Tuesday 27 December 2016

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Selingkuh 2016 “Cerita Dewasa Dokter Kandungan Kesayanganku ”, Cerita Sex Model 2016, Cerita Dewasa SPG Terbaru, Cerita Sex Sekretaris Terbaru, Cerita Sex Janda 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Wanita bersuami yang bernama Hany. Hany ini memang seorang Maniak sex, Sampai suatu hari dia pergi kepada Dokter kandungan. Tidak Disangka setelah Hany masuk keruang Praktek Dokter kandunagn itu, Dokter itu bernafsu kepada Hany, dan begitu juga dengan Hany. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Dewasa SPG Terbaru, Cerita Sex Sekretaris Terbaru, Cerita Sex Janda 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Dokter Kandungan Kesayanganku

Pada hari ini suami Hany sedang pergi keluar kota karena dinas luar dari kantor nya. Saat itu kurang lebih selama 10 hari suami Hany harus meninggalkan rumah demi mengais rejeki untuk keluarga. Sebelumnya Hany ini memang sudah menunggu waktu yang tepat untuk datang pada Dr. Kandungan yang terkenal ganteng dan ramah kepada setiap pasienya.

Sampai tiba akhirnya Hany mendapatkan kesempatan itu, dan Hany memutuskan untuk berkunjung pada dokter kandungan itu. Hany ingin sekali berkonsultasi pada Dr. kandungan untuk konsultasi alat KB apa yang cocok untuk dia gunakan agar aman dan tidak beresiko jika dia berhubungan sex kepada para lelaki simpananya yang perkasa-perkasa itu.

Oh iya para pembaca, Hany ini tergolong maniak sex, karena dia tidak pernah puas berhubungan sex dengan 1 lelaki saja. Dikarenakan Hany takut hamil jika berhubungan sex dengan para simpananya, maka Hany bergegas dengan Dr. Kandungan kesanganya tadi. Hany hampir lebih dari 1bulantidak bisa berani berhubungan mesum para lelaki simpananya.

Setelah beberapa waktu Hany menuju pada tempat praktek Dr. Kandungan dambaan hatinya itu, akhirnya sampailah Hany pada tempat prakteknya. Sesampainya disana Hany-pun mengambil nomer antrian dan sampai pada akhirnya dia mendapat gilirannya untuk berkonsultasi,

“ Nomer 33, silahkan masuk ”, terdengarlah nomer antrian Hany dipanggil.

“ Iya, saya ”, jawab Hany.

Lalu Hany melihat kearah suara yang memanggil nomer antrianya itu, dan ternyata yang memanggil adalah bidan yang berada di tempat praktek itu,

“ Ibu’ silahkan masuk, sekarang giliran Ibu’, mari ikut saya Bu’’ !!! ”, kata Bidan itu.

“ Baiklah Mbak ”, ucap Hany sembari berdiri dan bergegas mengikuti Bidan itu menuju ruang praktek Dokter itu.

Hany baru menyadari tempat praktek dokter kandungan yang tadi lumayan penuh dengan pasien, sekarang telah kosong, Hany menyadari bahwa dia adalah pasien terakhir.

“ Dok, ini Ibu’ Hany pasien terakhir kita malam ini ”, ucap Bidan itu kepada Dr. Laki-laki yang berada didalam ruangan praktek itu

“ Wah… masih brondong nih Dokter kandungan, ditambah lagi dia handsome sekalu”, ucap Hany dalam hati.

Saat itu Hany memperkirakan dokter kandungan itu usianya tidak jauh berbeda dengan Hany. Kemudian,

“ Malam, Dok ”, ucap Hany menyapa Dokter kandungan itu.

“ Malam, juga Bu’, mari silahkan duduk Bu’!!! ada kendala apa pada Ibu saat ini ? ”, Dokter menjawab sembari bertanya dan mempersilahkan Hany duduk.

Sebelum sempat Hany menjawab pertanyaan Dokter, saat itu Hany teringat dengan perkataan Bidan yang mengantarkan Hany ke ruangan ”, Dok, Ibu’ Hanykan pasien terakhir, dan saya kebetulan ada keperluan keluarga, boleh saya pulang lebih dulu ”,

“ Oh... ok, “ jawab Dokter sambil beranjak dari tempat duduknya.

“ Sebentar ya Bu’ ”, kata Dokter ke Hany, lalu dokter itu keluar dari ruangan mengikuti Bidan.

Tak lama kemudian Dokter itu kembali dan berkata kepada Hany,

“ Maaf ya Bu Hany sebelumnya, saya harus mengunci pintu depan praktek saya ini, hal ini dikarenakan Bu hany adlaah pasien terakhir saya, jika saya tidak menutup pintu para pasien akan datang lagi untuk berobat atau berkonsultasi, pada saya, tidak papakan Bu Hany ??? apalagi Bidan saya sudah pulang ”, ucap dokter itu.

Lalu Hany-pun menjawab dengan hati yang riang tanpa rasa keberatan sedikitpun,

“ Begitu ya Dok, yaudah deh tidak apa-apa kok Dok ”, jawab Hany.

Kemudian Dr. itu mulai menayakan keluahn Hany,

“ Nah, sekarang apa keluhan Bu Hany ??? dan mudah-mudahan saya bisa membantu Bu Hany ”, ucap Dokter itu.

“ Begini loh dok, saya ingin memakai alat kontrasepsi, tapi saya tidak mau kalau suami saya itu Vaginaai kondom, jadi kira-kira alat KB apa yang cocok dan nyaman untuk saya ”, Hany menjelaskan maksud tujuannya datang ketempat praktek ini.

“ Ouh begitu Bu, memang Ibu dan suami sudah tidak berkeinginan untuk mempunyai anak lagi, ngomong-ngomong sudah punya berapa anak?” tanya Dokter itu lagi.

“ Ya begitulah, saat ini kami mempunyai satu anak, “ jawab Hany dengan berbohong.

Karena tidak mungkin dia menjelaskan kedokter bahwa dia ingin lebih puas dalam menikmati hubungan sex dengan para lelaki simpananya yang perkasa tanpa takut akan hamil.

“ Baru satu ? Memangnya Bu Hany tidak ingin menambah buah hati lagi Bu’? ”, ucap Dokter memastikan keinginan Hany.

“ Eummm… iya Dok, saya sudah bertekad ”, jawab Hany sembari tersenyum.

“ Bu Hany berkeinginan KB ini untuk sementara atau selamanya Bu’ ”, tanya Dokter itu.

“ Maksudnya bagaimana ini Dok, hhe… ? ”, Hany balik bertanya.

“ Begini loh Bu’ maksudnya, jika untuk sementara saya sarankan Ibu’ , untuk menggunakan spiral, tapi kalau Ibu’ dan suami ingin untuk selamanya tidak mempunyai anak lagi, saya menyarankan Ibu’ untuk disterilkan kandungan ibu ” ucap dokter memastikan lagi.

“ Itu bagaimana lagi Dok, maaf saya tidak terlalu mengerti dengan maksud Dokter ”, tanya Hany lagi.

“ Begini Bu hany maksud saya, jadi saluran indung telur Ibu’ harus saya tutup rapat, jadi kalau Ibu’ berhubungan dengan suami, sperma suami Ibu’ tidak dapat lagi menerobos kesaluran indung telur Ibu’, dengan begitu saya jamin tidak ada satupun indung telur Ibu’ yang dapat terbuahi oleh sperma suami Ibu’ ”, penjelasan Dokter panjang lebar.

“ Ooohhh… begitu ya Dok kalau begitu saya pilih yang sementara saja deh Dok, siapa tahu nanti saya dan suami saya ingin mempunyai keturunan lagi, hhe ”, jawab Hany memilih KB sementara.

“ Ibu’ mengambil keputusan yang tepat, nah sekarang Ibu’ silahkan berbaring disana, saya akan mempersiapkan peralatannya ”, kata Dokter sambil menunjuk kearah ranjang.

“ Baju dan celana dalamnya tolong dilepas ya Bu Hany, setelah itu Ibu’ kenakan baju ini yah Bu !!! ”, lanjut Dokter sambil memberikan baju berwarna biru muda khas pasien.

Kemudian Hany-pun segera melepas Bra dan celana dalamnya lalu mengenakan baju yang diberikan dokter itu,

“ Haduh, Bu Hany terbalik memakai jubahnya ”, ucap dokter itu sembari tersenyum saat melihat Hany mengenakan jubah itu dengan bagian yang terbuka berada didepan.

“ Bagian yang terbuka itu untuk dibelakang, kalau Ibu’ pakai seperti itu nanti saya gak akan selesai-selesai memasang alat kontrasepsinya, karena mata saya akan melihat pada Payudara Bu Hany ”, kata Dokter sambil bercanda ke Hany.

“ Hahaha… dokter bisa aja deh ”, jawab Hany dengan muka tersipu malu mendengar canda’an Dokter.

Setelah itu Hany membenarkan baju tersebut, lalu Hany-pun segera berbaring diranjang. Saat itu Hany bingung melihat ranjang tersebut karena panjang ranjang tersebut tidak sepanjang ranjang-ranjang yang biasa ada ditempat-tempat praktek dokter pada umumunya. Panjang ranjang itu hanya sampai sebatas pantatnya saja, sehingga kedua kakinya terjuntai kebawah.

Saat itu Hany melihat adanya keanehan dengan ranjang ini, dimana disamping kiri dan kanan kedua kakinya ada bantalan cekung dan letaknya lebih tinggi dari ranjangnya. Setelah selesaimempersiapkan peralatannya, Dokter menghampiri ranjang tersebut, melihat posisi rebahan Hany diatas ranjang, dokter itupun tersenyum simpul,

“ Ibu’, baru pertama kali ya datang kedokter kandungan ? ”, tanya Dokter tersenyum.
Tanpa menunggu jawaban Hany, Dokter-pun mulai mengangkat kaki Hany satu persatu dan menempatkan dibantalan cekung yang berada disamping kiri kanan kaki Hany itu, perbuatan Dokter membuat Hany terhenyak. Hany tahu dengan posisinya dimana kedua kakinya saat itu terangkat dan terbuka lebar. Hal itu dengan otomatis membuat kewanitaan-nya nampak jelas didepan Dokter kandungan itu.

Saat itu bahkan wajah Hany-pun menjadi merah karena menahan malu, melihat Hany yang tersipu-sipu malu dan wajahnya menjadi merah, Dokter hanya tersimpul dan diapun merasa yakin sekali bahwa ini adalah kunjungan yang pertama Hany ke dokter kandungan,

“ Maaf, ya, Bu Hany ”, ucap Dokter ketika jarinya mulai menyentuh bibir Kewanitaan Hany.

“ Iya Dok ”, ucap singkat Hany, karena menahan malu dan perasaan yang aneh saat jari-jari Dokter menyentuh bibir Kewanitaannya.

Saat itu Ke 2 jari tangan kiri Dokter mencoba untuk sedikit membuka liang Kewanitaan Hany dari sebelah atas, sehingga klitoris Hany tersentuh oleh telapak tangan Dokter, sementara tangan kanan Dokter mencoba untuk memasukkan peralatan hampir seperti corong. Saat itu agak lumayan lama Dokter berkutat untuk memasukkan alat itu keliang Kewanitaan Hany.

Sementara Hany merasakan geli yang aneh dan nikmat saat klitorisnya tergesek-gesek oleh tangan Dokter, akibatnya gelora birahi Hany mulai bangkit, Vagina-nya mulai basah,

“ Eughhhh… Ssss… Aghhhhh… ”, desah Hany lirih saat merasakan alat yang seperti corong berdiameter kurang lebih tiga cm terbenam di dalam liang kewanitaan-nya.

Ketika itu pantat Hany terangkat sedikit, dan kedua tangannya mencengkram pinggiran ranjang dengan erat,

“ Maaf ya Bu, sakit yah ??? Tahan sebentar ya, saya akan mulai memasang spiralnya ”, kata Dokter.

Dokter merasa heran dengan kondisi liang Kewanitaan Hany yang masih sempit ini, dalam hatinya dia berkata, ( luar biasa sekali kewanitaan Bu hany ini, sudah keluar satu anak, tapi masih sempit begini, sepertinya juga jarang dipakai oleh suaminya ) sambil tangannya memijat-mijat pelan kedua belah bibir Kewanitaan Hany dengan tujuan untuk membuat rileks otot-otot Kewanitaan Hany.
Saat dia sedang memijat-mijat itu dari corong kacanya itu dia melihat liang Kewanitaan Hany yang berwarna merah muda itu berkedut-kedut, belum pernah selama dia praktek melihat kejadian ini, karena sudah berpengalaman dia mengetahui bahwa tebakannya itu betul, Vagina Hany jarang dipakai oleh suaminya, karena hanya dengan alat yang teronggok diam saja Vagina Hany sudah basah.

“ Eummmm… ssss… Aghhh… Oughhh... .” Hany merintih lirih menikmati pijatan-pijatan lembut dibibir Kewanitaannya dan merasakan sumpalan alat pada liang kewanitaan-nya.

