makan sup. Setelah itu menyuruh kedua negro tadi melakukan penetrasi ke anus dan kewanitaan Gita. Mendengar itu Gita kaget dan berusaha menolak.

“ Tenang aja mbak Gita, paling sakit sedikit kok, mau khan bikin suasananya tambah panas? ” rayu .

Belum sempat dijawab, seorang negro yang lagi memompa kejantanannya dalam kewanitaan Gita langsung mengeluarkan kejantanannya dan mengarahkan ke anusnya Gita. Sedang yang seorang lagi sudah siap dengan berbaring menunggu Gita memasukan kejantanannya kedalam kewanitaannya. Zlebbb… 2 kejantanan melakukan penetrasi saling bergantian di anus dan di kewanitaan istriku Gita.

Mendapatkan sensasi permainan sex yang baru, membuat Gita kehilangan kontrol meracau mendesah mengeluarkan kata-kata yang sungguh mengagetkan.

“ Ooohhhh yaaaa teerruuusss… terruuus eenntooot akuuu ssoodomi akkku enntottt kewanitaaniikkuuu… ohhh yeeeesss ooohhhh maasss aaakkuuu… aaakkkuuu uuddaahhh ....aggghhhh........ ” teriak Gita.

Entah berapa kali Gita mengalami klimaks dan saya liat kedua negro sudah sekitar satu jam menyetubuhi istriku. Melihat itu hanya senyum-senyum, kemudian dia melepaskan ikatanku karena aku juga merasa tidak akan mengganggu. Kemudian 2 orang negro mulai keliatan akan klimaks, dengan komando kedua negro itu mencabut kejantanannya sejurus kemudian membaringkan Gita terlentang diatas tempat tidur.

Dan satu persatu mereka menyemprotkan spermanya ke dalam mulut istriku dan dipaksanya untuk menelan. Terlihat sperma kedua negro itu putih kekuning-kuningan serta lengket dan agak bau. Mau tidak mau istriku menelannya, bener-bener bagaikan seorang pelacur. Selesai kedua negro itu memakai piyamanya dan ngeloyor keluar kamar.

“ Gimana mbak, puas dengan permainan tadi? ” tanya .

“ Puas sekali An makasih yaaa.. ” “ Buat mas Topan juga makasih mas ” jawab Gita.

“ Tenang mbak Gita, masih punya haGita juga buat mas Topan ” jawab .

Belum hilang rasa penasaranku apa yang bakal aku terima. Tiba-tiba melepaskan semua bajunya dan telanjang bulat didepanku.

“ Tadi mas khan dah liat istrinya bermain sama orang lain, sekarang mas gantian saya service , mau khan mas? ” tanya Watik.

Tanpa menunggu lama, aku lepas juga semua pakaian yang menempel dibadanku. Aku ciumi bibirnya terus turun ke bukitnya yang putih dan montok. Aku remas-remas dan sedikit digigit, sedang tangan kananku mengexplorasi kewanitaannya . Aku masukin satu jari telunjuk kekewanitaannya, tambah lagi 2 jari tengah dan jari manis mengobok-obok kewanitaannya . Kini hanya bisa mendesah dan meracau kenikmatan.

“ Mass… masss Topan akuuu keluar masss aaahhh ssssshhhhh ” teriak pada klimaks pertamanya.

Tanpa menunggu foreplay yang lebih lama karena saat itu adikku sudah berdiri tegak walaupun tak sebesar punya kedua negro tadi, aku masukin ke kewanitaannya . Langsung aku pompa dengan keras hinga terdengar gesekan suara ketika buah pelirku memukul-mukul bibir Kewanitaannya . Aku terlentangkan sambil aku kulum kedua bukit buah dadanya bergantian. Kemudian aku balik dia dengan posisi Dogystyle hingga mencapai 2kali klimaks.

“ Teruuusss maasss ooohhh nikmat banget masss…. terruuuussss entoott akuuu masss ssshhhhh aahhhhh aakkkuu keluaarrrr… ” teriak .

Setelah sekitar lebih dari 30 menit, kurasakan kejantananku mulai berdenyut tanda mau klimaks. Cepat-cepat aku minta untuk mengulumnya aaahhh.. akhirnya aku keluarin spermaku kedalam mulut dan ditelan oleh . Selama percintaanku dengan , istriku Gita hanya melihat disamping kami. Tidak mengganggu atau melarang seperti aku melihat Gita saat bersetubuh dengan 2 pria negro.

“ Wah mbak Gita, ternyata suami kamu hebat juga yaaaa. Aku aja ampe 2 kali keluar. ” Puji Watik kepadaku .

Gita hanya mengiyakan saja mendengar pujian untukku. Kemudian mengingatkan kalo tadi sepertinya Gita berkata lonthe untuk dirinya. Mendengar itu Gita jadi tersipu-sipu malu sambil mencubit . Posisi kami bertiga saat ini sedang telanjang semua. akan memberi haGita lagi kepada Gita, pikirku ini haGita kagak ada habis-habisnya.

“ Semoga mbak Gita dan mas Topan tetep berkunjung ke salon kami. Maka kasih haGita spesial buat mbak Gita, semoga mbak Gita tidak tersinggung. ” kata .

Sesaat merogoh tas yang dibawanya dan mengeluarkan seuntai kalung berwarna silver, ditengahnya ada gantungan bertuliskan salon tersebut dan diujung kalung tersebut di sambungkan oleh 2 cicin mirip anting. langsung menelpon ke recepsionist untuk mendatangkan kembali kedua negro tadi. Kaget juga aku dan Gita, apa mau ada percintaan lagi pikir kami berdua. Sebelum kami bertanya langsung menenangkan kami.

“ Jangan takut mas, hanya minta bantuan tenaga mereka berdua aja kok. ” kata Watik .

Akhirnya datang juga kedua negro tadi. meminta istriku Gita berbaring terlentang di atas tempat tidur. Setelah itu kedua negro itupun naik ke kasur dan tanpa aba-aba mereka menjilati kedua puting susu istriku. Terlihat kedua puting susu istriku semakin mencuat menegang tanda istriku mulai terangsang. langsung memerintahkan mereka berdua memegangi kedua tangan dan kaki istriku. juga meminta istriku menggigit pelindung gigi. Heran pikirku mau diapakan lagi istriku ini.

“ Jangan khawatir mas dan mbak, relax aja nanti pasti bagus deh hasilnya. ” katanya.

Belum sampai aku mau menjawab tiba-tiba aku melihat sudah memegang jarum, dan keliatannya jarum tersebut biasa dipakai buat bikin lubang piercing. Langsung blesss… blesss… dua kali menusukan jarum tersebut ke kedua puting Gita yang sudah menegang. Dan dengan cekatan, memasukkan ujung kalung tadi yang ada antingnya, masing-masing ujung ke satu puting.

Terlihat istriku Gita meronta kesakitan sambil menggigit pelindung giginya yang diberikan oleh . Sebelum dan kedua negro tersebut pergi, mengajakku untuk menonton adegan percintaan kembali Gita dengan si negro. Aku dan hanya menonton Gita disetubuhi untuk yang kedua kalinya dan sekarang kedua negro tersebut menyetubuhi Gita bergantian hingga satu jam lebih.

Dengan tehnik bergantian saling menggantikan, bila sang negro satu mau keluar dia berhenti dan digantikan rekannya begitu terus berlanjut. Terdengar racauan, teriakan dan desahan kenikmatan Gita yang tak terlukiskan hebatnya. Hal ini mendapatkan tepuk tangan dari dan berkata,

“ Sekarang mbak Gita bener-bener seperti lonte sejati dan selamat buat mas Topan yang sudah menjadi germonya. ”

“ Plok… plok… plok… ” suara tepuk tangan merak dengan meriahnya.

Memang itu dikatakan dalam suasana yang sangat akrab jadi tidak sampe rasanya aku pengen marah. Setelah satu jam lebih, akhirnya kedua negro itupun mencapai klimaksnya dan menumpahkan seluruh spermanya ke dalam rahim istriku Gita. Akhirnya mengucapkan terima kasih pada kami berdua atas kunjungannya dan kami pun chekout.

“ Mas, lain kali kita kesana lagi yaaa. ” pinta Gita.

Aku jawab, “ ok aja, asal aku juga boleh main sama tukang salonnya yang cantik-cantik.

Dalam perjalanan kerumah, kami bercerita tentang kesan-kesan di salon tersebut. Dan tak lupa istriku Gita terus memandangi kalung barunya yang menggantung didada, tepatnya menggantung dikedua puting susunya. Karena pulangnya ternyata Gita hanya mengenakan baju yang sedikit longgar tanpa memakai Bra yang dipakainya sebelum ke salon. Kami saat itu hanya berfikir senang saja tanpa memikirkan apakah perbuatan kami ini salah atau benar. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.




Cerita Dewasa Pesta Sex Di Salon Perawatan

By: Unknown on: 08:51

Monday 27 February 2017

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Tante Girang 2016 “ Cerita Dewasa Gairah Sex 2 Nenek Muda ” Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Tante Girang 2016 “ Cerita Dewasa Gairah Sex 2 Nenek Muda ” Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Gairah Sex 2 Nenek Muda

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang anak muda yang melakukukan skandal dengan Nenek dan teman neneknya. Walaupun kedua wanita itu dipanggil nenek tetapi nenek yang disetubuhi oleh anak muda ini masih tergolong nenek muda, karena yang satu berusia 36 dan yang satu lagi 38 tahun . Saya kira cukup deskripsi dari cerita Sex ini, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Hey para pembaca perkenalkan nama saya Tito (nama samaran), Saya akan menceritakan skandal sexsku dengan teman nenek yaitu Tante Eni, diusianya yang sudah 37 tahun dia masih nampak cantik dan sexy layaknya ABG. Sebelum aku menceritakan tentang skandalku dengan Tante Eni, sebelumnyaa aku juga melakukan skandal dengan nenekku sendiri, walaupun beliau saya panggil dengan panggilan nenek mega, sebenarnya beliau masih terhitung nenek muda. Kakeku dan neneku ini usianya tergolong beda jauh, karena kakeku berusia 65 tahun dan neneku baru berusia 38 tahun.

