Tuesday 31 January 2017

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Sedarah 2016 “Cerita Dewasa Ayah Tega Memperkosaku”, Cerita Sex Sekretaris 2016, Cerita Dewasa Salon++ Terbaru, Cerita Sex ABG Mesum Terbaru, Cerita Sex SPG Ngentot 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Skandal sex sedarah dari seorang wanita bernama Sela (nama samaran). Berawal dari Ayah Sela yang mabuk berat, saat itu Sela yang sedang tidur terlelap dikagetkan oleh sesosok Pria yang meraba selangkangannya. Setelah tersadar ternyata yang menggerayangi selangkanya adalah Ayah kandungnya sendiri. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Ayah Tega Memperkosaku | Cerita Sex Sekretaris 2016, Cerita Dewasa Salon++ Terbaru, Cerita Sex ABG Mesum Terbaru, Cerita Sex SPG Ngentot 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Ayah Tega Memperkosaku

Perkenalkan nama saya adalah Sela ( nama samaran), sebagai seorang gadis, saya memiliki postur tubuh yang cukup proposional. Saya mempunyai tinggi badan 171 cm dengan berat 58 kg. Kata orang-orang disekitar, banyak yang bilang kalau saya bohay, sexy dan dan menggairahkan. Ditambah lagi payudara saya juga lumayan besar, hal itu terbukti dari ukuran Bra saya yang ukuranya 34 C.

Di usia saya yag ke 26 tahun ini, bisa dibilang saya sudah menjadi seorang wanita yang cukup matang. Namun sampai saat ini saya belum berminat untuk married. Oh iya, saya saat ini bekerja di sebuah perusahaan milik Ayah saya sendiri yang letaknya Jakarta. Kira-kira aku bekerja diperusahaan ayah saya sekitar dua tahun, dan posisi saya saat itu adalah sebagai general manager.

Disini saya akan meneritakan tentang skandal sex saya dengan ayah kandung saya sendiri. Berawal dari 6 tahun yang lalu, ketika saat itu saya masih semester 3, dan semuanya ini terjadi karena kehidupan keluarga saya yang bisa dibilang berantakan. Ayah saya adalah seorang pengusaha yang sukses, dia memiliki perusahaan yang bergerak di bidang property dan perusahaanya cukup terkenal di Indonesia.

Ayah saya adalah tipe orang yang gila kerja, namun Ayah saya juga gila wanita, dengan apa yang dimiliki-nya Ayah saya memiliki banyak sekali wanita simpanan.
Bunda saya adalah seorang anggota partai besar yang selalu sibuk dengan kegiatan sosial-nya. Sering sekali saya memergoki Bunda sedang asyik bermesra’an di handphonenya dengan Pria lain

Ketika itu tanpa sengaa saya pernah membaca sms di handphone Bunda, yang sat itu tertulis kata-kata mesum dari pria-pria simpanan-nya. Karena melihat kelakuan Bunda tidak benar, say-pun mulai menyelidiki pria-pria simpanan Bunda itu. Setelah aku menyelidikinya ternyata pri-pria simpanan Bunda adalah seorang gigolo yang umurnya setara dengan saya .

Saat itu hatiku-pun merasa kecewa pada kedua orang tua saya , dan hatiku berkata, “ mengapa kehidupan keluarga saya sangat berantakan”. Singkat cerita pada suatu malam, ketika saya tertidur lelap didalam kamar, tiba-tiba saya merasakan ada yang menggerayangi tubuh saya . Pada awalnya saya merasa seperti ada binatang yang merayap dari ujung rambut sampai ujung kaki saya .

Tetapi setelah kurasa-rasakan, yang awalnya aku kira adalah serangga, tiba-tiba geranyangan itu berhenti di sekitar selangkanganku. Saat itu keadaan saya antara sadar dan tidak sadar. Sampai pada akhirnya saya -pun membuka mata saya , dan setelah terbuka mata, saya kaget seklai dengan apa yang sedang saya lihat. Saat itu saya melihat ternyata Ayah yang saat itu sudah telanjang bulat sedang mengelus-elus celana dalam saya dan tangan kanannya sedang mengocok Torpedo (Penis)nya sendiri. Seketika itu juga saya berteriak dan berkata,

“ Ayah !!! apa yang Ayah lakukan padaku, ayah sudah gila ya, anak sendiri mau di sikat ? ”, ucap saya menegur Ayah.

“ Kamu tenang aja Sayang, dan kamu jangan berteriak nanti malah semua orang bangun... ”, ucap Ayahku.

Saat itu sambil saya membereskan dasterku yang sudah berantakan, saat itu Ayah saya masih terus mengocok Torpedo (Penis)nya yang besar dan berurat itu. Lalu Ayah berkata lagi,

“ Ayo puaskan Ayah Sayang... sudah lama Ayah melihat pertumbuhan tubuh kamu hari demi hari semakin sexy saja... ”, ucap Ayah saya .

Mendengar ucapan Ayah, saat itu saya -pun syok berat. Aku tidak menyangka Ayahku sampai hati ingin menikmati tubuh anak kandungnya sendiri. Saat itu saya -pun secara reflek juga mulai melirik ke arah Torpedo (Penis) Ayah yang menurutku sangat besar sekali. Aku membandingkan Torpedo (Penis) ayah dengan para pacarku, sungguh Torpedo (Penis) Ayah jauh lebih besar dan panjang dibandingkan mereka.

Terus terang saya juga belum pernah merasakan apa yang namanya ML, hubungan saya dengan pacarku selama ini, paling jauh adalah sekedar pegang-pegang alat kelamin saja dan tidak lebih dari itu. Karena saya sangat tsaya t untuk melakukan hal-hal yang saya anggap tabu , maklum usia saya masih 19 tahun waktu itu. Ketika itu lalu Ayah mulai melanjutkan untuk meraba-raba saya lagi,

“ Ayo Sayang jangan takut, buka daster kamu dong… !!! ”, pinta Ayah .

“ Nggak Yah, Sela nggak mau… seharusnya Ayah tidak berbuat seperti ini. Aku-kan anak kandung Ayah sendiri. Ingat Yah aku ini darah daging Ayah... !!!”, ucap saya berusaha menyadarkan Ayah saya .

Saat itu aku-pun mencium aroma minuman keras dari mulut Ayah, bau alkohol begitu kencangnya sehingga rasanya kamarku di penuhi aroma itu. Saat itu saya -pun tahu kalau Ayah saya sedang mabuk berat dan dipenuhi oleh nafsu birahi yang tak terbendung lagi.

“ Ayah kan bisa melakukannya dengan Bunda atau wanita-wanita lain yang bisa Ayah bayar ” , ucap saya .

“ Ah… Bunda kamu sudah tidak perduli dengan Ayah, dan Ayah juga sodah bosan dengan wanita-wanita bayaran itu, Ayah malam ini ingin menikmati tubuh kamu Sayang... ”, jawab Ayah.

Antara bingung dan marah (namun dalam hatiku kagum melihat Torpedo (Penis) sebesar itu) saya -pun tidak tahu harus berbuat apa... saya -pun berkata

“ nanti kalau ketahuan Bunda atau orang lain bagaimana ? ”, ucapku.

“ Bodo amat lah, Ayah tidak perduli dengan mereka semua... ”, ucap Ayah.

Sambil tangan nya yang kekar itu menarik tubuhku, Ayah mulai mencium bibirku dengan nafsu yang sudah membakarnya, dirobeknya daster ku hingga tubuhku hanya dibalut BH dan celana dalam saja. Saya pun tak kuasa melawan tenaga Ayah saya yang begitu besar, walaupun saya sudah mencoba, namun sia saja, Ayah saya malahan tambah liar karena melihatku meronta-ronta.

Saya -pun hanya bisa pasrah dan menangis saat Ayah menarik bra dan celana dalam saya, hingga sekarang tubuhku benar-benar telanjang bulat. Ayah-pun mulai menjilat jilat puting payudara saya, sambil tangannya memainkan vagina saya . Dari yang tadinya saya meronta ronta, sekarang sedikit demi sedikit saya mulai menikmati permainan Ayah.

“ Ssssss... Aghhhhh... terus yah, enak Yah… Ouhhhhh... ”, desahku.

Saya -pun mulai di kuasai oleh birahi perlahan menjalari tubuhku. Sementara Ayah dengan rakusnya mulai menjilati liang senggama, dan sesekali menghisap-hisap clitoris saya . Karena hal itu terasa nikmat tangan saya -pun mulai mencari-cari torpedo Ayah. Setelah menemukanya, tangan saya mulai mengocok secara perlahan untuk mengimbangi serangan Ayah saat itu.

Karena ukuran Torpedo (Penis) Ayah big size, sampai-sampai tangan saya tidak mencakup untuk menggenggam torpedo Ayah,

“ Iya Sayang, terusin kocokan kamu… Ouhhhhh... “, kata Ayah.

Pada akhirnya Ayah-pun mengakhiri jilatan-jilatannya dan kaki saya -pun mulai ditariknya. Setelah itu dengan posisi berjongkok Ayah-pun memegang batang Torpedo (Penis)nya, lalu mengarahkan Torpedo (Penis)nya ke liang senggama saya . Sebelum Ayah memasukan kejantanan-nya aku berkata,

“ Ayah, kalau nanti Sela bunting bagaimana Yah ???... ”, ucap saya .

“ Udah kamu nggak usah khawatir, nanti kalau sampai bunting kita gugurin aja Sayang yaaa... ”, ucap ayah dengan santainya.

“ Iya Yah, tapi pelan-pelan ya Ayah masukin titit (Penis)nya, soalnya Sela belum bernah ML sebelumnya... ”, ucap saya .

“ Iya Sayang, ini juga pelan-pelan kog Sayang... ”, ucap ayah.

Kemudian Ayah-pun mulai menempelkan Torpedo (Penis)nya di bibir liang senggama saya , dan,

“ Aghhhh… Aowww... sakit Yah... ”, rintih saya kesakitan.

“ Tahan dulu ya Sayang, sakitnya cuma sebentar kok Sayang, abis itu pasti enak banget deh... ”, ucap Ayah menenangkan saya .

Lalu Ayah-pun mencoba memasukan lagi kejantanan-nya, dan…

“ Zlebbbbbbb…”, masuklah semua batang kejantanan Ayah didalam liang senggama saya . Seketika itu aku berteriak,

“Aowwww... sa… sa… sakit sekali Ayah…. Hu… huhu… huhuhu…”, teriak kesakitan saya .

Teriakan saya saat itukencang sekali, karena sangat sakit saya tidak perduli ketika itu ada yang mendengar atau tidak. Ayah-pun mulai menggenjot liang senggama saya . Lama-kelamaan saya -pun tidak merasakan sakit lagi, kini yang saya rasakan hanya kenikmatan yang tiada tara dan saya merasa Torpedo (Penis) Ayah memenuhi seluruh rongga rahim saya .

Saya -pun mulai mengikuti ritme goyangan Ayah dengan cara mulai menggoyangkan pantat ku ke kiri dan ke kanan,

“ Ssss… Aghhhhh… Enak sekali Yah, Ouhhhh… Yeahhh… ”, desahku.

“ Ssss… Aghhhh… Iya Sayang, terus goyangin pantat kamu Sayang... Oughhhh… ”, ucap ayah sembari terus menyodok Liang senggama saya .

Saat itu mulut Ayah mengkulum puting susuku, dan sesekali beliau menjambak rambutku. Karena perbutanya itu, saya -pun semakin panas dan terbakar oleh birahi yang berapi-api itu. Sampai-sampai saat itu saya lupa jika Pria yang sedang bersetubuh dengan saya adalah Ayah kandung saya . Lalu,

“ Ayah, Sela pingin di atas nih, boleh yaaa... ”, pintaku pada Ayah.

“ Iya Sayang, pokoknya Ayah nurut aja deh…”, jawab Ayah sembari menghentikan aksinya lalu berbaring di samping saya .

Saya -pun mulai menaiki tubuh Ayah saya yang sudah basah oleh keringat kami berdua. Dan saya mulai mengarahkan torpedo Ayah ke liang senggama saya ,

“ Zlebbbbbbbb... ouhhhh... Sssss… Aghhhhhhh… ”, desah saya .

Pada akhirnya seluruh Torpedo (Penis) Ayah terbenam ke dalam liang senggama yang masih rapat itu. Lama-kelamaan saya sudah tidak merasakan sakit lagi, tidak seperti tadi ketika pertama kali Ayah tadi menusukkan Torpedo (Penis)nya dalam Liang senggama saya . Lalu Saya -pun mulai naik turun dan bergoyang ke kiri dan ke kanan, sembari kedua payudara saya diremas oleh Ayah.