Mendengar lirihan Hany, Dokter semakin yakin dengan tebakannya itu, dalam hatinya berkata ( Senadainya Bu Hany ini aku setubuhi mau tidak yah, atau malah nanti dia marah jika aku melakukan itu ? ). Setelah melihat cengkraman dinding Kewanitaan Hany dialatnya mulai mengendur, Dokter-pun mulai mengambil spiral berbentuk T dan penjepitnya.

Kemudian Dokter melalui corong tadi dia mulai memasukkan spiral tersebut menggunakan penjepit, karena corong itu terBu’at dari kaca ia bisa melihat keadaan didalam liang Kewanitaan Hany, setelah tepat disasaran, iapun sedikit menekan penjepitnya kemudian dia melepaskan jepitan di spiral tersebut dan menarik keluar jepitannya, sambil memegangi kedua bibir Kewanitaan Hany.

Dokter memastikan spiral tersebut terpasang dengan benar, kemudian dengan perlahan-lahan corong itu ia tarik keluar dari liang Kewanitaan Hany, gesekan yang ditimBu’lkannya membuat Hany mengerang lirih. Setelah terlepas, Dokter kembali memijat-mijat Kewanitaan Hany, sebetulnya pijatan-pijatan itu tidak perlu dilakukan, dan belum pernah dia lakukan selama praktek.

Saat ini dia lakukan karena dia terangsang dengan bentuk Kewanitaan Hany, dalam hatinya dia juga merasa heran kenapa saat ini ia terangsang ingin melakukan persetubuhan dengan pasiennya. Hany sendiri yang dari tadi birahinya sudah bergejolak, merasakan pijatan-pijatan lembut yang saat ini sedang dilakukan oleh Dokter semakin membuat birahinya membara, erangan-erangannya semakin sering terdengar, tubuh Hany-pun menggelinjang-gelinjang karena geli dan nikmat.

“ Ughhh… baru pijatan tangannya saja sudah membuatku melayang-layang, apalagi kalau dia sodok aku dengan kejantanan-nya, Oh gila betul rangsangan ini ”, Hany berkata dalam hatinya.

Tangan Hany yang tadi sedang mencengkram ranjang mulai beralih kepayudaranya sendiri, dari balik jubahnya iapun mulai meremas-remas kedua Payudara, merasa kurang puas karena terhalang oleh BH dan jubah yang masih menutupi tubuh-nya, Hany kemudian melucuti semuanya sehingga sekarang Hany telanjang bulat didepan Dokter, tangannya kembali meremas-remas kedua Payudara itu, mulutnya mendesis-desis menandakan Hany sedang menikmati semua itu.

Baca juga: cerita sex pengabdian seorang guru honorer

Dokter yang melihat aksi Hany melucuti jubah dan Bra-nya serta aksi remasan tangan Hany dikedua Payudara itu tersenyum simpul, ( nampaknya dia mulai terangsang dengan pijatan-pijatanku ) ucap dalam hati dokter itu. Kemudian tanpa menghentikan pijatannya, dia-pun mulai menciumi klitoris Hany yang mulai terlihat dan mengeras, tidak hanya diciumi saja, tapi dia juga menjilati dan menghisap klitoris Hany.

Sehinnga hal itu membuat Hany semakin menggelinjang merasakan kenikmatan permainan lidah Dokter, aksi Dokter semakin menggila, jari tengah salah satu tangan yang sedang memijat-mijat itu mulai menerobos liang kenikmatan Hany, dengan gerakan perlahan-lahan Dokter mulai mengeluar-masukkan jari tangannya itu, akibatnya liang Kewanitaan Hany semakin basah.

Desahan-desahan Hany-pun semakin sering terdengar, Pantatnya semakin sering terangkat seolah menyambut sodokan jari tangan Dokter, kepalanya bergoyang kekiri kekanan, tubuh-nya kadang-kadang melenting, Hany betul-betul menikmati serangan-serangan Dokter dikemaluannya.

“ Oughhh... Dok... eenaaaakkk… Aghhhh… Saya mau kel luar… Dok… SssS… Aghhh... ”, Hany merintih-rintih kenikmatan.

Pada akhirnya tidak lama kemudian,

“ Syurrrr… Syurrrr… Syurrrr… Syurrrr… ”, Vagina Hany memuntahkan lendir kawinya juga.

Saat itu Tubuh Hany mengejang, Dokter merasakan hangatnya air kenikmatan Hany yang membasahi jari tangannya.

“ Bagaimana Bu Hany Enak yah ??? ”, tanya Dokter.

“ Eughhh… Iya Dok… ”, jawab Hany singkat dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

Matanya yang saat itu terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dia rengkuh.Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, Dokter-pun mulai melucuti seluruh pakaiannya, sehingga sekarang iapun telanjang bulat, Nampak kejantanan-nya sudah berdiri dengan tegak. Ukuran kejantanan yang lumayan besar dan panjang, diapun mulai mengelus-eluskan kejantanan-nya dibibir Kewanitaan Hany, membuat Hany menggelinjang, dengan pelan-pelan Dokter-pun menyelipkan kepala kejantanan-nya di liang Vagina Hany, setelah merasa tepat disasaran Dokter-pun mulai melesakkan kejantanan-nya kedalam liang Vagina Hany, setahap demi setahap, lalu

“ Zlebbbbbbbbbbbbbbbb… . ”, Kejantanan dokter mulai terbenam seluruhnya dalam liang kewanitaan Hany.

Hany yang merasakan kejantanan dokter itu mulai memasuki liang kewanitaan-nya, mendesis lirih. Hatinya berkata ( Wow… lumayan besar juga kejantanan-nya ),

“ Ssshhh... Aghhhh... dook… kejantanan Dokter besar juga... Ssss... Aghhhh... puaskan aku dengan kejantananmu Dok, Oughhh… ”, desah Hany.

Dengan perlahan-lahan Dokter mulai mengeluar-masukkan kejantanan-nya didalam liang senggama Hany, kedua tangannya berpegangan dipaha Hany, lama-lama gerakan maju-mundur Dokter semakin cepat, keringatpun mulai mengalir dikedua tubuh mereka, udara dingin didalam ruangan praktek karena AC tidak menghalangi keluarnya keringat mereka.

Erangan Hany dan Dokter semakin terdengar, lenguhan-lenguhan nikmat keluar dari kedua mulut mereka,

“ Oughhh... dookkk… terus… sodok Vaginaku dengaaannn kontolmu ituuu Dok, Aghhh… ” Hany mengerang kenikmatan menikmati sodokan kejantanan Dokter di liang kewanitaan-nya.

“ Hhhhmmmm… aaaaghhh… Vaginamuuu… benaaarr-benaar... sseeemmpitt enaaakkk… oOughhh... … koontooolllkuuu… teerjeppiitt… bbeetulll… ”, Dokter-pun melenguh keenakan merasakan jepitan dinding Kewanitaan Hany dibatang kejantanan-nya.

“ Teekkaaannn… lebih daaalllaamm… dookk... yaaahh... begituu... ssshhhhh… Oughhh... ”, rintih Hany meminta Dokter untuk menekan lebih dalam.

Dokter-pun dengan hentakan-hentakan yang lebih dalam, hingga kejantanan-nya terbenam sampai pangkalnya saat Dokter mendorong masuk kejantanan-nya. Tak lama kemudian nampak gerakan Dokter bertambah cepat dan mulai tak beraturan, sementara itu tubuh Hany-pun semakin sering terlihat melenting dan pantatnya semakin sering terangkat berbarengan dengan sodokan kejantanan Dokter itu.

Lenguhan dan erangan mereka bertambah kencang terdengar dan saling bersahutan, nampaknya kedua insan ini akan merengkuh puncak kenikmatan persetubuhan mereka,

“ Oughhh... Dok… aku ”, Hany mengerang tubuh-nya melenting.

“ Aku jug mau keluar sayang… Aghhh... ”, Dokter-pun melenguh, dan menekan dalam-dalam kejantanan-nya didalam liang senggama Hany.

Tidak lama kemudian Dokter-pun merasa ada yang mendesak dalam batang kejantananya, lalu,

“ Crottttt… Crottttt… Crottttt… ”,

Akhirnya mereka menyemburkan lahar kenikmatan bersamaan, Dokter merasakan batang kejantanan-nya tersiram oleh hangatnya lendir kenikmatan Hany dan dia juga merasakan dinding Kewanitaan Hany berkedut-kedut meremas-remas batang kejantanan-nya. Hany dan Dokter sama-sama merasakan semprotan lendir kawin mereka yang bercampur dalam hangatnya liang Vagina Hany.

Kemudian Dokter melepas batang kejantanan-nya dari jepitan Kewanitaan Hany setelah ia merasakan remasan-remasan dinding Kewanitaan Hany berhenti dan kejantanan-nya mulai mengecil, saat kejantanan-nya tercaBu’t dari liang kenikmatan Hany, terlihat olehnya cairan spermanya bercampur dengan lendir kenikmatan Hany mulai mengalir perlahan dan menetes jatuh keatas lantai.

Setelah nafas mereka kembali normal, mereka mengenakan pakaian mereka kembali, kemudian Dokter memberi tahu Hany bahwa spiral yang dia pasang itu bisa bertahan untuk 5 tahun, tetapi alangkah bagusnya setiap 3-6 bulan sekali harus diperiksa, untuk memastikan letaknya tidak berubah atau lebih parahnya terlepas. Hany mengangguk

“ Pasti aku akan kembali lagi untuk menikmati sodokan-sodokan kejantananmu lagi ”, ucap dalam hatinya.

Sebelum pulang Hany bertanya berapa biaya yang harus dibayar olehnya, yang dijawab oleh dokter itu dengan senyuman dan kecupan ringan dibibir Hany, gratis!!! Bisiknya. Hany-pun pulang dengan tersenyum simpul, dalam hatinya dia berkatabertambah satu lagi koleksi kejantanan yang bisa membuat puasku, yang bisa menghilangkan dahaga batinku. Sekarang hany tidak akan takut hamil bila melakukan persetubuhan dengan siapapun demi memuaskan birahinya. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto Bu’gil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Cerita Dewasa Dokter Kandungan Kesayanganku

By: Unknown on: 07:10

Thursday 22 December 2016

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex SMA 2016 “Cerita Dewasa Sensasi Sex Di Dapur” Cerita Sex SPG 2016, Cerita Dewasa Perawan Terbaru, Cerita Sex Salon++ Terbaru, Cerita Sex Sekretaris 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang ABG yang bernama Teguh. Berawal dari Kran air dapur yang terlepas dari pangkalnya, maka Teguh bisa menyetubuhi Bibi/ Tante-nya yang telah lama di idam-idamkan. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Sex SPG 2016, Cerita Dewasa Perawan Terbaru, Cerita Sex Salon++ Terbaru, Cerita Sex Sekretaris 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Sensasi Sex Di Dapur

Panggil saja nama saya Teguh (nama samaran), di situs dewasa ini saya akan berbagi cerita tentang pengalaman sex mesum yang sangat memicu adrenalin. Usia saya saat ini 25 tahun. Kisa sex ini terjadi ketika saya duduk dibangku SMA, tepatnya ketika saya masih duduk di bangku kelas III SMA. Sampai saat ini Cerita Hot mesum saya ini masih tertanam dala benak dan fikiran saya.

Cerita sex saya ini tergolong cerita sex yang tidak wajar, kenapa begitu ?? karena saya disini akan menceritakan kisah sex dengan Bibi saya yang memang cantik bahenol dan mempesona. Kisah sex ini berawal dari dititipkan-nya saya oleh orangtusaya kepada adik kandung ibu saya yaitu Bibiku. Sungguh benar-benar cantik, bertubuh putih mulus bibi saya ini.

Pokonya para pembaca sekalian melihat Bibi saya pasti akan berfikir sperti saya. Saya saja yang sebagai keponakanya sangat amat ingin sekali menikmati hangatnya berhubungan intim dengannya. Bibi saya ini bernama Irma, Bibi Irma ini adalah seorang orang tua tunggal dari ke 2 anaknya, anaknya 1 laki-laki dan satunya lagi perempuan.

Bibi saya ini menjanda bukan karena kehendaknya, beliau menjanda karena ditinggal suaminya meninggal akibat kecelakaan motor pada event motor cross. Almarhun suami Bibi Irma ini adalah seorang pembalap motor cross yang cukup terkenal di daerahnya. Sungguh malang sekali Bibi Irma ini, diusia yang terhitung masih cukup muda sudah menjadi janda dengan 2 orang anak pada usianya yang masih 35 tahun.

Walaupun Bibi Irma janda beranak 2, namun tubuhnya sungguh terawat sekali dan masih singset dan sexy. Maklum sajalah walaupu seorang janda Bib Irma ini termasuk JAPAN (janda mapan) kondisi ekonominya tergolong lebih dari cukup. Bibi Irma hampir setiap minggu melsayakan senam erobik, spa dan masih banyakk perawatan yang dilsayakanya.