Sejak tinggal dirumah nenekku, saya benar-benar dimanja soal sex dan soal materi. Sampai suatu ketika rumah nenek kedatangan tamu yaitu teman nenek, namanya Tante Eni. kata nenek Tante Eni tinggal di sebuah kampung di Medan, walaupun Tante Eni berasal dari sebuah perkampungan tapi Mimik wajahnya tidak menampakan wajah kampungannya. Wajah yang manis, tidak berbeda jauh dengan Nenek Mega, postur tubuh yang semampai di ikuti dengan kulit putih bersih, hal ini membuat orang tidak mengira kalau Tante Eni adalah wanita kampung. Satu-satunya yang bisa meyakinkan kalau Tante Eni berasal dari kampung adalah logat bahasanya yang bener-bener medok saat berbicara.

Dengan cepatnya sayapun akrab dengan Tante Eni karena orangnya lucu dan suka humor. Bahkan saya sering mencandai dia karena logat bicaranya yang medok itu. Wajahnya keliatan agak Indo dengan tinggi kutaksir 165 cm. Pinggangnya langsing, lebih langsing dari Nenek Mega, dan yang bikin pikiran kacau adalah payudaranya yang lumayan besar kutaksir kira-kira berukuran 34 B. Pikiran kotorku mulai bermain dan mengira-ngira. Apakah Tante Eni haus sex seperti Nenek Mega Kalau Nenek Mega mau kenapa temanya tidak dicoba ? hhe… ini akan merupakan sebuah pengalaman sex yang seru kalo saya bisa mencumbunya. Pikiran-pikiran seperti itu berkecamuk dibenak kotorku. Apalagi saya sering tidur dengan nenekku, (dan banyak wanita STW) rasanya semua wanita yang umurnya diatas 33 tahun kuanggap akan lebih mudah ditiduri, hanya dengan sedikit pujian dan rayuan.

Dirumah, Nenek Mega sudah beberapa kali wanti-wanti pada saya jangan sampe saya perlakukan Tante Eni sama sepertinya, rupanya Nenek Mega cemburu karena melihat kemingkinan itu ada. Sampai suatu ketika nenek sedang pergi dengan kakek ke Surabaya selama dua hari. Sehari sebelum berangkat saya sempat melampiaskan birahiku bersama Nenek Mega di sebuah motel deket rumah, biar aman. Disana sekali lagi Nenek Mega wanti-wanti. Saya mengiyakan, saya bersusaha meyakinkan.

Setelah nenek dan kakek berangkat saya mulai menyusun rencana. Dirumah tinggal saya, Tante Eni dan seorang pembantu. Hari pertama niatku belom berhasil. Bebeapa kali saya menggoda Tante Eni dengan cerita-cerita menjurus porno tapi Tante tidak bergeming. Saking tidak tahan birahi ingin menyetubuhi Tante Eni, malamnya saya coba mengintip saat dia mandi. Dibelakang kamar mandi saya meletakkan kursi dan berencana mengintip dari lubang ventilasi.

Hari mulai malam ketika Tante Eni masuk kamar mandi, saya memutar kebelakang dan mulai melihat aktifitas seorang wanita manis didalam kamar mandi. Perlahan kulihat Tante Eni menanggalkan daster merah jambunya dan menggantungkan di gantungan. Ups! Ternyata Tante Eni tidak memakai apa-apa lagi dibalik daster tadi. Putih mulus yang kuidam-idamkan kini terhampar jelas dibalik lubang fentilasi. Pertama Tante Eni membasuk wajahnya. Sejenak dia bengong dan tiba-tiba tangannya mengelus-elus lehernya, lama.

Perlahan tangan itu mulai merambah payudaranya yang besar. Saya berdebar, lututku gemetaran melihat adegan sensual didalam kamar mandi. Jemari Tante Eni menjeljah setiap jengkal tubuhnya yang indah dan berhenti diselangkangannya. Badan Tante Eni bergetar dan dengan mata mengatup dia sedikit mengerang ohh! Dan tubuhnya kelihatan melemas. Dia orgasme. Begitu cepatkah? Karena Penisku juga sudah menggeliat-geliat, saya menuntaskan birahiku dibelakang kamar mandi dengan mata masih memandang ke dalam. Tidak sadar saya juga mengerang dan spermsaya terbang jauh melayang.

Dalam beberapa detik saya memejamkan mata menahan sensasi kenikmatan. Ketika kubuka mata, wajah manis Tante Eni sedang mendongak menatapku. Wah ketahuan nih. Belum sempat saya bereaksi ingin kabur, dari dalam kamar mandi Tante Eni memanggilku lirih.

“ Tito, tidak baik mengintip, ” kata Tante Eni.

“ Ma ma maaf ya Tante, ” jawabku gagap.

“ Tidak apa-apa, dari pada disitu mendingan kesini., ” kata Tante Eni lagi sambil tangannya melambai dan menunjuk arah ke dalam kamar mandi.

Saya paham maksudnya, dia memintsaya masuk kedalam. Tanpa hitungan ketiga saya langsung loncat dan berlari memutar kedalam rumah, dengan cepatnya saya sudah stand by di depan pintu kamar mandi. Smatsaya sedikit melongok sekeliling tsayat ketahuan pembantu. Hampir bersamaan pintu kamar mandi terbuka dan saya bergegas masuk. Kulihat Tante Eni melilitkan handuk ditubuhnya. Tapi karena handuknya agak kecil maka paha mulusnya jelas terlihat, putih dan sangat menggairahkan.

“ Kamu pake ngitip saya segala, ” ujar Tante Eni.

“ Saya kan tidak enak kalo mau ngomong langsung, bisa-bisa saya di tampar, hahaha, ” balasku.

Tante Eni memandangku tajam dan dia kemudian menerkam mulutku. Dengan busanya dia mencumbuku. Bibir, leher, tengkuk dan dadsaya tidak lepas dari sapuan lidah dan bibirnya. Melihat aksi ini tidak ada rasa kalo Tante Eni tuh orang kampung. Ternyata keahlian nge-sex itu tak memandang kampung atau kota ya.

Sekali sentak kutarik handuknya dan wow! Pemandangan indah yang tadi masih jauh dari jangkauan kini bener-bener dekat, bahkat menempel ditubuhku. Dalam posisi masih berdiri kemudian Tante Eni membungkuk dan melahap Penis yang sudah tegak kembali. Lama saya dihisapnya, nikmat sekali rasanya. Tante Eni lebih buas dari Nenek Mega. Atau mungkin disinilah letak kampungannya, liar dan buas. Beberapa detik kemudian setelah puas mengisapku, Tante Eni mengambil duduk dibibir bak mandi dan menarik wajahku. Kutau maksudnya. Segera kusibakkan rambut indah diselangkangannya dan bibir merah labia mayora menantangku untuk dijilat. Jilatanku kemudian membuat Tante Eni menggelepar. Erangan demi erangan keluar dari mulut Tante Eni.

“ Andi kamu hebat, pantesan si Nenek Mega puas selalu, ” cerocos Tante Eni.

“ Emangnya Tante Eni tau? ” jawabku disela aktifitas menjilat.

“ Ya nenekmu itu cerita. Dan sebelum ke Surabaya dia wanti-wanti jangan menggodsaya, dia cemburu tuh, ” balas Tante Eni.

Ups, rupanya rahasisaya sudah terbongkar. Kuangkat wajahku, lidahku menjalar menyapu setiap jengkal kulit putih mulus Tante Eni.

“ Sedari awal saya sudah tau kamu mengintip, tapi kubiarkan saja, bahkan kusengaja aja tadi pura-pura orgasme untuk memancingmu, padahal sih saya belum keluar tadi, heheh kamu tertipu ya, tapi Tito, sekarang masukin yuk, saya bener-bener tidak tahan mau keluar, ” kata Tante Eni lagi.

Saya sedikit malu juga ketahuan mengintip tadi.

Masih dalam posisi jongkok di bibir bak mandi, kuarahkan Penis ke memeknya. Tante Eni mengerang dan merem melek setiap kuenjot dengan batang penisku yang sudah besar dan memerah. Lama kami bertarung dalam posisi ini, sesekali dia menarik tubuhku biar lebih dalam. Setelah puas dengan sensasi ini kami coba ganti posisi. Kali ini dalam posisi dua-duanya berdiri, kaki kanannya diangkat dan diletakkan diatas toilet. Agak sedikit menyamping kuarahkan Penis ke memeknya. Dengan posisi ini kerasa banget gigitan memeknya ketiga kuenjot keluar masuk. Kami berpelukan dan berciuman sementara Penis masih tetep aktif keluar masuk.

Puas dengan gaya itu kami coba mengganti posisi. Kali ini doggie style. Sambil membungkuk, Tante Eni menopangkan tangan di bak mandi dan dari belakangnya kumasukkan penisku. Uhh terasa nikmatnya karena batang Penis seakan dijepit dengan daging yang kenyal. Kutepuk tepuk pantatnya yang mulus dan berisi. Tante Eni mendesis-desis seperti kepekampungn. Lama kami mengeksplorasi gaya ini.

Dalam beberapa menit kemudian Tante Eni memintsaya untuk tiduran di lantai kamar mandi. Walaupun agak enggan, kulsayain juga maunya, tapi saya tidak bener-bener tiduran karena punggungku kusenderkan didinding sementara kakiku selonjoran. Dan dalam posisi begitu saya disergapnya dengan kaki mengangkangi tubuhku. Dan perlahan tangan kanannya memegang Penis, sedikit dikocoknya dan diarahkan ke memek yang sudah membengkak.