Saat itu aksi goangan maut saya -pun semakin tidak beraturan dan bibirku meracau hebat. Sampai pada akhirnya ada sesuatu yang mendesak ingin keluar dari dalam liang senggama saya ,

“ Ayah, Aghhhhhh... Sela udah nggak kuat lagi nih... Ouhhhh… Yeahhh… ”, ucap saya mulai tidak tahan.

Sambung saya lagi,

“ Sela udah basah banget ni Yah, Ouhhhh… Sela mau keluar nih… Ssss… Aghhhhh ”, ucap saya mulai tidak tahan lagi.

Ketika itu Ayah semakin gencar saja menghujam Liang senggama saya dengan Torpedo-nya. Permainan Sex kami semakin cepat dan makin cepat lagi,

“ Tahan dulu Sayang, kita keluaran sama-sama ya Sayang... sebentar lagi Ayah juga mau keluar nih… Ssss… Ouhhhh… !!! ”, Pinta Ayah.

Saat itu saya tidak menjawab Ayah, namun saya hanya menggangguk pertanda saya mengiyakan permintaan Ayah tercinta saya ,

“ Aghhhhh... Aghhhhh... Ouhhhh… yeahhh... ”, desah saya .

“ Ayoo Sayang, Ayah mau keluar nih, Ouhhhhh…”, ucap ayah menuju puncaknya.

Dan tak lama kemudian,

“ Crottt... Crottt... Crottt... Crottt… ”.

“ Sela juga mau keluar nih Yah… Ssss… Aghhhhh… ”, ucap menuju klimaks saya .

Tidak lama setelah itu saya -pun mendapatkan Klimaksku dengan nikmatnya,

“ Syurrr... Syurrr... Syurrr...... Ouhhhhhhhh... Yeahhhhhh… ”.

Ayah langsung membalikkan tubuhku dan menekan Torpedo (Penis)nya sambil mendekap tubuhku sekuat tenaga, begitu pun saya membalas memeluk tubuh Ayah, sampai saya merasa melayang di awang-awang. Tak terasa sudah 35 menit berlalu, waktu sudah menunjukkan pukul 3 lewat 10 menit, kami bertempur dengan hebatnya, sehingga ranjangku pun basah oleh peluh kami.

“Ayah tidak menyaangka kamu bisa sehebat ini Sayang... ”, kata Ayah.

“ Makasih Ayah, tapi tadi ayah udah jahat sama Sela, masak sela tadi mau diperkosa Ayah... ”, ucapku mengeluh.

“ Iya Sayang, Maafin Ayah yaaaa... ”, ucap maaf Ayah.

“ Iya Ayah, Sela Maafin. Tapi ada syaratnya Yah, Ayah harus janji, kalau Sela mau apa aja ayah harus turutin apa yang Sela minta... ”, ucap saya .

“ Iya-iya… Ayah janji deh, pokoknya apa yang Sela minta bakalan Ayah beliin deh Sayang... ”, ucap ayah.

“ Makasih ya Ayah Sayang… emuaachhh…”, ucpku sembari mengecup bibir ayah.

Selasainya sedikit percakapan kami setelah berhubungan sex, kemudian Ayah-pun mengecup kening, lalu beranjak keluar dari kamar saya . Setalah itu saya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh dengan siraman air hangat yang membuat saya sangat relaxs. Semenjak kejadian itu saya dan Ayah selalu mengulangi perbuatan ini kapan saja dan dimana saja selama ada kesempatan.

Terkadang kami melakukan di hotel, rumah, mobil, bahkan bisa jadi kami melakukan di ruang kerja Ayah ataupun di ruang kerja saya. Kami-pun sampai saat ini masih tetap melakukan hubungan skandal sex, dan sampai hari ini, skandal sex sedarah ini tidak ada seorang-pun yang mengetahui perbuatan kami ini termasuk Bunda.Mungkin Bunda sibuk dengan para gigolo-gigolo-nya.

Tapi aku merasa bahwa Bunda sudah tahu, tapi walaupu Bunda tahu, dia tidak mau ambil pusing dengan skandal sex sedarah kami. Entah sampai kapan aib ini akan kami jalani, semoga kami segera diberi kesadaran untuk berhenti melakuka skandal sex terlarang ini. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Cerita Dewasa Ayah Tega Memperkosaku

By: Unknown on: 09:03

Sunday 29 January 2017

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Perawan 2016 “Cerita Cerita Dewasa Uang Tabungan Ditukar Sex”, Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Pria bernama Adi Satyo yang mengisakan cerita Sex-nya ketika dia melepas perjakanya dulu dengan seorang pembantu dirumahnya. Pembantu itu bernama Aryani dia baru berumur 17 tahun saat itu, dengan bermodal sedikit tabungan, Tyo dapat merenggut Keperawanan Aryani. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Cerita Dewasa Uang Tabungan Ditukar Sex

Hey para pembaca, namaku Adi Satyo, umur 26 tahun, berat badan 58 kgt, dan tinggi badan 170an. Kerabat-kerabatku sering memanggilku dengan panggilan Satyo atau Tyo. Aku mempunyPembantu hobi menonton film BF ( porno), maklum sindrom bujangan.hha. Aku akan menceritakan kisah sex-ku yang bagiku adalah kisah sex yang tak terlupakan. Hal Ini berawal dari ketika aku menemukan harta karun dibalik tumpukan lipatan baju-baju didalam lemari kamar Paman aku.

Kisahku ini terjadi ketika aku masih duduk dibangku SMP, berhubung dulu satu-satunya media pemutar film yang umum pada masyrakat adalah VCD player, maka aku segera memutar film itu di ruang tengah rumahku. Hampi setiap hari, pada tengah malam aku bergerilia dirumah setelah semua penghuni rumah tertidur lelap. Hari demi hari, aku selalu penasaran dengan setiap penemuan kaset BF yang aku temukan.

Untuk menikmati hasil penemuanku itu, terkadang perlu waktu lama untuk bisa menonton film-film dari koleksi Paman-ku tersebut. SampPembantu pada suatu hari, ketika semua keluargaku pergi keluar kota dan harus menginap selama 2 hari , aku tidak ikut dengan alasan ada janji dengan teman-teman sekolahku. Tapi hal itu tidak membuatku bebas juga, karena dirumahku masih ada pembantu rumah tangga.

So, aku tetap tidak leluasa untuk menonton film BF hasil temuan-temuanku itu, dan aku tetap harus mencari selah. Singkat cerita hari-pun telah malam, karena aku at penasaran dengan film BF itu, saat itu juga aku memutuskan untuk memutar film pada tengah malam. Aku memutar film Bf itu, masih tetap dengan sedikit kewaspadaan tidak seperti biasanya, ketika semua keluarga ada dirumah.

Kini mulailah aku memutar film, adegan demi adegan mulai kunikmati, laki-lPembantu normal wajar dong kalau horny ketika melihat Film Porno itu.hhe. Ditengah asiknya aku menonton Film Porno, tiba-tiba terdengar suara, “ Ceklekkk “ , spontan aku menengok apa yang bunyi tadi, ternyata setelah aku cek, itu bunyi pintu kamar pembatu saya.

Gila, saat itu aku panik sekali para pembaca, apalagi kamar pembantuku ini berada tepat disamping ruang tengah pada rumah-ku itu. Yang bikin aku semakin panik, remote VCD playernya macet kawan,anjrittttt nggak tuh ???, mau tidak mau Film Bf itu-pun saat itu terus berputar. Tetapi saat itu aku masih beruntung, ternyata pembantu-ku yang sedang ngantuk berat itu, nampaknya tidak terlalu memperhatikan.

Saat itu dia-pun terus menuju kamar mandi untuk buang air kecil, sekembalinya dia ke kamar mandi, aku-pun dapat mengatasi permasalahan pada remote sial tersebut. Saat itu lalu aku berpura-pura seolah-olah sedang menonton acara TV seperti biasanya, dan dia-pun kembali tidur dikamarnya. Film-pun selesai Film itu aku tonton semua. Lalu aku mengakhiri adegan film itu dengan membersihkan Pelerku ( Penis-ku) karena sedikit rembes akibat Film porno itu.

Tapi setelah menonton film itu, tiba-tiba jantungku berdegup kencang. Aku merasa malam ini, aku harus bisa untuk melihat secara langsung Memek ( Memek (Vagina) ) seorang wanita. Saat itu berhubung aku belum pernah sama sekali, otak jahanamku-pun memberi sinyal untuk mencoba mengintip Memek (Vagina) pembantu saya.

Tanpa berpikir panjangpun aku memberanikan diri untuk memasuki kamarnya yang wangi. Saat itu dia tertidur lelap sekali, jantungpun semakin tidak menentu dengan pikiran-pikiran jahat yang telah terlintas dibenak. Akupun mengendap mendekatinya. dia mengenakan pakPembantuan tidur tipis warna coklat. dia tidur terlentang, sehingga memudahkan aku memulai aksi aku.

Saaat itu aku mengelus wajahnya yang lumayan cantik, mulus sekali. dan tertarik untuk memegang payudaranya yang terlihat putingnya, karena dia sepertinya tidak mengenakan bra ketika tidur. Aku buka perlahan kancing bajunya, dan merentagkannya lebar. Lalu tampaklah payudara yang kencang berisi, putingnya yang berwarna merah kecoklatan pun terlihat jelas.

Aku-pun semakin tak karuan, nafas, detak jantung, semuanya. Kemudian aku mencoba menurunkan celana pendeknya dengan perlahan dan hati-hati. Karena bahan celana yang dipinggangnya hanya berbahan karet elastis saja, jadi dengan mudah aku menurunkan celana-nya. Setelah terbuka dan tentunya pembantuku belum sadar akan perbutanku, saat itu aku terkejut sekali, ternyata dia tidak mengenakan Celana Dalam.

Saat itu nampaklah Memek (Vagina) dengan bulu kewanitaan yang sedikit dan tampak tidak pernah dicukur, terlihat bersih dan mulus sekali Memek (Vagina) pembantuku. Warna kulitnya adalah terlihat putih, dan Memek (Vagina) agakberwana kemerahan. Pada malam itu itu pertama kali-nya aku melihat Memek (Vagina) secara langsung, seketika itu aku-pun ingin meneruskan aksi-ku malam itu, tanggung, hha.

Mumpung pembantuku masih tidur pulas, jadi kenapa tidak melanjutkan pekerjaan setengah jalan ini, ucapku dalam hati. Aku-pun mulai memegangi puting, payudara dan Memek (Vagina) yang aku dambakan itu secara perlahan, sungguh mulus sekali Memek itu, beuh… Peler (Penis)ku-pun semakin merasa ingin terbang kawan.hha. Sat itu Memek (Vagina) menjadi basah dan hangat, ketika aku sedang menikmatinya, tiba-tiba,

“ Mas Tyo, Mas sedang apa? kenapa aku jadi begini? “ , ucapnya kaget.

“ A... aa... anu... eumm… ”, aku terbata-bata tak bisa menjelaskan.

“ Kamu mau apa? mau memperkosa aku? ”, tanyanya lagi.

“ Maaf, aku nggak bermaksud begini, tadinya aku cuma... .cuma... . ”, jawabku.

“ Cuma apa ?? tadi Mas habis nonton film jorok khan tadi? ”, tanyanya.

Saat itu akupun terkaget, ternyata dia tahu kalau aku tadi menonton film porno,

“ Aku tahu kok, dan aku sering ikut lihat secara diam-diam ”, dia berujar.

“ Maaf, aku tadi cuma penasaran ingin melihat secara langsung apa yang ada di dalam film itu, cuma mau lihat Memek (Vagina) saja, sebab aku belum pernah ”, aku menyela.

“ Ya sudah, tak apa-apa ”, jawabnya tanpa membetulkan pakPembantuannya yang terbuka.

“ Kalau mau, aku tak apa-apa telanjang buat Mas Tyo, bahkan melayani lebih pun tak jadi masalah ”, tambahnya.

“ Namun aku memiliki permintaan, aku ingin memberi hadiah buat keluarga aku untuk akhir tahun ini ”, pintanya.

“ Apa itu? ”, tanyaku.

“ Aku ingin memberi uang lebih dari gaji aku untuk makan dan beli baju baru buat keluarga aku ”, jawabnya.

Dengan cepat aku-pun menyanggupi permintaannya dengan mempergunakan uang tabunganku untuknya. pembantu, yang bernama Aryani itu masih belia, berumur sekitar 17 tahun, berkulit putih bersih dan memiliki tubuh langsing yang at terawat. bersedia untuk melepaskan seluruh pakPembantuan tanpa terkecuali dan melayani aku.