Alhasil, Bibi Irma bila dibandingkan dengan gadis berusia 22 tahun tidak kalah. Ditambah lagi Bibi Irma mempunyai pantatnya semok dengan pinggul yang singset. Betis dan pahanya sangat putih sekali para pembaca, bahkan tumpukan lemak dan selulit tidak ada sedikitpun ditubuhnya. Mantap kan. Buah dada-nya lumayan besar, saya perkirakan ukuran BH-nya sekitar 34B.

Buah dadanya itu loh, masih kencang sekali, tidak kendor sedikitpun. Jadi Jika diluar rumah, Bibi Irma ini seperti seorang Remaja yang menggugah gairah kaum laki-laki.

Kisah sex sedarah saya dengan Bibi Irma ini sungguh tidak terduga sekali, bahkan saya tidak menyangka bisa bersetubuh denganya. Pada waktu itu suasana rumah sedang sepi, saat itu saya sepulang sekolah saya, melihat Bibi yang sedang asyik memasak untuk hidangan makan siang. Oh iya Bibi saya ini adalah seorang dosen, kebetulan sekali saat itu hari itu jadwal mengajar Bibi hanya satu mata kuliah saja.

Dengan langkah yang terlihat lelah karena kecapekan, secara spontan saya langsung munuju menghampiri meja makan dan berkata,

“ Bibi, makananya belum siap yah? ”, tanya saya pada bib Irma.

“ Belum nih Guh, sabar dulu ya, Mbak Surti (pembantu Bibi saya) dari pagi disusruh belanja malah belum pulang, jadi Bibi repot sendiri deh ”, keluh Bibi Irma.

Saat itu terlihat di dahi-nya mengalir cucuran keringat, belum lagi tangannya yang belepotan dengan berbagai macam bumbu yang sedang diraciknya. Kelihatan sekali kalau Bibi Irma tidak pernah bekerja keras seperti ini. Walaupun begitu, entah kenapa terlihat sekali wajah Bibi saya semakin cantik. Saat itu dia hanya menggunakan daster pendek yang sebenarnya tidak ketat.

Sehingga saat itu terlihat bentuk pantat yang semok dan pinggulnya yang sexy dibali daster tipisnya. Daster itu jadi kelihatan agak ketat dan memetakan garis dari celana dalamnya kalau dia sedang membungkukkan badannya. Uhhh, seksi sekali pikiran saya mulai melayang tak jelas. Belum selesai saya mebayangkan Bibi Irma,tiba-tib dia berkata,

“ Bik, Teguh bantuin Bibi ya ? ”, ucap saya.

“ Boleh-boleh Guh, sini-sini !!! ”, jawab Bibi tidak keberatan.

Kemudian saya menuju kearah Bibi, saat itu tidak ada angin tidak ada hujan, belum sampai saya mendekat, entah karena apa tiba-tiba kran air di cucian piring copot. Hal itu secara otomatis air langsung menyembur dengan derasnya mengenai Bibi Irma yang kebetulan saat itu Bibi berada didepan kran tadi, lalu,

“ Aduh Guh, tolongin Bibi, gimana nih Guh ?? ”, ucapBibi saya dengan paniknya berusaha menutupi saluran air yang menyembur dengan tangannya.

Karena tubuh Bibi saya tidak terlalu tinggi, untuk mencapai saluran itu dia harus sedikit membungkuk. Terlihat sekali dasternya yang sudah basah kuyup itu sekali lagi memetakan pantatnya yang besar. Garis celana dalamnya kini terlihat lebih jelas.
Dengan tergesa-gesa, tanpa pikir-pikir lagi saya segera mendekat dan membantunya menutup saluran air itu dengan tanganku juga.

Tanpa saya sadari ternyata posisi tubuhku saat itu seperti memeluk tubuhnya dari belakang. Bisa di bayangkan, tanpa sengaja juga Penis saya mengenai belahan pantatnya yang sekal dan semok. Keadaan ini bertahan beberapa lama. Hingga menimbulkan sesuatu yang kotor dipikiranku,

“ Guh gimana ini nih ? ”, tanya Bibi saya tanpa bisa bergerak.

“ Duh gimana ya Bibi, Teguh juga bingung nih Bik ? ”, ucap saya mengulur waktu.

Saat itu, karena gesekan-gesekan yang berlebihan di Penis saya, saya jadi tidak bisa menahan gairah untuk merasakan tubuhnya. Pelan-pelan saya melepas satu tanganku dari saluran air itu, pura-pura meraba-raba disekitar cucian piring, mencari sesuatu untuk menutup saluran air itu sementara. Tanpa sepengetahuannya saya justru melepas celana saya berikut juga celana dalamku.

Memang agak susah tapi akhirnya saya berhasil dan dengan tetap pada posisi semula kini bagian bawahku sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Lalu,

“ Wah, nggak ada yang bisa buat nutup Bibi. Sebentar Teguh carikan dulu yah Bik ”, ucap saya.

Kini niatku sudah tidak bisa ditahan lagi, pelan-pelan saya melepas peganganku di saluran air, kemudian,

“ Pegang dulu Bibi ”, ucap saya sedikit terengah menahan nafsu.

“ Yah, gih sana cepetan, Bibi sudah pegal nih ”, ucap Bibi.

Kemudian tanpa pikir panjang, secepat kilat saya menyingkap dasternya, kemudian secepat kilat juga berusaha untuk melorotkan celana dalamnya yang entah warnanya apa, karena sudah basah kuyup oleh air, warna aslinya jadi tersamar.

“ E... e... e… apa-apan ini Guh, jangan gitu dong !!! ”,tegur Bibi padaku.

Saat itu tanpa sadar Bibi melepas pegangannya dari saluran air untuk menahan tanganku yang masih berusaha melepaskan celana dalamnya. Air menyembur lagi.

“ Aohhhh… Ughhh… ”, ucap Bibi saya jadi tidak jelas karena mulutnya kemasukan air.

Tanpa sadar juga Bibi saya berusaha untuk menutup saluran air dengan tangannya lagi, otomatis tanganku sudah tidak ada yang menahan lagi. Kesempatan pikirku, dengan satu sentakan celana dalam Bibi saya melorot sampai diujung kakinya.

“ Oughhhh.... Guh jangan, aku ini Bibimu, jangann Guh, tolong… !!!”, ucap Bibi memohon.

Kepalang tanggung, saya langsung jongkok. Saya lalu menyibak pantatnya yang besar dan mencari liang senggamanya. Kudekatkan kepalsaya, kujulurkan lidahku untuk mencapai Kewanitaan-nya.

“ Sss... Guh... Aghhhh... ”, desah Bibi.

Ternyata jilatan pertama saya ternyata membuatnya bergetar tanpa bisa beranjak dari tempat semula, kalau bergerak air pasti akan menyembur lagi. Saat itu lidahku semakin leluasa merasakan aroma dari Kewanitaan-nya, semakin kedalam membuat Bibi saya bergetar hebat. Entah kenapa sudah tidak ada lagi bahasa tubuhnya yang menunjukkan penolakan.


Saat itu kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak keruan. Kecari Clitorisnya, memang agak sulit, setelah dapat kuhisap habis, dua jariku juga ikut menusuk liang Kewanitaan-nya. Tidak terkira jumlah lendir yang keluar, tak lama kemudian, terasa pantatnya bergetar hebat.

“ Aghhhh... Oughhh… Guh... Sssss… Aghhhh… ”, dengan erangan keras, rupanya Bibi saya sudah mencapai Klimaks.

Saat itu tubuhnya langsung lunglai tapi tanpa melepas pengangannya dari saluran air.
Aduh saya belum apa-apa pikirku. Langsung saya berdiri, kusiapkan senjatsaya yang sudah mengacung dengan keras. Dengan dua tanganku saya coba menyibakkan kedua belahan pantatnya sambil kudekatkan Penis saya pada Kewanitaan-nya. Kudorongkan sedikit demi sedikit.

Begitu sudah betul-betul tepat dimulut liang kenikmatannya, tanpa ba-bi-bu langsung kulesakkan dengan kasar,

“ Aghhh… sakit Guh... Aow… pelan-pelan... ”, kepala Bibi saya langsung melonjak keatas, tanpa sengaja pegangannya di saluran air terlepas.

Air menyembur dengan deras. Kepalang basah, begitu mungkin pikir Bibi saya karena selanjutnya dia hanya berpegangan dipinggiran cucian piring. Sudah tidak ada penolakan pikirku. Kudiamkan sebentar Penis saya yang sudah masuk hingga pangkalnya didalam Kewanitaan Bibi saya, ku nikmati benar-benar bagaimana ternyata Kewanitaan yang sudah mengeluarkan tiga orang manusia ini masih saja nikmat menggigit.

Baca cerita sex terbaru lainya >>> cerita sex terbaru

Sungguh sensasi yang sangat luar biasa sekali. Pelan-pelan kutarik, kemudian kudorong lagi,

“ Oughhh... Guh… Sssss… Aghhhh… terus sayang... cepetin sodokan kamu… Oughhh… cepat, Aghhhh... ”, desah Bibi.

Terus sayang pantatnya bergoyang melawan arah dari kocokanku,

“ Oughhh… Yeahhh… Nah gitu Guh, Oughhh... ya gitu teruuss... ”, Pinta Bibi saya.

Saat itu saya terus mengocokkan Penis saya dengan cepat. Sebentar kemudian tubuhnya mulai bergetar hebat,

“ Yang cepat Guh, Bibi sudah mau keluar lagi... Oughhh... Aghhh… ”, ucap Bibi nikmat.

Kemudian kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak karuan,

“ Cepatt... cepatt truss... ouchh... Bibi kelluaarr... aghhhhhhhhhh ”,

Akhirnya Bibi Irma mendapatkan Klimaksnya di iringi dengan kepalanya yang melonjak naik, tangannya mencengkeram pinggiran cucian piring dengan erat,

“ Cabut dulu Guh... Bibi linuu... ”, pinta Bibi saya, karena merasakan saya yang masih mengocoknya dari belakang.

“ Akan Teguh cabut, tapi janji nanti diteruskan lagi ya Bik? ucap saya.

“ Iya, tapi sekarang dari depan aja yah Guh ”, janji Bibi saya.

Tubuhnya kemudian berbalik. Wajahnya sudah awut-awutan dan basah kuyup. Kemudian dia duduk diatas cucian piring sambil menghadapku. Saya mendekat, langsung kucari bibirnya dan kemudian kami berpagutan lama. Sambil kami berciuman, satu tangannya membimbing Penis saya kearah liang Kewanitaan-nya. Tanpa disuruh dua kali kudorongkan pantatku dibarengi dengan masuknya juga Penis saya.

“ Aghhhh... Oughhh... ”, erang Bibi saya, ciuman kami terlepas.

“ Genjot yang cepatt Guh... Aghhhhh… ”, pinta Bibi saya sambil pahanya semakin dilebarkan.

“ Begini Bik... ??? Ucap saya sambil mengocokkan Penis saya dengan cepat.

“ Gila kamu Guh... kuat sekalii kamu... ”, ucapnya sambil satu tangannya menarik satu tanganku, kemudian ditaruhnya di bagian atas Kewanitaan-nya.

Saya tahu mau maksudnya,

“ Aghhhh yang ituu... teruss Guh... ohh enakk... teeruss... ”, rintih Bibi saya ketika sambil Penis saya mengocok Kewanitaan-nya tanganku juga memelintir Clitorisnya.

Oughhh Guh, Bibi hampir sampai nih... ”, ucapnya.

Saat itu tubuhnya mulai bergetar agak keras,

“ Saya juga hampir klimaks Bik... Oughhh punya Bibi eenakk... ”, ucap saya mulai tidak bisa mengendalikan lagi, Klimaks saya tinggal sebentar lagi.

“ Mau dikeluarin dimana Bik ? tanya saya mrminta ijin.

“ Udah nggak usah mikirin itu, ayoo teruss... didalem juga nggak Papa
Ayoo...Bibi udah diujung nihh Guh... ”, ucap Bibi.

“ Oughhh... enakk... cepatt Guh... ”, desah Bibi saya.

“ Goyang Bik, kita barengan ajaa... Oughh ”, ucap saya.

Saat itu saya merasakan Klimaks saya sudah diujung. Semakin kupercepat kocokanku, Bibi saya juga mengimbangi dengan menggoyang pantatnya. Sambil berpegangan pada belakang pantatnya, kukeluarkan sperma saya.
“ Saya keluarr Bik... Aghhhhh... ” ucapku telah mencapai klimaks sembari kubenamkan dalam-dalam.

“ Bibi juga Guh... Aghhhh... gilaa... enaknya... ”, erangnya sambil jemarinya mencengkeram bahuku.

Akhirnya kami berdua terkulai lemas. Kudiamkan dulu Penis saya yang masih ada didalam Kewanitaan-nya. Kulirik ada sedikit lelehan sperma yang keluar dari Kewanitaan-nya. Seperti tersadar dari dosa, Bibi saya mendorong badanku.