Sedetik kemudian dia sudah naik turun diatas tubuhku. Rupanya Tante Eni sangat menikmati posisi ini. Buktinya matanya terpejam dan desisannya menguat. Lama kubiarkan dia menikmati gaya ini. Sesekali kucium bibirnya dan kumainkan puting payudaranya. Dia mengerang nikmat. Dan sejenak tiba-tiba Mimik wajahnya berubah rona. Dia meringis, mengerang dan berteriak.

“ Tito, saya mau nyampe nih, oh, oh, oh, ah, ah nikmatnya, ” erangnya.
Tangannya meraih tubuhku dan saya dipeluknya erat. Tubuhnya menggeliat-geliat panas sekali.
“ Ohh, ” ditingkah erangan itu, kemudian tubuhnya melemah dipangkuanku.

Dalam hatiku curang juga nih Tante, masak saya dibiarkan tidak tuntas. Masih dalam posisi lemas, tubuhnya kutelentangkan di lantai kamar mandi tanpa mencabut Penis dari memeknya. Dan perlahan mulai kugenjot lagi. Dia mengerang lagi mendapatkan sensasi susulan. Uh Tante Eni memang dahsyat, baru sebentar lunglai sekarang sudah galak lagi. Pinggulnya sudah bisa mengikuti alur irama goyanganku. Lama kami menikmati alunan irama seperti itu, kini giliranku mau sampai.

“ Tante saya mau keluarin ya ”, katsaya menahan gejolak, bergetar suarsaya.

“ Sama-sama ya Tito, saya mau lagi nih, ayo, yuk keluarin, yuk , ahh ”.

Dibalik erangannya, sayapun melolong seperti megap-megap. Sejurus kemudian kami sudah berpelukan lemas dilantai kamar mandi. Persetan dengan lantai ini, bersih atau tidak, emangnya gue pikirin. Kayaknya saya tertidur sejenak dan ketika sadar saya segera mengangkat tubuh Tante Eni dan kamipun mandi bersama. Selesai mandi, kami bingung gimana harus keluar dari kamar mandi. Tsayat Bi Ijah tau. Kubiarkan Tante Eni yang keluar duluan, setelah aman saya menyusul kemudian. Namun bukannya kami kekamar masing-masing, Tante Eni langsung menyusul ke kamarku setelah mengenakan daster. Saya yang masih telanjang di kamarku langsung disergapnya lagi. Dan kami melanjutkan babak babak berikutnya.

Malam itu kami habiskan dengan penuh birahi membara. Kuhitung ada sekitar 7 kali kami keluar bersama. Saya sendiri heran kenapa saya bisa orgasme sebanyak itu. Walaupun di ronde-ronde terakhir sperma saya sudah tidak keluar lagi, tapi rasa puas karena multi orgasme tetap jadi sensasi. Selama 3 hari Nenek Mega di Surabaya, saya puas-puaskan nafsuku dengan Tante Eni. Sejak kejadian itu masih ada sebulan Tante Eni tinggal dirumah Nenek Mega. Selama itu pula saya kucing-kucingan bermain cinta. Saya harus melayani Nenek Mega dan juga bermain cinta dengan Tante Eni. Semua pengalaman itu nyata kualami. Saya tidak merasa capek harus melayani dua wanita yang dua-duanya punya birahi tinggi karena saya juga menikmatinya.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Cerita Dewasa Gairah Sex 2 Nenek Muda

By: Unknown on: 19:07
Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex ABG 2016 “Cerita Dewasa Gadis SMP Minta Diperwani “ Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex ABG 2016 “Cerita Dewasa Gadis SMP Minta Diperwani “ Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Gadis SMP Minta Diperawani

Butuhsex kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Mahasiswa tingkat akhir yang melakukan hubungan Sex dengan gadis SMP karena Permohonan Dari Gadis tersebut. Saya kira cukup deskripsi dari cerita Sex ini, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Dundia semakin tua dan zamanpun semakin menggila. Terbukti pada hal yang di lsayakan para muda mudi sekarang. Seorang wanita berfikir keperawanan sekarang bukanlah harga mati pada zaman sekarang ini. Contohnya seperti apa yang dilsayakan seorang gadis yang bernama Sela ini, dia dengan gampangnya memberikan keperawanannya untuku, padahal dia masih duduk dibangku SMP. Saya sendiri adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi di kota kembang. Karena saya sudah tingkat akhir, saya sudah tidak mendapatkan mata kuliah lagi dan hanya focus dalam skripsi saja.

Dari sinilah awal mula kisah sexku berawal. pada waktu itu saya pergi ke Jakarta, tibalah saya sampai ke rumah abangku, saya melihat ada seseorang yang bertamu dirumah abangku, dia adalah teman abangku pada waktu kuliah dulu. Disana saya diperkenalkan oleh abangku kepadaanya. Teman abangku ini sangatlah ramah kepadaa saya. Usianya 40 tahun dan sebut saja namanya Bang Dani. Setelah perkenalan itu teman abangku ini mengundang saya untuk berkunjung ke rumahnya. disana saya dikenalkan pada anak dan istrinya. Devi nama istrinya dan Sela nama anaknya, Sela ini baru di kelas 2 SMP.

Singkat cerita, pada hari itu saya diberi tanggung jawab oleh Bang Dani untuk menjaga putri dan rumahnya karena dia akan pergi ke Surabaya untuk menjenguk saudara istrinya yang sedang sakit dan dirawat dirumah sakit. Karena disana Bang dani dan istrinya harus menginap maka Bang dani pun meminta cuti pada atasanya selama 7 hari. Pada hari itu berangkatlah Bang dani bersama istrinya, sedangkan Sela anaknya tidak ikut karena dia sekolah.

Setelah saya menginap 2 hari disana saya merasa bosan dan bintung harus ngapain. Ketika saya sedang bersantai saya melihat ada tumpukan kaset yang ada diruang tamu tepatnya di meja tempat menaruh DVD. Saat saya memilih mlih kaset, saya menemukan beberapa kaset DVD Film Dewasa. Kebetulan pada saat itu saya sedang sendirian, saya pun bergegagas menonton Film Dewasa itu. Singkat cerita ketika sedang asik-asiknya nonton Film, tiba-tiba terdengar pintu depan terbuka, saya pun kaget dan buru-buru mematikan televisi dan menaruh pembungkus kaset DVD di bawah karpet ruang tamu,

“ Hallo, Bang Dika..! ” Sela yang baru masuk tersenyum.

“ Oh iya Bang, tolong bayarin Bajai sela dong, abang bajainya nggak ada kembalian soalnya Bang Dika. ”
Saya tersenyum mengangguk dan keluar membayarkan Bajai. Saat saya masuk kembali, pucatlah wajah saya! rupanya Sela sudah duduk di karpet di depan televisi, dan menyalakan kembali video porno yang sedang setengah jalan. Dia memandang kepada saya dan tertawa geli.

“ Ih! Bang Dika! Begitu, tho, caranya..? Sela sering diceritain temen-temen di sekolah, tapi belum pernah lihat. ”

Gugup saya menjawab, “ Sela,kamu nggak boleh nonton itu! Kamu belum cukup umur! Ayo, matiin. ”

“ Aahhh, Bang Dika. Jangan gitu, dong! Tu, lihat,cuma begitu aja! Gambar yang dibawa temen Sela di sekolah lebih serem. ”

Tak tahu lagi apa yang harus kukatakan, dan khawatir kalau kularang Sela justru akan lapor pada orangtuanya, saya pun ke dapur membuat minum dan membdiarkan Sela terus menonton. Dari dapur saya duduk-duduk di beranda belakang membaca majalah. Sekitar jam 8 malam, saya keluar dan membeli makanan. Sekembalinya, di dalam rumah kulihat Sela sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan,astaga! Dia mengenakan daster yang pendek dan tipis. Badan mudanya yang sudah mulai matang terbayang jelas. Paha dan betisnya terlihat putih mulus, dan pantatnya membulat indah. Saya menelan ludah dan terus masuk menydiapkan makanan.

Setelah makanan sdiap, saya memanggil Sela. Dan.., sekali lagi astaga,jelas dia tidak memakai BH, karena puting susunya yang menjulang membayang di dasternya. Saya semakin gelisah karena penisku yang tadi sudah mulai “ bergerak ”, sekarang benar-benar menegak dan mengganjal di celansaya. Selesai makan, saat mencuci piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan, dan dari celah di dasternya, buah dadanya yang indah mengintip. Saat dia membungkuk, puting susunya yang merah muda kelihatan dari celah itu. Saya semakin gelisah. Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di ruang keluarga.

“ Bang, ayo tebak. Hitam, kecil, keringetan, apaan..! ”

“ Ah, gampang! Semut lagi push -up! Khan ada di tutup botol Fanta! Gantian,putih-biru-putih, kecil, keringetan, apa..? ”

Sela mengernyit dan memberi beberapa tebakan yang semua kusalahkan.

“ Yang bener,Sela pakai seragam sekolah, kepanasan di Bajai..! ”

“ Aahhh,Bang Dika ngeledek..! ”

Sela meloncat dari sofa dan berusaha mencubiti lenganku. Saya menghindar dan menangkis, tapi dia terus menyerang sambil tertawa, dan,tersandung!

Dia jatuh ke dalam pelukanku, membelakangiku. Lenganku merangkul dadanya, dan dia duduk tepat di atas batang kelelakdianku! Kami terengah-engah dalam posisi itu. Bau bedak bayi dari kulitnya dan bau shampo rambutnya membuatku makin terangsang. Dan saya pun mulai menciumi lehernya. Sela mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya. Nafas Sela makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara dua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang membayang.

“ Uuuhh,mmmhhh,” Sela menggelinjang.