Saat itu aku-pun meminta untuk eksekusi di dalam kamar tidur aku saja. dia pun mengiyakan. Sesampainya dikamar aku, dia yang telah tidak berbusana itu membantu aku melepaskan pakPembantuan sepenuhnya hingga kamipun bertelanjang bulat.
berbaringlah dia diatas ranjang,

“ Mari Mas, silahkan mas !!! ”, ujarnya sembari meletakkan kedua tangan pada selangkangannya dan membuka liang senggama-nya yang merah merona.

Aku-pun menghampiri tanpa basa-basi, mungkin karena iblis telah merasuk dan menguasai tubuhku. Aku yang belum pernah melihat Memek (Vagina) secara langsung, sekarang ditantang untuk melakukan persetubuhan layaknya suami istri.
Saat itu aku mengawali dengan mengecup bibirnya, lalu sembari meremas payudara dan mengelus putingnya yang telah mengeeras itu.

Kemudian aku turun dan mengecup leher, turun ke payudara dan menjilati bagian putingnya. dia pun mendesis.

“ Ssss... Aghhh Mas”, desahnya.

Lalu ciumanku-pun turun keperut dan berlanjut ke pinggir Memek (Vagina). awalnya aku ragu untuk melakukan ini, karena dalam pikir aku Memek (Vagina) itu bau, ternyata beda dengan Memek (Vagina) milik Aryani. Harum sekali Memeknya, mungkin sewaktu dia ke kamar mandi dia mengenakan pembersih Vagina. Aku mulai menciumi bibir Memek (Vagina), saat itu membuat dia menjambak rambutku.

Sembari terus mendesah, karana rumah kosong, jadi tidak ada rasa khawatir pada kami berdua. Aku mulai mejilat lubang Memek (Vagina) yang sudah basah itu.

“ Aowww... Sss… Aghhh… Oughhh… ”, desahnya.

“ Mas Tyo, setubuhi aku sekarang ya, aku sudah ga kuat ”, ucapnya.

Kemudian tanpa ragu, akupun mengarahkan Penis-ku yang berukuran 13cm ke arah Memek (Vagina) Aryani, aku tancapkan perlahan, namun tak muat, curiga, dia masih perawan, dan Zlebbbbbbbb...

“ Aghhh... Mas… Oughhhh…. ”, teriaknya nikmat namun kesakitan.

Ternyata bernar, dia masih perawan. lalu Aryani berkata,

“ Mas… sebentar Mas... aku sakit sekali... Sssss…. ”, pintanya.
Akupun mengehentikan aksiku sejenak,

“ Ughhh… Ssss… Aghhh… Lagi Mas… Oughhh… ”, pintanya lagi.

Pada saat itu aku benamkan seluruh burung aku kedalam Memek (Vagina). Dengan cara berayun berirama keluar masuk dinding Memek (Vagina) yang becek dan semakin kencang aku mengocok terdengar sekali suara becek tersebut,

“ Aghhh... Eummm... Sss… Aghhh.... Mas Tyo... Ughhhh... ”, desahan demi desahan tercipta dari bibir mungilnya.

“ Aku mau keluar ”, aku berkata.

“ Ayo Mas, cabut Mas, jangan keluarin didalam… Oughhh…”, pintanya.

Kemudian aku-pun melepaskan kenikmatan pertamakali aku tersebut dan berbaring sesuai permintaan-nya. Lalu Aryani menghampiri Penis-ku dan mengocoknya secara konstan, sungguh nikmat sekali. Tidak lama setelah itu, aku-pun,

“ Aryani, Oughh… Aku ma… mau keluar… Aghhhhhh… ”, kataku.

Lalu diapun berbalik badan, dan kini kamipun menggunakan gaya sexs 69, lalu dia membuka mulutnya dan menghisap Penisku.

“ Sruput… Sruput… Sruput… Srlurp…… ” bunyi hisapan pada Penisku.

Tidak lama setelah itu,

“ Crottttt… Crottttt… Crottttt… Crottttt… ”,

Tersemburlah air mani-kkencangnya, begitu nikmat sekali rsanya kawan. Dengan terus sambil melihat Memek (Vagina) Aryani yang merekah dan berada tepat di depan wajah-ku. Setelah selesai Aryani-pun berkata.

“ Mas, udah dulu ya Mas, sekrang aku mau mandi dulu ya… ”, katanya.

Akupun mengiyakan namun hanya terbaring lemas seperti dikuras habis tenaga, seselesPembantunya 'pertandingan' dengan pembantu yang memakan waktu lebih dari 15 menit. Tapi sayang sekali dia tidak mempersilahkan aku menuju ronde kedua. Lalu diapun beranjak dari kamar aku dan mandi. Seorang pembantu bisa telaten berhubungan intim, padahal dia masih perawan.

Ternyata menurut pengakuannya, dia sering melihat aku menonton BF dan ikut memperhatikan dan itu membuatnya at terang untuk berhubungan, dan berkeinginan untuk menirukannya pada malam itu. Keperjakaanku-pun hilang seiring hilangnya keperawanan pembantu aku yang cantik dan langsing itu. Namun hal itu tidak aku sesali karena hubungan sex itu adalah kenikmatan pertamaku.

Hari demi hari-pun kami sering melakukannya disaat rumah kosong, yang ada hanya aku dan Aryani saja. Sungguh sebuah pelepasan perjaka yang sangat indah bagiku. Hanya dengan sekedar bermodal sedikit tabungaku saja, aku bisa mendapatkan keperawanan seorang wanita. Terima kasih Aryani. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Cerita Dewasa Uang Tabungan Ditukar Sex

By: Unknown on: 20:35

Saturday 28 January 2017

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Selingkuh 2016 “Cerita Dewasa Terpuaskan Oleh 2 Wanita Bersuami”, Cerita Sex Mahasiwa 2016, Cerita Dewasa SMA Terbaru, Cerita Sex ABG Terbaru, Cerita Sex Model 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang mahasiswa yang bernama Robi. Sungguh beruntung sekali Robi ini, dalam hari yang sama dia bisa mendapatkan kepuasan sex dari 2 wanita yang telah bersuami sekaligus di kos-kosan-nya. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Terpuaskan Oleh 2 Wanita Bersuami | Cerita Sex Mahasiwa 2016, Cerita Dewasa SMA Terbaru, Cerita Sex ABG Terbaru, Cerita Sex Model 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Terpuaskan Oleh 2 Wanita Bersuami

Sebut saja nama saya Robi, saya adalah seorang laki-laki single berumur 21 tahun , saya mempunyai tinggi 172 cm dan berat badan 68 kg. Status saya saat itu adalah sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu ddi salah satu PTN di daerah saya. Saat itu, saya tinggal disebuah rumah kos yang berjumlah 5 kamar. Kebetulan saya berada pada kamar yang pertama.

Jika dibandingkan dengan teman-teman saya, saya tergolong lelaki yang bersifat pemalu dan kurang pergaulan. Saya tipe orang yang suka berada di kos daripada harus nongkrong dan bergaul dengan teman-teman kuliah saya. Untuk mengibur diri di kosan, terkadang saya sering menonton film Porno untuk menghilangkan rasa bosan sekaligus untuk memuaskan birahiku.

Ketika saya menonton Film Porno titik akhir dari kegiatan itu adalah dengan beronani.Okey, sekarang kita lanjutkan pada pengalaman cerita sex pertama saya yang berawal dari tempat kos dimana saya tinggal saat itu. Kos-kosan yang saya tinggali ditempati oleh beberapa penghuni kos. Disebelah saya adalah kamar no 2, disana ditinggali oleh seorang wanita muda berumur 25 tahun bernama Irma.

Dengan perkiraan saya, tinggi Irma 162 cm, berat bdan 52 kg dan dia telah bersuamikan seorang supir pribadi. Deagan usia Rumah tangga-nya yang sudah 5 tahun, saat itu Irma dan suaminya belum juga mendapat seorang anak. Kamar no 3 ditempati oleh seorang wanita berusia 35 tahun, tinggi 163, berat badan 61 kg yang bernama Intan.

Intan ini juga sudah berumah tangga, dia memiliki 2 orang anak perempuan. Dari sinilah awal dari cerita mesumku para pembaca. Seperti biasa pada pagi hari semua penghuni kos sibuk dibelakang, mereka rata-rata mempunyai kegiatan mandi, dan mencuci pakaian. Perlu diketahui bahwa kondisi di rumah ini memiliki 5 kamar mandi terpisah dari rumah dan 2 buah sumur.

Saya yang sudah terbiasa mandi paling pagi sedang duduk santai sambil nonton Televisi. Ketika sedang asik menonton Televisi, tiba-tiba saat itu terdengar olehku gemercik air seperti orang sedang mandi. Semula sih biasa saja, tapi lama kelamaan penasaran juga saya dibuatnya. Ketika itu sSaya mencoba melihat dari balik celah kamar belakang rumahku.

Beuhhhh… Saat itu saya benar-benar kagum setelah saya melihat Teteh Irma yang sedang mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Saya tidak tahu mengapa dia begitu berani untuk membuka tubuhnya pada tempat terbuka seperti itu. Teteh Irma yang sedikit kurus ternyata memiliki Buah dada berukuran sekitar 34 B dan ternyata Teteh Irma sangat seksi sekali para pembaca, pokoknya mantap deh.hhe.

Dengan bentuknya yang kecil beserta puting warna merah jambu untuk orang yang sudah menikah bentuknya masih sangat kencang. Saya terus mengamati dari balik celah kamar, tanpa kusadari batang kejantananku sudah mulai berdiri. Sudah tak tahan dengan pemandangan tersebut saya langsung melakukan onani sambil membayangkan bercinta dengan Teteh Irma ditempat terbuka tersebut.

Semenjak hal itu, saya jadi ketagihan untuk selalu mengintip jika ada kesempatan. Keesokan harinya, saya masih sangat terbayang-bayang akan bentuk tubuh Teteh Irma. Hari itu adalah hari minggu, dan saya sedikit kesiangan. Ketika saya keluar untuk mandi, saya melihat Teteh Intan sedang mencuci baju. Dengan posisinya yang menjongkok terlihat jelas olehku.

Saat itu belahan Buah dadanya yang terlihat sudah agak kendor tapi berukuran 34 C hampir sama dengan Teh Irma. Setiap kali saya memperhatikan pantatnya, entah mengapa saya langsung bernafsu dibuatnya (mungkin pengaruh film Porno dengan doggy style yang kebetulan favoritku). Kembali batang Kejantananku tegang dan seperti biasa saya melakukan onani di kamar mandi.

Singkat cerita 2 hari kemudian terjadilah keributan yang terdengar oleh saya, ternyata setelah saya keluar, keributan itu berasal dari Teteh Intan yang sedang bertengkar hebat dengan suaminya. Saat itu dia menangis dan kulihat suaminya langsung pergi entah kemana. Saya yang kebetulan berada disitu tidak bisa berbuat apa-apa. Yang ada dipikiranku adalah apa sebenarnya yang sedang terjadi.

Pada keesokan harinya Teteh Intan pergi dengan kedua anaknya yang katanya kerumah nenek, dan kembali sorenya. Sore itu saya baru akan mandi, begitu juga dengan Teteh Intan. Setelah selesai saya langsung buru-buru keluar dari kamar mandi karena kedinginan. Diluar dugaanku ternyata saya menabrak sesuatu yang ternyata adalah Teteh Intan.

Keadaan waktu itu sangat gelap (mati lampu) sehingga kami saling bertubrukan. Menerima tubrukan itu, Teteh Intan hampir jatuh dibuatnya. Secara reflek saya langsung menangkap tubuhnya. AduH! Tenyata saya tanpa sengaja telah menyentuh Buah dadanya.

“ Aduh… maaf… maaf Teh, saya tidak sengaja “ , kata-ku.

“ Nggak, nggak pa pa kok, wong saya yang nggak ldiat “ , jawab-nya.

Sejenak kami terdiam dikeheningan yang pada saat itu sama-sama merasakan dinginnya angin malam. Tanpa dikomando, tubuh kami kembali saling berdekatan setelah tadi sempat malu karena kecerobohan kami berdua. Saya sangat degdegan dibuatnya dan tidak tahu harus berbuat apa pada posisi seperti ini. Sepertinya Teteh Intan mengetahui bahwa saya belum pengalaman sama sekali.