“ Kamu nakal Guh, berani sekali kamu berbua seperti ini pada Bibi ”,Ucap Bibi saya.

“ Tapi Bibi juga menikmatinya kan? ”, balas saya.

Tanpa berkata apa-apa, dia kemudian turun, meraih celana dalamnya kemudian berlalu kekamar mandi. Saya berusaha mengejarnya tapi dia sudah lebih dulu masuk kamar mandi kemudian menguncinya,

“ Bibi air di tandon tadi sudah habis hloh ”, canda saya dari luar kamar mandi tapi tidak ada balasan dari dalam.

Semenjak kejadian itu hubungan saya dengan Bibi semakin menjadi-jadi saja. Hampir setiap hari kami melakukan Hubungan Sex jika suasana rumah memungkinkah. Demikian cerita sex saya. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Cerita Dewasa Sensasi Sex Di Dapur

By: Unknown on: 10:35

Wednesday 21 December 2016

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Janda 2016 “Cerita Dewasa Pesona Janda Keturunan Arab”, Cerita Sex ABG 2016, Cerita Dewasa SMA Terbaru, Cerita Sex Bispak Tante, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Pria bernama Ricky. Ricky yang saat itu menginap Dihotel didaerah indonesia bagian timur karena sebuah pekerjaan, disana dia mendapatkan kenalan seorang Jantung (janda gantung) keturunan arab yang bernama Grace. Perkenalan singkat itu pada akhirnya membawa dan Ricky dan Grace pada suatu bubungan sex yang sangat liar penuh gairah. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Sex ABG 2016, Cerita Dewasa SMA Terbaru, Cerita Sex Bispak Tante, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Pesona Janda Keturunan Arab

Setelah sekian lama saya menginginkan untuk bisa berwisata sex, pada akhirnya saya mendapatkan keinginan itu. Saat itu saya mendapatkan tugas dari kantor, hal itu aku anggap sabagai liburan, walau ujung-ujungnya harus bekerja juga sih. Saat itu saya mendapatkan dinas luar di Indonesia bagian timur. Karena disana masih banyak peluang proyek yang bisa saya kerjakan.

Sampai pada hari itu, saya-pun berangkat dengan seorang Direktur Utama sebuah perusahaan besar di indonesia. Singkat cerita saat itu sampailah saya di lokasi proyek, disana saya bertemu beberapa orang penting yang berwenang dan saya mulai menjelaskan tujuan kedatangan kami. Setelah urusan kami selesai maka Direktur utama tersebut pulang terlebih dahulu karena masih ada urusan lain di Ibu kota.

Kini saya sendiri untuk mengurus semua segala perijinan untuk proyek yang akan saya kerjakan. Disana saya tinggal di sebuah Hotel melati yang tidak terlalu besar, tapi bersih dan nyaman untuk ditinggali. Letak hotel itu berada di pinggiran kota, suasana disekitar hotel itu nampak sepi, namun aman. Walaupun berada di pi nggiran kota, untuk sarana transportasi sangatlah mudah jika saya ingin kemana-mana.

Kamar saya saat itu terletak pada lantai dua yang kebetulan kamar saya menghadap ke arah laut. Hal itu menambah saya terasa nyaman dan relax. Selama disana setelah saya pergi mengurus segala perijinan dari satu instansi ke instansi yang lainnya, saya sering melepas lelah dengan cara duduk di balkon sembari melihat kearah laut. Para pekerja di hotel itu sangat ramah dan akrab pada setiap tamu hotel.

Hal ini bisa terjadi karena mungkin jumlah kamar di hotel itu tidak terlalu banyak, kamarnya berjumlah kira-kira sekitar 30 kamar. Saya tipe orang yang mudah akrab dengan orang lain, buktinya selama saya menginap dihotel itu saya sering mengobrol dengan tamu lain atau ekerja di hotel itu. Terkadang dengan nada bicara bercanda, saya sering diberi tawaran untuk berwisata sex.

Mulai dari satpam hingga pegawai hotel bertanya pada saya,karena hampir 2 minggu saya tidak pernah membawa teman kencan seperti tamu-tamu lainya. Saat itu saya hanya tersenyum saja, saya seperti itu bukannya saya tidak mau, tetapi waktu yang belum ada untuk berbuat seperti itu, maklum pikiranku masih fokus dengan pekerjaan.
Sungguh tidak terasa sudah 2 minggu saya menginap di hotel itu.

Sampai pada akhirnya karena segala perijinan yang diperlukan sudah terselesaikan, maka kini saya sudah bisa sedikit bernafas lega dan saya-pun mulai mencari hiburan. Semalam saya dapat merasakan kehangatan tubuh wanita penjual tubuh asal kota itu, saya mendapatkannya wanita itu dari satpam hotel. Sebenarnya wanita semalam itu cantik dan putih, sayang sekali permainan sex-nya tidak terlalu istimewa.

Semalam saat bermain sex dengan wanita penjual diri itu becek sekali Vagina-nya, ditambah lagi Vagina-nya sudah tidak kencang lagi. Tetapi lumayanlah buat mengurangi rasa stres. Sampai tiba saatnya, 2 hari lagi saya akan pulang ke Ibu Kota. Transportasi di daerah ini memang agak sulit. Untuk ke Jakarta saya harus ke ibukota propinsi dulu baru ganti pesawat ke Jakarta.

Celakanya dari kota ini ke ibukota propinsi dalam 1 minggu hanya ada 4 penerbangan dengan twin otter yang kapasitasnya hanya 17 seat. Belum lagi cadangan khusus buat pejabat Pemda yang tiba-tiba harus berangkat. Saya yang sudah booking seat sejak seminggu yang lalu, ternyata masih masuk di cadangan nomor 5. Alternatifnya adalah dengan menaiki kapal laut milik Pelni yang makan waktu seharian untuk sampai ibukota propinsi.

Rencansaya kalau tidak dapat seat pesawat terpaksa naik kapal laut. Sore itu saya ngobrol dengan satpam, yang membantu mencarikan perempuan, sambil duduk-duduk di cafe hotel. Kami membicarakan gadis Manado yang kutiduri tadi malam. Kubilang saya kurang puas dengan permainannya. Tiba-tiba saja pandanganku tertuju pada wanita yang baru masuk ke cafe.

Wanita itu kelihatan bertubuh tinggi, mungkin 169 cm, tubuhnya sintal dan dadanya membusung. Wajahnya kelihatan bukan wajah Melayu, tapi lebih mirip ke wajah Timur Tengah. Satpam itu mengedipkan matanya ke arahku,

” Bapak berminat ? Kalau ini dijamin oke, Arab punya,” ucapnya.

Wanita tadi merasa kalau sedang dibicarakan. Dia menatap ke arah kami dan mencibir ke arah satpam di sampingku,

“ Grace, sini dulu. Kenalan sama Bapak ini,” kata satpam itu.

“ Saya mau ke karaoke dulu,” balas wanita tadi.

Ternyata namanya Grace. Grace berjalan kearah meja karaoke dan mulai memesan lagu. Ruangan karaoke tidak terpisah secara khusus, jadi kalau yang menyanyi suaranya bagus lumayan buat hiburan sambil makan. Tapi kalau pas suara penyanyinya berantakan, maka selera makan bisa berantakan. Untuk karaoke tidak dikenakan biaya, hanya merupakan service cafe untuk tamu yang makan disana.

“ Dekatin aja Pak, temani dia nyanyi sambil kenalan. Siapa tahu cocok dan jadi,” kata satpam tadi kepada saya.
Saya berjalan dan duduk didekat Grace. Kuulurkan tanganku,

“ Boleh berkenalan Mbak? Perkenalkan Nama saya Ricky”, ucap saya.

“ Grace namaku,” jawabnya singkat dan kembali meneruskan lagunya.

Suaranya tidak bagus cuma lumayan saja, Cukup memenuhi standard kalau ada pertunjukan di kampung. Beberapa lagu telah dinyanyikan. dari lagu dan logat yang dinyanyikan wanita ini agaknya tinggal di Manado atau Sulawesi Utara. Dia mengambil gelas minumannya dan menyerahkan mike ke tamu cafe di dekatnya,

“ Sendirian saja nona atau …,” ucap saya mengawali pembicaraan.

“ Panggil saja nama saya Grace,” ucapnya.

Lalu kami mulai terlibat pembicaraan yang cukup akrab. Grace berasal dari Gorontalo. Dia memang berdarah Arab, menurutnya banyak keturunan Arab di Gorontalo. Kuamati lebih teliti wanita di sampingku ini. Hidungnya mancung khas Timur Tengah, kulitnya putih, rambutnya hitam tebal, bentuk tubuhnya sintal dan kencang dengan Buah dada-nya terlihat dari samping membusung padat.

Kemudian saya tawarkan untuk mengobrol di kamar saya saja. Lebih dingin, karena ber-AC, dan lebih rileks serta privacy terjaga. Saat itu dia menurut saja, lalu kami masuk ke dalam kamar. Satpam tadi kulihat mengangkat kedua jempolnya kearahku. Di dalam kamar, kami duduk berdampingan di karpet dengan menyandar ke ranjang sambil nonton TV.

Grace masuk ke kamar mandi dan sebentar kemudian sudah keluar lagi. Kami melanjutkan obrolan. Ternyata Grace seorang jantung (janda gantung) suaminya yang seorang pengusaha keturunan Arab juga, sudah 1 tahun suaminya menggantungkan hubungan mereka namun tidak diceraikan. Saat itu dia sedang mencoba membuka usaha kerajinan rotan dari Sulawesi yang dipasarkan disini.

Di kota ini dia tinggal bersama keluarganya. Saat itu dia bermain ke hotel, karena dulu juga pernah tinggal di hotel ini seminggu dan akrab dengan chef wanita yang bekerja di cafe. Dari tadi siang Chef tersebut sedang keluar, berbelanja kebutuhan cafe.
Mulailah aku melingkarkan tangan kiriku ke bahu kirinya. Saat itu dia sedikit menggerinjal namun tidak ada tanda-tanda penolakan.

Karena melihat responya yang seperti itu, saya saat itu semakin berani dan mulai meremas bahunya dan perlahan-lahan tangan kiriku menuju kedadanya. Sebelum tangan kiriku sampai di dadanya, ia menatapku dan bertanya,

“ Mau apa kamu, Ricky ?” Sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab.

Kupegang dagunya dengan tangan kananku dan kudekatkan mukanya ke muksaya. Perlahan kucium bibirnya. Ia diam saja. Kucium lagi namun ia belum juga membalas cumbuan saya,

“ Ayolah Grace, 1 tahun tentulah waktu yang cukup panjang bagimu. Selama ini tentulah kamu merindukan kehangatan dekapan seorang laki-laki,” ucap saya mulai merayunya.

Kuhembuskan napasku ke dekat telinganya. Bibirku mulai menyapu leher dan belakang telinganya,

“ Ssss… Aghhhhh… tidak… Jangan Rick… ” ucapnya lirih.

“ Ayolah Grace, mungkin Penisku tidak sebesar punya suamimu itu, namun saya bisa membantu menuntaskan gairahmu yang terpendam”, ucapku merayunya.

Pada akhirnya Grace-pun menyerah, pandangan matanya mulai sayu, lalu saya mulai mencium lagi bibirnya, kali ini mulai ada perlawanan balasan dari bibirnya. tanganku segera meremas dadanya yang besar, namun sudah sedikit turun. Dia mendesah dan membalas cumbuan saya dengan berapi-api. Tangannya meremas Penis saya yang masih terbungkus celana.

Kududukan dia ditepi ranjang. Saya berdiri didepannya. tangannya mulai membuka ikatan pinggang dan ritsluiting celana saya, kemudian menyusup ke balik celana dalamku. Dikeluarkannya Penis saya yang mulai menegang. Dibukanya celana saya seluruhnya hingga bagian bawah tubuh saya sudah dalam keadaan polos. Mulutnya kemudian menciumi Penis saya.

Saat itu sementara tangannya memegang pinggangku dan mengusap buah zakar saya, lama kelamaan ciumannya berubah menjadi jilatan dan isapan kuat pada Penis saya. Kini ia mengocok Penis sayadengan mengulum Penis sayadan menggerakan mulutnya maju mundur. Desiran kenikmatan segera saja menjalari seluruh tubuh saya. Tangannya menyusup ke bajuku dan memainkan putingku.

Lalu saya-pun mulai membuka kancing bajuku agar tangannya mudah beraksi di dada saya. Kuremas rambutnya dan pantatkupun bergerak maju mundur menyesuaikan dengan gerakan mulutnya. Saya tak mau menumpahkan air mani dalam posisi ini. Kuangkat tubuhnya dan kini dia dalam posisi berdiri sementara saya duduk di tepi ranjang. Tanpa kesulitan segera saja kubuka celana panjang dan CD-nya.