Kesadaranku yang tinggal sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang gadis SMP, tapi gardiahku sudah sampai ke ubun-ubun dan saya pun menarik lepas dasternya dari atas kepalanya. Aahhh..! Sela terlelentang di sofa dengan badan hampir polos. Saya segera mengulum puting susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya basah mengkilap oleh ludahku. Tangan Sela yang mengelus belakang kepalsaya dan erangannya yang tersendat membuatku makin tak sabar. Saya menarik lepas celana dalamnya, dan.. nampaklah bukit Vaginanya yang baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak mengkilap oleh cairan kemaluan Sela. Saya pun segera membenamkan kepalsaya ke tengah kedua pahanya.

“ Ehhh,mmmaaahhh.., ” tangan Sela meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika mulut Vaginanya kucium.

Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.

“ Ooohh,aduuhhh.., ” Sela mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan Vaginanya yang masih begitu rapat.

Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan mulut Vaginanya mulai membuka. Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan badan Sela akan terlonjak dan nafas Sela seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras. Ketika saya berhenti menjilat dan mengulum, Sela tergeletak terengah -engah, matanya terpejam. Tergesa saya membuka semua pakadianku, dan Penisku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai -belaikan di pipi Sela.
“ Mmmhh,mmmhhh,ooohhhmmm.., ” ketika Sela membuka mulutnya, kujejalkan kepala Penisku.

Mungkin film tadi masih diingatnya, jadi dia pun mulai menghisap. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai Vaginanya. Segera saja Penisku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, saya pun naik ke atas badan Sela dan mulutku melumat mulutnya. Aroma Penisku ada di mulut Sela dan aroma kemaluan Sela di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit. Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala Penisku ke celah di selangkangan Sela, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Sela menekan pantatku dari belakang.

“ Ohhmm, mam,msuk,hhh,msukin,Omm,hhh,ehekmm,”

Perlahan Penisku mulai menempel di mulut liang Vaginanya, dan Sela semakin mendesah – desah. Segera saja kepala Penisku kutekan, tetapi gagal saja karena tertahan sesuatu yang kenyal. Saya pun berpikir, apakah liang sekecil ini akan dapat menampung Penisku yang besar ini. Terus terang saja, ukuran Penisku adalah panjang 14 cm, lebarnya 4 cm sedangkan Sela masih SMP dan ukuran liang Vaginanya terlalu kecil. Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, saya pun berusaha. Akhirnya usaha saya pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Sela memekik kecil, dahinya mengerinyit menahan sakit.

Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku. Saya menekan lagi, dan terasa ujung Penisku membentur dasar padahal baru 3/4 Penisku yang masuk. Lalu saya diam tidak bergerak, membdiarkan otot-otot kemaluan Sela terbdiasa dengan benda yang ada di dalamnya. Sebentar kemudian kernyit di dahi Sela menghilang, dan saya pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Sela mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya menceracau.

“ Aduhhh,ssshhh,iya,terusshh,mmmhhh,aduhhh,enak,Bangmm,”

Saya merangkulkan kedua lenganku ke punggung Sela, kemudian membalikkan kedua badan kami hingga Sela sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak 3/4 Penisku menancap di Vaginanya. Tanpa perlu diajarkan, Sela segera menggerakkan pinggulnya, sementara jarijariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak. Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Sela makin menggila dan dia pun membungkukkan badannya dan mulut kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang Penisku.

Setelah badan Sela melemas, saya mendorong dia telentang. Dan sambil menindihnya, saya mengejar puncakku sendiri. Ketika saya mencapai klimaks, Sela tentu merasakan siraman air maniku di liangnya, dan dia pun mengeluh lemas dan merasakan Klimaksnya yang ke dua. Sekian lama kami diam terengah-engah, dan badan kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa -sisa kenikmatan Klimaks.

“ Aduh, Bang,Sela lemes. Tapi enak banget. ”

Saya hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir badanku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan Penisku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Sela yang masih amat kencang. Saya segera membawanya ke kamar mandi, membersihkan badan kami berdua dan,kembali ke kamar melanjutkan babak berikutnya. Sepanjang malam saya mencapai tiga kali lagi Klimaks,dan Sela,entah berapa kali. Begitupun di saat bangun pagi, sekali lagi kami bergumul penuh kenikmatan sebelum akhirnya Sela kupaksa memakai seragam, sarapan dan berangkat ke sekolah.

Sayapun kembali ke rumah Bang Dani, saya masuk ke kamar tidur tamu dan segera pulas kelelahan. Sungguh sebuah pengalaman Sex yang menakjubkan bagi saya, karena saya tidak menyangka gadis yang terbilang masih belum waktunya mengenal Sex, eh… malah dia memberikan keperawanannya kepada saya. Untuk bang Dani maafkan saya karena saya telah khilaf. SelesaI.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Cerita Dewasa Gadis SMP Minta Diperawani

By: Unknown on: 08:36
Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Fantasi Bawah Sadar “Cerita Dewasa Fantasi Bawah Sadar“ Cerita Sex Sekretaris 2016, Cerita Dewasa Salon++ Terbaru, Cerita Sex Perawan Terbaru, Cerita Sex Janda Terbaru 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

cerita sex selingkuh
Cerita Dewasa Fantasi Bawah Sadar

Butuh Sex, Usiaku yg 28 tahun baru menikah dengan gadis yg cantik karena dia keturunan Chineses namanya Kiki, kami menikah baru 2 bulan, dengan tubuhku yg atletis sekarang aku menjadi pemimpin yg mana kau bangun sendiri dengan kawan kawanku dan usaha kami lumayan sukses, Istriku Kiki umurnya lebih muda dari aku 3 tahun dia cantik kulitnya putih dan aku tdk salah jika kalau melilih dia.

Cerita sex terbaru, Pernikahanku yg baru seumur jagung ini tentulah sangat dipenuhi oleh kemesraan dan kegembiraan yg nyata dalam kehidupan kami. Fasilitas rumah besar dan dua mobil mewah dari orang tua kami melengkapi semuanya itu.

Kehidupan sex kami juga cukup luar biasa, dimana hampir setiap malamnya (dan terkadang paginya) kami lalui dengan cumbuan, foreplay dan orgasme demi orgasme yg sangat memuaskan kami berdua. Tapi aku punya suatu fantasi yg agak keterlaluan sebetulnya; yaitu aku ingin menonton istriku yg cantik ini disetubuhi oleh lelaki lain yg dalam bayanganku adalah seseorang yg berusia muda, ganteng, tegap, dst.

Aku ingin melihat istriku mengalami orgasme dan memberikan kepuasan kepada lelaki itu di hadapanku. Fantasi itulah yg biasanya selalu berhasil mengantarku ke orgasme yg hebat, baik pada saat aku sedang bersanggama dengan istriku, maupun pada saat aku sedang melakukan onani seorang diri.

Pernah kusampaikan kepada istriku pada saat kami sedang berhubungan seks di suatu malam, dan tampaknya fantasi itu juga memicu birahinya, terbukti dengan bertambah terangsangnya dia saat itu.

Cerita hotnya begini.. Pada saat posisinya di atas, dan penisku berada di dalam vaginanya dan sedang seru-serunya dia bergoyang, kuremas lembut buah dada 34C-nya dan kukatakan dengan napas terengah-engah karena kurasakan orgasmeku hampir tiba dan vaginanya juga sudah mulai mencengkram batang penisku.

“Sayanghh, aku ingin melihatmu ngentot sama cowok lainhh.. aahh..”.

“Hmmhh? Emangnya boleh, say? Hmmhh?” Katanya sambil bergoyang dan memutar mutar pantatnya yg membuatku mendelik keenakan.

“Kalo boleh kamu mau? Ohh baby.. memek kamu ngejepit nihh. Ahh..” ujarku lagi sambil terus meremas dan mengelus putingnya yg sudah sangat tegang dan merah kecoklatan itu.

“Ahh.. tau ahh.. kamu ngaco ajahh.. ohh baby, kontol kamu udah makin keras. Gede banget, say. Oughh..”

“Aku pengen lihat kamu sepongin dia dan dia jilatin memek kamu.. Ouuhh yess.. terus sayangghh, puter terus pantat kamu.. aahh.”

“Terushh? aahh.. kamu nggak cemburu emangnya? Ahh.. oohh.. gila, memek kamu enak banget sih, say?” Goyangannya makin hot dan seru, sedangkan vaginanya makin mencengkram keras batangku.

“Nggak, babe.. aku nggak cemburu.. oohh.. aku udah mau sampai nih.. aku pengen kamu dientot cowok lain sambil aku tontonin.. aahh baby.. aku keluarr.. aagghh..”

Maniku menyembur di dalam vaginanya dengan deras sambil tanganku mencengkram erat pinggulnya. Dan tampaknya hal itu dan fantasiku ikut memicu orgasmenya juga.

“Ohh yess.. oohh yess.. aku keluar juga, sayangghh.. aagghh..” Tubuh mulus istriku ambruk di atas tubuhku, matanya terpejam dan vagina berkedutan cukup lama juga, sambil kupeluk dan kuelus punggung dan pantatnya.

Beberapa saat setelah itu, dengan tubuh basah berkeringat, kami berciuman mesra. Hawa AC yg dingin merasuki tubuh kami. Dengan gayanya yg khas dan manja, Kiki menyusup kebalik selimut dan tidur di dadaku. Tangannya mengelus-elus dadaku dan aku mengelus rambutnya, meresapi apa yg baru saja kami nikmati bersama.

Tiba-tiba dia sedikit mengangkat tubuhnya dan memandangku dalam-dalam, lalu berkata,

“Yg kamu bilang tadi beneran apa cuma lagi napsu doang sih, say?” Tangannya yg iseng menarik-narik jembutku yg kusut dan basah terkena cairan vaginanya campur keringat.

“Emm.. beneran dong. Kenapa?” Aku iseng juga dan kupencet hidungnya yg mancung. Dengan bercanda dia berontak dan pura-pura mau menggigit tanganku yg iseng tadi.