Dia kemudian mengambil inisiatif dan langsung memegang kejantan saya yang berada dibalik handuk,

“ Uhhhh... Ssss... Aghhh… “ , desah nikmatku.

Belum selesai saya merasakan beladian tangannya, tiba-tiba ujung Kejantananku terasa disentuh oleh benda lembut dan hangat. Teteh Intan sudah berada dibawahku dengan posisi jongkok sambil mengulum Kejantananku.

“ Oouhhh... terus Teh... Ssss... . Aghhh... Enak Teh… Oughhhh… “ , desahku.

Sekarang saya sudah telanjang bulat dibuatnya. 5 menit sudah Kejantananku dikulum oleh Teteh Intan. Saya yang tadi pemalu sekarang mulai mengambil tindakan. Teteh Intan saya perintahkan untuk berdiri dihadapanku dan langsung kulumat bibinya dengan lembut.

“ Ssss... Aghhhh... . oughh... ”, desah-nya ketika bibir kami saling berpagutan satu sama lain.

Ciumanku sekarang telah berada pada lehernya, aroma sabun mandi yang masih melekat pada tubuhnya menambah gairahku,

“ Sss... Aghhh... terussss Rob... Ughhhh… “ , desah nikmat Teh Intan.

Saat itu kepalanya menghadap keatas karena menahan nikmat. Kini tiba saat yang kutunggu. Handuk yang masih menutupi tubuhnya langsung kubuka tanpa hambatan. Secara samar-samar dapat kulihat bentuk Buah dadanya. Kuremas dan kukecup dengan lembut dan,

“ Aow... . Sss... uhhhh.. .terusss Rob... . Sss.. aghhh... “ , desah Teh Intan menahan nikmat.

Sambil terus mencicipi bagian tubuhnya akhirnya saya sampai juga didaerah Kewanitaan-nya. Saat itu saya sedikit ragu untuk memcicipi Kewanitaa-nya yang sudah sedikit basah itu. Seperti difilm Porno saya mencoba mempraktekkan gaya melumat Kejantanan wanita. Kucoba sedikit dengan ujung lidahku, rasanya ternyata sedikit asin dan berbau amis.

Tetapi itu tidak menghentikanku untuk terus menjilatinya. Semakin lama rasa jijik yang ada berubah menjadi rasa nikmat yang tiada tara,

“ Ssss... . Oughhh... . teruss Rob... auwwww... Enak sekali Rob… Ahhh… “ , Desah The intan semakin menjadi saja.

Saat itu Teh Intan tak mampu menahan nikmat dari jilatan maut saya yang sesekali kuiringi dengan memasukkan jariku ke Kewanitaan-nya.

“ Oughhh… Te… Teteh mau keluar Rob… aghhhh… “, ucap nikmat-nya.

Tanpa kusadari tiba-tiba keluar cairan kental dari vagina nya yang belakangan kutau bahwa itu adalah cairan wanita. Saya belum berhenti dan terus menjilati Kewanitaanya sampai bersih. Puas saya menjilati Kewanitaannya kemudian langsung saya angkat dia kedalam rumahnya menuju kamar tidurnya. Aduh... benar-benar tak habis pikir olehku, wanita segede ini bisa kuangkat dengan mudah.

Setelah sampai dikamarnya saya langsung terbaring dengan posisi terlentang. Teteh Intan tanpa diperintah sudah tahu apa yang kumau dan langsung mengambil posisi berada di atas saya. Saya yang berada dibawah saat itu sengaja tidak berbuat apa-apa dan membdiarkan Teteh Intan mengambil inisiatif untuk memuaskanku. Teteh Intan langsung memegang Kejantananku dan mencoba memasukkannya kedalam Kewanitaan-nya.

“ Zlebbbb…”, tanpa hambatan saat itu batang kejantananku-pun tenggelam seluruhnya didalam liang kenikmatan Teteh Intan.

“ Ssss... oughhh... Aghhhh... ”, desahku.

Saya hanya terpejam merasakan Kejantananku seperti diperas-peras dan hangat sekali rasanya. Saya tak menyangka bahwa kenikmatan bersetubuh dengan wanita lebih nikmat dibanding dengan saya beronani. Teteh Intan mulai menggenjot pantatnya secara perlahan tapi pasti.

“ Eughhhh... Ssss... aghhh... oughhhh... ”, desahku.

Saat itu Teteh Intan terus melakukan gerakan yang sangat erotis. Desahan Teteh Intan membuatku semakin bernafsu ditambah dengan Buah dadanya bergoyang kesana-kemari. Rupanya saya tak bisa lagi tinggal ddiam. Saya berusaha mengimbangi genjotan Teteh Intan sehingga irama genjotan itu sangat merdu dan konstan. Tangankupun tidak mau kalah dengan pantatku.

Saya berusaha mencapai kedua Buah dada yang ada didepan matsaya itu.Wow, indahnya pemandangan ini , kata-ku dalam hati. Tidak puas dengan hanya menyentuh Buah dada Teteh Intan, saya langsung mengambil posisi duduk sehingga Buah dada Teteh Intan tepat berada didepan wajahku. Kembali saya melumat putingnya dengan lembut kiri dan kanan bergantdian.

“ Aghhh... aghhh... . aghhh... oughhh... Sss… Aghhh… ”, desah Teh Intan kelihatannya tak tahan menahan nikmat dengan permainanku ini.

Lama-kelamaan genjotan Teteh Intan semakin cepat dan saya,

“ Ughhh... Sss… Aghhh… aku kelur... aghhh... oughhh... ”, deah Teh Intan.

Teh Intan akhirnya mencapai orgasme utnuk kedua kalinya. Sedangkan saya saat itu belum apa-apa, dan saat itu saya sempat merasa kesal karena tidak bisa orgasme secara bersamaan. Seketika itu saya langsung meminta Teteh Intan untuk kembali mengulum Kejantananku. Teteh Intan yang sudah mendapat kepuasan dengan semangat mengulum dan menjilati Kejantananku,

“ Ssss... Ssss... aghhhh... ouhhh ”, kata-ku ketika Teteh Intan semakin mempercepat kuluman dan kocokannya pada Kejantananku.

Sepertinya dia ingin segera memuaskanku dan menikmati air kejantananku. Kira-kira sekitar 5 menit Teh Intan mengkulum,

“ Aghhh... ouhhh... Crotttt... Crotttt... Crotttt... Crotttt... ”

Akhirnya semua spermaku tersembur dimuka dan diseluruh tubuh Teh Intan. Saat itu Teteh Intan tidak berhenti dengan kulumannya. Dia menjilati seluruh spermaku hampir tak tersisa. Saat itu sebenarnya saya sangat ngilu dibuatnya tapi sungguh masih sangat nikmat sekali. Setelah merasakan kepuasan yag tiada tara kami langsung jatuh terkulai ddiatas kasur.

Teteh Intan tampaknya sangat kelelahan dan langsung tertidur pulas dengan keadaan telanjang bulat. Saya yang takut jika ketahuan orang, saat itu juga saya langsung keluar dari kamar tersebut lalu mengambil handuk dan kembali ke rumah. Ketika saya baru akan keluar dari rumah Teteh Intan, alangkah terkejutnya saya ketika dihadapanku ada seorang wanita yang kuduga sudah berdiri disitu dari tadi dan menyaksikan semua permainan Sex kami. Lalu dia,

Cerita Dewasa Terpuaskan Oleh 2 Wanita Bersuami | Cerita Sex Mahasiwa 2016, Cerita Dewasa SMA Terbaru, Cerita Sex ABG Terbaru, Cerita Sex Model 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Terpuaskan Oleh 2 Wanita Bersuami

“ Emmmm... Ehemmm…”, suara Teh Irma.

Setelah aku melihatnya ternyata dia tidak lain adalah Teh Irma.

“ Permisi Teteh, saya mau masuk dulu ”, kata-ku pura-pura tidak ada apa-apa.

Saat itu dengan berjalan secara teburu-buru saya langsung menuju rumahku untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan dari Teh Irma. Ketika saya akan masuk dengan tiba-tiba Teh Irma,

“ Robi !!! Berhenti… !!! “ , ucap Teh Irma.

Mendengar perkataan Teh Irma, saat itu saya langsung panas dingin dibuatnya. Dalam hatiku berkata jangan-jangan dia akan melaporkanku pada Kepala Desa, aku harus bagaimana nih, bisa-bisa aku diarak orang satu kampung. Lalu akupun memberanikan menjawab Teh Irma,

“ I… ii… Iya Teh... a... aa… ada apa ya Teh “ , ucapku dengan terbata-bata.

Teteh Irma langsung mendekat kepadaku dan berkata,

“ Eh kamu Rob, tadi kamu ngapain aja sama Teh Intan, Teteh bakal laporkan kejadian tadi pada suami Teh Intan dan kepala desa ya !!! “ , ancam Teh Irma kepadaku.

“ Ja… Jangan Teh, tolong jangan lakukan itu. Kami melakukan hubungan tadi atas dasar suka sama suka Teh… Tolong jangan laporkan kami Teh, kumohon Teh…”, ucapku memelas kepada Teh Irma.

Ketika suasana saat itu terasa menegangkan untuk saya, tiba-tiba Teteh Irma,

“ Hahahahahhaha…”, Tawa Teh Irma.

Seketia itu saya semakin bingung dibuatnya karena mungkin Teteh Irma punya dendam dan sekarang berhasil memjawabkannya. Lalu dia berkata padaku,

“ Udah kamu nggak usah takut Rob, pokoknya sekarang kamu tetap berdiri disitu dan jangan sekali-kali bergerak kemanapun, Okey !!!”, ucapnya kepadaku.

“ Sebenarnya mau teteh apa ??? Teteh mau melaporkan saya atau takut kalau saya lari “ , kata-ku dengan perasaan bingung dan takut.

Tanpa menjawabku, Teh Irma saat itu semakin mendeka padaku. Setelah tidak ada lagi jarak diantara kami, tiba-tiba tangan Teteh Irma langsung melepas handuk yang saya kenakan tadi, sehingga sat itu saya kembali telanjang bulat lagi, lalu,

“ Teteh jangan apa-apakan kejantananku ya...” , kata-ku.

“ Nggak Rob, kamu tenang aja ”, jawab-nya.

Tidak kusangka saat itu Teteh Irma langsung berjongkok dan mulai mengocok Kejantananku begitu saja,

“ Aghhhh... oghhhh... Ssss... Aghhh… ”, desahku.

Saya yang tadi-nya lemas, sekarang saya bergairah lagi karena kocokan Teteh Irma. Belum lagi saya selesai merasakan nikmatnya kocokan lembut dari tangan Teteh Irma, saya kembali merasakan ada benda lembut, hangat dan basah menyentuh kepala Kejantanan saya. Saya langsung tahu bahwa itu adalah kuluman dan jilatan dari mulut Teteh Irma setelah tadi saya merasakannya dengan Teteh Intan.

Kuluman dan jilatan Teteh Irma ternyata lebih nikmat dari Teteh Intan. Saya bertaruh bahwa Teteh Irma telah melakukan berbagai macam gaya dan variasi dengan suaminya untuk memperoleh keturunan.

“ Ssss... aghhhh... oughhhh... aow… aduhh... Ssss… Aghhhh... ”, desahku menahan hebatnya kuluman Teteh Irma.

Kira-kira sekitar10 menit saya dikulum olehnya, sekarang giliran teteh Irma telah berganti posisi dengan menungging. Pantatp-nya yang kecil namun berisi itu sekarang menantangku untuk ditusuk segera dengan rudalku…

“ Rob.. Ayo cepetan... !!! kamu sudah lama kan menginginkan hal ini. Teteh tahu kamu sering ngintip Teteh dari celah kamar itu Teteh, ayo buruan masukin kejantanan kamu dong !!!”, katanya dengan mesra sembari menungging.

Jujur saja, saat itu saya jadi malu dibuatnya bahwa selama ini dia tahu akan perbuatanku. Tanpa pikir panjang saya langsung mencoba memasukkan batang Kejantananku ke liang kenikmatan Teteh Irma itu. Upzzzzzzz…. meleset deh pada tusukanku pada kewanitaan Teteh Irma yang pertama. Lalu saya kembali mecoba dan blesssssss... pada akhirnya saya berhasil juga.

Setelah kejantanan saya tertanamam dalam kewanitaan Teh Intan, Gila nih perempuan, pikirku dalam hati. Ternyata lubang senggama-nya masih sempit sekali, kata-ku dalam hati. Lalu deengan perlahan saya mencoba menggoyangkan pantatku maju-mundur.

“ Aghhh… aghhh... Sss… oughhh... aghhh... ”, desah Teteh Irma menahan nikmat.