Bulu Vagina-nya agak jarang dan berwarna kemerahan, Vagina-nya terlihat sangat menonjol di sela pahanya, seperti sampan yang dibalikkan. Ia membuka kausnya sehingga sekarang tinggal memakai bra berwarna biru. Kujilati tubuhnya mulai dari lutut, paha sampai ke lipatan pahanya. Sesekali kusapukan bibirku di bibir Vagina-nya.

Lubang Vagina-nya terasa sempit ketika lidahku mulai masuk ke dalam Vagina-nya. Ia merintih, kepalanya mendongak, tangannya yang sebelah menekan kepala saya sementara tangan satunya meremas rambutnya sendiri. Kumasukan jari tengahku ke dalam lubang Vagina-nya, sementara lidahku menyerang Clitoris-nya. Saat itu dia melenguh perlahan dan kedua tangannya meremas Buah dada-nya sendiri.

Tubuhnya melengkung ke belakang menahan kenikmatan yang kuberikan. Ia merapatkan selangkangannya pada kepaka saya. Kulepaskan bajuku dan kulempar begitu saja ke lantai. Akhirnya ia mendorongku sehingga saya terlentang di ranjang dengan kaki masih menjuntai di lantai. Ia berjongkok dan,

“ Slurpppp....”

Dia Kembali menjilat dan mencium Penis saya beberapa saat, lalu Dia mulai naik keatas ranjang dan duduk diatas dada saya menghadapkan Vagina-nya di mulutku. Tangannya menarik kepala saya meminta saya agar menjilat Vagina-nya dalam posisi demikian.

Kuangkat kepala saya dan segera lidahku menyeruak masuk ke dalam liang Vagina-nya. Tanganku memegang erat pinggulnya untuk membantu menahan kepala saya. Ia menggerakan pantatnya memutar dan maju mundur untuk mengimbangi serangan lidahku. Gerakannya semakin liar ketika lidahku dengan menjilat dan menekan Clitoris-nya.

Saat itu Grace melengkungkan tubuhnya sehingga bagian Vagina-nya semakin menonjol. tangannya kebelakang diletakan di paha saya untuk menahan berat tubuhnya. Dia mulai bergerak kesamping dan menarikku sehingga saya menindihnya. Kubuka bra-nya dan segera kuterkam gundukan gunung kembar di dadanya. Putingnya yang keras kukulum dan kujilati.
Terkadang kumisku kugesekan pada ujung putingnya. Mendapat serangan demikian ia merintih,

“ Oughhhh… Ughhhh… Ricky, ayo kita lakukan permainan sex ini, cepetan kontol kamu masukin sekarang… Oughhh… ” ucap diiringi dengan desahanya.

Lalu tangan Grace mulai menggenggam erat Penis saya dan mengarahkan ke lubang Vagina-nya. Beberapa kali kucoba untuk memasukannya tetapi sangat sulit. Sebenarnya sejak kujilati sedari tadi kurasakan Vagina-nya sudah basah oleh lendirnya dan ludahku, namun kini ketika saya mencoba untuk melakukan penetrasi kurasakan sulit sekali.

Penis saya sudah mulai mengendor lagi karena sudah beberapa kali belum juga menembus Vagina-nya. Saya ingat ada kondom di laci meja, masih tersisa 1 setelah 2 lagi saya pakai tadi malam, barangkali dengan memanfaatkan permukaan kondom yang licin lebih mudah melakukan penetrasi. Namun saat itu saya ragu untuk mengambilnya.

Karena pada saat itu Grace kelihatan sudah di puncak nafsunya dan dia tidak memberikan sinyal untuk memakai kondom. Kukocokkan Penis saya sebentar untuk mengencangkannya. Kubuka pahanya selebar-lebarnya. Kuarahkan Penis saya kembali ke liang Vagina Grace, lalu…

“ Rick... Ssss… cepat masukkan kontol kamu Rick.. Aghhhh… ,” desahnya.

Saat itu kepala Penis saya sudah melewati bibir Vagina-nya. Kudorong sangat pelan. Vagina-nya sangat sempit. Entah apa yang menyebabkannya, padahal dia sudah punya anak dan menurut ceritanya Penis suaminya satu setengah kali lebih besar dari Penis saya. Saat itu saya berpikir bagaimana caranya agar Penis suaminya bisa menembus Vagina-nya.

Mulailah Penis saya kumaju mundurkan dengan perlahan untuk membuka jalan nikmat ini. Beberapa kali kemudian Penis saya seluruhnya sudah menembus liang Vagina-nya. Saya merasa dengan kondisi Vagina-nya yang sangat sempit maka dalam ronde pertama ini saya akan kalah kalau saya mengambil posisi di atas. Mungkin kalau ronde kedua saya dapat bertahan lebih lama.

Akan kuambil cara lain agar saya tidak jebol duluan. Kugulingkan tubuhnya dan kubiarkan dia menindihku. Grace bergerak naik turun menimba kenikmatannya. Saya mengimbanginya tanpa mengencangkan ototku, hanya sesekali kuberikan kontraksi sekedar bertahan saja supaya Penis saya tidak mengecil. Grace merebahkan tubuhnya, merapat didada saya.

Kukulum Buah dada-nya dengan keras dan kumainkan putingnya dengan lidahku. Ia mendengus-dengus dan bergerak liar untuk merasakan kenikmatan. Gerakannya menjadi kombinasi naik turun, berputar dan maju mundur. Luar biasa Vagina wanita Arab ini, dalam kondisi saya dibawahpun saya harus berjuang keras agar tidak kalah. Untuk mempertahankan diri kubuat agar pikiranku menjadi rileks dan tidak berfokus pada permainan ini.

Kira-kira saat itu sudah 10 menit berlalu sejak penetrasi. Nampaknya Grace sudah ingin mengakhiri babak pertama ini. Karena saat itu dia memandang saya, kemudian mencium leher dan telinga saya,

“ Oughhh... Ricky, kamu luar biasa. Dulu dalam ronde pertama biasanya suamiku akan kalah, namun kami masih bertahan ”, ucapnya memuji saya.

Lalu sambunya,

“ Sssss… Aghhh… Tahan dulu Rick ya, aghhhh… sebentar lagi... aku... Aghhhhhh… ”
Dia tidak melanjutkan kalimatnya. Saya tahu kini saatnya beraksi, lalu mulailah kukencangkan otot Penis saya dan gerakan tubuh Grace-pun semakin liar. Saya-pun mengimbangi dengan genjotan Penis saya dari bawah. Ketika dia bergerak naik, pantatku kuturunkan dan ketika dia menekan pantatnya ke bawah Saya-pun menyambutnya dengan mengangkat pantatku.

Kepalanya bergerak kesana kemari diiringi dengan rambutnya yang hitam lebat acak-acakan. Sprei yang saat itu sudah terlepas dan tergulung di sudut ranjang, dan bantal di atas ranjang semuanya sudah jatuh ke lantai. Keadaan diatas ranjang seperti kapal yang pecah dihempas badai. Ranjangpun ikut bergoyang mengikuti gerakan kami. Suaranya berderak-derak seakan hendak patah.

Saya-pun semakin mempercepat genjotanku dari bawah agar iapun segera berlabuh di dermaga kenikmatan, Tidak lama kemudian,

“ Oughhhh... Yeahhhh... Ssss… Aghhh... ”, Grace mendesah.

Punggungnya melengkung ke atas, mulutnya menggigit putingku. Kurasakan desiran kenikmatan mendesak lubang Penis saya. Saya tidak tahan lagi. Ketika pantatnya menekan ke bawah, kupeluk pinggangnya dan kuangkat pantat saya, dan,
“ Oughhh… ak…u tidak tahan lagi Grace... Aghhh…. A..a.. aku … Oughhh…”, desah saya.

Saat itu Grace memberontak dari pelukanku sampai peganganku pada pinggulnya terlepas. pantatnya naik dan segera diturunkan lagi dengan cepat,

“ Rick... Oughhh… Ricky... Aku juga tidak tahan lagi…. Aghhhh... ” desah Grace.

Kemudian kaki grace mengunci Kaki saya dan tubuhnya mengejang kuat. dengan kaki saling mengait saya menahan gerak tubuhnya yang mengejang. Giginya menggigit lenganku sampai terasa sakit. Denyutan dari dinding Vagina-nya saling berbalasan dengan denyutan di Penis saya. Beberapa detik kemudian, kami masih merasakan sisa-sisa kenikmatan.

Ketika sisa-sisa denyutan masih terjadi tubuhnya menggetar, dia berbaring diatas dada saya sampai akhirnya Penis saya mulai mengecil dan terlepas dengan sendirinya dari Vagina-nya. Sebagian air mani mengalir keluar dari Vagina-nya di atas perutku. Grace berguling ke samping setelah menarik napas panjang,

“ Luar biasa kamu kau Rick, Suamiku tidak pernah menang dalam ronde pertama, memang dalam berhubungan dia sering mengambil posisi di atas. Namun kamu sanggup membawa aku terbang ke angkasa,” ucapnya sambil mengelus dada saya.

“ Saya-pun rasanya hampir tidak sanggup menandingimu. Mungkin sebagian besar laki-laki akan menyerah di atas ranjang kalau harus bermain denganmu. Milikmu benar-benar sempit,” ucap saya balas memujinya.

Memang kalau tadi saya harus bermain diatas, rasanya tak sampai sepuluh menit saya pasti sudah KO. Makanya, jangan cuma penetrasi terus main genjot saja, teknik,

“ Kamu orang Melayu pribumi, tapi kok bulunya banyak gini. Keturunan India atau mungkin Arab ya? ”, tanya saya.

“ Nggak ah, asli Indonesia lho...”, jawabnya.

Dia masih terus memujiku beberapa kali lagi. Kuajak ia mandi bersama dan setelah itu kami duduk di teras sambil minum soft drink dan melihat laut. Saya hanya mengenakan celana pendek tanpa celana dalam dam kaus tanpa lengan. Dia mengenakan kemeja saya, sementara bagian bawah tubuhnya hanya ditutup dengan selimut yang dililitkan tanpa mengenakan pakaian dalam.
Saat itu grace duduk membelakangiku, posisi tubuhnya disandarkan di bahu saya. Saat itu bibir saya sesekali mencium rambut dan belakang telinganya. Kadang mulutnya mencari mulutku dan kusambut dengan ciuman ringan. Tangan kanannya melingkar di kepala saya,

“ Kamu nggak takut hamil melakukan hal ini denganku ? ”, tanya saya.

“ Saya dulu pernah kerja di apotik, jadi saya tahu pasti cara mengatasinya. Saya selalu siap sedia, siapa tahu terjadi hal yang diinginkan seperti sore ini. Saya sudah makan obat waktu masuk ke kamar mandi tadi. Tenang saja, toh kalaupun hamil bukan kamu yang menanggung akibatnya.” ucapnya enteng.

Jadi dia selalu membawa obat anti hamil. Untung saja saya tadi tidak berlsaya konyol dengan memakai kondom. Mungkin saja sejak ditinggal suaminya dia sudah beberapa kali bercinta dengan laki-laki. Tapi apa urusanku, saya sendiri juga melakukannya. yang penting malam ini ia menjadi teman tidurku. Matahari sudah jauh condong ke Barat, sehingga tidak terasa panas.

Saat iut hampir satu jam kami duduk menikmati sunset. Gairahku mulai timbul lagi. Kubuka dua kancing teratas bajunya. Kurapatkan Penis saya yang sudah mulai ingin bermain lagi ke pinggangnya. Kususupkan tanganku kebalik bajunya dan kuremas buah dadanya,

“ Eughhhhh…” lenguhnya.

“ Masuk yuk, sudah mulai gelap. Anginnya juga mulai kencang dan dingin,” ucap saya.

Kamipun masuk ke dalam kamar sambil berpelukan. Sekilas kulihat tatapan iri dan kagum dari tamu hotel di kamar yang berseberangan dengan kamar saya,

“ Grace, aku mau lagi baby… ”, ucap saya.

Lalu saat itu kami-pun bersama-sama merapikan sprei dan bantal yang berhamburan akibat pertempuran babak pertama tadi. Kubuka bajunya dan kutarik selimut yang menutup bagian bawah tubuhnya. Kurebahkan Grace di ranjang. Kubuka kausku dan saya berdiri di sisi ranjang di dekat kepalanya. Grace mengerti maksudku. Didekatkan kepalanya ke tubuh saya dan ditariknya celana pendekku.

Sebentar kemudian mulut dan lidahnya sudah beraksi dengan lincahnya di selangkanganku. Saya mengusap-usap tubuhnya mulai dari bahu, dada sampai ke pinggulnya. Penis saya-pun tak lama sudah menegang dan keras, siap untuk kembali mendayung sampan. Sekitar 6 menit dia beraksi. Setelah itu kutarik kepalanya dan kuposisikan kakinya menjuntai ke lantai.