“Gila ih. Itu kan nyeleweng dong artinya? Kok kamu malah nganjurin aku buat nyeleweng?”

“Nyeleweng atau nggak itu sih terserah deh. Namanya juga fantasi. Boleh dong?” Aku menjawab sekenanya lalu beranjak bangun dari ranjang mau ke kamar mandi.

“Udah, mandi dulu, yuk? Udah gitu kita bobo.” Dia kembali tiduran dan bengong memandangi langit-langit kamar.

Besok paginya aku terbangun oleh ciuman di bibirku. Istriku tampak baru selesai mandi dengan rambut yg masih basah dan tubuh hanya terbalut G-String putih.

“Jam berapa nih, kok udah keren?” kataku dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

“Yee.. udah jam 6 lho. Ayo bangun, nanti telat ngantor. Sikat gigi gih. B-a-u deh mulutnya. Hihi.”

“Salah sendiri nyium. Pasti bau dong. Namanya juga fresh from the oven. Ngapain pake g-string segala?”

“Aku mau pake rok mini putih hadiah dari mami kamu. Itu rok rada tipis deh kayaknya. Kalo pada cel-dal biasa nanti jelek.”

“Apa boleh ngantor pake rok seksi macam gitu?” tanyaku polos.

“Nggak tau juga. Biar aja ah. Model-modelnya kan juga suka pake mini-minian begini. Aku nggak mau kalah ceritanya. Hahaha.” Kiki bekerja di salah satu perusahaan advertising terkemuka di Jakarta, yg memang sering menggunakan jasa para model (amatir dan pro).

Aku nggak jawab lagi dan langsung lompat ke kamar mandi yg kebetulan ada di dalam kamar tidur kami. Iseng, kucolek buah dadanya yg masih telanjang dan selalu bikin mataku jelalatan dan penisku tegang, sambil tangan yg satunya lagi mengelus buah pantatnya.

“Idih, amit-amiit! Pelecehan seksual tuh, tau! katanya pura-pura marah, sambil nyentil penisku. Aku meringis kesakitan.

“Aduh.. atit ya, cayg?” katanya menyesal sambil mengelus penisku.

“Sini aku sembuhin..” Sambil berkata begitu, dia melorotkan celanaku dan penisku yg memang tegang sejak bangun tadi, diremas dan dikulumnya sambil lidahnya berputar di kepala penisku.

“Oh my God..” aku kaget banget api seneng juga. Tapi baru beberapa isapan, dilepasnya lagi.

“Udah ah.. nanti dia GR. Kalo GR, dia suka pusing dan muntah lho!” katanya sambil mengedipkan matanya lucu.

Aku jadi gemas dan penasaran, tapi kulihat jam terus bergerak, dan aku ada janji ketemu seseorang untuk breakfast. Oleh karenanya kubiarkan dia lolos kali ini, dan terus bergegas mandi.

Tepat aku lagi mulai meeting direksi di kantorku jam 2 siang, telepon genggamku berbunyi. Kiki meneleponku.
“Halo?”

“Hi, sayang.. lagi ngapain kamu?”

“Aku lagi meeting nih. What’s up, babe?” Para anggota direksiku saling lirik dan tersenyum.

“Pak Romi mesra banget ya? Maklum pengantin baru sih.” Pak Jerry, direktur operasiku bercanda sedikit. Aku cuekin saja.

“Sayang, nanti malem temenku Si Ayu ngajakin double date di Fountain Lounge Grand Hyatt.” Kiki menjawab renyah.

“Mau ya? Pleasee..”

“Acara apaan sih? Ya OK lah. Dia mau traktir emangnya?”

“Tauk. OK ya, Jam sembilan kita ketemu mereka di sana. Have fun with the meeting, say. Bilangin direkturmu jangan iseng.”

“Iya, iya. See you, babe.” Kututup teleponku sambil melotot ke Pak Jerry yg tetap cengar-cengir.

Ayu ini sebenarnya adalah istri dari sahabatku, Fredy, yg adalah putra satu-satunya dari seorang pilot senior Garuda Indonesia yg sekarang menjabat sebagai direktur di salah-satu perusahaan penerbangan.

Beliau ini masih keluarga keraton Solo, tapi sudah amat sangat liberal dan sudah nggak ada lagi tanda-tanda kekeratonannya. Apalagi Sang Fredy sendiri yg cuek luar biasa di dalam pergaulan dan topik pembicaraan.

Kalau obrolan yg menyerempet soal seks, Fredy ini juaranya. Aku kenal dia sejak masih SMP di bilangan Menteng. Orangnya sangat ganteng dan berpenampilan macho. Perawakannya tdk jauh berbeda denganku, hanya dia lebih pendek sedikit saja. Ayu berperawakan rata-rata wanita Indonesia. Yg paling menarik darinya menurutku ialah bibir yg ranum dan matanya yg bulat cantik.

Sorenya kujemput istriku di kantornya di daerah Kuningan (kantorku sendiri di daerah Kebayoran Baru). Di perjalanan dia tertidur pulas sekali sambil merebahkan kepalanya di bahuku. Aku duduk sambil membaca majalah Times.

Kulirik sopirku. Dia kelihatan mulai senewen dengan kemacetan Kuningan. Maklumlah hari Jumat sore. Sudah pasti rush hour gila-gilaan. Sopirku ini sudah menjadi sopir pribadiku sejak aku kelas 2 SMA. Aku sudah sangat akrab padanya.

Dia adalah keponakan dari sopir papaku, usianya sekarang 34 tahun. Namanya Hermansyah, kusingkat Maman. Wajahnya cukup ganteng, tapi orangnya rada kecil untuk cowok. Tebakanku tingginya cuma 160 saja. Tapi badannya jadi. Maklum, dia kubuat jadi teman sparringku di kelas tinju dan fitness. Dia lulus SMA, ingin kuliah, tapi nggak ada biaya. Lalu jadilah dia sopirku.

“Santai aja, Man. Tapi kalo nabrak gue timpe lu. Mobil mahal nih.”

“Iye, bos (dari dulu manggil aku dengan “Bos”). Udah, ente tidur aja kayak Mbak Kiki. Ane jagain mobilnye. Lagian kalo kagak mahal, bukan mobil ente dong. Hehehe”

“Nah lu tau tuh. Hehehe. Bisa aja lu, Man. Gue kasih bonus deh lu. Gaji lu gue potong 25%.”

“Waduh, bos. Apa kata bos aja dah. Ma kasih ye, bos!” Sambil ngomong gitu dia nengok ke belakang sambil matanya melirik ke paha istriku yg terbuka 1/2-nya akibat rok mini putih nan tipis itu.

Kudiamkan saja.. penisku malah tegang. Aku rasa aku benar-benar punya kelainan seks.

“Hei, Fred!” aku sedikit berteriak ke arah sahabatku yg celingukan mencari-cari kami di Fountain Lounge.

Kulihat Ayu berpenampilan cukup seksi dengan gaun malam coklat muda panjang sampai ke tengah betisnya, tapi dengan belahan cukup dalam sampai ke tengah pahanya. Waktu duduk ia menyilangkan kakinya dan posisiku cukup jelas untuk melihat paha putih mulusnya yg sedikit tersingkap.

“Rom, mata lu juling banget lihat paha bini gue.” Fredy menyentakku. Sialan nih orang, pikirku.

“Ah, nggak.. gue kan dikasih lihat, bukannya ngelihat. Banyak bedanya lho.”

Kami pun berderai-derai tertawa. Kulirik istriku, Kiki, hanya mesem-mesem aja. Mungkin gondok juga kali dia.

Kiki juga terlihat seksi dengan celana hitam ketat dan baju hijau muda tanpa lengan yg berdada agak rendah. Ditambah sepatu hak tinggi hitamnya, dia kelihatan sangat sophisticated.

“Bini lu makin mengkilap aja nih, Ren. Ki, peju Si Reno cocok buat lu ya?” Fredy menyambar cepat.

Memang begitulah orangnya. Bicaranya kacau abis.

“Gila lu, Fred. Kalo orang denger, dikirain elu mabok kali.” Kiki menyahut kesal, tapi tetap bercanda, karena sudah tahu adat dan gayanya Fredy.

Kami pun minum-minum sambil ngobrol ke sana-kemari dengan serunya. Sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 11 pm. Aku bangkit pengen pipis.

“Gue ke toilet dulu ah. Birnya mulai bekerja nih,” kataku santai.
“Gue juga, man. Cewek-cewek tunggu di sini ya. Kalo ada yg nawar, kasih harga tinggi. Nanti Om Fredy yg atur persenannya buat you berdua. Hahahaha.”
“Mau pipis aja kok heboh sih kamu, Mas.” Intan berkata sambil mengeleng-gelengkan kepalanya dan memandang suaminya, Fredy, dengan tatapan setengah tdk percaya. “Cepetan ya. Nanti ada yg nawar beneran, baru tahu rasa.”

Di toilet aku melirik Fredy yg sedang pipis di sebelahku, dan bilang,

“Fred, gue rasa gue punya kelainan seks. Gue punya fantasi pengen ngeliat bini gue digituin sama cowok laen. What do you think, man?”

“Yg bener lu? Hehehe, dari dulu gue udah rasa lu rada maniak. Tapi baru sekarang gue yakin. Ini fantasi dikala horny aja apa beneran?”

“Gue yakin ini beneran.”

“Sarap lu ye. Gue bantuin deh lu. Mau kagak?”

“Kiki sama lu? Bisa-bisa gue impoten ntar abis ngeliat. Thanks but no thanks, bro. Hehehe. Kenapa? Lu horny ya ngeliat bini gue? Sama dong. Hahaha.”

“GR lu. Mau kagak? Gue banyak pesenan laen nih. Ini antara temen aja, free trial, gitu. Hahaha.”

“OK.”

“Hah? OK? Bener nih ya. Awas lu nyesel. Tapi bini gue gimana? Kagak boleh buat lu, setan. We’re not exchanging anything here, buddy.”