Ketika itu saya semakin mempercepat goyanganku karena memang ini adalah gaya favoritku,

“ Aghhhh... aghhhh... aghhhh... ooghhhh... ”, desah Teteh Irma semakin terdengar kencang.

Melihat Buah dadanya yang bergelantung dan bergoyang-goyang membuatku ingin mewujudkan impdianku selama ini. Sambil terus menggenjot Teteh Irma saya berusaha mencapai Buah dadanya. Kuremas-remas dengan garangnya seolah meremas santan kelapa,

“ Aowwww... sakitt Rob... aduhhh... Ssss... aghhh... ”, rintih Teteh Irma tak tahan akan permainanku.

Ketiak itu saya tidak memperdulikannya dan tetap saja menggenjot kewanitaanya dengan cepat dan kuat. Kemudian saya mengganti posisi dengan menggendong Teteh Irma didepanku. Blesssssss... masuklah kembali batang kejantananku kedalam Kewanitaan-nya., lalu,

“ Ssss… Aghhhhhhhhhh…. ”, desah Teteh Irma menahan nikmat lagi.

Saat itu saya mulai melumat bibir, menciumi seluruh leher dan kukecup kedua puting susunya yang merah itu,

“ Aghhhh… nikmat sekaali Rob… Oughhh... aghhhh... ”, ucap Teh Irma.

Karena mendapat perlakuan yang demikian bertubi-tubi dari saya, pada akhirnya Teteh Irma tak sanggup lagi menahan orgasmenya, lalu,

“ Aku keluarrrr Rob... Ssss… Aghhhh… ”, desah The Irma ketika mendapatkan orgasmenya.

Saya yang sedikit lagi juga hampir mendapatkan puncak saya, saat itu saya semakin menggenjot dengan cepat,

“ Plak... Plak... Plak... Plak...” bunyi hentakan sodokan antara Kejantananku dan Kewanitaan Teteh Irma yang sudah sangat becek tersebut.

Tidak lama kemudian saya merasakan ada denyutan-denyutan di ujung batang Kejantananku dan akhirnya,

“ Crottt... Crottt... Crottt... ”, akhirnya tersembur-lah sperma saya kedalam Kewanitaan Teteh Irma.

Setelah kami sama-sama mendapatkan klimaks kami, saat itu kami berciuman sambil merasakan sisa-sisa kenikmatan. Sejenak saat itu kami-pun duduk lemas dan bersandar pada tembok. Setelah itu kamipun bergegas kembali kerumah masing-masing. Singkat cerita esok harinya ketika bertemu, kami seolah-olah tidak pernah melakukan apapun.

Perlu diketahui para pembaca sekalian, Sejak kejadian itu Teh Intan tidak pernah lagi mau lagi berbicara dengan saya lagi. Sedangkan dengan Teh Irma, terkadang masih melakukan hubungan sex dengan saya ketika dia sedang ingin ataupun sebaliknya ketika saya sedang sangat ingin melakukan hubungan Sex. Singkat cerita sekarang saya sudah selesai kuliah dan tidak lagi tinggal dikos itu. Walaupun saya tidak tinggal disana lagi, jujur dalam hati yang paling dalam, aku masih sangat merindukan untuk kembali kesana agar aku bisa melakukan hubungan sex dengan Teh Irma ataupun dengan Teh Intan.Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

Cerita Dewasa Terpuaskan Oleh 2 Wanita Bersuami

By: Unknown on: 09:10

Friday 27 January 2017

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sexs ABG 2016 “Cerita Dewasa Contoh Cebok Yang Benar”, Cerita Sexs SPG 2016, Cerita Dewasa Model Terbaru, Cerita Sexs Bispak Terbaru, Cerita Sexs Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sexs Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sexss dari Gatra yang menceritakan kisah mesumnya ketika dia masih duduk dibangku kelas 5 SD dengan Kakak sepupunya. Pada suatu hari ketika Gatra menginap di rumah Bude-nya hanya berdua dengan Melani ( anak perempuan Bude Rini). Saat itu suasana rumah yang kosong, menimbulkan fikiran mesum di fikiran Gatra.

Gatra mendapatkan ide untuk mengajarkan cara cebok yang benar kepada Melani, dengan alasan dia pernah membaca buku tentang kesehatan Wanita. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Sexs SPG 2016, Cerita Dewasa Model Terbaru, Cerita Sexs Bispak Terbaru, Cerita Sexs Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sexs Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Contoh Cebok Yang Benar

Kisah Ini adalah cerita Sexss sekaligus cerita lucu yang pernah saya alami. Saya berfikir, di umurku yang baru 11 tahun terlalu dini untuk mengenal sexs. Panggil saja nama saya Gatra. Ketika itu saya masih kelas 5 SD, di umur saya yang baru 11 tahun itu, entah mengapa saya mempunyai gairah sexs yang berlebihan. Sampai suatu saat ketika saya libur sekolah, saya selalu menginap di rumah Bude-ku, sebut saja dia Bude Rini.

Bude Rini ini mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Melani. Melani ini mempunyai wajah yang cantik, berkulit putih, dan bertubuh langsing tapi padat. Pada hari itu, kebetulan rumah Bude-ku sedang sepi, saat itu hanya ada saya, karena memang Bude berpesan padsaya untuk menjaga rumahnya. Sekitar pukul 10.00 pagi, saya Bbi-ku pergi dan saya mulai berada dirumah sendiri.

Para pembaca sekalian pastilah sama dengan saya, diumur 12 tahun pastilah belum mengerti sepenuhnya tentang sexs. Dulu di usisaya yang baru berumur segitu, saya sudah sunat karena saya merasa bentuk Junior ( Penis )-ku yang bentuknya sangat lucu, tak jarang saya sering menggesek-gesekkan Junior ( Penis )-ku, pada tembok rumah, bantal, guling ataupun kasur.

Disuansana itulah saya merasakan nikmat, yang rasanya geli-geli gimana gitu.wkwkwk. Dengan seringnya saya melakukan hal tadi, ternyata kebiasaan yang saya anggap sebagai kelucuan itu, ternyata secara berlahan hal tadi telah merusak masa kecil-ku dan hal itu ternyata membuat saya klimaks.wkwkwk… Sampai pada siang itu, sekitar jam 12 siang, terdengarlah suara bel dari luar pintu.

Karena mendengar Bel, disusul dengan suara teriakan suara wanita saya-pun bergegas untuk membukakan pintu, lalu dia berkata

“ Siapa yang dirumah, tolong dong cepet bukain pintunya !!! ”, teriaknya dengan buru-buru.

“ Ada aku Mel, Gatra… ya… bentar… ini aku mau bukain pintunya ”, kataku sembari meuju kearah pintu.

Setelah saya sampai didepan pintu dan membukakan pintunya lalu,

“Awas Gatra… Misi… misi… !!! aku kebelet pipis nihh… ”, katanya lagi.

Lalu Melani-pun masuk kedalam rumah dan buru-buru pergi ke Toilet. Tidak kusangka anak seumur Melani tidak bisa menahan pipis, ketika dia baru sampai di depan toilet, Waduhhh… ternyata dia Pipis sebelum sampai kekamar mandi,hahaha… saat itu membuat air kencingnya membasahi CD dan rok yang dipakainya. Hahaha, dasar Melani.

“ Hahaha… udah gede masih ngompol… hahaha…”, kataku sembari tertawa.

Saat itu Mel hanya terdiam dan berwajah malu, ketika saya mengolok-nya, lalu dia berkata,

“ Gimana dong ini Tra, huh… basah semua nih rok aku… hu… hu… ? ”, katanya padsaya.

“ Udah kamu tenang aja ”, kataku menenamgkanya.

Kemudian saya mendekati Mel lalu dengan santainya saya melepaskan roknya dan kusuruh dia untuk melepaskan CD-nya karena basah terkena air kencing,

“ Udah sekarag kamu lepas CD kamu trus bersihin Meki (vagina) kamu sana !!! ”, kataku lagi.

Lalu Melani-pun bergegas masuk kamar mandi untuk membersihkannya dengan air dan mengusap dari arah anjus ke arah Meki (vagina)-nya yang saat itu belum tumbuh bulu Meki (vagina) sama sekali alias bersih. Ditengah dia sedang membersihkan Meki-nya seketika saya mempunyai ide nakal dan saya mengatakan,

“ Mel kamu tahu nggak kalau cara cebok kamu salah ”, kataku membodohinya.

“ Apana-nya yang salah Tra ? ”, katanya dengan wajah bingung.

“ Kalau cara cebok kamu seperti itu salah Mel, kalau kayak gitu kuman dari dubur kamu nanti masuk ke Meki kamu dan nanti jadi nanti Meki-nya kotor ”, kataku meyakinkan Melani .

Saya mendapatkata-kata itu dari buku milik ibunya, benar-benar bermanfaat sekali buku itu,wkwkwk… Lalu,

“ Terus aku harus ceboknya gimana nih Tra biar nggak kotor Meki aku-nya ? ”, tanya Melani serius.

Seketika itu saya-pun mendekat dan mempraktekan dengan menyentuk Meki Melani, dan,

“ Kayak gini nih yang bener, sini saya contohin !!! ”, kataku sembari menyentuh Mekinya.

Lalu saya jongkok di hadapan Melani, lalau mengambil segayung air oleh tangan kananku dan tangan kiri-ku menyentuh Meki (vagina)-nya,

“ Kayak gini nih caranya, enak kan ? ”, kataku sembari membasuhkan air dan menarik tangan kiriku dari Meki (vagina)-nya menuju ke Duburnya.

Saat itu melakukan sampai 6 kali basuhan. Setelah itu dia berdiri dan segera mengeringkan Mekinya dengan handuk lau berganti baju. Mungkin ketika saya cebokin Meki (vagina)-nya, Melani merasakan sesuatu ( geli-geli merinding gimana gitu). Saya berfirasat seperti itu, karena ketika saya memegang Meki ( vagina )-nya dia terdiam dan hanya saat saya membasuh Mekinya dia sedikit gelingsutan.

Lalu Melani keluar dari kamar dengan keadaan sudah berganti baju dan mengenakan rok pendek serta baju sederhana. Lalu dia pun menghampiriku.

“ Tra, kalau yang barusan nggak apa apa kan? Nggak ada penyakitnya kan? ”, tanya polos.

“ Kayaknya sih aman Mel. Kalau menurutku lebih amanya lagi kalau saya periksa lagi deh Nis, gimana ??? ”, kataku dengan akal baru, wkwkwk.

“ Udah ah, nggak usah ”, katanya.

Ketika itu suasana begitu membosankan, lalu Melani tiba-tiba berkata

“ Tra, aku bosen nih, masak mainnya kayak gini terus, mainan yang lain-nya yuk! ”, ajaknya.

“ Emangnya mau main apaan Tra ? ”, tanyaku.

“ Kita main Dr.ter-Dr.teran aja yuk ah !!! ”,katanya.

Sampai pada akhirnya saya-pun menyetujuinya. Ketika itu ada sejenis lampu belajar, namun mempunyai efek apalah namanya, kayak bio energy Lantern (bukan iklan, hanya memperjelas). Saya berpura pura menjadi Dr.-nya dan dia menjadi pasiennya. Ketika itu saya memakai alat itu yang sejenis Bio Energy Lantern. Kusuruh dia berbaring, lalu saya sinari dia dari atas hingga bawah.

“ Tidak ada masalah kataku ”, kataku layaknya seorang Dr.

Kemudian saya meminta Melani berbalik dengan posisi tengkurap, lalu saya mulai menyinarinya lagi ( kayak Dr. lagi nyecan gitu). Sejenak saya hentikan dibagian pantatnya,

“ Wah.. ada masalah nih ”, kataku.

“Ada masalah apa nih Dr. ? ”, tanya Melani.

“ Kayaknya penyakit yang ini akibat cara cebok yang tidak benar Ibu”, jawabku.

“ Masak Dr, coba deh Dr. periksa dulu, dan tolong sembuhkan penyakit saya ya Dr. !!! ”, jawab seolah-olah dia seperti sakit serius.

Lalu saya meminta dia berbaring lagi dan saya memakaikan selimut hingga lehernya,

“ Gini ya Ibu, Kita harus operasi biar penyakit Ibu hilang ”, kataku

Saat itu dia tidak menjawab, hanya gerakan kepalanya yang mengangguk tanda setujunya Melani untuk di operasi. Lalu saya mulai mempermainkan peranku. Kubuka lebar selangkangannya dan kuangkat sedikit lututnya. Lalu saya mulai memainkan jariku di mulut Meki (vagina)-nya, saya menyentuh bagian seperti biji kecil di bagian atas Meki-nya (mungkin ini Clitorisnya).