Kubuka mini bar dan kuambil beberapa potong es batu di dalam gelas. Kujepit es batu tadi dengan bibirku dan saya berjongkok di depan kakinya. Kurenggangkan kedua kakinya lalu dengan jariku bibir Vagina-nya kubuka. Bibirku segera menyorongkan es batu ke dalam Vagina-nya yang merah merekah. Ia terkejut merasakan perlakuan saya. Kaki dan tubuhnya sedikit meronta, namun kutahan dengan tanganku,

“ Oughhh... Ricky... Kamu... Freak... Jangan Rick... Cukup Rick… Aghhh…” ucapnya denga sedikit berteriak.

Saat itu saya tidak menghiraukan teriakannya dan terus melanjutkan aksiku. Rupanya sensasi dingin dari es batu di dalam Vagina-nya membuatnya sangat terangsang. Kujilati air dari es batu yang mencair dan mulai bercampur dengan lendir Vagina-nya,

“ Ricky... kamu bener-bener Maniak... Oughhhh….”, Lenguhnya setiap kali potongan es batu kutempelkan ke bagian dalam bibir Vagina dan Clitoris-nya.

Kadang es batu kupegang dengan jariku menggantikan bibirku yang tetap menjilati seluruh bagian Vagina-nya. Kakinya masih meronta, namun ia sendiri mulai menikmati aksiku. Kulihat ke atas ia menggigit ujung bantal dengan kuat untuk menahan perasaannya. Akhirnya semua potongan es batu yang kuambil habis. Saya masih meneruskan stimulasi dengan cara cunilingus ini.

Meskipun untuk ronde kedua saya yakin bisa bertahan lebih lama, namun untuk berjaga-jaga akan kuransang dia sampai mendekati puncaknya. yang pasti saya tak mau kalah ketika bermain dengannya. Kurang lebih sepuluh menit saya melakukannya. Dia terhentak dan mengejang sesaat ketika Clitoris-nya kugaruk dan kemudian kujepit dengan jariku. Kulepas dan kujepit lagi.

Dia merengek-rengek agar saya menghentikan aksiku dan segera melakukan penetrasi, namun saya masih ingin menikmati dan memberikan foreplay dalam waktu yang agak lama. Beberapa saat saya masih dalam posisi itu. tangan kanannya memegang kepala saya dan menekannya ke celah pahanya. Tangan kirinya meremas-remas Buah dada-nya sendiri.

Saya duduk di dadanya. Kini ia yang membrikan kenikmatan pada Penis saya melalui lidah dan mulutnya. Dikulumnya Penis saya dalam-dalam dan diisapnya lembut. Giginya juga ikut memberikan tekanan pada batang Penis saya. Dilepaskannya Penis saya dan kini dijepitnya dengan kedua Buah dada-nya sambil diremas-remas dengan gundukan kedua dagingnya itu.

Kugerakkan pinggulku maju mundur sehingga Penis saya-pun bergesekan dengan kulit kedua Buah dada-nya. Saya merubah posisi saya dengan menindihnya berhadapan, kemudian mulutku bermain disekitar Buah dada-nya. Grace kelihatan tidak sabar lagi dan dengan sebuah gerakan tangannya sudah memegang dan mengocok Penis saya dengan menggesekannya pada bibir Vagina-nya.

Tanganku mengusap gundukan Buah dada-nya dan meremas dengan pelan dan hati-hati. Ia menggelinjang. Mulutku menyusuri leher dan bahunya kemudian bibirnya yang sudah setengah terbuka segera menyambut bibirku. kami segera berciuman dengan ganas sampai terengah-engah. Penis saya yang sudah mengeras mulai mencari sasarannya. Kuremas pantatnya yang padat dan kuangkat pantatku,

“ Ricky... Ayo... Masukk... Kan !!!” ucapnya.

Tangannya menggenggam Penis saya dan mengarahkan ke dalam guanya yang sudah basah. Saya mengikuti saja. Kali ini ia yang mengambil iSaniatif untuk membuka lebar-lebar kedua kakinya. Dengan perlahan dan hati-hati kucoba memasukan Penis saya kedalam liang Vagina-nya. Masih sulit juga untuk menembus bibir Vagina-nya. tangannya kemudian membuka bibir Vagina-nya dan dengan bantuan tanganku maka kuarahkan Penis saya ke Vagina Grace.

Begitu melewati bibir Vagina-nya, maka kurasakan lagi sebuah liang yang sempit. Perlahan-lahan dengan gerakan maju mundur dan memutar maka beberapa saat kemudian Penis saya sudah menerobos kedalam liang Vagina-nya. Saya bergerak naik turun dengan perlahan sambil menunggu agar pelumasan pada Vagina-nya lebih banyak.

Ketika kurasakan Vagina-nya sudah lebih licin, maka kutingkatkan tempo gerakanku. Grace masih bergerak pelan, bahkan cenderung diam dan menungguku untuk melanjutkan serangan berikutnya. Kupercepat gerakanku dan Grace bergerak melawan arah gerakanku untuk menghasilkan sensasi kenikmatan. Saya menurunkan irama permainan. Kini ia yang bergerak liar.

Tangannya memeluk leherku dan bibirnya melumat bibirku dengan ganas. Saya memeluk punggungnya kemudian mengencangkan Penis saya dan menggenjotnya lagi dengan cepat. Kubisikkan untuk berganti posisi menjadi doggy style. Dia mendorong tubuh saya agar dapat berbaring tengkurap. Pantatnya dinaikkan sedikit dan tangannya terjulur kebelakang menggenggam Penis saya dan segera menyusupkannya kedalam Vagina-nya.

Lalu saya mulai menggenjot lagi Vagina-nya dengan menggerakkan pantatku maju mundur dan berputar. Kurebahkan tubuhku di atasnya. kami berciuman dengan posisi sama-sama tengkurap, sementara Vagina kami masih terus bertaut dan melakukan aksi kegiatannya. Saya menusuk Vagina-nya dengan gerakan cepat berulang kali. Iapun mendesah sambil meremas sprei.

Saya berdiri di atas lututku dan kutarik pinggangnya. Kini ia berada dalam posisi nungging dengan pantat yang disorongkan ke Penis saya. Setelah hampir sepuluh menit permainan kami yang kedua ini, Grace semakin keras berteriak dan sebentar-bentar mengejang. Vagina-nya terasa semakin lembab dan hangat. Kuhentikan genjotanku dan kucabut Penis saya.

Grace berbalik terlentang dan sebentar kemudian saya naik ke atas tubuhnya dan kembali menggenjot Vagina-nya. Kusedot putingnya dan kugigit bahunya. Kutarik rambutnya sampai mendongak dan segera kujelajahi daerah sekitar leher sampai telinganya. Ia semakin mendesah dan mengerang dengan keras. Ketika ia mengerang cukup keras, maka segera kututup bibirnya dengan bibirku.

Saat itu Grace menyambut bibirku dengan ciuman yang panas. Lidahnya menyusup ke mulutku dan menggelitik langit-langit mulutku. Saya menyedot lidahnya dengan satu sedotan kuat, melepaskannya dan kini lidahku yang masuk ke dalam rongga mulutnya. kami berguling sampai Grace berada di atasku. Grace menekankan pantatnya dan Penis saya-pun semakin dalam masuk ke liang kenikmatannya,

“ Oughhh... Grace,” desahku setengah berteriak.

Grace bergerak naik turun dan memutar. Perlahan-lahan kugerakkan pinggulku. Karena gerakan memutar dari pinggulnya, maka Penis saya seperti disedot sebuah pusaran. Grace mulai mempercepat gerakannya, dan kusambut dengan irama yang sama. Kini ia yang menarik rambutku sampai kepala saya mendongak dan segera mencium dan menjilati leherku.

Hidungnya yang mancung khas Timur Tengah kadang digesekkannya di leherku memberikan suatu sensasi tersendiri. Grace bergerak sehingga kaki kami saling menjepit. kaki kirinya kujepit dengan Kaki saya dan demikian juga kaki kiriku dijepit dengan kedua kakinya. dalam posisi ini ditambah dengan gerakan pantatnya terasa nikmat sekali. Kepalanya direbahkan didada saya dan bibirnya mengecup putingku.
Kuangkat kepalanya, kucium dan kuremas Buah dada-nya yang menggantung. Setelah kujilati dan kukecup lehernya kulepaskan tarikan pada rambutnya dan kepalanya turun kembali kemudian bibirnya mencari-cari bibirku. Kusambut mulutnya dengan satu ciuman yang dalam dan lama. Grace kemudian mengatur gerakannya dengan irama lamban dan cepat berselang-seling.

Pantatnya diturunkan sampai menekan paha saya sehingga Penis saya masuk terbenam dalam-dalam menyentuh rahimnya. kakinya bergerak agar lepas dari jepitanku dan kini kedua Kaki saya dijepit dengan kedua kakinya. Grace menegakkan tubuhnya sehingga ia dalam posisi duduk setengah jongkok di atas selangkanganku. Dia kemudian menggerakan pantatnya maju mundur.

Sembari menekan kebawah, sehingga Penis saya tertelan dan bergerak ke arah perutku. Rasanya seperti diurut dan dijepit sebuah benda yang lembut namun kuat. Semakin lama semakin cepat ia menggerakkan pantatnya, namun tidak menghentak-hentak. darah yang mengalir ke Penis saya kurasakan semakin cepat dan mulai ada desiran yang merambat disekujur tubuh saya,

“ Oughhh... Sssss... Aghhhhh!”, desahan Grace semakin liar.

Saya tahu sekarang bahwa iapun akan segera mengakhiri pertarungan ini dan menggapai puncak kenikmatan,

“ Tahan Honey, slow down aja, aku masih ingin lebih lama lagi merasakan nikmatnya bercinta denganmu ”, ucap saya.

Saya menggeserkan tubuh saya ke atas sehingga kepala saya menggantung di bibir ranjang. Dia segera mengecup dan menciumi leherku. Tak ketinggalan hidungnya kembali ikut berperan menggesek kulit leherku. Saya sangat suka sekali ketika hidungnya bersentuhan dengan kulit leherku,

“ Ricky... Oughhh... aku udah nggk tahan lagi … Aghhhh… ”, desahnya.

Saat itu saya meggelengkan kepala saya memberi isyarat untuk bertahan sebentar lagi.
Saya bangkit dan duduk memangku Grace. Penis saya kukeraskan dengan menahan napas dan mengencangkan otot Penis. Saat itu dia semakin cepat menggerakkan pantatnya maju mundur sementara bibirnya ganas melumat bibirku dan tangannya memeluk leherku.

Tanganku memeluk pinggangnya dan membantu mempercepat gerakan maju mundurnya. Dilepaskan tangannya dari leherku dan tubuhnya direbahkan ke belakang. Kini saya yang harus bergerak aktif. Kulipat kedua lututku dan kutahan tubuhnya di bawah pinggangnya. Gerakanku kuatur dengan irama cepat namun Penis saya hanya setengahnya saja yang masuk sampai beberapa hitungan dan kemudian sesekali kutusukkan Penis saya sampai mentok. Dia merintih-rintih, namun karena posisi tubuhnya ia tidak dapat bergerak dengan bebas.

Kini saya-pun sepenuhnya yang mengendalikan permainan, ia hanya dapat pasrah dan menikmati. Kutarik tubuhnya dan kembali kurebahkan tubuhnya ke atas tubuh saya, matanya melotot dan bola matanya memutih. Giginya menggigit bahu saya, lalu saya menggulingkan tubuh saya, kini saya berada diatasnya kembali. Lalu saya mengangkat kaki kanannya ke atas bahu kiriku.

Kemudian saya menarik tubuhnya sehingga selangkangannya dalam posisi menggantung merapat ke tubuh saya. Kaki kirinya kujepit di bawah ketiak kanan saya. Dengan posisi duduk melipat lutut saya menggenjotnya dengan perlahan beberapa kali dan kemudian saya hentakkan dengan keras. Saat itu Grace berteriak dengan keras setiap saya menggenjotnya dengan keras dan cepat.

Kepalanya bergerak-gerak dan matanya seperti mau menangis. Kukembalikan kakinya pada posisi semula. Saya masih ingin memperpanjang permainan untuk satu posisi lagi. Kaki saya keluar dari jepitannya dan ganti kujepit kedua kakinya dengan Kaki saya. Vagina-nya semakin terasa keras menjepit Penis saya. Saya bergerak naik turun dengan perlahan untuk mengulur waktu.

Saat itu Grace terlihat sudah tidak sabar lagi. Matanya terpejam dengan mulut setengah terbuka yang terus merintih dan mengerang. Gerakan naik turun, Dan saya percepat dan semakin lama semakin cepat. Kini kurasakan desakan kuat yang akan segera menjebol keluar lewat lubang Penis saya. Kukira sudah lebih dari setengah jam lamanya kami bergumul.

Saya-pun sudah puas dengan berbagai posisi dan variasi. Keringatku sudah berbaur dengan keringatnya. Kurapatkan tubuh saya di atas tubuhnya, kulepaskan jepitan Kaki saya. Betisnya kini menjepit pinggangku dengan kuat. Kubisikan, “ Ssss… aghhhh… ini saatnya Honey... Aghhh…”, ucap saya.