“Yah, terserah lu lah. Tapi gue pesen satu aja: pake kondom.”

“Off course, my man. You think I’m dumb?”

“Yes. Hehehe. Let’s go back out. Caranya gue serahin sama lu aja.”

“Sip. Let’s go.”

Sekembalinya kami dari toilet, kulihat para istri kami sedang asik ngobrol dengan tiga orang lelaki keturunan India. Ayu diapit oleh dua orang dan yg seorang lagi duduk di sebelah Kiki. Dari gayanya, kami tahu bahwa India-India iseng itu mengira istri-istri kami adalah cewek-cewek gampangan.

Tangan seorang yg duduk di sebelah Ayu malah sudah diletakkan di atas paha Ayu. Kulihat Ayu mencoba menepisnya, tapi tdk dengan sepenuh hati. Mungkin dia suka juga? Yg duduk di sebelah Kiki masih agak sopan, dan hanya memeluk bahunya. Kulihat Kiki agak menjauh sedikit dan melotot galak ke arah India gokil itu.

“Wow, dude.. bisa keduluan sama India-India ngentot itu nih, gue.” Fredy nyeletuk asal sambil bergegas ke arah Ayu dan Kiki.

Aku mengikutinya perlahan. Kupikir, the more, the merrier. Kulihat Fredy berbicara sesuatu dengan orang-orang itu, dan lalu mereka ngeloyor pergi sambil tertawa-tawa. Kedua istri kami pun ikut tertawa lebar.

“What’s up, Fred?” tanyaku setelah duduk lagi, kali ini di sebelah Ayu.

“Nggak, gue bilangin aja kalo dua cewek ini udah kita sewa buat seminggu. Udah lunas, pula. And we’re sorry but we’re not sharing them with anybody.”

“Emang gila deh lu, Fred.” Kiki berkomentar sambil masih tertawa.

“Tapi suka kaann..” Fredy memandangi wajah Kiki begitu dekatnya. Kiki jadi rada kikuk, dan kulirik Ayu malah mesam-mesem doang.
“Idiihh.. apaan sih lu. Jauhan dong.. mulut lu bau. Jangan deket-deket muka gue. Reenn.. tolong dong. Temen kamu sinting nih. Minumnya cuma segelas, maboknya kayak minum sepetii.”

Tawa kami meledak mendengar ucapan Kiki. Dan kira-kira pukul satu, kami memutuskan untuk pulang.

Sebelum pulang, Fredy sempat membisikiku, “Ren, besok siang gue ke rumah lu. We will start to realize your fantasy, man.” Penisku langsung tegang membayangkan apa yg akan terjadi nanti.

Pukul 11 siang bel rumahku berbunyi. Aku sedang menonton TV di kamarku. Kiki mungkin sedang membantu Mbak Wani, salah seorang pembantu RT kami memasak makan siang kami.

Aku mengintip dari kamarku yg di lantai dua yg kebetulan menghadap ke jalan dan ke pagar rumahku. Fredy sudah di depan muka rumah bersama Ayu membawa keranjang berisi jeruk dan pisang. Segera aku bergegas turun dan membukakan pintu utama rumah kami.
“Siang, bos. Wah, gue kirain elu belom mandi. Ternyata sudah keren. Makanannya udah ready nih?” Si Fredy nyerocos begitu melihatku di pintu muka.

“Ampirlah. Masuk yuk. Wah, bawa pisang nih.” Langsung kuambil keranjang buah itu dari tangan Ayu dan kucomot sebuah pisang yg langsung saja kumakan.

“Kiii.. Mas Fredy dan Mbak Ayu udah dateengg.” Setengah berteriak aku memanggil istriku yg sedang masak di dapur.

Kiki melongokkan dari arah dapur. Astaga! Ternyata dia masih memakai baju tidurnya yg berupa kaos you-can-see dan hot pants warna biru muda dengan kaki telanjang. Bodynya yg aduhai hanya tertutup sepertiganya saja kalau begini.

“Bentar ya, sodara-sodara. Aku masih masak nih. Yu, bantuin gue yuk! Cobain nih kurang apa.” Kiki menyahut dengan semangat. Ayu langsung ngeloyor masuk dapur. Aku perhatikan Si Ayu memakai rok span warna merah darah dan kaos tanpa lengan warna kuning muda.

“So, what’s up, my brotha, what do you have in mind?” Aku langsung saja sambil mengedipkan mataku ke Fredy yg duduk bersamaku di ruang tamu.

“Just chill, bro. I told you I’ll handle it, I will handle it.” Fredy mengangguk yakin kepadaku.

Nggak lama kemudian..”Cowok-cowok, lunch is served.” Ayu memanggil kami di ruang tamu dengan gaya seorang chef kawakan dengan celemek dan serbet makan yg disampirkan di lengannya sambil setengah membungkuk.

“Nah, gitu dong. Although I’d rather eat you, love.” Fredy berkata begitu sembari beranjak bangun menuju ke ruang makan sambil mencubit pipi istrinya mesra. Aku meringis saja.

“Kalian makan duluan deh. Gue mau mandi dulu sebentaar aja.” Kata Kiki sambil lari kecil naik tangga ke kamar kami.

“OK, ma’am. Tapi kita tungguin deh, asalkan beneran cuma sebentaar aja.” Fredy menggoda istriku. Istriku meresponnya dengan memeletkan lidahnya ke arah Fredy.

“Lu diam di sini dulu, ya. Nanti kira-kira lima menit, lu susul gue ke kamar lu. OK?” Fredy membisikiku. Ayu kebetulan sedang ngobrol dengan Mbak Wani dan tdk melihat ke arah kami.

“Hah? Sinting apa lu? Tapi whateverlah. OK.” Kataku perlahan.

Benar, kira-kira lima menit setelah Fredy naik ke kamarku, aku menyusulnya. Setibanya aku di depan pintu kamar mandi yg terbuka sedikit.. wow.. kulihat Fredy sedang mengintip Kiki yg sedang melucuti bajunya yg hanya dua lembar itu satu persatu.

“Goddamn, bini lu bodynya bikin gue geregetan aja.” Bisik Fredy.

“Eh, monyet, gue kagak pernah minta lu ngintip. Sial, lu.” Aku agak kesal juga, merasa dikerjai.

“Tenang, broer. Ini step by step. Let the pro do it. You, horny bastard, just shut up and sit tight.”

“Gue hajar lu. Kalo dia teriak, satu rumah denger, kita bisa cilaka, sompret.”

“Fred! Reenn! Mana sih kalian?!” kudengar Ayu berteriak memanggil dari bawah. Istriku juga pasti dengar, tapi cuek saja, lalu dengan bertelanjang bulat masuk ke dalam bath up, siap-siap mau mandi. Kami mashi terus mengintip.

“Lu turun dulu ke bawah, tenangin bini gue, OK?” bisik Fredy.

“OK.” Aku beranjak perlahan pergi. Nggak tau mau ngomong apa ke Ayu, tapi penisku sudah tegang abis, seperti mau pecah rasanya.

“Yu, Si Fredy lagi nonton basket di kamar gue. Seru juga sih, lagian Kiki kan masih mandi. Lu mau nonton juga?” Aku yakin Ayu pasti nggak akan berminat, karena dia paling benci sama yg namanya pertandingan basket. Konyol, katanya.

“Nggak ah, gue di sini aja nonton TV di bawah. Buruan dong. Kan gue juga lapar nih.”

“Beres, manis.”

“Genit lu ya kalo nggak ada siapa-siapa.” Ayu menyahut sambil tersenyum manis. Aku nyengir aja, sambil lari lagi naik ke kamarku.
Sampai di sana, aku masuk dan kukunci kamarku perlahan.

“Gimana, Fred?”

“Udah selesai mandi tuh. Wuih, gila, gue ngaceng berat nih, pren. Kagak nyesel nih lu?”

Aku diam saja. Nggak lama Kiki keluar dari kamar mandi, seperti kebiasaanya, telanjang total hanya bercelana dalam saja. Rambutnya masih basah karena keramas.

“Aahh!” Kiki menjerit kaget setengah mati melihat ada Fredy di situ. Dia mau lari lagi masuk ke kamar mandi, tapi tangan Fredy cepat menangkapnya. Kiki meronta-ronta dan aku diam saja sambil menelan ludah.

“Tenang, sayang.. tenang.. gue di sini cuma mau bantuin lakilu memuaskan fantasinya.” Fredy berujar perlahan sambil tangannya tetap mencengkram tangan Kiki.

“Ren, kamu bener-bener gila ya. Ini apa-apaan sih?” Kiki marah sekali melihat ke arahku. Aku cuma membuang muka saja.

“OK, karena kamu benar-benar sinting, aku juga bisa sinting. Tapi jangan menyesal nanti.” Kiki berkata begitu sambil memeluk Fredy dan mencium bibirnya walaupun masih agak ragu. Tangan mereka bergerilya kemana-mana.

Buah dada Kiki yg ranum menjadi target bibir dan lidah Fredy yg dengan bernapsu menjilat dan menyedotnya. Kiki menggelinjang nikmat.

“Mmhh.. Fred.. remes dong Fred.. pelan aja.. ahh..” Kiki rupanya naik juga birahinya.

“Mmhh.. yeaahh..” Fredy mendongak terpejam saat Kiki meremas penisnya dari balik celana jeansnya.

“Buka aja, sayang..”

Aku sudah napsu berat, kukeluarkan penisku, dan mulai mengocoknya sambil masih berdiri. Kulihat Kiki jongkok di depan Fredy, masih di depan pintu kamar mandi yg terbuka sambil mengeluarkan penisnya dari balik resleting dan mulai menyepongnya habis-habisan. Lidahnya bermain di kepala dan kedua buah pelir Fredy. Dikulum, dihisap, dijilat, you name it, she is doing it. Dia melakukannya sambil melirik Fredy dan aku bergantian.