Lalu saya mempermainkan biji itu untuk sesaat, saya tekan, usap, pencet, di puter, tampaknya ia kegelian karena hal itu, sehingga selimut yang menutupinya terbuka dan jatuh disisi tempat tidur, sehingga dia dapat melihat saya yang sedang bekerja ini, namun dia tidak melarangnya, bahkan sepertinya ia ingin lagi, karena dia menggerak-gerakkan pinggulnya.

Sehingga jariku saat itu yang asalnya berada di Clitorisnya terpeleset dan jatuh ke dalam lubangnya.

Namun hal itu berhasil kucegah, sehingga jariku tidak masuk ke dalam lubang Meki (vagina)-nya, lalu,

“ Gimana dengan keadan saya sekarang Dr. ? ”, tanyanya.

“ Gini Ibu, ini penyaki nampaknya berasal dari dalam”, kataku.

“ Oh begitu ya Dr., ya sudah tolong lanjutkan Dr. !!! ”, katanya.

Tanpa ragu saya memulai kembali tugasku, saya memainkan Buder Meki (vagina)-nya yang masih muda, masih segar, masih perawan, dan sudah terbawa nafsu, karena kulihat Budernya merekah dan terlihat seperti basah-basah. Lalu saya masukin jari telunjukku itu ke dalam lubangnya secara perlahan-lahan, soalnya waktu itu saya masih tsayat kalau terjadi apa-apa padanya, bisa bisa saya di hajar sama Bude saya.

Ketika saya memasukan jariku, kulihat dia menikmati penetrasi jariku, namun mungkin karena kurang basah, saya tanpa sengaja menyentuh selaput daranya, dengan seketika ia menutup selangkangannya.

“ Aow… aduh Dr., sakit Dr.… tolong jarinya jangan terlalu dalam masuk-nya ”, katanya.

Seketika itu saya-pun meminta maaf pada Melani. Kemudian saya meneruskan gerakan mengeluar masukan jariku pada Meki Melani namun belum sepenunya masuk, hanya ujung jari saja. Ketika itu nampak Melani mjulai menggelinjang kecil seperti merasa keenakan. Setelah itu dia tergeletak lemas dengan keadaan masih merasakan kenikmatan yang kuberikan ini, Mungkin saat itu dia sudah Kimaks.

Ketika hendak kucabut jariku itu, dengan cepat tangannya menarik kembali tanganku menuju Meki (vagina)-nya, tampaknya ia ketagihan dan masih bertenaga. Lalu kumulai kembali tugasku, dengan awalan yang baik, dan lebih dalam dari pada sebelumnya, tetapi tidak hingga mengenai selaput daranya, karena saya ingin dia tetap perawan. Setelah kurang lebih 6 menit, tampaknya dia telah Kimaks lagi.

Saat kucabut jariku, terlihat basah dan ada semacam bau yang masih kurang jelas baunya (mungkin ketika itu dia masih kecil). Terdengar suara klakson mobil, dengan segera saya melap jariku dan membangunkannya dengan cara menusuk Meki (vagina)-nya hingga mengenai selaput daranya, namun tidak hingga robek.

“ Aduh Gatra, tadi sakit banget tahu, kamu ini jail banget yah… huh… ”, katanya.

“ Itu orang tua kamu sudah pulang! Jangan tidur terus! nanti disangka kita habis ngapa-ngapain lagi !!! ”, perintahku.

Untung saja dia menurut dan dia mulai berjalan dengan agak lemas, mungkin karena lemas karena Kimaks. Kami berduapun menyambut kedatangan ortunya Melani. Sesudah itu, Melani tidak pernah berceMelani kepada siapapun, bahkan kepada kedua orang tuanya. Sesudah kejadian itu-pun, kami masih sering melakukan hal serupa, karena saya tidak berani memasukan Junior ( Penis )-ku ke Meki (vagina)-nya.

Jika permainan itu ingin di mulai, biasanya dia yang meminta, atau pun kadang saya yang memintanya, dan dia biasanya hanya menikmati apa yang dirasakannya. Bahkan waktu itu saya puas memainkan Meki ( vagina ) cewek, soalnya dia hanya terbaring terdiam dan membiarkan saya bekerja sepuasnya. Bahkan saya pernah memasukkan benda yang kecil, dan kuambil kembali keluar.

Kami juga pernah di rumah kosong yang akan dijual, karena tidak ada siapapun disana, dia mengajakku kesana dan saya-pun mengikutinya dan memulai acara kami berdua. Seperti biasa saya hanya memainkan jari-jariku di Meki (vagina)-nya, dan mencegah nafsuku membobol Meki (vagina)-nya, karena dia masih perawan. Ketika itu saya masih belum mengetahui tentang menjilat kewanitaan wanita, makanya tidak kulakukan hal itu.

Dia cukup puas dengan pelayananku selama ini, walaupun saya masih mencari pengalaman. Pernah saya melakukannya di kursi sofa miliknya. Saat itu Melani berbaring disudut sofa dan saya sudah mengetahui tentang menjilati Meki ( vagina ), dan setelah kupikir-pikir, sebaiknya melakukan hal itu di kamar mandi agar tidak becek ke mana-mana dan mudah membersihkan diri.

Kuajak dia ke kamar mandi, lalu kusuruh dia untuk duduk di kloset. Lalu saya membuka celana dan bajunya sehingga dia berada dalam keadaan telanjang bulat. Ketika melihat hal itu untuk pertama kalinya, Junior ( Penis )-ku berereksi dan menonjol di celana pendekku, dan Dia hanya bertanya,

“ Kita habis ini ngapain lagi Gatra? ”, tanyanya.

“ Tenang aja, biar aku kerja! ”, kataku.

Kemudian saya-pun mulai berlutut di depannya, tepatnya wajahku berada persis di depan Meki-nya. kemudian saya mulai menjilati Meki ( vagina )-nya tanpa merasa jijik sedikitpun. Saat itu Melani-pun tampaknya menikmati hal tersebut. Mulailah saya menjilati dengan konstan, sehingga Buder Meki ( vagina )-nya sketika itu merekah merah. Saat itu saya dapat melihat Clitorisnya yang mulia membesar.

Walaupun tidak begitu besar, saat itu saya menjilat dan memainkan Clitoris Melani dengan lahap-nya. sesekali saya menggigit kecil Clitorisnya, lalu saya mengulum-nya dan menyodok lubangnya dengan lidahku. Sehingga saat itu Melani menggelinjang nikmat dan sampai padaakhirnya dia Kimaks beberapa kali. Saat itu juga tubuhnya langsung loyo dan melemas.

Walaupun saya tidak ML dengan Melani, Diusisaya yang baru menginjak 12 tahun saya dan Melani sungguh melewati batas akal sehat seorang anak-anak. Hal itu sering kulakukan bersama Melani, dan pebuatan kami-pun tida diketahui oleh Budeku atau Ibu Melani. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsexs.com.

Cerita Sexs Model 2016, Cerita Sexs Sedarah 2016, Cerita Sexs Jilbab Terbaru, Cerita sexs tante girang 2016, Cerita Dewasa Sexs Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sexs Perawan 2016, Cerita Dewasa Sexs Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sexs Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sexs Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sexs Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sexs Perselingkuhan 2016, Cerita Sexs SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sexs, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sexs terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sexs Terbaru 2016 lainya.

Cerita Dewasa Contoh Cebok Yang Benar

By: Unknown on: 18:39

Thursday 26 January 2017

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Perkosaan 2016 “Cerita Dewasa Birahi Nenek Penjual Pisang ” Cerita Sex Salon++ 2016, Cerita Dewasa Model Terbaru, Cerita Sex SPG Terbaru, Cerita Sex Pramugari 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Butuhsex.com kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang pengusaha muda bernama Wito. Wito yang mepunyai banyak pengalaman sexs dengan banyak wanita sebelumnya menjadikan dia berfikir tidak sehat. Karena Wito penggemar sexs sampai-sampai seorang wanita tua tidak berdaya dijadikan pelampiasan sexs, dengan alasan penasaran ingin mencobanya. Sungguh benar-benar gila. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Sex Perkosaan 2016 | Cerita Dewasa Birahi Nenek Penjual Pisang | Cerita Sex Salon++ 2016, Cerita Dewasa Model Terbaru, Cerita Sex SPG Terbaru, Cerita Sex Pramugari 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Birahi Nenek Penjual Pisang

Perkenalkan namaku Wito, akulah adalah seorang wiraswasta muda yang baru berumur 27 tahun. Di usiaku yang tebilang masih muda ini, aku bisa dibilang adalah seorang pengusaha muda sukses. Sebelumnya saya mohon maaf jika saya terlalu berlebihan dalam mendeskripsikan diri saya, tapi mau bagaimana lagi karena memang inikeadaanya. Jika dibandingkan dengan teman di kampungku, aku memang lebih maju dari mereka.

Semua yang aku punya sampai saat ini bisa dibilang, kehidupanku lebih dari cukup. Bisniskuku adalah jual-beli hewan ternak, kendaraan (motor/mobil). Baru-baru ini aku juga menekuni usaha jual hasil bumi dari Gunungkidul. Sampai-sampai dalam 1 minggu aku harus beberapa kali ke pergi ke pasar induk untuk mengantar pesanan hasil bumi ke beberapa penjual di sana. Nah disinilah awal dari kisah sex yang akan aku ceritakan pada kalian para pembaca.

Berbicara tentang Sexs bukanlah hal yang baru aku kenal. Berawal dari bangku sekolah, kuliah dan shingga sekarang ini, pengalaman sexs-ku sudah tidak terhitung lagi. Sudah banyak sekali aku melakukan hubungan sexs. Mulai dari pacar-pacarku, teman sekolah, teman kuliah, tante-tante kukenal dari jejaring sosial. Bahkan aku juga pernah melakukan nubungan sexs dengan para penjual jasa sexs kelas teri hingga kelas kakap, pokonya tak terhitung deh.

Ditambah lagi bisnisku saat ini amat sangat berkembang pesat, karena itulah tingkat kepercayaaan diriku-pun semakin besar. Selain seorang pemuda yang sukses, aku juga mempunyai wajah yang menawan dan mempunyai tutur kata yang bisa mengambil hati para wanita. Yah mungkin ini memang sudah jalan hidupku, dengan berwajah ganteng, pintar dalam berbicara dan berlimpah oleh harta.hha.

Pada sore itu, aku menyempatkan diri untuk mampir di sebuah warung angkringan (nasi kucing) yag letaknya tidak jauh dari pasar. Saat itu setelah selesai mengantar hasil bumi, suasana begitu lengang , biasanya meski di siang hari seperti ini, tempat ini sangat ramai dengan angkutan pedesaan yang mangkal untuk menunggu penumpang. Inilah awal mula kisah sex-ku dengan seroang Nenek tua. Berawal dari seorang Nenek yang menghampiri kami ( aku dan pedagang Angkringan/ nasi kucing),

“ Maaf sebelumnya Mas, saya mau bertanya, kalau jam segini masih ada angkutan apa tidak yah ? ” ucap seorang Nenek bertanya sembari mendekat dan bertanya kepada kami.

Saat itu kebetulan hanya ada aku dan bapak penjual angkringan( nasi kucing ), lalu,

“ Kalau jam segini sudah tidak ada Mbah ”, kata bapak penjual menjawab pertanyaan Nenek itu.

Oh iya, Semua percakapan ini terjadi dengan menggunakan bahasa Jawa, namun karena saya penulis cerita yang bijak dan adil, maka saya mengubah semua bahasa jawa dengan bahasa Indonesia dengan tanpa mengurangi arti kata yang sebenarnya.

“ Hla itu ada Mas ? ”, ucap Nenek itu sembari menunjuk ke arah mobil pick-upku.

“ Ouh, itu mobilnya Mas-nya ini Mbah, Mas ini bukan ngetem Mbah, tapi Mas ini sedang makan disini ”, ucap penjual angkringan pada Nenek itu.

“ Aduh, saya kemalaman kalau begitu Nenek ”, ucap Nenek itu dengan bahasa tubuh yang menunjukkan expresi kebigugan dan cemas.

“ Rumah Mbah memangnya diman? Kok Mbah bisa sampai kemalaman, memangnya Mbah dari mana saja? ”, ucap penjual angkringan kembali bertanya karena kasihan kepada Nenek itu.

“Rumah saya di Gedangsari Mas, tadi saya jual pisang hasil dari halaman di rumah, sekalian lihat keadaan pasar ”. ucap Nenek itu.