Grace-pun melenguh kecil ketika pantatku menekan kuat ke bawah. Dinding Vagina-nya berdenyut kuat menghisap Penis saya. Ia menyambut gerakan pantatku dengan menaikan pinggulnya. Bibirnya menciumku dengan ciuman ganas dan kemudian sebuah gigitan hinggap pada bahu saya. Satu desiran yang sangat kuat sudah sampai di ujung lubang Penis saya.
Saya menahan tekanan Penis saya ke dalam Vagina-nya. Gelombang-gelombang kenikmatan terwujud lewat denyutan dalam Vagina-nya bergantian dengan denyutan pada Penis saya seakan-akan saling meremas dan balas mendesak. Denyut demi denyutan, teriakan demi teriakan dan akhirnya kami bersama-sama mendapatkan orgasme kami, sesaat kemudian setelah mengeluarkan teriakan keras dan panjang, lalu kami,

“ Grace... Oughhh... ”, desah saya.

“ SSs… Aghhhhh… Ayo keluarin Rick… Oughhhhh… ”, ucap grace.

Pada akhirnya desiran yang tertahan sejak tadipun memancar dengan deras di dalam Vagina-nya. Kutekan Penis saya semakin dalam di Vagina-nya. Tubuhnya mengejang dan pantatnya naik. Ia mempererat jepitan kakinya dan pelukan tangannya. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan tangannya menekan kepala saya di atas dadanya. Ketika dinding Vagina-nya berdenyut, maka kubalas dengan gerakan otot Penis saya.

Grace-pun kembali mengejang dan bergetar setiap otot Penis saya saya gerakkan.
Napas dan kata-kata penuh kenikmatan terdengar putus-putus, dan dengan sebuah tarikan napas panjang saya terkulai lemas di atas tubuhnya. kami masih saling mengecup bibir dan keadaan kamarpun menjadi sunyi, tidak ada suara sedikitpun. Saat itu hanya ada nafas yang panjang tersengal yang berangsur-angsur berubah menjadi teratur.

Tidak lama setelah itu kemudian kami berdua sudah bermain dengan busa sabun di kamar mandi. Kami saling menyabuni dengan sesekali melakukan cumbuan ringan. Setelah mandi barulah kami merasa lapar setelah dua ronde kami lalui. Sambil makan Grace menelpon keluarganya, kalau malam ini dia tidak pulang dengan alasan menginap di rumah temannya.

Tentu saja dia tidak bilang kalau temannya adalah seorang laki-laki bernama Ricky.
Malam itu dan malam berikutnya tentu saja tidak kami lewatkan dengan sia-sia. Mandi keringat, mandi kucing, mandi basah dan tentunya mandi kenikmatan menjadi acara kami berdua. Pada keesokan harinya setelah mengecek ke agen Merpati ternyata saya masih mendapat seat penerbangan ke kota propinsi, seat terakhir lagi.

Ketika chek out dari hotel kusisipkan selembar 100 ribuan ke tangan satpam , dan satpam itu tersenyum,

“ Terima kasih Pak,” ucapnya sambil menyambut tasku dan membawakan ke mobil.
“ Kapan kesini lagi, Pak? kalau Grace nggak ada, nanti akan saya carikan Grace yang lainnya lagi,” bisiknya ketika sudah berangkat ke bandara.

Ketika itu Grace mengantar saya sampai ke bandara dan sebelum turun dari mobil kuberikan kecupan mesra di bibirnya. Supir mobil hotel hanya tersenyum melihat tingkah kami. Singkat cerita 1 tahun kemudian saya kembali lagi ke kota itu dan ternyata Grace tidak berada di kota itu lagi.

Ketika kutelfon ke nomor yang diberikannya sudah tidak aktif lagi. Tapi yasudahlah mungkin saat itu adalah kenangan wiasata sex yang paling terindah bagi saya bersama Grace. Cukup sekian cerita sex saya, Thanks Grace. Semoga saya bisa bertemu kembali dan bisa bernostalgia sex lagi dengan kamu. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Cerita Dewasa Pesona Janda Keturunan Arab

By: Unknown on: 10:46

Friday 16 December 2016

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Perkosaan 2016 “Cerita Dewasa Teteh Judes Bikin Gemes”, Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang remaja bernama Arif. Sifat judes Teteh Shinta yang kepada Arif pada akhirnya bisa berubah semenjak skandal sex antara mereka terjadi. Arif ini tidak lain adalah sepupu dari suami teteh shinta. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Butuhsex.com, Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Teteh Judes Bikin Gemes

Perkenalkan nama saya Arif, disini saya akan menceritakan cerita sex pribadiku dengan istri pamanku. Ketika itu aku sedang liburan di kota yang dikenal sebagai kota kembang (Bandung). Saat itu disana aku bermalam dirumah Paman saya atau tepatnya adik dari Ibuku yang paling terakhir. Ibuku 6 bersaudara dan Ibuku adalah anak yang paling pertama. Ketika itu aku masih berusia 21 tahun dan pamanku berumur 33 tahun.

Pamanku ini sudah berumah tangga, nama istrinya adalah Teteh Shinta yang berumur 28 tahun. Bila dilihat dari usia mereka berdua memang agak terlalu jauh selisih usianya. Teteh Shinta ini bisa dibilang seorang istri yang cantik dan mempunyai bentuk body yang kecil tetapi bohay. Asal pembaca tahu saja, pantat Teteh Shinta ini bebar-benar kencang dan semok, pokoknya mantep deh.

Ditambah lagi Teteh Shinta ini mempunyai pinggang yang singset atau sexy. Walaupun Teteh Shinta sudah menikah kurang lebih 2 tahun de ngan pamanku, perutnya masih singset sekali para pembaca. Tapi maklum sih, karena sampai sekrang mereka belum dikaruniai seorang momongan. Oh iya, Teteh Shinta ini ada minusnya sih para pembaca, dia cantik namun judes sekali orangnya.

Teteh Shinta ini berasal dari keluarga yang sangat kaya raya, dia hanya 2 bersaudara. Teteh Shinta ini mempunyai adik perempuan yang bernama Mita, usia mita kira-kira 22 tahun, dan dia kuliah di salah satu universitas negri di bandung. Mita ini juga tiggal diruah Teteh Shinta. Selama aku berada dirumah Paman, hampir setiap hari Teteh Shinta mengomel padaku, tapi saya cuek aja.hha.

Sebenarya Teteh Shinta ini memang sangat tidak suka apabila aku menginap dirumahnya. Hal itu wajar aja sih, karena aku memang termasuk anak yang nakal dan bandel, hhe.

Dalam usiaku yang masih 21 tahun, jika dilihat dari postur tubuh, aku memang terlihat dewasa, karena aku mempunyai tinggi badan176 cm, berat badan 72 kg dan tubuhku juga proposional. Oh iya para pembacam, aku ini dari keluarga yang bisa dikatakan keluarga tidak mampu, maka dari itu Teteh Shinta selalu saja mencurigai aku, jika aku sering menerima uang dari pamanku. Pada kenyataanya pamanku sangat jarang memberi aku uang, mungkin saja dia takut dengan istrinya yang judes itu.

Saat ini aku menginap di rumah mereka, sebenarnya karena terpaksa saja, karena aku sedang berlibur di Bandung dan Ibu saya memberitahukan kepada Paman saya yang memaksa aku tinggal dirumah mereka. Singakt cerita, Hari ini entah mengapa aku merasa bosan sekali. Mungkin saja kebosananku ini berasal dari Teteh Shinta yang selalu menunjukan muka cemberut terhadap saya.

Saat itu rumah berada dalam keadaan sepi, om sudah pergi kekantor, Mita adik Teteh Shinta sedang pergi kuliah, Bik Saroh sedang pergi ke pasar, dan Teteh Shinta katanya mau pergi ke arisan. Tadi sebelum pergi, dengan nada yang setengah membentak, Teteh Shinta menyuruh aku menjaga rumah. Dalam fikiranku saat itu dari pada boring, mendingan aku nonton BF aja di kamar.

Mulailah TV kunyalakan, kuambil kaset porno yang kemarin kupinjam ditempat persewahan dekat rumah, adegan-adegan panas nampak di layar. Mendengar desahan-desahan artis BF yang cantik dan bahenol tersebut membuat aku terangsang. Dengan lincahnya tanganku melucuti celana beserta celana dalam-ku sendiri. Kejantanan saya yang sedari tadi sudah tegak, lalu kukocok perlahan.

Film yang kutonton itu cukup panas, sehingga aku menjadi semakin bergairah. Kutanggalkan pakaian yang masih melekat, akhirnya tubuhku tanpa ada penutup sekalipun. Kocokan tanganku semakin cepat seiring dengan makin panasnya adegan yang kutonton. Kurasakan ada getaran dalam kejantananku yang ingin meyeruak keluar. Aku mau Klimaks, tiba-tiba…

“ Arif... apa yang kamu lakukan!!”, ucap seseorang.

Setelah aku terdiam sejenak, ternyata suara itu adalah suara seseorang seperti yang aku kenal yaitu teteh Shinta. Lalu,

“ E… eee… nggak lagi ngapa-ngapain Teh… ”, jawabku terbata-bata.

Sungguh saat itu aku kaget dan sangat bingung harus berbuat apa. Aku tidak mengira kalau Teteh Shinta yang tadi katanya pergi arisan bisa kembali secepat itu. Tanpa sadar aku bangkit berdiri dan kudekati Teteh Shinta yang cantik tapi judes itu. Saat itu Teteh Shinta yang masih berdiri dalam keadaan kaget dengan mata yang melihat keadaanku yang telanjang bulat.

Ditambah lagi kejantananku yang panjang dan besar dalam keadaan tegang itu. Tiba-tiba entah setan mana yang mendorongku, secara refleks saja aku menyergap dan mendekap tubuh Teteh Shinta yang mungil padat itu. Badannya yang mungil dan tingginya yang hanya sampai sebahu dari ku, ku bekap dengan kuat dan kutarik agak keatas.

Sehingga saat itu Teteh Shinta hanya berdiri dengan ujung jari kakinya saja dengan kepala agak mendongak keatas, karena kaget. Dengan cepat kucium dan kulumat bibir tipisnya yang seksi. Seketika saat itu badan Teteh Shinta mengejang dan agak menggeliat menerima perlakuan yang tidak pernah dia sangka akan berani aku lakukan itu.

Sesaat kemudian dia mulai memberontak dengan hebat, sehingga ciumanku terlepas, lalu teteh shinta berkata,

“ Arif... jangan kurang ajar... berani benar kau ini... ingat, Rif... Aku ini istri Paman kamu… !!! Cepat lepas… nanti kulaporkan kau ke Paman kamu… ”, teriak Teteh Shinta dengan suara garang mencoba mengancamku.

Aku tak lagi peduli, salah Teteh Shinta sendiri sih, orang mau Klimaks kok diganggu. Dengan buasnya aku jilat belakang telinga dan tengkuknya, kedua buah dada-nya walaupun tidak terlalu besar, tapi padat itu langsung kuramas-ramas dengan buas, sampai Teteh Shinta menjerit-jerit. Disamping nafsuku yang memang sudah menggila itu.

Saat itu ada juga rasa ingin balas dendam dan mau mengajarkan sopan santun padanya atas perlakuan dan pandangannya yang sangat menghina padaku. Saat itu Dia mencoba berteriak, tapi dengan cepat aku segera menciumnya lagi. Ada kali 10 menit aku melakukan hal itu, sementara Teteh Shinta terus meronta-ronta, dan mengancamku serta mencaci maki.

Saat itu entah apa saja yang dikatakannya, aku sudah tidak memperdulikannya lagi. Aku terus menyerangnya dengan buas dan mengelus-elus dan meremas-remas seluruh tubuhnya sambil terus mencium bibirnya dengan liarnya. Saat itu dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapanku, karena memang tubuhku yang tinggi, dengan badan yang atletis dan berotot.

Hal ini membuat teteh Shinta tidak berdaya, karena postur tubuh teteh Shinta yang mungil. Akibat seranganku yang bertubi-tubi itu, lama kelamaan kurasakan tidak ada lagi perlawanan dari Teteh Shinta, entah karena dia sudah lelah atau mungkin dia mulai terangsang juga. Karena saat itu aku merasa sudah tidak ada perlawanan lagi dari Teteh Shinta, aku mulai mengosok-gosokan kejantananku pada perutnya.

Setelah itu aku meraih tangannya yang mungil dan kuelus-elus ke kejantananku, tangan mungilnya kugosok-gosok, mengocok kejantananku yang mulai mengeras. Tubuhnya terasa mengejang, akan tetapi kedua matanya masih terpejam, dan tidak ada perlawanan darinya. Kemudian ketika dengan perlahan kubuka baju Teteh Shinta, dia dengan lemah masih mencoba menahan tanganku.

Namun semua itu percuma saja, tangan kanan mengunci kedua tangannya dan tanganku yang kiri membuka satu demi satu kancing-kancing blusnya. Hal itu secara tidak langsung mempertontonkan keindahan tubuh di balik kain itu. Setelah berhasil membuka blus dan Bra-nya, kuturunkan ciumanku menuju ke buah dada Teteh Shinta yang padat berisi…

“ Riffff… aaammmpuun… iiii... iiingaaattttt... Riffff... !!!”, ucapnya.