“Isep, sayang.. yeaah, gitu.. uuhh.. bini lu hebat, man. Hebaatthh.. aahh.. jebol deh gue.. aarrghh!”

Sambil berkata begitu, air mani Fredy tumpah di dalam mulut Kiki yg langsung ditelannya. Melihat itu, aku nggak tahan lagi, dan air maniku pun langsung menyembur ke lantai. Lemas, aku terduduk di ranjang. Kiki pun bangkit berdiri sambil memandang Fredy.

“Enak, Fred? Hmm?” kata Kiki setengah berbisik.

Fredy masih terpejam dan menganggukkan kepala sambil menelan ludahnya.

“Kalah deh Si Ayu. Sedotan lu gila banget, Kiii. Ren, you’re a lucky guest, you know?”

“I know, man. Thanks berat. Ini rahasia kita aja ya.” Sahutku santai.

“Yuk, turun. Nanti Ayu curigation, lagi. Ki, kamu turun dulu, say. Bilangan Ayu “Pertandingan basketnya” sudah ampir selesai. Nanti kita nyusul.”

“OK.” Kiki bergegas berpakaian dan langsung turun. Aku sedikit lega karena sebagian fantasiku sudah terpuaskan.

“Reno, my man. If you need us to go any further than that, just ask, buddy. Hehehe.” Fredy ngomong gitu sambil membetulkan pakaiannya. Aku ngangguk saja, ikut berberes, dan membersihkan lantai yg terkena semburan maniku barusan.

Seusai makan siang yg dipenuhi dengan canda dan obrolan seperti biasanya, kami bersantai di kebun belakang rumah kami sambil makan buah-buahan yg dibawa Fredy dan Ayu. Kami duduk di meja bundar yg ada di tengah-tengah kebun kami. Aku, Kiki, Fredy, Ayu. Fredy melirik Kiki yg pura-pura tdk melihatnya sambil terus ngobrol denganku dan Ayu.

Tiba-tiba Kiki beranjak bangun.

“Mau pipis”, katanya.

Sambil berdiri begitu, sambil tangannya mengelus penis Fredy. Kurasa Ayu tdk memperhatikannya karena sibuk berkomentar tentang bunga-bunga yg kelihatan indah sekali sore itu. Fredy memandangiku sambil nyengir. Kukedipkan mataku kepadanya sambil meladeni ocehan Ayu. Sejam kemudian mereka pamit pulang.

“Do you like it?” aku bertanya pada istriku sebelum tidur malam itu.

“Hmm? I think I do.” Kiki membalas menjawab sambil memeluk dadaku dan merebahkan kepalanya di dadaku.

“Mau coba lebih lagi?” aku bertanya singkat.

“Terserah kamu, sayang.” Balasnya sambil mengelus penisku yg sudah berdiri.

“Idih, kok udah ngaceng sih ininya?” katanya lagi sambil merogoh kedalam celana tidurku yg komprang tanpa celana dalam.

Dia mulai mengelus-elus kepala penisku dan mulai mengocoknya perlahan.

“Ahh, baby.. I want you to fuck him.” Kataku dengan napsu yg sudah naik.

“I know, baby..” sambil berkata begitu, kepalanya menyusup kebalik selimut dan mengulum penisku.

“This is what I did to him. Tell me how you like it..” Kurasakan air maniku segera terkumpul akibat sedotan, jilatan dan kulumannya di penisku.

“Sayang, kamu bakalan bikin aku keluar nih.. telan ya.. mmhh.. oohh.” Gila, belum pernah aku keluar secepat itu. Kurang dari 2 menit saja! Istriku memang luar biasa tehnik oralnya. Maniku ditelannya.

“Baby, I need you to fuck me. Pleasee..” Kiki menggelinjang sambil tangannya meremas toketnya sendiri dan lalu mengelus vaginanya yg sudah basah. Sejak kapan dia nggak pakai baju lagi?

“Aku nggak mau.. the next guest you’ll get will be from Fredy, babe.” Aku berkata dengan kejam sambil membereskan celanaku dan tidur pulas.

Dua hari kemudian, aku masih belum bersanggama dengan Kiki. Malam harinya, sekitar pukul 7, Fredy menelponku saat aku baru selesai mandi.

“Ren, bini gue lagi ke Yogya, ada sodaranya yg meninggal. Gue udah cari alasan biar nggak ikut. So, I’ll have 2 days Off. What’s up?”

“Perfecto. Si Kiki udah horny berat nih. Nggak gue masukkin udah dua hari. Lu dateng deh sekarang.”

“Say no more, buddy.” Fredy menutup teleponnya. Kira-kira setengah jam kemudian dia sudah sampai. Kiki yg membukakan pintu.

Begitu melihat Kiki, Fredy langsung memeluk dan mencium lehernya.

“Hello, doll. Miss me?” Ini orang cool juga, pikirku.

“Mmhh..” Kiki menggelinjang senang.

“A lot. You come for me, or what?”

“No, I come for my buddy. YOU will make me horny.” Fredy menyeringai.

“And I will make you enjoy with me.”

Fredy langsung menggandeng Kiki ke kamar tidur kami. Aku mengikuti dari belakang.

“Strip for us. And masturbate, but stop when you are about to horny.” Fredy memerintah Kiki sesampainya di kamar. Aku menyetel CD jazz yg lembut untuk menunjang suasana.

Kiki melucuti pakaiannya satu persatu sambil meliuk-liukan tubuhnya yg sintal mulus itu.

Mau tdk mau, kami berdua menelan ludah berkali-kali. Lalu setelah bugil total, ia membelakangi kami dan membungkuk. Dengan tersenyum ia menoleh ke arah kami dan menjilat jari tengah kanannya. Lalu dengan sensualnya ia mengelus sepanjang bibir vaginanya dan dengan perlahan memasukkan jari tersebut ke dalam vaginanya keluar masuk kira-kira lima kali.

“Ouhh.. it’s so wet, boys..” katanya seraya menjilat kembali jari itu.

“And it taste so yummy..” Kami kembali menelan ludah dengan tangan kami mengelus penis kami masing-masing.

Ia kemudian berbalik menghadap kami, dan berjalan menghampiri Fredy. Ia lalu berjongkok di antara selangkangan Fredy yg duduk di pinggir ranjang bersamaku menonton aksinya. Celana Fredy dibukanya dan penisnya dielus dan diremas lembut.

Kulihat kepala penis Fredy sudah sangat basah, dan makin basah karena sekarang Kiki mulai menjilatinya.

“Ahh, Raa.. terus sayanghh..” Fredy menggelinjang nikmat dan aku mulai mengocok penisku perlahan.

“Enak, Fred? Hmm? Mau diisep lagi kayak kemarin?” Kiki dengan seksinya melirik ke arah Fredy.

“Yess.. please, babe.. suck my dick..”

Tdk perlu disuruh dua kali, Kiki mengulangi aksinya. Tapi kali ini hanya sebentar saja. Mungkin dia takut Fredy keburu keluar lagi.

Tdk berapa lama kemudian, Kiki menelentangkan tubuhnya di lantai kamar yg berlapis kayu sambil meremas-remas dadanya, dan tangan yg satunya bermain lincah di vaginanya. Kami ikut bertelanjang bulat sambil duduk di sebelah kanan dan kirinya.

Beberapa saat kemudian Kiki mulai mengerang dan menggelinjang. Napasnya terengah-engah dan mukanya memerah. Pinggulnya terangkat-angkat dan membuat gerakan memutar perlahan. Remasan di dadanya mulai agak kasar.

Puting susunya dipelintir olehnya sendiri, dan vaginanya mulai mengeluarkan cairan kental dan berbau khas. Dia sudah diambang orgasme. Fredy dengan sigap menangkap kedua tangannya dan langsung menindihnya.

Dengan satu hentakan, penisnya menyeruak ke dalam vagina istriku. Pinggul Fredy mulai bermain.

“Aahh.. aahh.. yess.. oouuhh..” Kiki meracau nggak karuan.

Aku juga hampir pingsan karena napsuku. Tanganku mengocok penisku dengan cepat.

“Ohh.. Freeeddd.. kontol lu gede banget banget, sayang.. aahh.. ahh.. ahh.. gue mau sampe nih, Freeeddd.. oouugghh.. gue keluar, Freed.. aarrgghh!” Kiki menjerit-jerit merasakan nikmat yg menhantam seluruh sendinya.

“Ki.. di dalam apa di luar..” Shit.. aku baru sadar kalau Fredy lupa pakai kondom!

“Di mana, Kiii?” Fredy mempercepat goyangannya.

“Di luar, Fred.. uuhh..” Kiki udah lemas sehabis orgasme.

“Wow.. anget banget, sayang..” ucap Kiki lembut saat penis Fredy berkedutan di atas perut Kiki yg putih dan rata. Tangan Kiki cepat mengurut-urut penis Fredy yg sedang memuntahkan laharnya.

“Ooh fuucckk..” Fredy ambruk di atas tubuh istriku. Aku juga mempercepat kocokanku dan nggak lama..

“Baby, I’m coming..” aku terengah-engah mengarahkan penisku ke mulut Kiki.

“Sini, sayang.. aku mau kamu punya..” Kiki membuka mulutnya lebar dan kusemburkan maniku ke dalam mulutnya..

“Telen sayang.. yeaahh.. agghh!” Orgasmeku menghantamku dan penisku berkedutan di dalam mulut Kiki. Dengan lembut Kiki menjilati dan mengulum penisku.

Seluruh adegan itu memakan waktu hanya 1.5 jam saja. Fredy lalu pamit pulang segera.

“Thanks, Fred.” Kataku waktu mengantarnya ke depan pintu. Kiki sudah tertidur di kamar kelelahan.

“Anytime, buddy. Memek bini lu luar biasa.”

“Ayu punya gimana? Emangnya nggak seenak Kiki?” ujarku iseng aja sebenarnya.