Gedangsari adalah sebuah nama desa, dan Nglipar adalah sebuah kota kecamatan terletak di sebelah barat daya kabupaten Gunungkidul, sedangkan perlu diketahui aku berasal dari sebuah desa di kecamatan Semanu yang terletak di sebelah timur Gunungkidul. Sekilas kuperhatikan si Nenek, meskipun sudah tua dan mungkin usianya sudah diatas 60 tahun tapi badannya langsing, bahkan masih lumayan tegap dibalik kebaya dan kain jariknya.

Kain jarik atau jarit adalah kain yang biasa digunakan sebagai bawahan wanita Jawa yang biasanya dari kain batik, meskipun kulitnya sudah berkeriput. Entah kenapa aku malah menawarkan diri untuk mengantarkan si nenek. jika dipikir dengan itung-itungan mungkin bisa dibilang konyol. Bagaimana tidak, arah rumah Nenek selain jauh juga bertolak belakang dengan arah rumahku, belum lagi soal waktu, solar dan lain sebagainya.

Kalau yang kuantarkan seroang anak gadis SMA atau ibu-ibu muda tentu bukan hal yang rugi bagiku. jujur, bukan rasa iba sebenarnya, tapi karena aku memang tidak ada acara lagi dan tidak ingin untuk segera pulang ke rumah. Yah … siapa tau juga nanti ada rejeki untuk anak soleh, entah si nenek punya anak perawan yang bisa dipacari dan banyak sekali ‘mungkin’ yang berputar di otakku.

“ Mari Mbah saya antar … ”.

Aku-pun menawarkan diri dan segera membayar gorengan dan wedang jahe kepada bapak penjual angkringan yang melongo keheranan dengan tawaranku pada Mbah itu.

“ Terima kasih ya mas … nanana … nannana ”.

Nenek berkali-kali mengucapkan kata-kata yang sebagian kata, aku tidak terlalu jelas dengan artinya ucapanya. Kami pun sudah diatas mobil dan meninggalkan bapak penjual angkringan, di perjalanan kuketahui bahwa nama si nenek adalah Mbah Parti (aku teruskan ceritaku ini dengan memanggilnya ‘Mbah’ saja karena aku memang tidak biasa dengan istilah ‘nenek’, dan aku rasa pembaca juga sudah pasti paham.

Di perjalanan aku jadi tahu bahwa Mbah Parti saat ini tinggal seorang diri. Suaminya yang lama sudah meninggal dan anak perempuan satu-satunya merantau di Jakarta karena bekerja sebagai seorang asisten rumah tanga. Saat itu masih banyak lagi hingga perbincangan kami, sampai pada ahkirnya kami sampai pada percakapan dari semua ini. Lalu aku berkata,

“ Sebelumnya saya sangat berterima kasih kepada Mas, karena Mas sudah mau mengantar Mbah pulang, sekali lagi Mbah berterima kasih sekali ya Mas. Oh iya, Mbah cuma punya ini mas ”.

Mbah Parti sedikit memalingkan tubuhnya membelakangiku dan kemudian berbalik sambil menyodorkan selembar uang lima ribu rupiah. Aku menelan senyum melihatnya dan seketika itulah kebejatanku muncul, aku segera menepikan kendaraanku yang kebetulan juga saat itu kami sudah berada di kawasan hutan daerah sini yang terkenal angker. Lalu aku-pun mulai mengambil dompet dan mengambil selembar uang 50 ribuan utnuk Mbah Parti,

“ Uangnya disimpan saja Mbah, saya ikhlas kok nganterin Mbah … ini malah saya ada uang buat Mbah tapi uang ini ada syaratnya… ”.

“ Memang syaratnya apa Mas ? ”.

Saat itu nampak wajah Mbah Parti sembari menerima uangku,

“ Mbah boleh ambil uang itu kalau Mbah mau kocokin kejantananku? ”.

Aku memang sudah menghitung resiko dengan perbuatanku ini, kalaupun terjadi penolakan, kecil kemungkinannya untuk menjadikan maslah buatku. Selain Mbah Parti yang sudah tua, beliau juga pasti tidak berpikiran untuk melaporkanku pada pihak yang berwajib ataupun orang lain karena mungkin akan sangat merepotkan dan menjadi aib bagi beliau sendiri. Selain itu frekuensinya datang ke pasar pun tidak berkala.

Jadi hanya pada saat ada panen pisang di halaman rumahnya yang bisa beliau jual. Mbah Parti tampak kebingungan dan semakin gelisah sambil melihat-lihat keadaan yang sepi di kanan-kiri karena banyak sekali pepohonan besar.

“ Mas ini kok aneh-aneh sih, Mbah sudah tua dan tempat ini sangat angker mas, ayo kita jalan lagi !!! ”.

“ Jawab dulu Mbah, Mbah mau kocokin kejantananku atau Mbah kembalikan uangku dan turun disini, ini sudah lumayan dekat dengan rumah Mbah dan saya lebih baik putar balik dan pulang ”.

Mbah Parti tak menjawab dan beberapa saat kami berdua terdiam, keadaan sangat sepi, bahkan aku sendiri pun sebenarnya juga merasa ngeri jika harus berlama-lama disini.

“ Ayo mas, kita jalan lagi… ”.

Sampai akhirnya Mbah Parti mengawali pembicaraan kami setelah beberapa saat kami berada dalam keadaan yang sama-sama gelisah. Aku-pun mulaiu memelorotkan celana kolorku sebelum mulai menginjak pedal gas mobilku.

“ Hlo Mas, Mas mau apa, kenapa celananya dipelorotkan disini? ”.

Ketika Mbah Parti mengucapkan kata ‘ Disini ’, aku menganggap ucapan Mbah Parti adalah lampu hijau yang dapat aku simpulkan bahwa beliau bersedia. Tetapi saat itu aku khawatir jika Mbah Parti tidak paham dengan perjanjian kami tadi, atau justru berniat untuk ingkar. Meskipun saat itu aku melihat beliau sedikit melirik kejantananku yang sudah tegak dan besar.

“ Terus mau dimana Mbah? ya sudah ayo kita jalan… ”.

Saat itu aku-pun mengakhiri perdebatan dengan tetap celana kolorku yang masih berada di lutut, lalau aku berkata,

“ Kita jalan ya Mbah ”.

Kemudian aku menarik tangan Mbah Parti yang terasa kaku dan berat karena ada penolakan darinya. Walaupun tenagaku lebih kuat, pada ahkirnya, karena jarak yang masih berjauhan, kulepaskan tangannya lalu menyisipkan tangan kiriku ke belakang pinggang kirinya dan menariknya agar lebih dekat denganku. Raut mukanya tampak kaku dan menatap ke kaca depan meski saat kembali kubimbing tangannya agar menggenggam batang kejantananku.

Setelah tangannya sudah mulai akrab dengan kejantananku, aku pun kembali memegang stir dan menginjak pedal gas dan melanjutkan perjalanan ke rumah Mbah Parti. Tangan Mbah Parti masih menggenggam batang kejantananku dan aku pun mulai membawa mobil pikap kesayanganku perlahan menyusuri jalanan sepi yang memberlah hutan angker ini. Ingin rasanya aku berhenti dan mengajak Mbah Parti untuk melakukan hal yang lebih lagi.

Namun berbagai pertimbangan membuatku mengurungkan niat dan mencoba untuk menikmati sensasi genggaman tangannya yang memang kering dan bertekstur kasar. Sesekali kulepaskan tangan kiriku dari kemudi untuk membimbing tangannya agar bersedia meakukan gerakan naik turun mengocok kejantananku yang semakin tegang dan keras,

“ Ayo dong Mbah … kocokin Mbah … ”.

Aku mulai merajuk seiring dengan akal sehatku yang mulai hilang. Mbah Parti tak bergeming, hanya menatapku kemudian kembali menatap ke arah depan sambil sesekali menggerakan tangannya naik-turun mengocok kejantananku dengan ogah-ogahan, karna kadang tangannya berhenti bergerak meski tetap menggenggam kejantananku.

Tak terasa hingga kami pun keluar dari area hutan Bunder dan sudah tampak satu-dua rumah penduduk di kanan kiri jalan. Kepalaku semakin pening, nafsu yang sudah di ubun-umbun ditambah tangan Mbah Parti yang merenggang dan kemudian melepaskan gengamannya. kali ini aku mencoba bersabar dan mengontrol emosiku, selain detak jantung dan nafsu yang aku coba kendalikan.

Kutepikan pikapku dan menaikkan kembali celana kolor pada tempat semestinya sambil kulihat wajah Mbah Parti yang menunjukan perasaan lega. mungkin dalam pikirannya, tugas dan amanat yang sudah diembannya selesai, tapi itu tidak berlaku buatku. Setelah mesin kumatikan, kubuka laci dashboard dan kuambil tas pinggang tempat aku biasa menyimpan uang hasil penjualan, lalu kuambil dua gulungan uang pecahan senilai 200 ribu.
Saat aku mengambil dua gulungan uang itu, aku memang sengaja memperlihatkan gulungan-gulungan uang lainnya di depan Mbah Parti,

“ Mbah, tadi jual pisang dapet uang berapa? ”.

“ Memangnya kenapa mas …? ”.

Saat itu Mbah Parti balik bertanya sambil melirik ke arah tumpukan uang didalam tasku,
“ Memangnya Mbah tadi dapat uang berapa Mbah ? ”.

“ Mbah tadi jual setengah tandan pisang, karena setengahnya buat persediaan Mbah, maka Mbah hanya dapat uang sedikit mas, hanya 35 ribu, dan uang ini buat beli beras Mbah, untuk persediaan selama 1 bulan ”.

Mbah Parti sedikit terperangah dan kembali memalingkan wajahnya ke kaca depan sambil menjawab pertanyaanku,

“ Tadi kan Mbah sudah saya kasih lima puluh ribu, ini saya tambah lagi dua ratus ribu buat Mbah, silahkan ambil uangnya Mbah, lumayan buat disimpan ”.

Kuraih tangan Mbah Parti dan kuberikan gulungan uang pecahan duaratus ribu kepadanya, sebagian dari hasil penjualan kedelai tadi sore di pasar. Bukan masalah besar bagiku dengan uang itu, karena sekali mengantar 1 ton kedelai impor ke salah satu penjual di pasar aku mendapatkan keuntungan bersih kurang lebih satu juta rupiah. Belum lagi dari hasil usahaku yang lain, dari ternak, dari penjualan isi ulang GasLPG dan usahaku lainya,

“ Uang sebanyak ini buat apa mas ? ”.

“ Uang itu buat Mbah, buat simpanan kalau ada kebutuhan mendadak Mbah, Mbah boleh simpan asal saya boleh bersetubuh sama Mbah silahkan disimpan, gimana? ”.

“ Mas, Mbah ini sudah tua, apa yang mas harapkan dari Mbah ? Di luar sana banyak gadis perawan yang bisa mas nikahin dan mas bisa setubuhi setiap hari… ”.

Mbah Parti kemudian diam terpaku meski gulungan uang yang kuberikan masih dalam genggamannya. Kami berdua sama-sama diam tapi mataku kembali memandanginya untuk meyakinkan apakah tawaranku perlu kulanjutkan, atau sebaiknya kuminta kembali uangku dan mengurungkan kegilaan ini. Rasa penasaranku yang begitu kuat pada Mbah Parti ternyata mendorongku untuk tetap melanjutkan misi gila ini.

Lalu kuambil kembali tas uangku dan kuambil lima lembar uang lima puluh ribu rupiah, kuhitung di depan Mbah Parti semua uang yang sudah aku berikan kepadanya.

“ Mbah, ini saya tambah lagi Mbah, semuanya 500 ribu buat Mbah. Silahkan diambil dan disimpan asal saya boleh setubuhi Mbah. tapi kalau sampai mbah tidak mau, Mbah harus kembalikan semua uang saya dan kita lupakan semua ini. ”.

Aku menyelipakan lembaran uang itu ke genggaman tangan Mbah Parti yang masih memegang gulungan uang yang sebelumnya kutawarkan padanya,

“ Mas ini memang sudah gila rupanya… ”.

“ Terserah Mbah, silahkan ambil atau kembalikan ”.

“ Ayo jalan mas, yang penting kita sampai rumah dulu… ”.