Belum selesai dia berbicara, aku-pun mencium dan melumat putingnya yang berwarna kecoklatan itu. Terkadang kugigit dan kupuntir putingnya, sementara kusingkap roknya dan jari-jariku mulai mengelus-elus kewanitaan-nya yang masih tertutup celana dalam mungilnya itu.

“ Iiiiiiiiii... Oughhhh... Aghhhhh... Ssssss... Aghhhhh... Rifffff… ”, desah Teteh Shinta.

Akibat perlakuanku itu, kayaknya Teteh Shinta mulai terangsang juga, itu terasa dari tubuhnya yang mengejang kaku dan dengusan nafasnya makin terdengar kuat. Aku makin memperhebat seranganku dan tiba-tiba tubuh Teteh Shinta bergetar dengan kuat dan... .. .

“ Aghhhhh... Rifffff… ja... jangaaannn… Riffff… … iiii… ngaaaatttt... Oughhhh… aghhhhh… aghhhhh…”, desahnya meronta.

Pada akhirnya, disertai tubuhnya yang mengejang dan menggeliat-geliat kuat, serta kedua tangannya mendekap tubuhku dan,

“ Syurrrrrr… Syurrrrrr… Syurrrrrr… Syurrrrrr…”, akhirnya cairan kewanitaan Teteh Shinta membasahi celana dan jemariku.

Setelah masa Klimaksnya berlalu, terasa badan Teteh Shinta melemas terkulai dalam dekapanku dan kedua matanya masih terpejam rapat, entah perasaan apa yang sedang bergelora dalam tubuhnya, puas, malu atau putus asa akibat perlakuanku terhadap nya , sehingga dia mencapai Klimaks itu. Tarikan nafasnya masih terengah-engah.

Kami terdiam sejenak, sementara tubuh Teteh Shinta bersandar lemas dalam dekapanku dengan mata. Jemari lentik Teteh Shinta masih menggenggam kejantananku yang masih tegak mengacung. Akhirnya secara perlahan-lahan kepala Teteh Shinta menengadah keatas dan terlihat pandangan matanya yang sayu menatapku.

Sehingga saat itu menambah kecantikan wajahnya dan secara lembut terdengar suaranya…

“ Oughhhhh... Rifff, apa yang kau perbuat pada Tetehmu ini… ... ?????”,

“ Maafkan Arif Teteh... Arif lupa diri... abis Teteh tadi masuk tiba-tiba selagi Arif akan mencapai klimaks... salah Teteh sendiri sihhh… ... lagi pula… Teteh amat cantik sihhh... !!!!!!”, ucapku mencari-cari alasan sekenanya.

Sekarang kayaknya Teteh Shinta sudah pasrah dan sambil tanganya masih menggenggam kejantananku katanya lagi...

“ Riffff... punya kamu gede amat yaaaa… ????. Punya Paman kamu nggak sampai segede ini... !!”, ucap teteh mulai menggoda.

“ Teteh bisa aja deh… memangnya benar ya Teh ? ”, jawabku.

Memang sih, kejantanan-ku panjangnya 17 cm dan gede juga dengan kepalanya yang bulat besar, apalagi kalau lagi sangat bernafsu begini. Jemari lentik Teteh Shinta yang tadinya hanya menggenggam saja, kini mulai memainkan kejantananku dengan manja. Seperti mendapat mainan baru, tangan Teteh Shinta tak mau lepas dari situ.

“ Teh... kok diiiii... dii… diemin aja, dikocok dong, Teh... biar
enaaakkk... !!!! ”, ucapku.

“ Dasar kamu Rif, bawaanya keburu nafsu aja... Aghhhh... ”, ucap Teteh.

Lalu dengan perlahan-lahan kedua tanganku menekan bahu Teteh Shinta, sehingga tubuh Teteh Shinta berjongkok dan sesaat kemudian kepalanya telah sejajar dengan selangkanganku. Kedua tangannya segera menggenggam kejantananku dan kemudian Teteh Shinta mulai menjilati kepala kejantananku dengan lidahnya. Bergetar seluruh tubuhku menerima rangsang dari mulut Teteh Shinta

Dijilatnya seluruh batang kejantananku, mulai dari pangkal sampai ujung. Tak ada bagian yang terlewat dari sapuan lidahnya. Dikocoknya kejantananku didalam mulutnya, tapi tak semuanya bisa masuk. Mungkin hanya setengahnya saja yang dapat masuk ke mulut Teteh Shinta. Kurasakan dinding tenggorokan Teteh Shinta menyentuh kepala kejantananku.

Sungguh sensasi sangat luar biasa menjalar ke seluruh tubuhku. Cukup lama juga Teteh Shinta mengulum kejantananku. Kurasakan batang kejantananku mulai membesar dan makin mengeras. Dari dalam kurasakan ada sesuatu yang memaksa untuk keluar. Merasa aku akan keluar, Teteh Shinta semakin cepat mengocok batang kejantananku.

“ Tehhhh... Aghhhh... Oughhh... Arif mau keluar nih… ... Aghhhh... ”, ucapku.

Tidak lama setelah berkata seperti itu pada akhirnya,

“ Crotttt... Crotttt... Crotttt... ”,

Tersemburlah cairan itu dalam kejantananku, saat itu spermaku diminum, dan dijilati semua sisa-sisa spermaku, sampi-sampai tak ada lagi cairan yang tersisa. Meskipun sudah keluar tetapi kejantananku tetap saja masih tegar, meski tak seberapa keras lagi Melihat itu, Teteh Shinta mencium-cium kepala kejantananku dan menjilat-jilatnya hingga bersih.

Kemudian kutarik berdiri tubuh Teteh Shinta dan kudorong ke tempat tidur, sehingga Teteh Shinta terlentang diatas tempat tidur. Dengan cepat kulucuti rok sekalian CD nya, sehingga sekarang Teteh Shinta terlentang diatas tempat tidur dengan tubuhnya yang mungil tapi padat itu berada dalam keadaan telanjang bulat. Teteh Shinta hanya menatap ku dengan pandangan yang sayu dan terlihat pasrah.

Lalu aku naik keatas tempat tidur dan kedua kakinya kupentang lebar-lebar dan aku berjongkok diantara kedua pahanya yang terpentang membuka lebar kemaluannya yang telah licin, siap untuk diterobos. Kupegang batang kejantananku dan kugosok-gosok sepanjang bibir kewanitaan-nya, sambil kutekan-tekan pelahan.

Karena merasakan gesekan-gesekan lembut kewanitaan Teteh Shinta, kejantananku mulai mengeras kembali. Lalu aku mulai meraih tangan Teteh Shinta dan ku tempatkan pada batang kejantananku. Dengan segera digengamnya kejantananku dan diarahkan ke lubang kemaluannya. Dengan sedikit gerakan menekan, kepala kejantananku perlahan-lahan mulai masuk.

Sedikit demi sedikit kejantananku mulai masuk ke liang kewanitaan-nya Teteh Shinta. Terasa liang kewanitaan Teteh Shinta sangat sempit mencengkeram batang kejantananku. Dinding kewanitaan Teteh membungkus rapat batang kejantananku, kutekan lagi dan tubuh Teteh Shinta menggeliat…

“ Oughhhhhh… Rifffff… bee... besar sekali kontol kamu... pe... pelan-pelan… Rifffff… Oughhh...”, ucapnya.

Teteh Shinta merintih perlahan. Secara pelan dan hati-hati aku menekan batang kejantananku makin dalam, terasa jepitan kuat dinding kemaluan Teteh Shinta yang menjepit rapat batang kejantananku. Perasaanku terasa melayang-layang dilanda kenikmatan yang tidak terlukisakan ini,

“ Tehhhhh… … Oughhh... enak Teh… Ssss… Aghhhhh…”, desahku.

Dengan kedua paha yang terkangkang lebar-lebar dan kedua tangannya berpegang pada pinggangku, Teteh Shinta memandang ku dengan tatapan sayu, terlihat sangat cantik dan menawan, sehingga aku yang sedang bertumpu diatasnya perasaanku terasa menggila, melihat dan merasakan wanita cantik dan ayu yang berbadan mungil tapi padat ini terlentang pasrah dibawahku.

Kugerakan perlahan-lahan pinggulku menekan kebawah, sehingga kejantananku terbenam makin dalam keliang kewanitaannya, dalam-dalam, lalu ujung kepala kejantananku terasa mentok, karena beberapa kali tubuh Teteh Shinta mengejang ketika aku mencoba menekan lebih kuat, aku kemudian mulai menarik keluar dan selanjutnya memompa keluar masuk.

Dengan bersemangat aku mulai menaik-turunkan tubuhku. Gerakan naik-turun yang terkadang diselingi dengan gerakan memutar, sungguh merupakan sensasi yang sangat luar biasa. Apalagi posisi kedua paha Teteh Shinta terkangkang lebar-lebar, membuat tikaman-tikamanku terasa jauh didalam dasar liang kewanitaannya. Aku dapat melihat buah dada Teteh Shinta bergerak-gerak.

Payudara teteh saat itu bergerak keatas kebawah setiap kali aku menekan masuk kejantananku dalam-dalam sehingga kedua selangkangan kami berhimpit rapat-rapat. Kemudian kurasakan otot-otot kemaluan Teteh Shinta dengan kuat menyedot kejantananku. Semakin lama kurasa semakin kuat saja kewanitaan Teteh Shinta menjepit kejantananku.

Kulihat wajah Teteh Shinta nampak makin memerah menahan Klimaks keduanya yang akan melandanya sebentar lagi,

“ Aaaaaaddduuuuuhhhhh... Rifff... Aaaagggghhhhhh... Oouggg... hhaa... hhaa… Rifff … Teteh Mau keluar lagi ni Rifff… Aghhhh… ”, desahnya menuju klimaks.

Dan tidak lama setelah itu,

“ Syurrr… Syurrr… Syurrr… Syurrr… ”,

Akhirnya aku merasakan cairan hangat membasahi kejantananku. Sementara nafsuku sudah sangat memuncak menuntut penyelesaiannya, aku sudah tidak bisa lagi bertindak halus, tanpa banyak bicara, segera saja kupompa pantatku dengan cepat dan gencar, mendapat serangan yang agak kasar dan tiba-tiba itu Teteh Shinta menjerit-jerit kesakitan.

Meskipun liang kewanitaan Teteh Shinta telah basah dan licin banget, tapi tetap saja terasa seret untuk ukuran kejantananku yang besar. Tak kuhiraukan lagi suara Teteh Shinta yang menjerit-jerit kesakitan, yang ada dipikiranku saat itu adalah aku ingin segera mengakhiri permaina ini dan merasakan nikmat yang akan datang padaku.

Kurasakan otot-otot kejantananku mulai berdenyut-denyut dengan kerasnya, ada sesuatu yang berusaha untuk keluar dari batang kejantananku. Kucoba untuk menahannya selama mungkin agar tidak segera keluar, tapi jepitan dinding kemaluan Teteh Shinta akhirnya meruntuhkan pertahananku.

“ Sssss… Tehhhh… Oughhh... ”, desahku.

Keluhan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulut ku disertai dengan,

“ Crotttt... Crotttt... Crotttt... ”,

Terseemburlah spermaku menyemprot dengan kuat, mengisi relung-relung terdalam liang kewanitaan Teteh Shinta, kemudian badanku tertelungkup lemas menidih badan mungi Teteh Shinta. Sementara kuubiarkan kejantananku tetap didalam kemaluan Teteh Shinta untuk merasakan sisa-sisa Klimaksku. Kurasakan kemaluan Teteh Shinta tetap saja berdenyur-denyut, meski tak sekuat tadi.

“ Teh, terima kasih ya udah mau puasin Arif ”, ucapku dengan manja.

“ Dasar kamu Rif, kalau lagi nafsu jangan main maksa dong, masak Teteh kamu sendiri kamu perkosa juga... !!!!”, ucapnya manja.

“ Iiihhhhh… Teteh... tapi Teteh senang juga... kaannnn ... ????”,

“ Iya... siiihhh... !!!!!”, kata Teteh Shinta malu-malu.

Singkat cerita semenjak kejadian skandal itu, sikap Teteh Shinta terhadapku berubah 360 derajat, biarpun sikap kami ini tetap terjaga dihadapan Paman dan adik Teteh Shinta. Aku dan Teteh Shinta sering berhubungan sex bersama kalau rumah lagi sepi. Aku makin merasa sayang saja terhadap Teteh Shinta, apalagi Teteh Shinta melayani nafsu sex saya dengan rela dan sepenuh hati. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex Teteh girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Teteh kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Cerita Dewasa Teteh Judes Bikin Gemes

By: Unknown on: 02:20

 
Copyright © Words for Love | Distributed By Blogger Themes
Blogger Templates Wallpapers Hack Wfi