“Hehehe.. lu coba aja sendiri. My treat. Tapi itu kalau dia OK. Later, man. Let’s do lunch tomorrow.”

Aku tersenyum kecil dan menganggukan kepala.

Besoknya aku makan siang bersama dengan Fredy di daerah Kemang. Sambil ngobrol ngalor ngidul, Fredy berkata,

“Besok malam Ayu sampai di rumah. Still interested?”

“Well, gue sih OK banget kalo lu berdua OK juga. Kiki gimana?” kataku pelan.

“Ajak aja besok. Gue punya rencana nih. Kita bisa nonton live show barangkali. Hahaha.”

Deg. Jantungku berhenti sejenak. Fredy memang gila, kayaknya. Tapi kegilaan yg mengasyikan.

“Are you serious? Gimana caranya? Mana mau mereka?”

“Serahin aja sama Om Fredy. Lu tau beres dan ngecret aja deh pokoknya. OK ya. Gue musti balik ke kantor nih. Masih ada urusan. See you tonite.”

“See you, bro.”

Akhirnya malam yg kunantikan tiba juga. Sekitar pukul 9 aku dan Kiki sudah sampai di rumah Fredy dan Ayu di Permata Hijau. Kukatakan pada Kiki bahwa another fantasy is waiting. Dia excited sekali dan siap dengan busana yg sangat frontal memamerkan keseksian tubuhnya. Kaos hitam yg hanya berupa kemben seperut dan rok mini hitam ketat dari bahan kulit membalut tubuhnya. Sepatu hak tinggi hitam menghiasi sepasang kaki panjang mulusnya.

Ayu membukakan pintu rumahnya dengan pakaian yg tdk kalah seksinya. Rok sebetis dengan belahan di bagian belakang yg dalam ke tengah pahanya dan atasnya kemeja tipis longgar tanpa BH sehingga kami dengan jelas melihat putingnya yg tegak menantang.

“Come in,” katanya seraya tersenyum manis pada kami.

“Kita main strip poker malam ini. I heard you guys were having a grand time while I was gone. Curang! Kok nggak ngajak-ngajak sih?”

Kami cuma bengong saja mendengar penuturannya.

“Emangnya OK buat lu, Yu?” Tanyaku. Kiki sudah merah padam wajahnya.

“Sure, sex is a sport. And I need to have some exercise. Hahaha.” Busyet, udah ketularan lakinya nih, pikirku.

Tanpa ragu-ragu, Ayu menggandeng Kiki dan mencium pipinya yg masih kemerahan karena kaget campur malu.

“Come on, girl.. don’t be like that. What are best friends for? To fuck each other brains out!” tawanya berderai-derai disambut dengan tawa Fredy dari dalam rumah.

“Bisa aja lu, Yu..” Kiki yg sudah santai kembali sekarang menyahut.

“Abis ini nih, Reno, gara-garanya.”

“Tapi suka kaan..” sekali lagi Fredy yg tiba-tiba sudah disamping Kiki mendekatkan wajahnya ke wajah Kiki.

“He-eh. Suka banget.” Kiki berkata begitu sambil meremas penis Fredy.

“Kontol laki lu ini bikin gue kelojotan kemaren malem nih, Yu.”

“Kalo gitu kontol lakilu musti bikin gue kelojotan dong malem ini, biar satu sama.” Ayu berkata sambil melirik nakal padaku. Aku jadi tertawa kecil, namun penisku sudah tegang sekali rasanya.

“But first let’s have dinner!”

“Mmhh.. Ren.. jilat terus itil gue.. aahh iyaa..” Ayu mendesah lembut ketika aku mulai menjilati kelentitnya yg sudah membesar di atas sofa living roomnya. Kiki dan Fredy menonton sambil keduanya mengelus-elus sendiri tubuh mereka yg sudah telanjang bulat.

“God.. suck my dick, honey.. yess.. you’re gonna make me come.. oouuhh!” Jeritan lirih Ayu cukup keras. Untung saja para pembantu RT sudah di perintahkan untuk pergi keluar rumah malam ini. Jadi hanya tinggal kami berempat saja.

Kusodok-sodokan lidahku kedalam vagina Ayu yg sedang mengeluarkan cairan kenikmatannya.

“Tell me what you want, babe.” Kataku sekenanya. Penisku sudah mulai mengeluarkan cairan dan terasa hangat.

“I want you to fuck me and make me orgasm.. do it now..” Ayu meracau sambil menggeleng-gelengkan kepalanya akibat terserang birahi yg bertubi-tubi.

Kulirik Kiki dan Fredy yg sedang bergumul 69 di lantai di bawah sofa itu. Erangan dan rintihan mereka cukup membuatku dan Ayu semakin beringas. Segera kuposisikan penisku ke lubang kewanitaannya. Bless.. aahh.. hangat sekali di dalam sini.

Ayu dengan ahlinya mengencangkan otot vaginanya saat aku mulai menggenjotnya. Setelah beberapa kali ayunan pantatku, aku rasakan maniku mulai membludak.

“Yu.. gue bisa nggak tahan kalo lu gituin terus memeknya.. oohh.. uuhh..” aku mulai merasakan denyutan di pangkal penisku.

“Hmmhh.. biarin.. gue juga udah dikit lagi sampai kok.. hh.. lepas di dalem aja.. gue lagi aman kok.. aarrghh!” Ayu menjerit keras karena tiba-tiba aku menggenjotnya keras berkali-kali.

“Shit.. Yu.. terima nih, sayang.. shiitt.. aahh.. aahh.. gilaa..” Aku ikut teriak karena orgasmeku datang secara tiba-tiba.

“Renn.. ohh.. I’m cumming, honey.. I’m cummiinngg.. iihh.. oohh..” Denyutan memeknya sangat terasa memijat penisku. Aku ambruk di atas tubuh Ayu dan kami berdua saling berpagutan French kissing dan kuhisap dan kujilati toketnya yg montok berkeringat.

“Hhmm.. udah dulu dong, Ren.. ntar gue naik lagi nih.” Kata Ayu lembut sambil menggelinjang geli.

“That’s the idea, babe.. lihat tuh Kiki sama Fredy..” bisikku di telinganya sembari menggigit kecil kupingnya.

Kiki dan Fredy masih saling menjilat dan menghisap dengan serunya dalam posisi 69. Tubuh Kiki mulai bergetar, mengerang-erang, dan tangannya mengocok penis Fredy dengan cepat. Tiba-tiba, Fredy yg berada di bawah mendorong tubuh Kiki ke samping.

“Stop dulu sayang.. hhuuhh.. stop..” Fredy berdiri perlahan-lahan.

“Kenapa, Fred? Nggak enak ya? Ayo dong.. tadi gue udah ampir tuh.. aaduuhh.. jangan gini dong.. tega deh lu..” Kiki merajuk bercampur birahi yg membuat kepalanya pusing.

“Hehehe.. you can orgasm, but Ayu is the one that will do it to both of us.” Deg. Jantungku berdegup kencang. Jadi ini maksudnya Si Fredy dengan live show.

Ayu tersenyum simpul mendengar itu.

“Ra, sekarang elu kangkangin muka gue. I’ll take you there, honey.” Ayu berkata dengan genitnya.

Kiki yg sudah tdk sanggup lagi, diam sejenak, lalu mengangkangi wajah Ayu yg masih berkeringat.

“Aawwhh.. make me horny.. please make me orgasm.. ohh yeaasshh.. isep itil gue, sayang.. iyaahh gitu.. iyaahh..” Ayu menjerit-jerit kecil merasakan permainan lidah dan bibir Ayu di vaginanya.

Sementara itu Fredy kulihat memposisikan penisnya di vagina Ayu yg masih melelehkan air maniku.

“Aahh yess.. enak, Masshh.” Ayu mulai merasakan genjotan suaminya.

“Honey.. I’m cumming.. oohh..” Kiki mengerang dan mendesah panjang saat orgasmenya datang.

Pinggulnya begoyang maju-mundur menggosokkan vagina dan kelentitnya ke bibir Ayu yg siap menyedot-nyedot cairan vagina Kiki yg mengalir deras.

Tubuh Kiki yg basah berkeringat bergetar hebat dan tangannya meremas keras buah dadanya yg bergelayut manja.

Kulihat paha Fredy mulai bergetar hebat dan ia memeluk tubuh Kiki dari belakang sambil terus menghentak-hentakan penisnya ke vagina istrinya. Suara becek berkecipak di dalam vagina Ayu seksi sekali.

“Oohh.. fuckin’ so..deep.. aku keluar, sayaanghh..” Fredy memuntahkan lahar panasnya yg pasti bercampur dengan milikku di dalam vagina Ayu.

Tak lama tubuh Fredy berkelojotan dan tangannya meremasi buah dada Kiki yg masih menikmati orgasme dashyatnya mengangkangi wajah Ayu.

“Yess.. anget sekali punya kamu, Masshh.. hheehh..” Ayu memejamkan matanya menikmati sensasi yg luar biasa.

Bibirnya belepotan cairan Kiki dan vaginanya berlelehan air maniku dan suaminya. Aku terhenyak lemas di bawah sofa dengan penis terkulai lemas dan perasaan sangat puas.

Keesokkan paginya di rumah kami, aku terbangun mendapati Kiki yg tengah memeluku dari belakang. Kubalikan tubuhku, dan kulihat ada senyuman lembut di wajahnya.

“Ra, baby?”

“Hmm? Udah bangun, sayang?” istriku menjawab lembut.

“Are you happy?” tanyaku tulus.

“Very. Sini, bobo lagi.. aku pengen dipeluk terus sama kamu. I love you so much, sayang.”

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Cerita Dewasa Fantasi Bawah Sadar

By: Unknown on: 08:32

 
Copyright © Words for Love | Distributed By Blogger Themes
Blogger Templates Wallpapers Hack Wfi