Mbah Parti berusaha mengahkiri perdebatan kami di jalan. Kali ini aku sudah pasrah dan kurasa memang tidak ada yang perlu diperdebatkan, apalagi setelah kulihat jam tanganku, ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 . Yang pasti setelah aku mulai menjalankan kembali mobil pick-up kesayanganku , Mbah Parti masih saja menggenggam uang itu.

singkat cerita kami-pun tiba di daerah Gedangsari, namun rumah Mbah Parti ternyata masih masuk jauh dari jalanan aspal. Beberapa saat setelah kami melewati persawahan dan perkebunan, pada akhirnya kami-pun sampai di depan rumahnya. Meskipun jauh didalam kampung, rumah Mbah Parti tergolong masih lumayan layak meski bangunannya semi permanen. Lalu Mbah Parti berkata,

“ Ya ini rumah reot Mbah Mas, Ayo silahkan duduk mas !!! ”.

Kulihat keceriaan wajah Mbah Parti saat ia menawarkanku untuk turun dan singgah ke rumahnya.
“ Iya Mbah… ”.

Kulihat kembali Mbah Parti yang kesusahan mencari handle pintu mobil dan lucunya, uang penawaranku pada saat itu juga diselipkan di balik kain stagen ( stagen adalah semacam korset dari kain bahan ). Aku pun berkata dalam hati,

“ Iya Mbah, aku akan mengikuti semua rencana Mbah… ”.

Karena dengan keadaan saat itu, aku justru punya pikiran buruk terhadap Mbah Parti, bagaimana dengan nasib uang dan penawaran?, tapi apapun yang terjadi, aku harus bisa bersetubuh atau uangku harus dikembalikan. Setelah dibukakan pintu dan aku dipersilahkan masuk, Mbah Parti ijin untuk membersihkan diri di belakang. Setelah beberapa saat, setelah aku duduk di kursi ruang tamunya, satu dua orang tetangga mulai datang ke rumah Mbah Parti.

“ Sial, ada apa lagi ini… ”. ucapku dalam hati.

Para tetangga menanyakan keberadaan dan keadaan Mbah Parti kepadaku karena mereka terkejut ada mobil yang datang dan parkir di rumah Mbah Parti.Tak biasanya ada kendaraan yang datang ke desa, apalagi parkir di halaman rumah Mbah Parti. Aku sedikit lega karena kedatangan mereka hanyalah untuk tahu keadaan Mbah Parti. Aku kemudian menjelaskan bagaimana ceritanya hingga aku bisa datang ke rumah Mbah Parti.

Apalagi tak selang berapa lama, Mbah Parti datang dan menjelaskan hal yang sama. Para tetangga pun ahkirnya lega setelah mengetahui maksud kedatanganku dan mereka justru sangat berterima kasih kepadaku. Mbah Parti juga menjelaskan pada para tetangga bahwa aku sudah berbaik hati menolongnya dan diperkenankan untuk menginap karena sudah larut malam, Mbah Parti merasa iba jika aku harus pulang saat itu juga.

Tetangga ternyata punya pikiran yang sama, apalagi saat itu aku memang berusaha untuk bertutur kata dan bersikap sesopan mungkin kepada mereka, meski soal identitasku memang aku memilih untuk berbohong. Toh Mbah Parti sudah tua, mungkin mereka pikir jika pemuda seganteng dan sopan nan baik hati sepertiku pasti tidak akan punya niat macam-macam. Setelah puas berbincang , lalu akupun berpamitan dengan para tetangga untuk beristirahat.

Setelah mengantar para tetangga sampai luar rumah, aku bergegas masuk kembali kedalam mobil untuk mengambil perlengkapan perangku. Perlengkapan perangku yang memang sengaja kusimpan dalam boks P3K yang tadinya berfungsi sebagai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, kini beralih Pertolongan Pertama Pada Kekonakan.hha. Memang seperti itulah adanya, selain kondom, obat perangsang, botol baby oil aku juga membawa gel pelumas.

Barang yang kuperlukan saat itu hanyalah gel pelumas dan baby oil. Kemudian aku ambilah keduanya, selesai itu, lalu kukunci kembali pintu dan segera masuk kedalam rumah. Mbah Parti ternyata sudah mempersiapkan kamar anak perempuannya sebagai tempat tidurku saat aku masih berada di luar rumah tadi, setelah aku masuk rumah dan mengunci pintu depan, Mbah Parti keluar dari kamar dan mempersilahkan aku untuk beristirahat.

“ Silahkan mas, mas tidur di kamar anak saya, sudah selesai saya bersihkan… ”.

“ Mbah, pejanjian kita tadi bagaimana Mbah ? ”.

Saat itu Mbah Parti tidak menjawab dan raut mukanya berubah sedikit gugup. Tanpa menunggu jawabanya, aku berjalan mendekat ke arahnya, kupegang kedua lengannya dengan lembut, kuusap pelan-pelan-pelan lalu ak beralih ke arah dada-nya, kedua payudaranya jelas sudah kendor, namun aku tetap merasa penasaran hingga kubuka kancing kebayanya. Saatb itu Mbah Parti hanya diam dan tidak berontak dengan kelakuanku padanya.
Dengan disinari lampu bolam 10 watt sebagai penerang ruang utama di rumahnya.

Perlahan kulepas baju kebayanya, ia tetap tak bergeming.Bahkan saat kukecup bibirnya yang sudah tak ada lagi kelembutan yang tersisa. Aku mulai menelanjanginginya, kulepaskan beha hitam yang menutupi kedua payudara Mbah Parti yang hanya berupa kulit menggantung. Anganku pun tak hanya berhenti disitu, aku juga lepaskan stagen dan kain jariknya.

Jadi secara otomatis pakaian Mbah Parti melorot, sehingga tampaklah pangkal pahanya yang ditumbuhi bulu-panjang tapi sedikit ( efek usia ). Tidak kusangka saat itu Mbah Parti ternyata tidak memakai celana dalam, namun aku sudah tidak peduli akan hal itu, yang kupedulikan saat ini adalah seorang nenek dengan tubuh telanjang bulat di depanku.

Mbah Parti tak berusaha menutupi bagian-bagian vital tubuhnya sehingga aku lebih leluasa untuk menikmatinya. Kejantananku semakin mengeras dan akupun juga melucuti pakainku hingga kami sama-sama berdiri telanjang bulat di ruang tengah rumahnya. Perlahan kubelai kulit lengannya yang sudah kering keriput, kuusap hingga ke punggungnya lalu tanganku mengarah kebawah ke bagian putting payudaranya.

Mbah Parti tak bereaksi, entah apa yang dirasakannya, aku tak peduli. Kuraih tangannya dan kubimbimbing masuk kedalam kamar. Sampai di dalam kamar kupeluk ia dari belakang dan kembali kumainkan kedua putingnya sambil kejantananku kugesekkan ke belahan pantatnya. Kubalik badan Mbah Parti dan aku menunduk untuk kembali melumat bibirnya.

Aku memang tidak mengharapkan balasan dari bibirnya yang sedari tadi hanya terkunci rapat. Perlahan Mbah Parti kubaringkan diatas dipan kayu didalam kamar anaknya yang berlantai tanah.

Dengan cepat lalu kusibakkan kedua paha Mbah Parti, dan sementara itu aku masih dalam keadaan berdiri sambil mengelus gundukan tulang diatas kewanitaa-nya,

“ Mas, kejantananmu jangan dimasukkan ke kewanitaanku ya !!! kewanitaanku soalnya sudah kering, pasti nanti akan terasa perih sekali, ditambah lagi kejantanan Mas besar sekali ”.

Lalu Mbah Parti tiba-tiba membuka mulutnya dan memecahkan suasana sayhdu malam itu, Lalu aku coba menengkanya dengan berkata,

“ Tenang saja Mbah, Mbah tidak usah takut, nanti biar saya coba-pelan-dulu ya Mbah… ”.

Saat itu Mbah Parti tak menjawab seketika aku berjalan keluar kamar dan mengambil botol baby Oil yang sudah kusiapkan. Aku kembali berada di hadapannya, kubuka kembali kedua pahanya dan perlahan kuteteskan baby oil ke bagian kewanitaa-nya. Kuusap perlahan lipatan-lipatan kulit yang sudah berwarna senada dengan kulitnya yang sawo matang itu. Sejengkal demi sejengkal kujelajahi lipatan kewanitaa-nya untuk mencari lubang surgawinya.

Meskipun saat itu nafsuku sudah benar-bener memuncak, aku sadar bahwa aku perlu bersabar agar malam indah yang kulalui bersama Mbah Parti ini berjalan lancar dan tidak berujung petaka. Kuselipkan jari telunjukku yang sudah berlumur baby oil secara perlahan ke dlam rongga vaginanya yang sedilit demi sedikit mulai lemas dan elastis. Aku benar-benar menikmati hal ini detik demi detikin hgga kuputuskan untuk melumuri kejantananku dengan baby oil.

Sesekali kupandangi wajah Mbah Parti sambil perlahan kutempelkan ujung kejantananku ke mulut kewanitaa-nya,

“ Uohhh… Sss… Aghhh… ”.

Mbah Parti hanya berdesis sambil raut mukanya seperti menahan rasa perih. Mungkin karena Kejantananku yang terlalu besar ini membuat kewanitaa-nya kaget, aku tak peduli meskipun tetap kulakukan dengan hati-hati. Mulanya hanya sebagian ujung kepala kejantananku yang kumasukan dan kulakukan dengan gerakan maju mundur, sesekali kuteteskan baby oil di gundukan kewanitaa-nya hingga mengalir dan mengenai ujung kejantananku.

Bagai melakukan senggama dengan seorang gadis perawan, namun sensasi ini masih saja kunikmati dengan sabar. Sesekali kulepaskan ujung kejantananku dari lubang kewanitaa-nya, sekedar rehat bahkan aku sempat juga menyalakan sebatang rokok agar aku bisa sedikit rileks. Kumasukan kembali ujung kepala kejantananku yang sudah kuberi tambahan baby oil, kali ini perlahan kutambah kedalaman penetrasi kejantananku kedalam kewanitaan Mbah Parti.

Kini seluruh kepala kejantananku sudah ditelan oleh mulut kewanitaa-nya yang memang sudah lebih merenggang. Perlahan kumasukan lebih dalam dengan kecepatan gerakan yang kutambah meski tidak signifikan hingga ahkirnya,

“ Oughhh… Ssss… Aghhh… Aku keluar Mbah… Aghhhhhhhhhhhh… ”.

“ Crottttt… Crottttt… Crottttt… ”.

Saat itu aku-pun mendesah meski dengan suara yang tertahan saat kejantananku berkedut kurang lebih 4 kali. Setelah puas membanjiri liang senggama Mbah Parti dengan Spermaku itu, kucabutlah kejantananku dari liang senggama Mbah Parti. Saat itu nampak sekali cairan putih kental ikut megalir keluar, bahkan spermaku saat itu banyak sekali. Setelah tercabut, nampak wajah Mbah Parti tampak lega saat karena aku telah orgasme.

Aku tidak tahu, raut wajah beliau merasakan kepuasan, atau karena dia sudah lepas dari penderitaannya. Tapi itu tidak terlalu aku fikirkan, yang penting Mbah Parti masih tetap bernafas karena itu membuatku lega. Kemudian aku kembali mengenakan pakaian sebelum memutuskan berpamitan untuk beristirahat. Namun sebelum tidur, aku memastikan dulu keadaan Mbah Parti, memastikan dalam arti mbah Parti masih baik-baik saja dan bisa kembali kekamarnya.

Singkat cerita mentari pagipun telah muncul, kira-kira sekitar jam 08.00 pagi aku baru terbangun dari tidur nikmat pemberian Mbah Parti semalam. Setelah itu aku pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, lalu selesai cuci muka aku mulai mencari Mbah Parti bermaksud untuk berpamitan pulang. Singkat cerita aku-pun masuk kekamar Mbah Parti yang saat itu baru terjaga tidurnya, dan aku-pun berpamitan pulang untuk melakukan aktifitas usahaku seperti biasanya.

Dari kejadian itu, aku tidak pernah menemui Mbah Parti lagi, cukup sekali ini saja aku melecehkan seorang wanita tua tak berdaya. Sungguh ini adalah pengalaman sexs yang paling gila untuku dibandingkan dari beberapa pengalaman sexsku sebelumnya. Terima kasih Mbah Parti karena engkau telah memberikan pengalaman dan kenikmatan yang baru aku rasakan kali ini, semoga Mbah sehat dan diberi umur panjang. Selesai.

Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.

Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.





Cerita Dewasa Birahi Nenek Penjual Pisang

By: Unknown on: 13:56

 
Copyright © Words for Love | Distributed By Blogger Themes
Blogger Templates Wallpapers Hack Wfi